NovelToon NovelToon
Serunai Cinta Santriwati

Serunai Cinta Santriwati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Fantasi Wanita
Popularitas:345
Nilai: 5
Nama Author: Lalu LHS

Fahira Hidayati tak pernah menyangka akan terjebak begitu jauh dalam perasaannya kini. Berawal dari pandangan mata yang cukup lama pada suatu hari dengan seorang ustadz yang sudah dua tahun ini mengajarnya. Sudah dua tahun tapi semuanya mulai berbeda ketika tatapan tak sengaja itu. Dua mata yang tiba-tiba saling berpandangan dan seperti ada magnet, baik dia maupun ustdz itu seperti tak mau memalingkan pandangan satu sama lainnya. Tatapan itu semakin kuat sehingga getarannya membuat jantungnya berdegup kencang. Semuanya tiba-tiba terasa begitu indah. Sekeliling yang sebelumnya terdengar riuh dengan suara-suara santri yang sedang mengaji, tiba-tiba saja dalam sekejap menjadi sepi. Seperti sedang tak ada seorangpun di dekatnya. Hanya mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu LHS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2

Fahira Hidayati masih menatap ke langit-langit kamar dengan tubuh masih terbaring. Entah kenapa tiba-tiba saja ia ingin segera ke kamarnya dan berbaring. Ada sebuah perasaan yang membuatnya tidak nyaman terlalu lama di mushalla sehabis shalat isya tadi. Dia merasa ingin segera membaringkan tubuhnya dan mengajaknya hanyut merasakan perasaan tak menentu dalam hatinya.

Fahira Hidayati menghela nafas panjang dengan pelan. Seolah-olah ingin sedikit melonggarkan rasa sesak dan degup jantungnya. Suara riuh santri yang sedang menikmati makan malam di teras masing-masing kamar sama sekali tak mengalihkan pandangan dan pikirannya dari menatap langit-langit kamar.

"Benarkah ini jatuh cinta atau hanya sekedar luapan kebahagiaan hanya karna bisa ditegur Ustadz Pahlevi? Batinnya. Hanya teguran biasa, yang biasa dilakukan seorang Ustadz. Hanya disuruh buat kopi. Itupun hadiah karna dia seorang yang mengingat pelajaran pada hari itu. Mungkin malam atau cicak yang bertengger di plafon akan menertawainya kalau dia tahu apa yang ia pikirkan saat ini.

Tapi baginya ini berbeda. Sangatlah berbeda. Sudah terlalu lama ia tersiksa sebagai pengagum rahasia. Walaupun ia sedikit kecewa sang ustadz selama ini tidak menyadari keberadaannya selama dua tahun ia ikut kelasnya. Ia pun sangat sadar diri, Ustadz Pahlevi sudah berkeluarga. Tapi melihat Ustadz Pahlevi dan membayangkan ia menjadi kekasihnya merupakan kenikmatan yang besar. Ia malah tak pernah memikirkan hasil akhirnya. Apakah Ustadz Pahlevi akan tahu perasaannya atau tidak. Menjadi pengagum rahasia membuat dunianya seperti pelangi.

"Fahira?" Astaghfirullah Aladzim..., Aku cari kemana-mana ternyata kamu ada di sini." Amelia berdiri sambil berkacak pinggang di depan pintu kamar. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Fahira Hidayati terbaring terlentang sendiri i dl dalam kamar. Fahira Hidayati tersenyum walaupun tadi ia sedikit kaget dengan kemunculan tiba-tuba Amelia. Namun ia tetap berbaring. Melihat itu, Amelia meletakkan kotak makanan di samping pintu dan melangkah mendekati Fahira Hidayati.

"Kamu sakit?" Tanya Amelia sambil menempelkan telapak tangannya di kening Fahira Hidayati. Fahira Hidayati menghalau pelan tangan Amelia dari keningnya.

"Enggak. Aku cuma pingin berbaring saja. Badanku pegel semua," kata Amelia. Ia bangkit dan melangkah mengambil kotak makanan dan meletakkannya di dekat Fahira Hidayati.

Fahira Hidayati mendesah.

"Aku masih kenyang, Mel. Bisa minta tolong taruhkan di atas lemari? Atau, kalau kamu masih lapar, gak apa-apa, kamu bisa ambil jatah makananku,"

"Aku sudah kenyang. Aku simpankan saja dulu. Siapa tahu nanti kamu lapar," kata Amelia. Ia meraih kotak makanan dan meletakkannya di atas lemari.

"Ya, udah, Aku ke kamarku dulu ya. Ingat, jangan lupa makan," kata Amelia sambil membalikkan badannya dan keluar dari kamar. Fahira Hidayati tersenyum.

