Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
Happy Reading
*
*
*
Sedangkan di tempat lain, di sebuah kamar, terdapat seorang manusia yang meringkuk tidur dalam kedinginan,Hanya beralaskan tikar tipis, ia mencoba tidur terlelap.
Jam menunjukkan pukul 05:45 waktu setempat, Aurora bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah nya. Keluar dari kamar mandi, memakai pakaian nya seperti biasa, baju lusuh ,rok di bawah lutut, kacamata bulat serta rambut yang ia kepang menjadi dua.
Ia sudah biasa memakai pakaian kumuh, walaupun hidup di lingkungan keluarga berada, ia tidak pernah di Anggap ada.
Aurora hanya bisa pasrah saja karna melawan pun ia tidak bisa atau 'pura-pura' ,tidak ada yang mendukung nya di rumah itu.
Aurora keluar kamar atau lebih tepat nya gudang kumuh lalu berjalan menuju ruang makan untuk sarapan, namun.
"Mau apa lo kesini!,Ngerusak selera makan gue aja lo!" Bentak seseorang yang duduk di meja makan, yaitu Bagaskara kakak ke 3 Aurora.
" M-mau s-sarapan sama k-kalian. "Balas Aurora dengan menundukan pandangan nya.
" Najis banget!!makan sama lo. Iyuuh." Sungut kembaran Bagaskara, yaitu Justin kakak ke 2 Aurora.
Aurora memberanikan diri untuk menatap keluarga nya, dan tatapan dingin dan menusuk yang ia dapatkan dari keluarga nya.
Pandangan aurora mengarah pada sang daddy Arion. Namun tatapan dingin dan dengkusan kasar ia dapatkan. Mengalihkan pandangan nya pada sang mommy Elena. Tapi sama ia pun dapatkan tatapan menusuk dan acuh juga.
Aurora kembali memandang sang kakak pertama Rafael, mengaharapkan pertolongan namun sirna, jangankan seperti yang ia harapkan memandang nya saja ia tidak.
Sungguh malang nasib Aurora di rumah yang besar ini ia hanya mendapat kan sakit, tidak di anggap, di tatap jijik, sinis dan dingin seolah ia hanya seonggok sampah .
Ia pun pergi dari hadapan keluarga nya untuk menuju ke sekolah, tanpa sarapan tentu saja, Aurora pun berangkat mengunakan sepeda tua yang ia miliki, hadiah dari pembantu yang mengasuhnya dari kecil, sekarang pengasuh itu sudah tiada, dan sepeda itulah peninggalan terakhir dari nya untuk Aurora.
Setelah sampai di halaman sekolah nya yaitu MAXIME HIGH SCHOOL, sekolah terkenal yang ada di negara K, ia berjalan di Koridor menuju kelas dengan menundukkan pandangannya.
Setelah nya ia sampai di kelas X MIPA B, ia berjalan menuju bangku yang paling belakang dan duduk di paling pojok, Karna ia berangkat paling pagi jadi siswa siswi kebanyakan belum berangkat.
Ia membersihkan ruang kelasnya, setelah selesai, lalu duduk kembali di bangkunya, tak berselang lama datang beberapa siswa mulai berdatangan ke kelas mereka.
Kelas ramai dengan murid yang akan belajar, kelas yang awalnya sunyi berubah menjadi riuh setelah kedatangan para teman kelas nya.
BRAK
PLAK
kelas yang tadinya ricuh , menjadi hening seketika, setelah datang nya sang Queen bullying siapa lagi kalau bukan KARANIA END THE GANG.
Terdiri dari Karania Amber, seorang anak dari donatur terbesar di sekolahnya, Amber adalah marga dari keluarga terkaya ke 10 di negara k.
Sabrina luvena, sama seperti Karania iya juga anak salah satu donatur di sekolah itu, marga Luvena, berasal dari keluarga terkaya ke 11 di negara k.
Lalu Vivian yovanka sama seperti teman nya, iya juga anak dari salah satu donatur di sekolah nya, marga Yovanka berasal dari keluarga terkaya ke 12 si negara k.
"Wah, wah Hai cupu!! Makin hari makin jelek aja lo. " Kata Karania setelah menampar dan menggebrak meja Aurora.
"Tangan gue gatel nih! Gimana kalo kita main A-u-r-o-r-a!! " Tekan karania di akhir kalimat nya.
