NovelToon NovelToon
Membayar Karma Cinta

Membayar Karma Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Patahhati
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: ICHA Lauren

(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)

Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02 Pertemuan Dua Sahabat

"Opa, Audrey mau buat kue. Opa mau sifon keju atau sifon coklat?" tanya Audrey kepada Opanya setelah selesai sarapan pagi.

"Opa belum pakai alat bantu dengarnya, Drey. Tolong bantu Opa pakai," sahut Bu Olin dari dapur. Dengan cekatan, Audrey memasangkan alat bantu di telinga Opanya. Sudah dua tahun ini, Opanya harus memakai alat bantu dengar karena usianya yang sudah 78 tahun membuatnya tidak lagi bisa mendengar suara dengan baik. Audrey kembali mengulang pertanyaannya dengan lembut.

"Opa mau sifon keju, Sayang," jawab Opanya lirih. "Oke Opa, tunggu ya Audrey akan buat yang spesial," jawab Audrey sambil tersenyum.

"Kamu cuma makan sarapan sedikit, Drey. Jangan bilang ke Mama, kamu mulai mimpi buruk lagi semalam, " tanya Bu Olin tampak khawatir. "Gak Ma, Audrey lagi pengen cepet-cepet buat kue. Terus Audrey mau selesaikan slide sebentar untuk rapat triwulan besok Senin," jawab Audrey tanpa memandang wajah mamanya. Audrey takut mamanya akan tahu kalau dia sedang berbohong.

"Kenapa kamu gak istirahat hari ini? Ini Sabtu khan hari libur. Jangan bawa pekerjaan terus ke rumah. Selesai buat kue kamu istirahat aj di kamar. Jangan kerja terus-terusan, gak baik untuk anak gadis. Mama juga takut kamu malah sakit kalau selalu kecapean."

"Iya Ma, Audrey janji akan istirahat nanti setelah selesai buat slide."

Membuat kue juga menjadi salah satu hobi Audrey untuk bisa melupakan kenangan buruknya. Audrey bisa dibilang cukup berbakat dalam hal membuat kue. Tak heran kue buatannya selalu menjadi favorit Opanya.

"Ini Opa kuenya udah matang. Audrey potongin buat Opa ya." Audrey dengan telaten menyuapi Opanya. Tangan Opanya yang mulai gemetar membuat Audrey tidak tega melihat Opanya makan sendiri.

Setelah selesai menyuapi Opanya, Audrey mencium tangan Opanya lalu menuju ke kamar. Audrey menyalakan laptop sambil mencari flashdisknya di dalam laci meja. Ia pun langsung memulai pekerjaan untuk membuat slide presentasi rapat triwulan. Pak Rizal sudah mempercayakan pekerjaan ini kepada Audrey dan dia harus melakukan semuanya dengan baik.

"Kenapa pikiranku jadi gak fokus begini," keluh Audrey kesal sambil meremas rambutnya. Biasanya dengan mudah Audrey bisa menyelesaikan pekerjaan semacam ini. Tapi kali ini dia hanya berhasil menyelesaikan tiga slide, itupun dengan dalam waktu hampir dua jam. "Mungkin bener kata Mama, aku harus istirahat sebentar," pikir Audrey. Audrey merebahkan kepalanya sebentar di atas meja sambil memejamkan mata. Namun, ia merasa tidak mengantuk sama sekali. Akhirnya, Audrey memutuskan untuk berselancar di dunia maya. Sudah beberapa minggu, Audrey tidak membuka akun media sosialnya karena kesibukan kerja yang luar biasa. Toh Audrey memang tidak suka memposting apapun di media sosial. Tapi tidak ada salahnya, ia mencari tahu kabar teman-temannya. Audrey membuka akun facebook miliknya seperti biasa lalu melihat update dari teman-teman sekolah dan rekan kerjanya. Yang paling dirindukan Audrey adalah sahabat masa kecilnya saat SD, yaitu Sofia. Beberapa tahun yang lalu saat masih kuliah, Audrey sempat chatting dengan Sofia di media sosial untuk melepas rindu. Dari foto-fotonya, Audrey tahu bahwa Sofia menjadi seorang model karena parasnya yang menawan dan tubuhnya yang sangat sempurna. Ada seorang pria tampan yang sering berfoto bersamanya, pasti itu kekasih Sofia. Tapi entah kenapa sekarang akun Sofia tiba-tiba tidak aktif. Audrey menyesal karena belum sempat menanyakan nomor telepon Sofia.

