NovelToon NovelToon
Mengasuh Cinta Duda Kaya

Mengasuh Cinta Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Pengasuh / Ibu Tiri
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cherryblessem

Caca, seorang mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa di London, terpaksa bekerja sebagai pengasuh anak CEO kaya, Logan Pattinson, untuk mencukupi biaya hidup yang mahal. Seiring waktu, kedekatannya dengan Logan dan anaknya, Ray, membawa Caca ke pusat perhatian publik lewat TikTok. Namun, kisah cinta mereka terancam oleh gosip, kecemburuan, dan manipulasi dari wanita yang ingin merebut Logan. Ketika dunia mereka dihancurkan oleh rumor, Caca dan Logan harus bertahan bersama, menavigasi cinta dan tantangan hidup yang tak terduga. Apakah cinta mereka cukup kuat untuk mengalahkan segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Logan Pattinson

...Jangan lupa klik like dan komentar ya teman-teman! Mohon dukungannya untuk cerita ini! Terimakasih banyak semua! ❤️❤️...

...****************...

Nyonya Pattinson tersenyum lembut melihat kegugupan Caca yang tak mampu ia sembunyikan. Meskipun merasa sedikit heran, ia memutuskan untuk tidak menambah beban pada gadis itu.

"Halo, Nona Calista," sapanya ramah, memperkenalkan dirinya lebih akrab.

Caca segera membalas dengan senyum canggung. "Halo, Nyonya. Terima kasih sudah menerima saya di sini."

"Kurasa pertemuan pertama kalian tadi cukup menantang," ujar Nyonya Pattinson sambil menggendong Ray dari pelukan Logan. Ia menatap cucunya yang tampak sedikit kesal. "Ray memang tidak mudah dekat dengan orang baru."

Caca mengangguk dengan sopan. "Saya bisa memahami perasaan Ray, Nyonya. Anak seusianya pasti butuh waktu untuk merasa nyaman."

Nyonya Pattinson tersenyum, senang mendengar jawaban yang bijaksana. "Benar sekali. Tapi begitu ia merasa nyaman denganmu, jangan kaget kalau dia akan terus menempel. Aku yakin dia akan menyukaimu, Nona Calista."

Logan, yang sedari tadi berdiri diam di tengah mereka, menatap ibunya dengan isyarat. "Ibu, aku harus pergi ke kantor. Tolong temani mereka dulu." Suaranya terdengar datar, tapi ada nada tegas di dalamnya.

"Baik, sayang. Kau fokus saja pada pekerjaanmu." Nyonya Pattinson melambaikan tangannya, lalu menoleh ke Caca. "Jangan khawatir soal Ray, ya. Dia memang sulit di awal, tapi aku percaya kamu akan melakukannya dengan baik."

Caca tersenyum kecil. "Terima kasih atas kepercayaannya, Nyonya."

Setelah Logan pergi, suasana sedikit berubah. Caca tak bisa mengabaikan rasa penasaran yang menggelitik hatinya. Logan tampak begitu dingin, seolah ada lapisan tebal yang menyembunyikan siapa dirinya sebenarnya. Namun, ia tahu sopan santun harus diutamakan. Ia memilih mengalihkan fokus pada Ray, yang kini duduk di sofa dengan mainan di tangannya.

"Nah, Nona Calista," Nyonya Pattinson berkata sambil menatap Caca penuh perhatian. "Gunakan waktu ini untuk mendekatkan diri pada Ray. Dia memang sulit, tapi aku yakin kau bisa."

"Baik, Nyonya. Saya akan berusaha," jawab Caca dengan mantap.

Nyonya Pattinson tersenyum puas, lalu meninggalkan mereka berdua.

Setelah beberapa saat terdiam, Caca memberanikan diri mendekati Ray yang tampak sibuk memutar-mutar sebuah mobil mainan di tangannya.

"Hai, Ray," ucapnya lembut sambil berlutut agar sejajar dengannya. "Boleh aku duduk di sini?"

Ray hanya meliriknya sekilas tanpa menjawab.

