NovelToon NovelToon
Gadis Badas Milik Mafia Kejam

Gadis Badas Milik Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / One Night Stand / Dendam Kesumat / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Hentikan, Alexa!." Alan mengepalkan tangannya dan menutup matanya sebelum dirinya tenggelam dalam tatapan mata Alexa yang intens nan memabukkan.

"Kenapa? Apa kau semakin sulit mengendalikan perasaan mu?." Tanya Alexa, bergerak lebih dekat dengan Alan dan terbentuk seringaian di wajah cantik gadis itu.

Alan Delvanio dia adalah seorang mafia kejam dan tak memiliki hati. Namun, tiba di suatu hari. Terdapat seorang gadis yang tertarik padanya. Semua orang takut padanya, kecuali gadis itu.

Seperti apa kisah mereka? Dan mengapa gadis itu tidak takut pada sang mafia? Lalu apa yang mafia itu lakukan pada gadis yang tidak patuh pada nya itu? Akan kah sang mafia bertindak kejam pada nya? Ikuti kisah nya mereka hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

    Alan hendak beranjak dari brankarnya untuk mengejar Alexa. Namun Justine masuk saat bersamaan dengan Alexa yang berlarian keluar dari ruang medis, pria itu langsung menahan pergerakan Alan. "Bos, anda masih perlu beristirahat."

    "Aku baik-baik saja, Justine." Jawabnya tegas.

    "Tolong, Bos." Kata Justine, dan Alan mengurangkan niatnya untuk mengejar Alexa, memilih kembali berbaring dan memejamkan matanya.

    Tak lama kemudian, setelah Justine memberi tahu jika Alan sudah sadar, seorang dokter dan perawat masuk kedalam ruang medis, begitu juga pelayan yang menyiapkan makanan sehat untuk bos mereka itu.

    Namun, meski ada banyak orang yang melayaninya. Perhatian Alan tetap tak lepas dari arah pintu, sementara pikirannya tetap tertuju pada Alexa. Alan menunggu Alexa dengan gelisah, dia sangat ingin bersama Alexa.

    Seharian berlalu seperti ini, tetapi Alexa tak kunjung datang menemuinya. Alan tidak mengertilah mengapa Alexa menghindarinya. Seiring berjalannya waktu, Alan menjadi semakin gelisah, merindukan Alexa dan merasa tidak lengkap tanpa dia. Alan sungguh membutuhkan dan merindukan kehadiran Alexa.

    ***

    "Justine, bagaimana kabar Alan?." Tanya Alexa saat tak sengaja bertemu dengan Justine di koridor.

    "Syukurlah, tubuhnya dapat pulih dengan cepat dan dia sudah boleh pindah ke kamarnya sendiri." Balas Justine.

    Alexa menghela napas leganya. "Syukurlah."

    "Kenapa kau tidak datang menemuinya?."

    "Akan lebih baik jika aku tidak menemuinya." Raut wajah Alexa berubah datar ketika Justine melayangkan pertanyaan yang sensitif untuknya.

    Justine mengernyitkan dahinya. "Kenapa?."

    "Kau tidak akan mengerti." Alexa langsung berjalan pergi meninggalkan Justine.

    ***

    Malam itu, Alan telah berbaring didalam kamarnya sendiri. Namun, pikirannya tetap tertuju pada Alexa, bertanya-tanya mengapa gadis itu tidak datang menemuinya?.

    "Kenapa kau tidak datang menemuiku, Alexa? Apa yang terjadi padamu?." Kata Alan pada dirinya sendiri.

    Tanpa Alan ketahui jika saat itu Alexa tengah berdiri di luar kamar Alan dan mengira jika Alan sedang tertidur. Namun meski begitu, Alexa tetap menunggu beberapa saat, berdiri di luar dan masuk ketika ia sudah yakin jika Alan benar-benar  tertidur.

    Alexa membuka perlahan pintu kamar Alan dan mengambil langkah yang sangat lambat, sembari memperhatikan Alan yang terbaring diatas tempat tidur, matanya dengan cinta yang sangat besar.