Sofia memang sahabat terbaiknya. Hanya Sofia yang mau menjadi teman setia Audrey di bangku SD. Sifat Audrey yang introvert membuatnya agak sulit mencari teman. Audrey masih ingat kalau dia sering duduk sendirian saat jam istirahat sekolah. Lalu wajah cantik Sofia datang menghampirinya. Sofia menawarkan diri untuk menemaninya dengan senyum yang tulus dan akhirnya mereka menjadi sahabat baik. Dimana ada Audrey disitu ada Sofia dan sebaliknya. Teman-teman sekelasnya menjuluki mereka Duo Kembar, karena kemana-mana selalu berdua. Sayangnya, waktu kelulusan mereka harus berpisah. Sofia melanjutkan pendidikan SMPnya di luar negri bersama orang tuanya. Audrey hanya bisa merindukan Sofia.

Kali ini, Audrey memutuskan untuk coba mencari lagi keberadaan Sofia di media sosial. Namun matanya mendadak terpaku ketika melihat nama Sofia Hadinata muncul di permintaan pertemanan. "Sofi, ternyata kita masih sehati. Kamu tau kalau aku sedang mencarimu. Kamu malah menemukanku dulu," ucap Audrey lirih. Audrey segera menerima permintaan pertemanan dari Sofia dan mengirimkan pesan. "Sofi, aku kangen banget sama kamu. Kamu ke mana aj? Kamu ganti akun ya? Kamu ada waktu khan? Ayo kita chatting," tulis Audrey. Tak disangka, Sofia membalas pesan Audrey dengan cepat.

"Drey, aku juga kangen banget sama kamu. Maaf ya aku ganti akun. Akun lamaku sudah dihapus karena ada yang hack. Drey, aku minta nomor handphonemu. Aku pengen telpon kamu dan ngobrol panjang lebar."

"Oke Sofi, ini nomor handphoneku tolong dicatat jangan sampai hilang. Aku juga minta nomor handphonemu ya," balas Audrey.

"Aku telpon kamu sekarang ya Say, kamu ada di rumah khan? Lagi gak sibuk? Nanti kamu bisa langsung save nomorku kalau aku sudah selesai telpon," jawab Sofia tampak bersemangat.

"Bisa, bisa ini khan weekend Sofi. Aku lagi di kamar sekarang, kamu bisa telpon."

Audrey langsung bahagia ketika handphonenya berdering. "Hallo, ini Sofi khan?" tanyanya tidak sabar.

"Iya Say, ini aku Sofia. Akhirnya aku bisa denger suara kamu lagi. Pasti kamu sekarang cantik banget deh, suaramu aj merdu. Kenapa kamu gak pernah upload foto di media sosial, Drey? Aku pengen banget lihat gimana wajahmu sekarang."

"Kamu tau khan aku gak suka foto. Aku pasti kalah cantik dari kamu. Terakhir aku lihat dari foto-fotomu, kamu jadi model majalah khan. Keren banget Sofi."

"Aku memang jadi model dulu Say di luar negri, tapi sekarang udah nggak lagi semenjak aku pulang kesini dua tahun lalu. Aku juga cari kamu supaya bisa ketemuan, tapi susah banget nemuin kamu di media sosial. Oh, ya Drey kamu sudah punya pacar atau malah sudah menikah?"