Caca tersenyum, mencoba pendekatan berbeda. "Mobilnya keren sekali. Apa aku boleh ikut bermain?"

Ray masih tak bereaksi, tapi ia mulai memperhatikan gerak-gerik Caca.

"Kalau aku punya mobil seperti ini, mungkin aku akan balapan sepanjang hari," lanjut Caca, sambil pura-pura mengendarai mobil kecil di atas sofa.

Perlahan, bibir Ray membentuk senyuman kecil. Ia menyerahkan mobilnya pada Caca tanpa berkata apa-apa.

"Oh, terima kasih, Ray! Kau baik sekali," kata Caca dengan antusias, menerima mobil itu seolah-olah sebuah hadiah besar.

Ray akhirnya tertawa kecil, meski masih malu-malu. Melihat itu, hati Caca terasa lebih lega. Ia tahu, ini hanya awal, tetapi melihat anak itu tersenyum membuatnya merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja.

-

Logan duduk di meja kerjanya, matanya tertuju pada tumpukan dokumen yang memenuhi meja. Ia memindahkan satu demi satu kertas-kertas itu, membaca setiap detail yang telah disusun oleh para investor. Bisnis ini adalah warisan dari ayahnya, dan ia tahu betul bahwa kesuksesan adalah satu-satunya jalan untuk menghormati kepercayaan yang telah diberikan padanya. Namun, di balik kesibukannya, sebuah kekosongan terasa begitu mendalam, seakan setiap detik yang berlalu hanya menambah rasa kehilangan yang tak kunjung berakhir.

Dua tahun telah berlalu sejak kecelakaan yang merenggut istrinya, Diana. Sejak itu, hari-harinya seperti berjalan dalam bayang-bayang, penuh dengan kesedihan yang tidak pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata. Cintanya yang pergi, membawa serta seluruh semangat hidupnya, meninggalkannya dengan kehampaan yang tak terlukiskan. Terkadang ia merasa seperti terjebak dalam kenangan yang menghantuinya, berputar-putar tanpa arah.

Namun, ada satu yang membuatnya tetap bertahan. Ray, putranya. Keberadaan Raylah yang memberikan sedikit harapan di tengah kegelapan. Setiap kali Ray tertawa, setiap kali Ray menyapanya dengan mata cerahnya, itulah satu-satunya yang membuatnya merasa hidup kembali. Tapi tetap saja, luka itu terlalu dalam untuk sembuh begitu saja.

"Tuan Pattinson, ada tamu," kata Megan, asisten Logan, dengan suara lembut yang memecah kesunyian ruangan.

Logan tak menoleh sedikit pun, tetap terfokus pada dokumen yang ada di hadapannya. "Siapa?" tanyanya singkat, suaranya datar, hampir tidak terdengar.

Megan ragu sejenak, sebelum akhirnya menjawab, "Miss Anastasia Jhonson."

Logan menghela napas panjang, matanya terpejam sejenak, mencoba menenangkan diri. Anastasia. Nama itu selalu membawa kenangan pahit. Ia masih ingat betul bagaimana Diana selalu memperingatkannya tentang perempuan ini. Diana bahkan tak segan untuk mengatakan bahwa Anastasia adalah sosok yang berambisi dan sedikit gila—sebuah peringatan yang tak pernah ia hiraukan. Kini, Anastasia datang lagi, berusaha mengusik ketenangannya yang sudah sangat rapuh.

"Biarkan dia masuk," kata Logan dengan nada yang lelah, tidak peduli lagi.

Anastasia, perempuan itu tak akan menyerah. Ia tahu, walaupun Logan terlihat tak tertarik, dia tetap akan datang dan terus berusaha merayunya. Dan Logan, sudah terlalu lelah untuk melawan.

Beberapa saat kemudian, pintu terbuka, dan masuklah Anastasia Jhonson. Dengan langkah penuh percaya diri, ia mengenakan terusan mewah berwarna hitam dengan desain low-cut di bagian dada yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Rambut coklatnya yang panjang digerai dengan gelombang lembut yang semakin menambah kesan sensual pada dirinya. Ia tahu betul bagaimana cara menarik perhatian pria, dan hari ini, Logan adalah targetnya.

