NovelToon NovelToon
Reverange & Love Mr.Mafia

Reverange & Love Mr.Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Andriana Putri

"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 02

DORR

DORR

"LARI!!!! CEPAT LARI GIZEL!!!"

"JANGAN.....JANGAN!!"

DUAARR

"API!!! LEDAKAN!!! AWAS!!!"

"Akkhh......" Gizel terbangun dari tidurnya, nafasnya tersenggal-senggal serta keringatnya yang bercucuran,

"Mimpi ini lagi, kenapa kejadian itu terus menerus muncul di kepalaku" ucap Gizel sembari memegangi kepalanya. Ia meraih sebuah foto di atas nakas telihat foto keluarganya yang sangat bahagia.

"Ayah, Ibu, aku merindukan kalian, tiga tahun aku hidup sendiri tanpa kalian....hiks.." Seketika air matanya luruh kala mengingat kedua orang tuanya yang mati dalam keadaan tragis, saat itu ia tidak bisa berbuat apa-apa selain kabur dari sana.

"Astaga aku lupa hari ini ada pesanan bunga, aku harus segera ke toko untuk membuatnya" Gizel segera mengusap air matanya dan turun dari atas ranjangnya serta segera membersihkan diri, setelah beberapa jam ia bersiap Gizel turun ke toko bunga yang ia miliki untuk bertahan hidup saat ini.

Toko bunga kecil dan juga menjadi tempat tinggalnya yang terletak di pinggiran kota besar, namun karena keterampilan Gizel yang merangkai bunga menjadi cantik membuat tokonya ramai pengunjung.

Setelah sarapan ia segera merangkai beberapa pesanan bunga untuk konsumennya, setelah beberapa jam bergelut dengan bunga akhirnya 5 rangkaian bunga pun selesai.

TING

TONG

Terdengar bunyi bel yang menandakan ada pengunjung di toko bunga Gizel, ia segera berjalan cepat untuk menyambut.

"Selamat datang, mari silahkan...." sapanya dengan sangat ramah

Beberapa orang mengambil pesanan bunganya dan ada yang langsung membeli, Gizel melayani mereka semua dengan penuh senang hati dan keramahan, karena hanya ini yang ia bisa lakukan untuk bertahan hidup yaitu menggunakan keterampilannya untuk menghasilkan uang.

*

Terdapat Mansion mewah yang terletak di pinggiran sungai bersebrangan dengan hutan, tidak ada rumah sama sekali disana dikarenakan mansion yang berukuran begitu besar dan membutuhkan tempat sedikit privasi serta membutuhkan lahan yang luas.

"Tuan saya sudah mengosongkan jadwal anda untuk hari ini" ucap seorang pria kepada atasannya.

"Kita pergi membeli bunga karena hari ini hari spesial untuk ibuku" ucapnya dengan wajah datar serta dingin.

"Baik tuan" pria itu menunduk hormat dan segera menyiapkan mobil untuk tuannya, mereka berjalan menyusuri kota untuk pergi ke tempat tujuannya. Namun sayangnya toko bunga terkenal di sana masih dalam keadaan renofasi.

"Tuan kita sudah berkeliling namun tidak ada toko bunga yang buka"

"Cari sampai dapat aku tidak mau tau!!" ucap pria bertubuh kekar itu dengan tajam dan membuat pria di depannya bergidik ngeri.

"Ba...baik tuan" mereka memutuskan untuk melewati beberapa jalan yang belum pernah dilewati, karena arah jalannya yang berbeda.

Pria itu tertuju pada toko bunga kecil yang pinggir jalan, ia mengeryitkan matanya dan menyuruh pengawalnya berhenti. "Toko bunga itu saja!" ucapnya singkat.

"Tapi bukankah biasanya tuan tidak suka jika membelikan bunga untuk nyonya besar di toko kecil?" tanyanya heran.

"Tidak usah banyak bicara, lakukan saja!!" perintahnya dengan dingin sehingga membuat pria di depannya menelan saliva berat, ia segera meminggirkan mobilnya di dekat toko bunga itu.

"Kau tunggu disini biar aku saja yang masuk!!" ucapnya dan segera turun dari mobil itu seorang diri, ia berjalan masuk dan membuka pintu dan membunyikan bel.

Terdapat seorang wanita berparas cantik dan anggun yang menghampirinya.

"Selamat datang tuan" ucapnya dengan senyum manisnya.

"Aku membutuhkan bunga untuk ibu" ucapnya singkat.

"Emh maaf tuan jika berkenan, apa bunga kesukaan ibu anda?"

"Aku tidak tau, terserah kau saja asal indah"

"Baiklah tunggu sebentar saya akan segera buatkan, butuh waktu 20 menit apa anda tidak keberatan?" tanyanya dengan sopan

"Hem silahkan!" jawabnya datar dan berjalan duduk di sebuah sofa.

