NovelToon NovelToon
Batalyon Pulau Karang 2

Batalyon Pulau Karang 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Terkadang kenyataan tidak sejalan dengan keinginan, Letnan Dallas menginginkan kekasih yang usianya tidak jauh berbeda dengannya tapi harus bertemu dengan perempuan yang usianya terpaut jauh di bawahnya. Semua terjadi karena dirinya trauma memiliki kekasih yang kekanakan di masa lalu.

Tak jauh berbeda dengan Letnan Dallas, Letnan Herca pun akhirnya terpaksa berkenalan dengan seorang wanita pilihan orang tuanya terutama Opa sebab cemas jika Letnan Herca akan salah arah. Penyebabnya tak jauh karena beliau tidak pernah melihat Letnan Herca bersama seorang gadis.

Lantas jika jodoh di tangan Opa, lantas siapa berjodoh dengan siapa dan prahara apa yang akan terjadi terkait masa lalu Bang Herca dengan seorang gadis berinisial Y.

Harap skip jika tidak sanggup dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Danton cemburu???

Rasa kesal Bang Dallas semakin menjadi. Tiga jam berlalu dan tidak ada kabar apapun dari adiknya padahal Hari ini Danyon sedang full berada di kantor. Panggilan ponsel juga tidak ada yang menjawab.

"Kemana pula si nyambik ini?????" Gerutu Bang Dallas, ia pun tidak bisa menemukan adiknya di ruangan kerja.

//

Dindra menggoyang lengan suaminya yang sudah terkapar bagai terhantam ombak di lautan.

"Abang, kembali ke Batalyon atau tidak??"

"Hmm.." jawab Bang Herca singkat, tenaganya terasa terkuras habis bahkan untuk membuka mata saja terasa tidak mampu.

"Bang Dallas hubungi Abang terus dari tadi."

"He'emmb.." responnya tapi sama sekali tidak ada tindak lanjut.

Dindra yang kesal segera mandi. Wajahnya cemberut karena Bang Herca langsung memejamkan mata begitu saja seakan tidak peduli padanya setelah puas mendapatkan keinginannya.

:

Setengah jam berlalu, Dindra sedang memakai bedak. Sesaat tadi ia menjatuhkan satu kecupan untuk Dindra. Tapi melihat istrinya tengah berdandan cantik, ia terhenyak kemudian menghampiri Dindra.

"Untuk siapa berdandan secantik itu?" Bang Herca melingkarkan lengannya memeluk Dindra. Ia menciumi tengkuk leher sang istri dengan hembusan nafas panas. Handuk pun masih terlilit di pinggang.

"Untuk diri sendiri." Dindra berusaha melepaskan pelukan suaminya. Rasanya masih kesal karena Bang Herca 'meninggalkannya' sendirian tadi.

Bang Herca terus mengejar Dindra, nafasnya kembali memburu. "Kamu cantik sekali, sayangku." Segala geliat Dindra seakan menjadi candu ternikmat yang pernah ada, pelepas dahaga di saat dirinya haus akan denyut rindu dalam dada.

Dindra mulai gemetar, dirinya seakan bisa membaca gelagat suaminya.

"Sayangkuuu..!!" Bisik Bang Herca di telinga Dindra yang membuat bulu kuduk di sekujur tubuh Dindra terasa meremang. Istri Letnan Herca itu pun mencegahnya.

"Sudah ya Bang. Dindra baru saja mandi, Dindraa juga lelah sekali, badan Dindra sakit semua." Protes Dindra sembari memulas matte lipstick pada bibirnya.

Bang Herca menunduk dengan senyum manisnya. Agaknya sang bidadari mampu menaklukkan aura watak keras dan dinginnya.

"Apakah kerja kerasku cukup menyenangkan??" Bisik Bang Herca.

"Om Herca tidak mengecewakan." Jawab Dindra malu-malu.

Bang Herca gemas dan kembali membawa Dindra ke atas ranjang. "Abaaang.. turunkan Dindraaaa..!!"

-_-_-_-_-

Sepanjang jalan Bang Dallas mengomel, waktu apel sore sudah tiba dan mereka belum mendapatkan tanda tangan Danyon. Bisa saja Bang Dallas mendahului tapi rasanya tidak nyaman jika mereka mengambil langkah masing-masing.

