Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua
Acara berjalan dengan lancar sampai pengumuman siswa siswi terbaik di beberapa kategori. Gisell mendapat predikat murid berprestasi dengan nilai tertinggi se kabupaten. Sedangkan bianca mendapat predikat murid berprestasi dalam kegiatan sosial.
Sama seperti ingatan bianca setelah acara kelulusan selesai bianca melihat dari kejauhan denis yang akan mendekatinya, namun bianca memilih untuk berpura-pura tidak melihatnya bahkan bianca memilih untuk menghindar. Bianca menarik gisell dan bergabung dengan keluarga mereka. Denis yang melihat itu pun mengurungkan niatnya. Tapi ia masih mencoba menelpon bianca untuk ikut dalam rencananya hari ini.
Bianca melihat sekilas ponselnya yang bergetar. Terlihat nama denis disana, tapi bianca mengabaikannya dan melanjutkan obrolannya dengan keluarganya.
"pak gimana kalau kita berangkat sekarang kebetulan anak sulung saya sudah berada di restoran." ajak papa gisell
"oh ayo kalo gitu, anak-anak kalian sudah ngga ada kegiatan kan.?" tanya papi pada gisell dan bianca.
Gisell dan bianca sama-sama menggeleng
"kalo gitu kita bisa langsung aja... Kita ketemu disana ya pak" ujar papi
Kedua keluarga itu pun berjalan ke parkiran dimana mobil mereka terparkir. Bianca sengaja menempel pada sang papi dengan mengaitkan tangannya pada lengan sang papi. Karena dari kejauhan bianca melihat denis yang akan mendekatinya kembali. Bianca ingat kalo dulu bianca pernah mendengar kalau denis sebenarnya takut pada papi yang berwajah garang. Karena itu bianca memanfaatkanya supaya denis tidak berani mendekatinya dan benar saja denis masih diam ditempat sampai mobil papi keluar dari area sekolah dan membuat bianca tersenyum tipis melihatnya.
Ini baru permulaan, gw masih yakin kalau lo ngga akan melepaskan keluarga gw dari target lo den... Jadi kita lihat apa yang akan lo perbuat setelah rencana pertama lo gagal
Keluarga bianca datang belakangan, tapi gisell sempat mengirim pesan dimana letak ruangan yang mereka pesan. Karena itu mereka langsung menuju ruangan yang dipesan oleh keluarga gisell
"wah sudah kumpul semua ya..? Maaf terlambat tadi mampir pom bensin dulu dan ternyata antri" ucap papi yang merasa tak enak karena terlambat
"ngga usah formal pak, kita disini mau ngerayain acara anak-anak bukan urusan bisnis..hahahah" celetuk papa gisell
"oh iya ini anak sulung saya anggasta pak.. Mungkin pak bima pernah bertemu dengan anak saya.?" papa gisell memperkenalkan anak tertuanya
"nak anggasta itu anak anda..? Ya ampun saya ngga nyangka kalau CEO bertangan dingin ini anak bapak, saya tuh salut sama dia pak, masih muda tapi sudah bisa membawa perusahaan barunya menyaingi perusahaan yang sudah lama. Wah beruntung sekali saya bertemu dengan ceo muda ini..." puji papi saat melihat anak muda di sampingnya
"pak bima terlalu berlebihan, saya juga masih belajar pak. Saya juga sempat membaca sepak terjang pak bima didunia bisnis. Dan jujur saya juga mengagumi pak bima setelah papa saya tentunya, bahkan kalau diijinkan saya mau belajar bisnis dari bapak"
"aduh...jadi ngga enak ini dipuji sama ceo muda... Boleh-boleh nak. Saya malah senang kalau ada yang mau belajar bisnis dengan jalan yang benar bukan dengan cara licik"
"aduh ini para lelaki. Kita disini mau makan-makan loh bukan ngomongin bisnis.." sela mami "oh iya nak angga kenalkan saya istrinya pak bima nama saya angel, ini anak saya namanya Bianca.. Em.. Nak angga usia berapa ya..?" tanya mami borongan
"Tahun ini 24 tante" jawab angga ramah
"wah udah pas nih jadi calon mantu... Barang kali mau mempertimbangkan anak tante buat calon nak angga kalo nak angga belum ada calon" ucapan mami sontak membuat bianca mendelik
"mami apa-apaan sih, malu mi..." ucap bianca lirih pada maminya
