Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Alexa tak berhenti menangis, ketika ia melihat sang suami ketika tiba di rumah sakit. Devan tiba dalam keadaan tak sadarkan diri karena benturan dikepalanya, wajarnya berlumur darah.
"Sayang" ucap adrian saat dia melihat alexa sedang duduk di bangku rumah sakit tepat di depan ruangan Devan.
"Papi, alexa takut" ujar alexa sambil berhambur memeluk sang mertua.
"Tenang sayang, devan pasti baik-baik saja" ujar adrian menenangkan suami nya. Adrian sebenarnya juga begitu takut, namun ia harus terlihat lebih tenang di depan menantu nya itu.
"Sedang apa anda disini nona" ujar diva pada gaby.
"Aku hanya ingin melihat devan ku" jawab gaby.
"Anda tidak perlu khawatir karena disini sudah ada tuan adrian dan istrinya, jadi nona bisa pergi" usir diva.
Namun meskipun demikian Gaby tetap tidak mau pergi, enggan menimbulkan keributan Diva pun membiarkan gaby tetap disana.
****
Monik, Rian dan Widya tiba bersamaan di rumah sakit.
"Sayang bagaimana keadaan Devan ?" tanya monik pada suaminya.
"Dokter masi menangani nya" jawab adrian.
Widya, langsung memeluk alexa saat ia melihat Alexa yang sudah tak karuan. Matanya begitu sembab , suaranya bahkan hampir tak terdengar karena sedari tadi menangis.
"Sayang, devan pasti baik-baik saja. Jangan menangis lagi yaa" pinta widya.
Namun bukannya berhenti, tangis alexa justru semakin pecah. Widya membiarkan anaknya itu menangis di pelukannya, agar anaknya bisa sedikit tenang.
****
"Nona, anda harus makan" ujar diva sambil membawakan manakan untuk alexa
Alexa menggelengkan kepalanya.
"Perut anda kosong sejak tadi siang. Anda harus ingat apa kata dokter. Anda tetap harus makan meskipun anda tidak ingin, karena sekarang anda membawa kehidupan lain di tubuh anda" ujar diva.
Mendengar ucapan diva, Widya kebingungan.
"Maksud mu?" tanya Widya.
"Nona alexa sedang hamil nyonya" jawab diva.
Semua orang yang ada disana begitu kaget. Seharusnya mereka mendengar kabar itu dalam keadaan bahagia, namun keadaan justru seolah sedang mempermainkan perasaan yang sama, karena laki-laki yang akan menjadi seorang ayah masih terbaring di dalam ruang perawatan.
Widya dan Monik, terus membujuk alexa untuk makan. Ancaman Monik yang mengatakan Devan akan sangat marah jika mengetahui alexa menelantarkan calon anaknya karena enggan makan, membuat alexa akhirnya mau makan.
****
Seorang dokter keluar dari kamar Devan.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya adrian.
"Pasien masi belum sadarkan diri, namun keadaannya sudah cukup baik. Anda bisa melihat nya langsung" jelas dokter.
Alexa yang mendengar perkataan dokter bergegas masuk ke dalam ruangan Devan. Ia menghampiri devan yang saat ini berbaring tak berdaya.
"Sayang, bangunlah jangan membuat ku takut. Lihatlah sebentar lagi kita akan mempunyai anak" ujar alexa yang langsung membuat orang yang berada disana mendadak pilu.
Widya terus, membelai pundak alexa agar tenang.
Gaby yang mencoba masuk ke dalam ruangan tiba-tiba tangan nya di tarik oleh seseorang, yaitu rengga.
Rengga, melayangkan sebuah tamparan keras di pipi perempuan itu.
"Hey apa yang kau lakukan" ujar Gaby tak terima.
"Nona Gaby, anda di tangkap atas dasar percobaan pembunuhan" ujar seorang aparat polis yang datang bersama Rengga.
"Aku tidak melakukan apapun" elak Gaby.
"Anda bisa menjelaskan nya di kantor polisi nona" jawab polisi itu.
"Bersiaplah untuk menerima ganjaran dari perbuatan mu. Bahkan keluarga mu pun akan ikut merasakannya. Percayalah aku dan tuan adrian tidak akan membiarkan keluarga mu hidup dengan tenang" bisik Rengga yang membuat Gaby ketakutan.
Rengga yang sudah membereskan di tempat kejadian. Buru-buru masuk ke ruangan untuk memastikan Devan baik-baik saja. Namun langkahnya mulai melambat ketika mendapati Devan masi tak sadarkan diri.
****