dari lahir dewi tidak di kasih ASI dengan ibu kandungnya karena sang ibu tidak mau punya anak.jadi dia di rawat oleh nenek tirinya yang sangat sayang padanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riski Candra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nenek yang kuat
Setelah itu nenek cari kerja dan yang ada hanyalah kerja di sawah, setiap pagi nenek sudah bangun dan memasak untuk sarapan sekalian juga untuk sore hari karena nenek berangkat kesawah jam 05:00WIB sampai dengan jam 16:00 .
"sita nenek sudah masak,nanti nenek titipkan kamu ke nenek bibi ya,kan nenek kerja dulu! Ujar nenek.
"iya nek, ati cita dak natal tok!"jawab sita
sebelum nenek pergi antar sita ke rumah sang adik nenek ajak sita untuk sarapan sayur bening bayam dan jagung muda, keduanya makan dengan tenang tanpa menimbulkan suara.setelah sarapan nenek ajak sita untuk di titipkan ke sang adik.
"tia kakak titip sita dulu ya,nanti sepulang kerja aku jemput sitanya!"ujar nenek
"iya mbak yu gak papa biar sita disini !"jawab sang adik
"kenapa mbak yu titip sita di sini,kan di sini bukan penitipan anak mbak yu?" ujar suami sang adik dan itu mendapat pelototan dari sang istri.
"Sudah mbak yu jangan dengarkan mas ri ! Sanggah sang adik
"iya titip dulu ya tia" ujar sang kakak
"iya ,ya sudah kakak berangkat saja!" jawab sang adik
Setelah nenek sudah berangkat ke sawah suaminya langsung menghampiri sang istri.
"kenapa mau sih di titipi anak pembawa sial itu?" ujar sang suami
"memangnya kenapa kan cuma di titipi aja ,anaknya juga anteng kok nggak resek !"jawab sang istri
"nanti kalau kita juga terkena sial gimana? Ibunya dan ayahnya saja nggak mau ngurusin dia kan!"ujar sang suami
"iya itu kan orang tuanya aja yang gak tau bersyukur! Sudah alhamdulillah anaknya lahir dengan selamat dan tanpa kurang suatu apapun, malah minta anak laki-laki iya kalau nanti hamil lagi lahirnya laki-laki kalau perempuan nanti di buang lagi tu anak. Alhamdulillah kan anaknya cantik nggak rewel lagi yang sudah nikah lama dan gak di beri momongan aja sampai mau kok angkat anak orang ini di kasih anak kok nggak di telantarin." jawab sang istri dengan nada marah dan gendong sita untuk di ajak kekamarnya.
"dikasih tau dia anak pembawa sial kok tetap aja di belain."gerutu suami
"tidak ada namanya anak pembawa sial suamiku, karena anak itu karunia dari Allah!"jawab sang isti dari kamar
"sudahlah terserah kamu aja!"marang sang suami
"sita kamu disini dulu ya, nenek bibi pergi ke warung buat beli jajan buat kamu!"ujar adik nenek itu
"iya nenek bibi cita dicini aja !"jawab sita
Sepeninggalan sang istri yang meninggalkan sita sediri dirumah keuntungan bagi sang suami yang dengan kejamnya memukul sita dan mencubit sita.
" Hai,kamu anak pembawa sial seharusnya kamu mati aja saat dilahirkan ibumu biar tidak menyusahkan orang !"ujar sang kakek pamannya
sita hanya diam dan tidak menjawab perkataan pamannya ,meskipun dia masih kecil tapi dia sangat mengerti apa yang di bicarakan sang kakek pamanya.
diamnya sita malah menambah emosi sang kakek paman sehingga dia di cubit.
"catit tatek"ujar sita
"rasain biar kapok,menyusahkan orang saja."jawab kakek paman
"Awas kalau kamu mengadu ke nenekmu"tambah sang kakek
Setelah puas memukuli dan mencubit sita sang kakek pergi dari situ dan tibalah sang nenek bibi datang dengan membawa sekantong keresek penuh jajanan ringan dan roti.