Di poligami dan dikecewakan berulang kali. Hingga suatu hari, seorang pria tampan menyadarkannya arti sebuah KEBAHAGIAAN.
Akhirnya, dia memilih pergi. Di saat yang sama, suami yang sudah menyadari semua kesalahannya, bersimpuh di kakinya memohon maaf darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Sonya kaget.... Tetapi di detik berikutnya, dia bersikap tenang.
"Aku sekarang sudah menjadi istri mas Erick juga" sahut Sonya.
"Keluaaarrrr?!!!" teriak Amira lagi.
Sonya bangkit dari tempat duduknya, sebelum dia sempat berkata.......
"Aduuuuh??!! Saaakiiit!!!" jeritan kesakitan terdengar nyaring dari mulut Sonya.
Ternyata, tangan Amira kini berada pas di rambut Sonya. Dengan sekali sentak, sanggul yang tadi bertengger di rambut Sonya, jatuh menggelinding di lantai. Jeritan kesakitan Sonya kembali terdengar memenuhi ruangan rumah.
"Amiraaaa?! Hentikan!!" teriak Erick terkejut, tidak menyangka Amira sebrutal itu.
Amira seakan tidak mempedulikan dengan keadaan di sekitarnya. Dia terus saja melampiaskan rasa sakit hatinya ini.
Tangannya yang masih berada di rambut Sonya, menyeret wanita itu dengan keras.
"Maaaas, sakiiit' jerit Sonya pilu.
Erick berusaha melepaskan pegangan Amira pada rambut Sonya, tetapi Amira semakin mengencangkan pegangan itu. Dan pegangan itu baru terlepas, di saat Erick memukul tangan Amira dengan keras.
Rasa sakit ditangannya menyadarkan Amira atas apa yang sedang terjadi saat ini.
Dan perasaannya menjadi semakin hancur, saat melihat suaminya sedang merangkul wanita lain, di depan matanya.
"Kau sungguh keterlaluan, Mira!" kata Erick dengan nada marah, sambil membantu Sonya berdiri dan menuntunnya menuju ke tempat duduk.
Wajah dan pakaian Sonya tampak sangat berantakan.
Amira tersenyum getir, saat mendengar bujukan suaminya dalam menenangkan Sonya.
Seharusnya dia yang harus di tenangkan, karena dia sudah di poligami.
Tetapi justru sebaliknya. Erick begitu perhatian pada Sonya, wanita yang baru beberapa jam dinikahi suaminya. Seakan dirinya selama ini tidak berarti dalam hidup Erick.
"Ya Allah, kuatkan hatiku" lirih Amira.
Amira memejamkan mata dalam kehancurannya. Dalam sekejap harga dirinya sebagai seorang wanita dan sebagai seorang istri telah di rampas dengan kejam.
Dan setelah Sonya menjadi tenang, Erick kembali menatap Amira yang berada di depannya.
"Amira, setuju atau tidak setuju kau harus paham bahwa Sonya sudah menjadi istri mas juga" tegas Erick.
Amira hanya bisa diam, sambil menatapi pria yang tidak punya perasaan ini. Tubuhnya terasa sudah tidak bertulang lagi.
"Mira, mas minta maaf. Tapi semua ini sudah terjadi..... mas mencintai dirimu dan mas juga mencintai Sonya.....tolong terima Sonya sebagai madu mu" kata Erick melemah.
Walaupun dia sudah mendengar pernyataan itu, tetapi tetap saja terasa perih saat suaminya mengatakan bahwa dia telah mencintai wanita lain.
"Apa salah ku, mas?!" kata Amira.
Erick terdiam.
"Mengapa kau diam?!!" teriak Amira.
Karena selama ini, dia telah berusaha menjadi istri yang baik buat Erick. Menyenangkan hati suami dan selalu ada di saat-saat suami terpuruk. Ternyata ini belum cukup juga buat seorang Erick.
Pengorbanan dan ketaatannya selama ini sebagai seorang istri, ternyata hanya sia-sia. Suaminya tidak pernah menghargainya.
Melihat situasi ini, Sonya mengambil kesempatan, sepertinya dia ingin balas dendam terhadap apa yang baru saja dialaminya.
Dengan lantang dia berkata, "Mas Erick menginginkan seorang anak. Karena mbak tidak mampu memberi, maka mas Erick menikahi aku. Dan aku yang akan segera memberikan seorang anak untuk mas Erick!?".
Mendengar itu Amira menjadi tertegun, tetapi di detik berikut tatapannya menjadi sangat dingin dan membeku.
"Sonya?! Diam lah!" seru Erick yang terkejut mendengar perkataan Sonya.
Dia tidak habis pikir, secepat itu Sonya melupakan kejadian yang baru saja menimpanya.
Tetapi bukannya diam, Sonya malah semakin parah seakan ingin meluapkan kekesalannya pada Amira.
"Loh... mengapa aku harus diam, mas. Mbak Amira harus tau kenyataannya..... Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa mbak Amira mandul?"