Fahira Hidayati kembali mendesah panjang. Jatungnya kembali berdegup. Wajah Ustadz Pahlevi kembali hadir dalam pikirannya. Kembali mengulang saat-saat mengesankan sore tadi saat taklim. Kali ini ia menyembunyikan seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia tak ingin teman-teman sekamarnya mengganggunya saat mereka masuk ke dalam kamar. Ia ingin menghabiskan waktu bersama bayangan Ustadz Pahlevi. Ia ingin mengucapkan sendiri dengan pelan kata-kata indah yang diucapkan Ustadz Pahlevi kepadanya. "Kopinya tak perlu pakai gula karna senyum manismu yang akan membuat kopinya manis". Terserah. Apakah kata-kata itu hanya sekedar guyonan atau mungkin diucapkan juga oleh Ustadz Pahlevi untuk Baiq Arini atau santri lain. Yang jelas, kata-kata itu untuknya hari itu. Dan malam ini, ia tak ingin membatasi dirinya dengan waktu. Selama matanya belum diserang ngantuk, malam ini akan menjadi sajak panjang percintaan imajinya dengan Ustadz Pahlevi. Ia berharap, hayalan dan ingatannya yang panjang tentang sosok Ustadz Pahlevi, akan terbawa sampai ke alam mimpi.

Malam beranjak larut. Suara lolongan anjing terdengar menggema di keheningan malam, beradu dengan suara ngorok di dalam ruangan. Bintang gemintang begitu leluasa menebarkan kilaunya di langit tak berawan. Fahira Hidayati masih tetap terjaga. Kantuknya tak kunjung datang memaksa matanya untuk benar-benar terpejam lelap. Tubuhnya pun sudah tak nyaman lagi di bolak-balikkan kesana kemari sejak isya tadi. Kini ia memilih bangun dan melangkah keluar kamar.

Fahira Hidayati memejamkan matanya ketika angin spoi-spoi mencium lembut rambut dan wajahnya. Hatinya semakin syahdu. Lebih-lebih saat memandang jauh ke atas sana. Ke arah bintang gemintang yang berserakan seperti mutiara di atas kaca. Sungguh indah. Semuanya seperti menerobos ke dalam hatinya dan menambah rasa syahdu yang ia rasakan. . Fahira Hidayati tak henti-henti tersenyum. Ia tak sadar. Kini bibirnya bergerak membisikkan sajak-sajak indah gubahan hatinya.

Duhai....Adakah rasa yang pernah aku rasakan

selain rasa indah ini?

Bahkan, malam yang gelap inipun

seperti istana Ratu Bilqis.

Tapi aku ini adalah jelmaan Zulaikha

yang terkesima dengan ketampanan Yusuf.

yang merasa mustahil mendapatkan cintanya dan memilih jalan maksiat.

namun, Duh, berutungnya Zulaikha

karna pada akhirnya berhasil mendapatkan Yusuf.

Lantas, bagaimana aku dengan Pahlevi?

Sampaikanlah isyarat perasaanku ini padanya, Wahai Penguasa langit. Sampaikanlah..,walau hanya lewat mimpi.

Suara jam dinding berdentang nyaring menunjukkan pukul empat. Bersamaan dengan itu, terdengar kresek suara speaker dari arah mushalla santri putra. Tak beberapa lama kemudian suara khas KH Muammar tedengar mengalun merdu menyentak hening malam. Tak berselang lama, Suara keras bagian keamanan pondok, mulai terdengar membangunkan para santri.

Satu persatu penghuni kamar terbangun dengan berat. Fahira Hidayati terlihat menutup mulutnya beberapa kali saat uap kantuknya mulai menyerang. Hari ini akan menjadi hari terberat baginya karna sejak isya tadi ia belum juga bisa tidur.

Fahira Hidayati menoleh ke arah samping. Beberapa teman kamarnya masih terlelap dalam tidurnya. Mereka sama sekali tak terusik dengan suara para pengurus asrama yang terdengar ribut memukulkan tongkat kayu ke pintu-pintu kamar asrama. Fahira Hidayati bangkit dan dengan pelan mulai membangunkan mereka satu persatu.

Adzan subuh terdengar berkumandang. Para santri sudah berkumpul di Mushalla untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah. Fahira Hidayati yang ada di shaf paling depan terlihat beberapa kali mengangguk-angguk kecil menahan kantuknya. Salah satu pengurus asrama berjalan mendekatinya. Ia terlihat menepuk-nepuk pundak Fahira Hidayati.

"Fahira, kamu yang memimpin shalat," kata salah satu pengurus itu.

"Saya minta ijin untuk diganti, Ustadzah. Hari ini saya kurang sehat," jawab Fahira Hidayati. Mendengar jawaban Fahira Hidayati, salah satu pengurus itu mendekat ke arah Amelia dan menyuruhnya memimpin shalat berjamaah.

Suasana terlihat hening ketika para santri memulai shalat berjamaahnya. Angin berhembus spoi-spoi. Suara burung-burung gereja yang sudah terjaga dari tidurnya, mulai terdengar riuh bersahut-sahutan. Menyambut datangnya pagi.

1
MEDIA YAQIN Qudwatusshalihin P
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!