Gizel segera mengambil beberapa bunga dengan terampil, ia segera merangkai seindah mungkin karena ini menyangkut hati seorang ibu,

Pria itu terus menatap setiap gerak gerik Gizel yang begitu anggun dan menawan, matanya sampai tak bisa beralih untuk tidak memandangnya,

Setelah 20 menit bunga pun siap, "Tuan, ini bunganya sudah siap, apa ada yang kurang saya akan menambahkan sesuai keinginan anda" Gizel menyerahkan buket bunganya kepada pria itu.

"Emh ini bunga apa?" tanyanya yang baru pertama kali melihat bunga cantik berwarna putih berkilau.

"Itu bunga Daisy yang menandakan ketenangan dan kebaikan, lalu ini bunga Cammon blubel yang memiliki warna indah, serta ini Buttercup yang menandakan kebahagiaan" jelas Gizel dengan sangat ramah dan nada suara yang lembut.

Ia tertegun dengan penjelasan Gizel yang sesuai dengan keinginan hatinya, "Emh aku suka"

"Terimakasih tuan" jawab Gizel sembari mengangguk sopan dan tetap ramah.

pria itu melakukan transaksi pembayaran itu terlebih dahulu sebelum pergi ke tempat ibunya, pria itu meletakkan beberapa lembar uang yang menurut Gizel itu terlalu banyak untuk seharga buket bunga yang ia rancang.

"Emh tuan maaf ini terlalu banyak, harga buket disini tidak semahal itu" ucapnya yang berusaha sopan agar tidak menyinggung perasaannya.

"Anggap saja itu bonus karena buketnya yang cantik" setelah mengatakan itu ia langsung keluar dari toko itu dan segera memasuki mobil.

"Tu...tunggu tuan tapi...." Gizel berusaha untuk mengejar namun mobilnya sudah berjalan menjauhi tokonya.

"Ah....dia sudah pergi, aku akan mengembalikannya saat bertemu lagi" Gizel segera masuk ke tokonya kembali.

"Cantik seperti pemiliknya" gumamnya dengan tersenyum miring, Baru kali ini ia memuji wanita, bukan karena tidak ada wanita yang mendekatinya tapi terlalu banyak dan semuanya hanya ingin memanfatatkannya saja serta hanya ingin bermain-main dengannya.

Namun ia sempat menatap manik mata Hazel Gizel yang terlihat menenangkan serta suaranya yang begitu lembut menyejukkan hatinya,

Sesampainya di tempat pria itu berjalan ke arah batu nisan yang bernama Ana Alexandra, "Ibu aku datang, selamat ulang tahun bagaimana kabarmu?, lihat aku membawakanmu bunga yang indah" ucapnya sembari mengelus batu nisan dan meletakkan buket bunga yang ia beli.

"Kau tau ibu seandainya kau masih ada pasti kau senang melihat bunga ini, aku membeli ini ke seorang gadis yang menurutku cantik, yaah cantik, heem pasti kau terkejut karena aku baru pertama kali memuji wanita di depanmu" ia terus mengibrol dengan batu nisan di depannya.

"Ibu kau tenanglah disini aku putramu Arion Aleksei akan selalu berjuang untuk membalaskan demdanmu kepada orang-orang yang berani menyakitimu dulu" Ucapnya dengan mata memerah padam

"ibu aku pergi dulu aku tidak bisa terlalu lama hem"

Pria bertubuh kekar dan tanpan itu adalah seorang pengusaha kaya raya serta mafia kejam yang sudah banyak menghabisi nyawa orang-orang yang mengganggu keluarganya, terutama saat ibunya telah tiada akibat pembantaian yang dilakukan oleh beberapa grub mafia lainnya.

Hal itu membuat Arion menjadi pria dingin serta kejam yang tidak memiliki ampun kepada siapapun. Bahkan banyak rumor mengatakan banyak para mafia yang berusaha untuk menghancurkannya karena merasa tersaingi dan merasa dirugikan, namun juga banyak yang ingin bergabung dengannya baik di dunia hitam maupun dalam perusahaan.

"Kita pulang sekarang!!" ucap Arion dengan nada datar khasnya.

"Baik tuan, tapi...." Ucap Bruno asisten Arion yang menghentikan ucapannya sejenak.

"Tuan Charles baru kembali tuan, sekarang ia ada di mansion menunggu anda" tambahnya dengan menunduk hormat.

"Hem aku tau" Arion segera memasuki mobil disusul oleh Bruno, mereka berdua segera pulang ke mansion rumah istana milik Arioan.

1
Yuliasih
bagus ..tidk mmbosan kan
Andriana Putri: Thenkyu kak🤗
total 1 replies
范妮·廉姆
Hai kak salam kenal...
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.
Andriana Putri: Mau banget kak🙏🏻
total 1 replies
Andriana Putri
Tekyuu🫶🏻
Hoa xương rồng
Tidak bisa berhenti membaca
🥔Potato of evil✨
Seru banget deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!