    Tanpa ia tahu jika Alan bisa merasakan kehadirannya, tetapi pria itu telah tetap memejamkan matanya, berpura-pura tidur.

    Alexa duduk menyamping di dekat Alan, diatas tempat dan dengan penuh kasih sayang ia membelai rahang tegas pria itu dengan ibu jarinya. Saat napas Alan yang hangat menyentuh kulit tangan Alexa, sentakan hasrat mengalir di dalam dirinya. Ia mengepalkan tangannya dan mengendalikan diri sendiri.

    "Maafkan aku." Bisik ketika hendak mengecup dahi Alan. Lalu dengan lembut beralih mencium ke dua kelopak mata dan kembali mengusap rahangnya

    Alexa terus memperhatikannya selama beberapa menit sebelum akhirnya beranjak dari duduknya. Saat Alexa berbalik hendak melangkah pergi, Alan langsung membuka matanya dan menahan pergelangan tangan Alexa, membuat gadis itu berbalik dan terlihat gugup.

    "Kemana kau akan pergi?." Tanya Alan.

    "Umm.. Alan, kau sudah bangun. A-aku pikir kau sedang tidur. Hmm... sebaiknya kau beristirahat dulu." Untuk pertama kalinya, Alexa merasa gugup ketika berbicara dengan dengannya.

    Alan mengernyitkan dahinya, pasalnya Alexa seakan enggan melihat kearahnya dan dia malah melihat ke sembarang arah.

    "Itu bukan jawaban atas pertanyaan ku." Alan menatapnya dengan tatapan tajamnya, merasa kesal dengan sikap aneh Alexa.

    "Aku tidak ingin menjawabnya." Balas Alexa tanpa ragu, menghindari tatapan Alan.

    "Lihat aku, Alexa. Dan beritahu aku kemana tujuan mu." Alan memaksa dan Alexa langsung menatap kearahnya.

    "Aku akan pergi kekamar, sudah cukup. Aku tidak bisa membahayakan nyawamu lagi karena aku." Balas Alexa cepat.

     "Apa kau bercanda, Alexa?." Pria itu terkekeh kecil. "Aku ingat jika kau tidak takut pada apa pun. Sekarang tiba-tiba, apa yang terjadi padamu?." Tanya Alan dengan nada marahnya. Dan Alexa hanya mengalihkan pandangannya.

    "Jika kau mengingat kata-kataku dengan sangat jelas, maka kau juga harus tau bahwa aku tidak bertanggung jawab pada siapa pun." Jawab Alexa dengan ketus.

    Alan menarik lengan Alexa hingga dia terjatuh menimpa dadanya. Gadis itu mendongak dan keduanya pun saling bertatapan secara intens, melupakan segalanya.

    "Kau bisa berbohong pada seluruh dunia. Tapi tidak padaku, gadis nakalku." Kata Alan lirih, menjaga tatapan tajam hanya tertuju pada Alexa. Alan dengan perlahan menyelipkan beberapa helai anak rambut Alexa kebelakang telinganya. Saat jari-jarinya menyentuh telinga Alexa, gadis itu menutup matanya. Sentuhannya membuat tulang punggung merinding seperti biasanya.

    "Katakan padaku ada apa denganmu?." Tanya Alan sembari mengusap mata Alexa yang tertutup. "Aku tau kau tidak takut membahayakan nyawamu, kau seorang gadis tangguh. Kenapa tiba-tiba kau bersikap seolah kau takut akan bahaya?."

    Alexa tetap terdiam dan keterdiaman nya itu , membuat kesabaran Alan terasa sedang di uji.

    Setelah beberapa detik, Alan kembali buka suara. "Apa pun yang terjadi diantara kita di hutan, apakah itu alasanmu menghindari ku? Itukah alasan mengapa sikap mu tiba-tiba berubah?." Tanya Alan menurut asumsinnya sendiri.