Anastasia memasuki ruangan dengan senyum menggoda. "Selamat siang," sapaannya begitu ceria, seperti tak ada beban sama sekali.

Logan tetap tidak mengalihkan pandangannya dari dokumen yang ada di tangannya, seakan dunia di luar sana tidak ada yang lebih penting dari apa yang sedang ia kerjakan. Sudah berulang kali ia menghadapi hal ini, jadi tidak ada lagi yang bisa mengejutkannya.

Anastasia meletakkan bekalnya di atas meja Logan dan tersenyum sambil membuka kotak makanan tersebut, dengan harapan Logan akan tertarik. "Lihat! Aku memasak semuanya sendiri," ujarnya dengan nada menggoda, matanya tetap menatap Logan.

Namun, Logan tetap diam, fokus pada pekerjaannya. Ia tahu betul permainan yang sedang dimainkan Anastasia, dan dia sudah terlalu lelah untuk peduli. Ini bukan pertama kalinya, dan sepertinya, itu tidak akan pernah berakhir.

Anastasia, bagaimanapun juga, tidak menyerah begitu saja. "Semua bahan makanan premium dan segar, lho. Kau harus makan, Logan, jangan sampai sakit. Aku akan selalu ada di sini untukmu," katanya, berusaha menggoda lagi, meskipun ada rasa kegeraman yang mulai tumbuh di hatinya. Perempuan ini tahu bahwa Logan benar-benar keras kepala, dan semakin sulit, semakin membuatnya tertantang.

"Tak bisakah kau lihat aku sedang bekerja?" ujar Logan, suaranya mulai terdengar kesal. Ketegangan yang sudah terpendam cukup lama akhirnya meletus.

Anastasia tersenyum puas. "Ah, baiklah... Aku akan segera pergi. Pastikan kamu memakannya, ya! Aku ada janji temu. Sampai jumpa!" ujarnya dengan ceria, sambil berjalan meninggalkan ruangan.

Megan yang mendengarkan dari luar hanya bisa menggelengkan kepala. Ia sudah terlalu sering melihat pertunjukan ini, dan tak ada perubahan sama sekali. Anastasia Jhonson, tak peduli seberapa keras Logan menolaknya, selalu akan kembali lagi.

Saat Anastasia keluar, Ryan masuk ke ruangan dengan santai. Keduanya tidak menyapa, hanya saling melirik. Anastasia melangkah angkuh melewati Ryan, yang tak dapat menahan tatapannya. Keangkuhan Anastasia membuat Ryan tersenyum geli, tapi ia tidak berkata apa-apa. Ia tahu, ini adalah momen yang patut disimak.

"Bravo!" ujar Ryan sambil duduk di sofa tamu, meledek Logan. Ia bisa melihat betul bahwa Logan sedang kesal, dan itu membuatnya semakin tertarik.

Logan hanya bisa menatap Ryan dengan jengkel. Ia sudah cukup muak dengan orang-orang yang datang hanya untuk mengganggunya. "Ada apa kemari?" tanya Logan dengan suara dingin, matanya tetap terfokus pada dokumen yang ada di meja.

"Hanya mengunjungimu," jawab Ryan santai. Matanya tertuju pada kotak bekal Anastasia yang masih tergeletak di meja. "Wah, aku iri. Sepertinya Anastasia sangat menyukaimu sampai memperhatikanmu seperti itu," tambahnya, dengan senyum menggoda yang membuat Logan semakin kesal.

Logan menatap Ryan tajam. "Katakan apa maumu dan pergilah dari sini," katanya, suara tegas dan penuh kekesalan.

Ryan tertawa kecil, semakin menikmati keadaan. Logan mungkin berusaha untuk menjaga ketenangannya, tapi bagi Ryan, ini semua hanya permainan yang menyenangkan.

1
seftiningseh@gmail.com
semngat berkarya
oh ya cerita ini menurut aku sangat menarik. apalagi judul nya jangan. lupa dukung aku di karya ku judul nya istri kecil tuan mafia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!