Sial, desis Erick gusar. Apalagi dilihatnya, tatapan Amira pada dirinya dan Sonya secara bergantian sangat mengerikan.
Tangan dan tubuh Amira tampak bergetar, seperti menahan sesuatu yang hendak keluar dari raganya.
Dengan cepat Erick mengangkat tangannya untuk melindungi Sonya dari amukan Amira kembali.
"Amira, tenanglah" Erick berusaha melindungi Sonya dan ini membuat Amira tambah kalap.
"Kau berkata seperti itu, mas....?! Apa kau sudah lupa bahwa kita pernah ke dokter kandungan?!!" bentak Amira.
Plaaak!!!
Sebuah tamparan yang keras mengenai pipi Erick, begitu keras membuat gendang telinganya serasa mau pecah.
Begitu cepatnya tangan Amira melayang, sehingga Erick tidak sempat mengelaknya.
"Aku tidak menyangka kau serendah itu, mas?! Demi menikahi seorang ja*******ng, kau tega memfitnah aku dengan mengatakan aku mandul. Padahal kau sendiri sudah mendengar apa kata dokter tentang aku, aku sehat mas?!!"
"Mungkin saja kau sudah menyuap dokter tersebut untuk membohongi mas Erick" jawab Sonya dari arah belakang tubuh Erick.
"Sonya!! Kalau kau tidak bisa diam, aku akan membiarkan Amira memukulmu lagi" seru Erick kesal.
Mendengar ancaman itu, Sonya menjadi terdiam. Wajahnya terlihat cemberut.
Erick menghela nafas, kepalanya mendadak menjadi pusing. Rayuannya pada Sonya dulu kini berbuntut panjang, Padahal itu semua hanya bualan nya saja, saat mereka masih berpacaran.
Dan dia tidak menyangka, bualan nya dulu menjadi bumerang terhadap dirinya.
"Kalau memang, aku tidak bisa membahagiakan mu, lebih baik kita bercerai saja" kata Amira dengan suara parau, menandakan luka hatinya sungguh terlalu dalam.
Erick tersentak!!
"Tidak, sayang. Mas tidak akan pernah menceraikan mu!? Mas sangat mencintai kamu, Mira?! " raung Erick ketakutan.
Sonya yang mendengar perkataan Erick, segera melengos seraya mencibir. Karena sebelum menikahinya dulu, Erick pernah mengatakan bahwa hidup bersama Amira adalah membosankan.
"Kalau mas mencintai aku, kenapa mas tega menikah lagi? Kau telah menghancurkan pernikahan kita?!!! " teriak Amira.
Dan akhirnya pertahanannya runtuh, dia menangis di hadapan kedua manusia yang telah menghancurkan hatinya.
"Pernikahan kita tidak akan hancur, sayang. Kita berdua akan selalu menjaganya. Walau sudah ada Sonya, cinta mas tidak akan berubah" bujuk Erick lemah.
"Pergilah, mas. Tinggalkan rumah ini sekarang juga?!" kata Amira masih dalam keadaan menangis.
Erick mencoba memeluknya tetapi Amira menepisnya dengan kasar.
"Pergilah kalian dari sini?! Jangan pernah kembali lagi?!" seru Amira sambil menyeret Erick dan Sonya untuk keluar dari rumah.
"Amira... mas ingin kita berbicara baik-baik, sayang..... Masih ada jalan keluarnya" kata Erick sambil menahan pintu.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi!?" tegas Amira.
Erick menghela napas berat, dia tidak menyangka Amira semarah itu.
Sebaiknya aku memberi ruang pada Amira. Supaya Amira bisa berpikir jernih.
Sebelum berlalu, Erick berkata, "Amira... mas harap kau bisa menerima kenyataan bahwa mas sudah menikah lagi. Mas berjanji akan berbuat adil pada kalian berdua..... malam ini mas akan menemanimu dan malam besok mas akan bersama Sonya"
Setelah itu, Erick segera berlalu dari hadapan Amira, di ikuti Sonya yang tampak sangat marah karena pukulan Amira tadi belum sempat di balasnya.
Setelah mereka pergi semua, Amira terduduk lemas di belakang pintu. Air mata kesedihan membasahi kedua pipinya. Dia teringat pada kedua orang tuanya.
Sekarang dia menyesali keputusannya, yang saat itu rela meninggalkan kedua orang tuanya demi hidup bersama pria yang dicintainya. Dan sekarang cinta sucinya malah dikhianati.
Amira hanya bisa meratapi nasibnya. Dia merasakan karma sedang menimpa dirinya, karena tidak mau mendengar nasehat orang tuanya dulu.
.
.
KBS
Dukung Author dengan vote, like dan comment
lbih keren para TKW saat suami di rumah selingkuh lngsung surat cerai melayang tanpa drama. mending buang sampah drpd nyimpen sampah.
halo author nya mohon di koreksi pdhl aturan kan di pecat kl melanggar ini mlh di kasih jabatan apakah anda tipe orang yg suka melanggar aturan untuk kepentingan pribadi 😅😅😅😅😅😅