NovelToon NovelToon
Takdir Yang Kusalahkan

Takdir Yang Kusalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Niethayoel342

Takdir yang tak bisa di pungkir, semua adalah ketentuan Allah Swt
begitupun dengan kehidupan seorang wanita independen dan mandiri yang dijalani oleh Neneng seorang guru bahasa di sebuah lembaga pendidikan
apa saja perihal yang dihadapi oleh seorang Neneng??
ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niethayoel342, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Bapak sama emak tidak setuju neng, eneng nikah sama lelaki eta. Eneng teh masih kuliah, kalau neng maksa bapak ga akan biayain kuliah kamu deui.. " cegah bapak dengan nada sedikit di tekan.

"emak mah kumaha neng wae, kalau memang neng siap dengan segala resiko nya sok wae. Apalagi duda anak 1 terus terang ga akan setuju. Malu sama tetangga malu sama keluarga besar emak di wetan."

emak menyahuti sambil nonton televisi sinetron indosiar favoritnya.

Aku tertegun sejenak, mak ... pa, kalau tidak aku kejeblosan aku mundur mak..ampun mak neng durhaka sama kalian. Tangisku dalam hati.

"sudahlah tunggu kang Ajid yang sedang pelatihan TNI di Bengkulu dia akan melamar kamu." tambah emak.

...****************...

Iya, dia Kang Ajid Nurdin seorang prajurit TNI yang menyukaiku. Ya, kampusku berserbangan dengan asrama TNI kodim (ops, maaf tidak bisa menyebutkan kode area nya) di kota kami. Sudah lama beliau mendekatiku, sejak aku di semester pertama kuliah sekarang aku semester 6 fakultas Bahasa Asing di salah satu kampus swasta kelas karyawan. Aku mengambil kelas karyawan agar bisa sambil bekerja mencari tambahan keuangan.

Kang Ajid Nurdin seorang berperawakan gagah, tinggi dan yang pasti si hitam manis memikat hati. Hanya saja, aku yang gak suka dari dia pelit meregehese. Kalian tahu meregehese??? Njaayyy pelit melilit perhitungan. Entah kenapa emak dan bapak ingin sekali Kang ajid jadi mantunya. Kalau kerumah tuh kang Ajid memakai seragam loreng hijau sambil membawa buah tangan semacam sayur mayur dari desa nya.

"Neng, akang mau pelatihan Prajurit ke Bengkulu selama 1 tahun. Tunggu akang, akang akan pastikan semuanya ke orangtua neng." suatu hari kang Ajid berkata demikian ketika mengantarkanku pulang kerja setelah selesai ngampus. "Neng, bersedia menunggu?" tanyanya sambil terus gas tipis tipis motor Jupiter MX warna merahnya. Seperti mimpi di siang bolong, padahal Kang Ajid sedikitpun tidak mengatakan bahwa dia mencintaiku atau jadian gitu. Sedikit gak percaya tapi mungkin ini cara lelaki mendefinisikan keseriusannya.

"inshaallah, siap Kang." balasku sambil memegang sedikit ujung bajunya ketika dibonceng dia.

"pegangannya bukan disitu neng, takut jatuh coba agak ke depan sedikit" kodenya sambil bercanda.

ku cubit sedikit pinggangnya, tawa cekikikannya khas banget sedang menggoda. "ehh, serius neng, biar ga lepas ke hati yang lain makanya pegangannya yang kuat ya.." tambahnya lagi sambil ngakak.

"serius ih akang, ini teh bercanda atau hanya cuap cuap aja.." kataku sedikit agak keras karena takut ga kedengeran suara bising angin. "kalau ga serius ngapain anter jemput kamu, ngabisin bensin." imbuhnya. keseriusan Kang Ajid ku anggap hanya sekedar bercandaan saja. Kalaupun Kang Ajid sekarang bicara sama emak dan bapak aku sih tak menghiraukannya karena bagiku yang terbaik pasti akan di dekatkan oleh Allah sWt pada waktu yang tepat. Yang kutakutkan emak dan bapak terlalu berharap lebih kepada manusia. pada akhirnya aku takut mereka kecewa, dan terluka.

Setelah perjalanan 1 jam dari kota ke desa tempat tinggalku tibalah kami depan rumah. "yuk, Kang kita masuk." ajakku. Kang Ajid mengikutiku setelah beres memarkirkan motor depan halaman rumahku. Rumahku bukan rumah gedongan, rumahku rumah panggung yang dindingnya masih pakai kayu jati dan bilik bilik, hanya saja emak menatanya dengan rapi di depan halaman walapun tidak luas emak tanam bunga bunga. Ada beberapa jemuran yang emak di sana masih di keringkan. Warung sayur emak yang masih buka. "assalamualaikum, mak.." sambil kucium tangan emak. "waalaikumsalam, neng dikira ga pulang sekarang. Emak geh teu acan masak. Neng ngajak saha itu meni kasep pisan?" bisik emak.

"ini,, Kang ajid... Mak baru neng kenalin bawa ke rumah." kemudian kang Ajid menyodorkan tangan hendak mencium tangan emak. Emak pun membalasnya. "assalamualaikum, mak. Punten mengganggu saya hendak mengantarkan neng pulang maaf kalau terlambat." ujarnya.

"sok atuh neng ajak masuk hela sebentar emak panggil hela bapak lagi di belakang ngurusin kerajinannya.

Percakapan pun terjadi panjang lebar, Kang Ajid belum mengarah ke arah obrolan yang tadi di obrolkan di motor. Ah, mungkin dia sudah melupakan bercandaannya. Sedikit kecewa sih, tapi ya sudahlah lelaki mulut buaya darat begitulah. Emak dan bapak terhanyut seputar wawancara dan bercandaan tipis tipis dengan Kang ajid. Tibalah kami makan bersama dengan lauk seadanya. Selesai makan Kang Ajid berpamitan pulang. Lalu dia berkata , "neng, kapan berangkat lagi ..besok libur kan?akang jemput disini atau ditempat kerja?" tanya nya. Aku cubit pinggangnya sambil melotot sedikit ke matanya. "ga usah Kang nanti dikabarin lagi di Wa ya. " jawabku sambil mendorong nya keluar.

Emak sama bapak belum tau kalau aku kerja sambil kuliah karena emak sama bapak yang tau hanya bayar per semester nya saja selebihnya emak dan bapak tidak tahu menahu biaya yang lainnya karena sudah di izinin kuliah pun alhamdulilah. Kekurangannya biar cari sendiri saja.

...****************...

1
Tadashi Hamada
Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭
Niethayoel342: tunggu ya say ... follow dulu okeh. terimakasih dukungannya 🙏🙏🙏
total 1 replies
Dulcie
Kapan update lagi?
Niethayoel342: ditunggu ya say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!