NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlahir Kembali

Teriakan marah di sebuah gang sempit sudah menjadi kebiasaan di pinggiran kota. Sekumpulan preman mengumpat dan terus mengejar remaja kurus yang berusaha melarikan diri.

"Dasar bocah sialan! Sampai berhasil aku tangkap, kakimu yang lain akan aku patahkan!"

Gaffi yang sekarang berusia lima belas tahun kini tengah bersembunyi di dalam tong sampah. Wajahnya tidak bergeming saat benda basah dan bau menyentuh seluruh tubuhnya. Hari-hari tinggal dijalanan telah memupuk dirinya menjadi lebih acuh dan apatis.

Dia tidak bisa dirampok lagi. Uangnya hanya tersisa dua puluh ribu, jika tetap diambil oleh preman-preman tersebut, perutnya yang belum makan selama dua hari akan semakin sakit dan perih.

Negara ini semakin kacau. Struktur pemerintahan sedang di bobol oleh petinggi cerdas yang tidak terlalu memperhatikan rakyatnya. Tindak kriminal semakin tinggi. Bagi yang mempunyai rumah, selama mereka kembali sebelum matahari tenggelam, mereka akan baik-baik saja. Akan tetapi bagi orang-orang yang hidup dijalanan, tidak ada yang namanya kehidupan damai.

penganiayaan, pelecehan, perampokan atau bahkan pembunuhan sudah menjadi kebiasaan. Selama tidak ada bukti rekaman atau saksi mata, polisi yang menerima pengaduan tidak akan bisa menindaklanjuti.

Menunggu adalah hal menakutkan. Semakin sunyi, semakin cepat degup jantung. Belajar dari kecerobohan di awal kehidupan dijalan, Gaffi tidak langsung keluar untuk melihat situasi. Dia butuh waktu satu jam sebelum meninggalkan tong sampah.

Benar saja, gerombolan preman kembali dan terus berteriak kesal. Calon buruan mereka sepertinya pintar dan berhasil kabur. "Anjinglah! Bocah itu licin sekali seperti belut."

Gaffi yang menguping dari dalam tong sampah memegang kuat pecahan uang yang dapat menyelamatkan hidupnya dari kelaparan. Bersabarlah, tunggu sebentar lagi.

Yakin tidak ada diam-diam menunggu, Gaffi keluar dari tong sampah. bau tubuhnya tidak pernah bersih. Terakhir dia mandi mungkin seminggu yang lalu saat hujan turun. Dengan wajah datar, Gaffi keluar dari dalam gang sempit. Memegang duit recehan menuju warung makan sederhana untuk membeli sebungkus nasi dan air minum bersih.

Setelah kenyang dan tidak terlalu haus, Gaffi yang menghabiskan setengah nasi membungkus sisa nasi untuk dia makan sebelum tidur nanti. Menyembunyikan nasi bungkus di dalam kantong celana kendor yang dia pakai, Gaffi mencari sudut trotoar yang sering dilalui orang.

Di temani ember plastik bekas cat, Gaffi yang bau dan lusuh terlihat menyedihkan. Beberapa orang yang kasihan melemparkan uang koin ke dalam ember plastik nya, beberapa yang lain mencibir ke arahnya dan sisa yang lain mengabaikan keberadaan dirinya.

menatap kosong pada orang-orang yang lewat, Gaffi tidak bisa tidak iri. Orang-orang berpakaian bersih itu mengendarai transportasi umum atau kendaraan pribadi. Tas mereka terlihat keren, sepatu mereka juga tidak sejelek sendal jepit usang yang dia pungut. Tawa meremehkan diri terdengar di telinganya sendiri.

Semakin dilihat semakin benci dirinya pada ibu dan bapak yang telah meninggalkan dirinya di jalan. Apa begitu terbebani mereka memiliki dia?! Lalu kenapa mereka melahirkan dirinya!!

Menarik nafas untuk melegakan amarah di dada, Gaffi memejamkan mata sesaat. Tidak punya uang, rumah dan kendaraan, hidup seperti apa yang bisa dia jalani selain kehidupan menyedihkan ini.

Tatapan kosong itu berganti tekad bulat. Gaffi bangkit berdiri, kakinya menendang ember uang. Berjalan tanpa ragu, tidak mempedulikan klakson mobil.

Benturan keras terjadi. Tubuh tanpa daging terpental lalu terlindas. Sisa nasi yang sengaja disimpan berceceran bercampur dengan daging dan darah. Gaffi mengakhiri hidupnya yang belum genap lima belas tahun.