"saya sih boleh saja tante, siapa yang ngga suka sama anak tante yang cantik. Cuma saya ngga yakin kalo anak tante mau sama saya apalagi saya kakak dari sahabatnya" ucapan anggasta membuat keluarganya kaget karena baru kali ini angga tidak marah jika dijodohkan dengan seseorang, terlebih saat ini di jodohkan dengan teman adiknya ada keluarganya juga. Membuat keluarga angga sedikit bertanya. Apalagi melihat expresi wajah angga saat menatap bianca
"ya sudah ini kita makan dulu aja ya ngobrolnya lanjut nanti. Ayo jeng ini menu kesukaan keluarga saya, kalo ada yang kurang bisa pesan lagi aja.." ucap mama gisell
"kalo saya sama suami sudah cukup jeng. Hanya saja kurang 1 menu buat bianca. Bi mau pesen lagi atau cukup" tanya mami pada anaknya
"Bian pesan sendiri aja mi ke depan ya.." jawab Bianca dan segera pamit keluar. Disamping ingin memesan menu udang tepung kesukaannya Bianca juga ingin menghindari tatapan angga yang sesekali melihat ke arahnya
seingat gw dulu kita ngga pernah ketemu, kenapa kak angga bisa bilang begitu ya. Apa dia cuma basa basi didepan mami papi.. Ach.. Tapi siapa sih yang nolak cowok mapan plus tampan kaya kak angga... Dan dadanya itu loh pelukable banget hehehe
"hayo lagi mikirin kakak ya" terdengar suara barito tapi lembut di telinga membuat bianca menoleh ke samping
"loh kakak koq kesini.? Mau tambah pesanan juga.?" tanya bianca saat melihat orang yang ia pikirkan tiba-tiba ada di sebelahnya
"ngga... Kakak abis dari toilet eh liat kamu disini lagi senyum-senyum. Makanannya ditunggu bukan diantar aja.?" tanya angga lagi
"biar sekalian aja kak.. Cuma udang tepung koq" jawab bianca yang sebenarnya gugup
"kamu bawa ponsel ga.." tanya angga pada bianca
"bawa kak ini..." jawab bianca sambil memperlihatkan ponselnya
"boleh pinjam..?" ujar angga sambil menadahkan tangannya meminta
Bianca lalu membuka kunci ponselnya dan memberikannya pada angga. Tak lama angga memberikannya lagi pada bianca. Membuat bianca mengerutkan dahinya sambil menatap angga dengan penuh tanya
"lain kali kakak ajak kamu jalan mau ya..? Nanti kakak kabarin kamu, jangan ngga di angkat ya telpon dari kakak" setelah mengatakan itu angga langsung beranjak pergi sedangkan Bianca terdiam mencerna kata demi kata dari angga
Maksudnya apa ya..? Ngajak jalan..? Angkat telpon.?
Bianca langsung menatap ponselnya yang masih menyala disana ada 1 kontak baru dengan nama My Future husband ♡ membuat mata bianca membola. Ternyata angga memasukkan no ponselnya di kontak ponselnya. Bukannya mengganti nama kontak bianca malah tersenyum
"Loh... Bianca, kamu disini juga.? Kenapa telponku ngga diangkat terus pesan aku juga ngga di balas..?" tiba-tiba saja denis sudah duduk disamping bianca
"maaf lagi ada acara keluarga" jawab bianca singkat. Entah dari mana tiba-tiba saja muncul ide buat mengirim pesan pada angga supaya menjemputnya atau sekedar menemaninya disini.
"kebetulan kamu di sini gimana kalo kamu ikut gabung sama aku juga rere. Nanti temen-temen yang lain juga bakalan dateng" ucap denis dengan percaya diri
Kebetulan ketemu bianca disini gw bisa langsung ngabarin temen yang lain buat ke sini kalo bianca mau gabung sama gw juga rere.. Lumayan kan kalo semua tagihan di tanggung sama bianca
Gak butuh waktu lama angga sudah datang di sana dengan tergesa.
"sayang... Kenapa lama..?" tiba-tiba saja angga memanggil sayang membuat denis juga bianca menoleh ke arahnya
"em.. I.. Ini.. pesanannya belum selesai" jawab bianca kikuk dengan panggilan itu
"ow.. Kirain ada apa..? Terus ini siapa.?" tanya angga sambil melihat ke arah denis sedangkan tangannya merangkul bahu bianca
"ini denis temen sma bian kak.." jelas bianca pada angga. Angga hanya mengangguk mengerti. Dan setelahnya pesanan bianca selesai dan mereka pun pamit meninggalkan denis yang masih terdiam
"kak.. Lepas ih tangannya. Lagian ngapain sih kakak pake ngerangkul gini" tanya bianca
"kan kamu yang minta diselamatkan dari buaya darat.. Mangkanya kakak bersikap kaya tadi" kilah angga
"ya tapi udah selesaikan.. Ya udah sih lepasin.." rajuk bianca namun angga masing memegang pundak bianca dengan erat
Jangan lupa like juga vote nya teman-teman. Terimakasih
btw tor, td q bc nya angsata 😭