Pria Autisme Itu Adalah Suami Ku

Setelah dua hari.

Rissa sudah diperbolehkan untuk pulang, dan apa yang diucapkan oleh Farrel kemarin ternyata benar setelah Rissa keluar mereka akan langsung pergi.

Walaupun hari sudah begitu sore namun mereka tetap pergi ketempat tinggal yang baru.

Kini mereka sudah dalam perjalanan menuju tempat tinggal mereka yang baru, mereka pergi tanpa berpamitan dengan Darius.

Kenapa? Karena mereka tidak ingin lagi berhubungan dengan Darius, mereka sudah membuang Darius itulah mengapa Farrel dan Ferry mengajal Rissa pergi.

Butuh waktu dua jam lebih sampai ditempat tinggal baru mereka, tidak ada siapa yang mengetahuinya karena Farrel tidak ingin Darius tau. Jika dia tau pastinya dia akan mengganggu Rissa kembali.

" K-kita pergi k-kemana?" tanya Elwin kepada Rissa

" Kerumah baru kalian" melainkan Farrel menjawabnya

" K-kenapa k-kita pindah?"

" Apa kamu masih ingin diganggu oleh orang itu?" tanya Farrel membuat Elwin menggelengkan kepalanya" Makanya dari itu aku membawa kalian kemari" sambung Farrel

" Lalu bagaimana dengan Perusahaan kalian berdua kak?" tanya Rissa

" Ikut pindah juga" jawab Ferry

Rissa merasa bingung saat mendengar jawabannya Ferry, bagaimana caranya gedungnya bisa ikut pindah juga?

Karena malas memikirkan lebih, jadi Rissa memilih diam saja dari pada pusing memikirkannya.

****

" Marina, apakah itu kamu?" tanya Darius dengan wajah yang begitu bahagia sekali

" Mas, aku kecewa sama kamu. Kenapa kamu tega menyakiti Rissa?"

Dalam sekejap Darius terdiam saat mendengar ucapannya Marina, dia tidak menyangka bahwa Marina benar-benar mengetahuinya.

" Marina, maafkan mas"

" Mas jahat, itu semua bukan kesalahan Rissa mas jika sudah takdir kita tidak bisa menundanya mas, dan lagi aku memilih melahirkan Rissa karena dia mirip denganku mas agar disuatu saat nanti mas menyayanginya, tetapi mengapa mas menyakitinya? Dia anak kandungmu mas"

Darius menatap kearah Marina, air matanya mengalir dipipinya membuat Darius merasa begitu sangat sakit sekali.

Rasa dadanya begitu sesak sekali, Darius berjalan mendekat kearah Marina namun ditahan oleh Marina.

" Jangan mendekat mas, aku tidak ingin mas mendekat karena aku sudah benar-benar kecewa dengan mas"

Darius menggelengkan kepalanya.

" Tidak Marina, tolong jangan kutuk mas dengan kesendirian. Mas sangat menyesal Marina telah melakukan semuanya kepada Rissa, tolong jangan tinggalkan mas"

" Maaf mas, kutukan ini pantas untuk mas karena aku sudah kecewa dengan mas selama ini"

Marina meninggalkan Darius, dimana dia mencoba untuk mengejarnya. Semakin dikejar semakinnya Marina jauh dari dirinya..

Darius terduduk ditanah dengan air mata penyesalan yang mengalir diwajahnya.

" Marina, mas mohon jangan tinggalkan mas sendirian" teriak Darius

Seketika semuanya menjadi berubah,

" Marina, mas mohon jangan tinggalkan mas. Marina tolong jangan pergi" teriak Darius namun dia langsung terbangun

Keringat bercucuran diwajahnya lalu nafas yang begitu naik turun, dada terasa sesak sekali. Namun ternyata Darius sedang bermimpi bertemu Marina.

Namun dari mimpinya ternyata Marina sangat kecewa kepada dirinya telah menyakiti Rissa, Darius menggusar rambutnya dengan secara kasar.

Tubuhnya begitu gemetar sekali, rasa sakitnya benar-benar mendalam karena telah mengecewakan orang yang dia cintai selama ini.

" Maafkan mas Marina, tolong maafkan mas. Mas benar-benar sangat menyesal sekali. Jangan tinggalkan mas sendirian Marina tolong jangan" guman Darius dengan nada tangisnya

Terdengar suara isak tangisnya Darius begitu sangat menyesal sekali apa yang sudah dia lakukan saat ini. Rasanya ingin sekali meminta maaf kepada Rissa namun dia tidak bisa karena ada Farrel dan Ferry yang menjaga Rissa.