"Gimana gais!! " Seruan Karania pada teman nya, dan di balas anggukan antusias oleh keduanya temannya.
Tanpa menunggu lama
Karania menyeret paksa Aurora menuju gudang belakang sekolah, Teman-teman kelas aurora merasa iba dan ingin menolong namun apalah daya mereka, Yang mereka lawan adalah Queen bully di maxime high School.
***
Setelah sampai nya mereka di gedung belakang sekolah bersama Aurora, mereka membully Aurora habis habisan .
"Lest to the game bitch!!. " Tekan Karania di sertai seringaian yang mengerikan.
Plak
Bugg
Plak
Dug
Suara tamparan dan tendangan terdengar dari dalam gudang itu, Setelah puas Karania dkk, pergi dari gudang dan meninggal kan Aurora yang mengenaskan tak berdaya.
***
Tak terasa hari mulai menjelang malam Aurora baru saja tersadar dari pingsan nya,Perlahan ia bangkit dengan langkah terseok-seok ia keluar dari gudang sekolah dan pulang kerumah nya.
Sesekali ia meringis kecil akibat tendangan dan tamparan yang ia Terima dari pembully an Karania tadi.
***
Sesampainya ia di rumah keluarga Aderson ia pun membuka pintu rumah besar itu, berniat untuk segera beristirahat karena sungguh tubuh nya tak akan kuat lagi berdiri, Namun...
Plak
Plak
"DARI MANA SAJA KAMU BARU PULANG JAM SEGINI HAH!! " teriakan dan tamparan menggema di seluruh ruangan rumah itu.
Aurora tertoleh akibat tamparan yang kencang itu, dapat ia rasakan sudut bibirnya yang pecah dan berdarah.
"JAWAB SAYA ANAK SIALAN!! HABIS DARI MANA KAMU!! TIDAK TAU MALU, HABIS NGEJALANG KAMU HAH." bentak sang daddy Arion pada Aurora.
"E-engak dad d-denge- " Ucapan lirih Aurora terpotong oleh suara Bagaskara.
"Alah alesan aja lo!! Bener kali dad habis ngejalang!! Liat aja penampilan nya iuuhhh! " Raut jijik sangat ketara di wajah Bagaskara.
"Di bayar berapa lo!!?? Malu maluin keluarga lo!!" Sarkas Justin.
Aurora hanya menggeleng kan kepalanya ribut sambil berderai air mata,Sungguh perkataan keluarga nya amat sangat menyakiti hati nya.
Ia lihat wajah sang mommy, dapat ia lihat wajah dingin dan jijik dalam ekspresi sang momny. Sakit, Satu-satunya perempuan yang ada di rumah itu pun enggan percaya padanya,Tanpa rasa kasian sang daddy menyeret Aurora menuju kamarnya.
"Daddy d-denger dulu i-ini sakit daddy hiks hiks. " Lirih Aurora.
"Kenapa kalian nuduh Aurora tanpa tau kebenarannya dulu hiks hiks. " Tangis lirih Aurora.
Sebenarnya sang daddy mendengar tangisan dan lirihan suara Aurora,ada rasa sesak yang mengganjal di hatinya.
Namun segera ia tepis, dan dengan tega nya Arion menyeret Aurora sampai ke kamar nya,Sang daddy menjatuhkan Aurora ke lantai kamar dengan keras.
Ia melihat ada tongkat yang menyender pada pintu ,lekas ia mengambil nya dan memukuli Aurora dengan membabi buta.
Bugg
Bugg
Krek
Bugg
Suara pukulan mengema di kamar Aurora, suara tangis dan memohon Aurora, di anggap angin lalu oleh Arion dan tidak di dengar oleh sang daddy.
Setelah puas Arion pun membuang tongkat itu dan meninggal kan Aurora dengan ke adaan yang jauh dari kata baik, baju sekolah lusuh yang kusut dan kotor, becak darah yang merebes keluar dari bajunya, wajah yang babak belur, tubuhnya penuh dengan luka lebam.
'Shhh... Sakit hiks Tuhan mengapa mereka begitu jahat hiks aku hanya ingin kasih sayang mereka hiks Tuhan, s-sakit' lirih Aurora.
'Aku ti-dak k-kuat lagi aku me-nyerah tuhan'.
'Sa-kit hiks hah hah hiks ak-u s-sayang ka-li-an hah' lirihan terakhir itu menjadi akhir dari jiwa Aurora lovania Aderson.
***