"Pinggang Dindra keseleo. Sekarang dia sedang istirahat, nggak kuat bangun."

"Jelas kau yang buat keseleo. Kau ini tidak bisa kena rayu sedikit pasti langsung gelagapan." Tak hentinya Bang Dallas memarahi adiknya.

"Yaelah, seperti kau tidak doyan saja. Istri minta masa mau di tolak." Jawab Bang Herca.

"Sekali lagi kau banyak alasan, sepatu jenggel ini masuk di lehermu..!!" Ucap geram Bang Dallas.

Sebenarnya tidak masalah jika tanda tangan Danyon tertunda besok tapi masalahnya Danyon akan melaksanakan kunjungan dinas selama beberapa hari dan...... Ternyata mereka pun harus mengurus surat amelden, skep perintah pindah kesatuan yang baru sudah turun.

...

Perasaan Bang Dallas dan Bang Herca sungguh lega. Kini hanya tinggal urusan amelden saja yang tersisa.

Perkara akan melaksanakan pindah tugas maka dirinya mengurungkan niat untuk mengambil rumah dinas. Ia pun segera menghubungi sahabatnya di seberang sana.

"Saya minta tolong di siapkan dua rumah dinas. Saya dan Dallas bawa istri, Kang." Kata Bang Herca.

"Mantaaaapp brooo.. cepat kesini, aku juga mau nikah. Nanti ku kenalkan dengan calon istriku." Jawab Bang Reno di seberang sana.

Bang Herca menunduk mengurai nafas kelegaan. Berhari hari hatinya gelisah karena wilayah kepindahan dinasnya berada di 'ujung bumi'. Batalyon pulau karang, adalah Batalyon yang santer terdengar kerasnya dalam menjalani hidup. Kisah kedua orang tuanya pun bermula dari BATALYON PULAU KARANG.

"Semoga Sakinah mawadah warahmah dengan istrimu kelak." Do'a tulus Bang Herca untuk sahabatnya.

\=\=\=

Langit Pulau Karang. Angin setengah berpasir berhembus kencang menerpa bandara militer. Bang Herca mengarahkan senjatanya ke arah belakang punggung. Begitulah setiap kali prajurit tempur berpindah tugas, mereka juga akan selalu membawa 'istri pertama' bersamanya.

"Masih mabuk? Kuat berdiri atau tidak?" Tanya Bang Herca memastikan keadaan Dindra.

Memang begitulah adanya jika seseorang belum terbiasa menaiki pesawat pengangkut barang.

"Nggak kuat." Dindra memang tidak sanggup lagi untuk berdiri setelah mual dan muntah hebat sepanjang perjalanan.

"Ghandi, tolong kamu cari letting saya..!! Bilang istri saya mabuk parah, minta mobilnya untuk mendekat kesini..!!" Perintah Bang Herca pada 'ajudannya' yang selalu setia bersamanya.

"Siap..!!"

~

Perlahan Bang Herca membantu Dindra untuk berdiri karena istrinya menolak saat dirinya akan menggendongnya untuk turun dari dalam pesawat.

"Ting, piye?? Bojomu mabuk?" Tanya Bang Reno, ia menghampiri Bang Herca.

Di saat itu Dindra pun baru saja berdiri dari posisi duduknya.

deg..

"Dindraaa??"

"Bang Reno?????" Dindra tidak bisa menyembunyikan rasa syoknya melihat sosok pria di hadapannya. Disaat itu juga Dindra jatuh tak sadarkan diri, beruntung Bang Herca masih bisa menahan tubuhnya.

Bang Reno bingung bersikap karena ternyata Dindra adalah istri dari sahabatnya sendiri.

Paham ada sesuatu yang tidak biasa, Bang Dallas segera menengahi.

"Urusan kalian nanti dulu, tolong Dindra sekarang..!!" Ucapnya kemudian menggandeng Rigi berjalan bersamanya.

Tak banyak membuang waktu, Bang Herca segera mengangkat Dindra ke dalam mobil dinas Batalyon.

:

Dokter Elvino memeriksa kondisi darurat, kebetulan saat itu beliau belum pulang dari tugasnya di rumah sakit.

Mata elang Dokter Elvino memicing melihat paras wajah Letnan Dallas dan Letnan Herca. Wajah kedua pria sangat familiar.

Tapi saat ini beliau sedang menangani seorang wanita yang tengah hamil sepuluh Minggu.