"Belum, aku gak punya pacar. Aku lagi fokus dengan kerjaan. Beberapa bulan lalu, aku baru dipromosikan naik jabatan, Drey. Jadi aku mau fokus ke karir dulu supaya bosku gak kecewa."

"Ah, alasan klise itu, Drey. Bagaimanapun ya cewek butuh cinta dari seorang cowok. Suatu hari kerjaan akan hilang, tapi cinta sejati akan selalu menemanimu. Sudahlah, aku jadi kayak novelis aj," tawa Sofia. "Drey, aku pengen ngajak kamu ketemuan besok, bisa gak?"

"Apa sih yang gak bisa buat kamu, Sofi. Besok hari Minggu pasti aku bisa."

"Say, ternyata kamu bisa ngegombal juga. Tapi lebih baik kamu mengatakan itu pada seorang cowok ganteng. Jangan sama cewek," ledek Sofia. "Oke besok kita ketemu jam 11 di Kafe Zora. Besok aku pakai dress warna pink, sepatu pink, tas pink dan lipstik pink juga. Kamu inget khan aku fans warna pink. Siapa tau kamu lupa wajahku."

"Siap Bu Sofia, saya pasti datang tepat waktu. Kalau saya besok pakai blouse putih dan celana jeans. Jadi Bu Sofia gak akan salah mengenali saya," jawab Audrey membalas ejekan Sofia.

"Sip, Thank u so much, Drey. Aku mau bicara hal yang penting sama kamu. Please datang ya. Makasih, Say. Sampai jumpa besok, bye."

"Makasih juga, Sofi. Aku janji pasti datang. Bye."

Rona bahagia memenuhi wajah Audrey. Namun, Audrey merasakan sedikit kejanggalan pada suara Sofia. Apa itu sekedar perasaannya saja atau memang suara Sofia seperti berubah sedih ketika mengatakan ada hal penting yang hendak dibicarakan dengannya besok. Audrey menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikirannya itu. Dia hanya ingin fokus pada pertemuannya dengan Sofia yang telah begitu lama dinantinya.

1
Rien J
harus mempertangung jawab atas kesalahan apa pun kau Andrei deve
Anonymous
ok
Rosita
Mungkin karna dia nolak cinta nya Dave trus Dave bunuh diri ... nebak”😁🙏
devi aryana
Luar biasa
Lina Suwanti
mampir kak,, penasaran sm kisah Audrey
Widya Sari SE
Aamiin..
Widya Sari SE
👍👌🤗
Widya Sari SE
Supaya Papa Sofia tdk kesepian sendiri..😔
Widya Sari SE
Menikah aja Mama Audrey dg Papa Sofia👍🤗
Utami Dewi
Luar biasa
Santi Rizal
berbahagialah Audrey
Santi Rizal
visual nya dong Thor
Santi Rizal
Audrey hamil kali
Santi Rizal
Tristan CEO yg di maksud
Santi Rizal
sok dendam Reiner...ntar malah jatuh cinta
guntur 1609
pasti tristan org yg dimaksud
guntur 1609
pasti tristan bukan org sembarangan
guntur 1609
ohh brti dave anak selingkuhan ayahnya reine
RithaMartinE
luar biasa
snowwhite risca: terima kasih Kakak. Jangan lupa baca novel author yg lain. "istri bayaran milik Tuan Raja" dan "CEO Magang dan Mama Perawan". boleh juga follow IG Author : inspirasi.riscaame. Di sana banyak karya novel author yg lain.
total 1 replies
Choirun Nisa
Luar biasa
snowwhite risca: terima kasih Kakak. Jangan lupa baca novel author yg lain. "istri bayaran milik Tuan Raja" dan "CEO Magang dan Mama Perawan". boleh juga follow IG Author : inspirasi.riscaame. Di sana banyak karya novel author yg lain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!