    "Aku tidak ingin membicarakan hal ini, Alan." Alexa mencoba untuk berdiri, tetapi Alan mencengkram lengannya dengan kuat  dan tidak membiarkan dirinya untuk bergerak.

    Justru Alan menariknya agar semakin mendekat. "Baiklah, jangan berbicara padaku. Tapi setidaknya tetaplah di sini bersamaku, aku mohon?!." Pinta Alan, menatapnya dengan tatapan memohon.

    Sementara itu, Alexa tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Gadis itu tidak percaya jika dia adalah Alan yang biasanya  akan memperlakukannya dengan buruk seperti sebelum-sebelumnya.

    Namun, Alexa tidak mengatakan sepatah katapun dan hanya berbaring di dekat Alan, seperti apa yang pria itu inginkan. Dengan kepalanya yang tetap didada Alan, membuat senyum kecil dan puas muncul diwajah tampannya.

    Begitu juga dengan Alexa yang diam-diam tersenyum sembari mendengarkan detak jantungnya yang menenangkan. Ia melingkarkan tangannya di atas tubuh Alan dan membenamkan wajahnya di dada pria itu.

    Alan merasakan kedamaian yang luar biasa dengan kehadiran Alexa, pria itu mengecup rambut Alexa sembari tersenyum.

    Sebelum, Alan memang telah mendorong dan lari dari Alexa. Tetapi sekarang, Alan telah menerima kenyataan bahwa dia peduli padanya dan memiliki perasaan untuk gadis itu. Jadi, Alan hanya ingin Alexa selalu aman bersamanya.

    **

    Alan terlelap dalam tidurnya, sembari memeluk seluruh dunianya karena keadaannya masih cukup lemah dan di tambah karena pengaruh obat yang ia minum.

   

    Saat itu, Alexa terbangun dan mengangkat kepalanya dari dada bidang Alan untuk melihat wajah tampan pria itu. Bibirnya membentuk senyuman bahagia saat dirinya dapat melihat Alan yang tengah tertidur nyenyak. Alexa merasa ingin menciumnya dengan ganas.

    "Alan, kita berdua tidak kenal takut dan kuat. Tapi sekarang kita berdua menjadi alasan dari kelemahan satu sama lain, aku ingin selalu ada bersamamu, tapi aku takut jika karena adanya aku, itu akan membahayakan mu seperti apa yang sudah terjadi kemarin." Kata Alexa lirih dan kembali meletakkan kepalanya di atas dada Alan. "Sebelumnya, aku tidak berpikir jika aku akan jatuh cinta padamu. Aku pikir, aku hanya tertarik dengan ketampanan dan dengan tubuh atletismu. Tapi ternyata aku salah dan itu adalah emosiku yang kuat. Apa yang aku rasakan padamu, belum pernah aku rasakan pada siapa pun, sebelumnya. Tapi perasaan ini membuat ku lemah dan aku tidak ingin menjadi lemah lagi."

   Tanpa gadis itu sadari, jika ia telah salah dalam mengira bahwa cinta itu membuatnya lemah.

1
Anita Rahayu
Luar biasa
Yue Li MZy
lanjut thor /Determined//Determined/
Yue Li MZy
Cerita bagus tapi kok gak rame yah /Doubt//Sneer//Sneer//Chuckle/
Yue Li MZy
Ayo lanjut thor semangat 💪💪/Good//Good//Good/🤭
Yue Li MZy
kenapa Alan sama Alexa tidak nikah aja
Abz
kapan up nya thor 😁
takiyaratayee
seruuu ceritanya
Abz
💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Betty Sam
lanjut kak
Nurasia Asia
1 kata bodoh kau Alexa mau diperdaya
Desmeri epy Epy
lanjut
R@3f@d lov3😘
luluh juga akhirnya Alan nantinya
R@3f@d lov3😘
gak sabar lihat Alan bucin 🤣😅sama Alexa
R@3f@d lov3😘
cerita mafianya beda dari yang lain 😁
R@3f@d lov3😘
menarik 🤪
yeti dwipuspitasari
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!