Seorang murid mesti mematuhi apa kata gurunya. meskipun itu sulit. yah mengambil senjata ampuh memang bukan perkara mudah. bakalan ada halangan dan rintangan. baik di perjalanan maupun menghadapi musuh. namun semua di perlukan untuk melakukan perjalanan ke barat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
Ah…
Hong-li menghindar. Dia tak menyangka. Musuh semakin banyak. Dan tak mungkin di lawan.
Satu sabetan itu sudah menunjukkan kalau mereka tidak main-main dalam usaha merebut pusaka tersebut.
Memang tidak jarang mereka saling berebut untuk benda berharga. Tak di pungkiri, bahwa tidak hanya pusaka saja. Terkadang benda terbuat dari logam mulia juga menjadi bahan rebutan. Walau mereka bukan begal. Tapi tak menyangkal kalau musuh menyebut demikian.
Sebab mereka dari perguruan ternama yang punya kemampuan hebat. Baik guru maupun siswanya melalui pemilihan yang rumit. Dan ini menunjukkan kemampuan dalam usaha di uji oleh pemimpinnya supaya berhasil mendapat apa yang di inginkan.
Jadi dengan demikian ilmu yang sudah di ajarkan dalam perguruan itu tidak sia-sia. Juga bisa berarti bagi perguruan, kalau mendapat benda berharga, sehingga akan menambah kepercayaan Masyarakat sekitar untuk membawa anak-anak mereka supaya ikut bergabung dengan kelompok tersebut, akar dewasa nanti sudah mampu berdiri sendiri.
Tanpa merepotkan orang tua. Juga bakalan bisa menjadi kebanggaan keluarga itu. Sebab rasa bangga buan saja dari kepandaian, tapi dari kepopuleran, dari jabatan serta berbagai keistimewaan lain, mampu mengangkat derajat keluarga dalam masyarakat sebagai strata social yang lebih bermakna. Itulah makanya orang tua memberi harapan besar buat anak-anak mereka yang mau berusaha dan bergabung dengan keluarga besar perguruan tertentu.
Kali ini nampak terlihat. Di belakang. Sudah datang. Dua penunggang kuda. Tegap-tegap. Dan kudanya juga pilihan. Tak kalah dengan apa yang Tengah dia naiki serta membawa senjata yang jadi rebutan tersebut. Memang tidak di pungkiri, kalau perguruan lawan itu juga besar dan kaya. Sehingga kuda yang di pakai oleh muridnya juga sangat bagus. Apalagi jika utama yang di miliki sang guru, tentu akan menjadi sesuatu yang paling di istimewakan.
Dan itu semua di pergunakan untuk menambah kewibawaan di mata Masyarakat agar kelihatan sebagai satu yang sangat Istimewa, serta tidak mengecewakan para siswa di perguruan tersebut supaya benar-benar serius dalam menuntut ilmu. Dan mendengarkan baik-baik apa yang di katakana sang guru, lalu meneladaninya sebagai contoh baik.
Serta tak mudah mempergunakannya untuk hal-hal yang tak baik. Sehingga kalaupun jadi pejabat, dia juga baik-baik serta tak mudah mengambil apa yang bukan menjadi haknya, sehingga negara tidak di rugikan. Bahkan kalau menjadi petugas juga betul-betul sehingga tidak berdiri di atas penderitaan rakyat kecil. Serta menegakkan apa yang sedikit miring, dan meluruskan yang bengkok-bengkok. Tidak asal main serampangan, sehingga bakalan menjadi sesuatu yang merugikan yang lainnya.
Dan sebelumnya yang menghadang ada beberapa. Itu sudah merupakan lawan berat.
Tapi bagaimana lagi. Dia mesti melawan mereka.
“Sekali lagi kawan. Kau serahkan baik-baik pusaka itu.“
“Tidak. Ini tetap akan aku pertahankan.“
“Begitu. Kau sudah muak dengan dunia ini.“
“Belum. Makanya aku berusaha mempertahankannya. Biar dunia ini tahu. Kalau aku tak semudah itu menyerahkan apa yang bukan milik kalian, akan di rampas,“ jelas Hongli. Dia sudah siap-siap dengan segala resiko, kalau mesti menghadapi kepungan musuh yang tidak hanya stau itu. Namun kalau perlu, dia akan menggunakan pusaka itu untuk pertama kalinya, jika terlalu terdesak.
“Ish…”
Walau berkata demikian. Namun mereka tak heran. Bagaimana gurunya yang sangat hebat itu telah mempercayakan dirinya untuk membawanya dari tempat jauh dan sudah tahu betapa bahaya nya di perjalanan. Karena banyak pesaing yang memperebutkan pusaka itu.
Dan mereka bersiap menyerang.