"Bagaimana keadaan istri saya, dok??" Tanya Bang Herca nampak gelisah.

"Cucu Danar Puma tidak akan pernah celaka." Jawab Dokter Vino.

"Si_ap..!! Ijin komandan, apakah komandan teman dengan Papa saya?"

"Nggak, saya musuhnya." Dokter Vino tersenyum melihat Dindra mulai tersadar dari pingsannya. "Assalamu'alaikum, Alhamdulillah.. sehat selalu ibu dan bayinya."

"Terima kasih, dokter." Jawab Dindra dengan mata sembab penuh air mata.

Dokter Vino melirik Bang Dallas dan Bang Herca secara bergantian. Paras wajah kedua Letnan memang nyaris bagai pinang di belah kapak tapi dari semua itu sifat dan kelakuan Danar Puma turun tanpa sisa pada putranya, Herca.

"Apakah istri saya boleh pulang, dok?"

"Boleh. Tapi jangan sampai stress ya, Let..!!" Pesan dokter Vino.

"Siap..!!"

:

Perkara tadi, Bang Reno memilih mobil lain untuk kembali ke Batalyon. Pikirannya cemas tak tentu arah.

Disisi lain Dindra terus memeluk Bang Herca dengan erat. Tubuhnya gemetar ketakutan.

"Ibunya menghina Dindra habis-habisan, ibunyaa abdi dalem Kedaton lain. Ibunya Bang Reno bilang Dindra hanya ingin mengincar hartanya saja. Ibunya bilang Dindra terlalu anak-anak dan b*doh." Ujar Dindra sampai sesenggukan.

"Ibunya.. ibunyaa.. ibunyaaa.. Apa ibunya tidak tau kalau kamu ndhoro ayu??" Tanya Bang Herca.

"Nggak tau lah, Bang. Dindra nggak pernah bilang. Lagipula dosa melawan orang tua." Jawab Dindra.

"Aahh kau tuh, masalah begini saja sampai makan hati. Berani lawan Abang kenapa tidak berani lawan ibunya Reno????" Kata Bang Herca gemas.

"Orang tua, Bang. Masa Dindra lawan orang tua."

"Kau hajar saja lah anaknya."

"Dindra masih cinta sama Bang Reno............" Isak tangis Dindra masih terdengar begitu sedih.

"Kecintaan banget sama si Reno itu????" Bentak Bang Herca, ubun-ubunnya terasa panas mendidih mau pecah.

"Saat itu.. saat itu..... Abang jangan memotong pembicaraan orang. Abang cemburu?????"

"Idiiiihh.. apaan cemburu??? Dari sisi mana pun, Abang yang menang. Cinta sono sama dia, sadar neng.. sadar.. tiap malam siapa yang pecahin kelapa???" Oceh Bang Herca geregetan. "Mantaap bini Abang, mana dia rasa?????"

.

.

.

.

1
Mika Saja
gak aaraa plng ibu bang reno
Mika Saja
bang herca 11/12 bang danar🤭🤭
Murni Zain
Tahan emosi bag Herca.. 😎
Murni Zain
Perlu ketegasan untuk menghadapi kelakuan ibu Reno.. dn itu sulit bagi bang Reno.
dyah EkaPratiwi
harus sabar pak mil
dyah EkaPratiwi
kasian elca semoga bang Reno bisa bijak
dyah EkaPratiwi
semoga bisa segera sembuh ya bang
dyah EkaPratiwi
harus hati2 sama mama bang Reno harus ada penjaan khusus bang
dyah EkaPratiwi
tempur nya beda kalau di kamar pasti ini
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar bang herca sabar
dyah EkaPratiwi
bang herca sakit apa ini
dyah EkaPratiwi
hahaha bumil ini bikin jantungan opa opa
dyah EkaPratiwi
hahaha hamil ini
dyah EkaPratiwi
apa yg membuat dindra berat membuka hati ya
dyah EkaPratiwi
hahaha lama2 saling cinta
dyah EkaPratiwi
hahaha kocak dindra
dyah EkaPratiwi
sebenarnya obat apa yg dikasih rigi
dyah EkaPratiwi
wah wah mengejar jodoh ini bang herca
Murni Zain
kehidupan Keluarga Bang Herca, mirip kayak Bang Rama dn Dinda. 🤭
Ros Miati
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!