Lima tahun pertama, kehidupan miskin yang bisa dia ingat adalah ocehan ibu dan bapak yang kesal harus memberi dirinya makan. Kemudian sepuluh tahun setelah dia ditelantarkan adalah neraka gelap yang memakan jiwanya sedikit demi sedikit.

Uang.

Tanpa uang nasib dan takdir manusia begitu mudah diperdaya dalam kegelapan. Merusak inti dan memakan kebaikan dalam nurani.

Jika ada akhirat, Gaffi berharap akhirat itu bisa memberikan dia makanan yang cukup. Pakaian yang pantas. Tempat tinggal yang nyaman. Lalu hidup lebih mudah kan?

***

Kedua tangan Bayu gemetar hebat. Kemeja putih yang dia pakai dibalik jas sudah basah oleh keringat dingin. Jika dia terlambat pulang lima menit saja, putranya pasti meninggal tenggelam di kolam renang.

Ibu Bayu yang merasa bersalah sudah menangis minta maaf. Akan tetapi Bayu menjadi tuli. Apakah maaf dapat menutupi kesalahan? Putranya hampir mati!

Dokter IGD akhirnya menarik nafas lega. Anak berusia tiga tahun akhirnya keluar dari kondisi kritis. Perawat yang mengerti, menghampiri Bayu untuk menjelaskan kondisi pasien.

"Untunglah pasien dibawa lebih awal. Meski harus dipantau, selama tidak ada tanda-tanda penurunan vital putra bapak bisa keluar dari ICU nanti."

Jantung Bayu yang terikat batu besar akhirnya lega. Staf rumah sakit berbaik hati, mengingat Bayu untuk menyelesaikan administrasi. Ibu Bayu- Retno mengikuti dari belakang.

Wajah yang penuh keriput itu nampak lega. Sudut matanya yang tadi terkulai kini terlihat kembali jahat. Ck, menakut nakuti dirinya saja.

Bayu menyelesaikan administrasi dan membayar uang dimuka. Berbalik, Bayu melihat wajah asli Retno. Alisnya menyatu tidak puas. Dia tahu ibunya bukan orang baik, tapi tidak disangka akan separah ini.

"Ibu pulang saja. Bayu akan tinggal dan berjaga disini."

Retno yang mengira sudah keluar dari zona bahaya tidak mau tinggal lebih lama. Berjalan cepat meninggalkan rumah sakit, Retno punya janji temu main kartu dengan teman-temannya.

***

Gaffi merasakan sakit pada bagian dada. Meleguh sakit, Gaffi melihat semua serba putih. Apakah ini akhirat yang sering diceritakan oleh pengemis tua yang dia kenal?

"Nak, kamu sudah bangun?" Bayu yang sudah menjaga putranya di rumah sakit selama seminggu ini menjadi bersemangat ketika menyadari putranya bangun dari koma.

Gaffi terdiam. Kepalanya berdenyut sakit. Tubuhnya gemetar hebat sampai-sampai alarm di ruang rawat berbunyi. Dua dokter berlari masuk, perawat membawa alat pacu jantung untuk berjaga.

Bayu yang sedetik lalu bahagia kini berubah pucat.

Tidak!! Anaknya tidak boleh pergi meninggalkan seperti almarhum istrinya. "Nak, sayang! Kamu dengar suara ayah kan?! Jangan tinggalin ayah ya." Pintanya serak.

Pupil mata Gaffi tidak merespon cahaya. Sebelumnya tubuh Gaffi mengalami syok yang mungkin saja serangan jantung. Salah satu dokter melakukan CPR. Menekan terus bagian dada Gaffi. Tidak menerima respon, alat pacu jantung harus diberikan.

"Its all clear?"

"Clear."

Tubuh Gaffi menerima dua kejutan dan akhirnya detak jantungnya kembali. Kedua kaki Bayu lemas. Pria yang belum genap tiga puluh tahun itu menangis tersedu-sedu.

Ketika Gaffi masih belum sadarkan diri, ingatan tubuh yang dia tempati berputar dalam benaknya. Nama mereka sama sama Gaffi. Yang membedakan antara mereka berdua adalah, dia besar di jalanan tanpa perlindungan orangtua sedangkan Gaffi cilik pemilik tubuh yang dia tempati merupakan anak semata wayang yang dicintai oleh ayahnya.

1
deria
guntur disulap jadi kucing🤣🤣🤣🤣
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!