HELLO GUYS,MAMPIR LAGI DI KARYA AUTHOR.
SEMOGA KALIAN TERHIBUR DENGAN KARYA AUTHOR YAH.
Ginna Yovela Adriella adalah anak yang lugu,penurut dan juga pintar dimana dia mampu menyelesaikan studi pendidikan SMA nya di usia 17 tahun dan menjadi juara 1 di setiap semester namun,sayangnya dia hanyalah anak yang tidak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Suatu hari ia malah di jebak oleh kakak perempuan nya yang selalu iri dengan apa yang ada pada diri Ginna.akhirnya Ginna menghabiskan satu malam dengan pria asing.
Kesalahan satu malam itu malah menumbuhkan janin di dalam rahimnya.
Mengetahui Ginna hamil keluarganya mengusirnya dari rumah.
Dengan penuh tekad dan juga dendam Ginna meninggalkan negara kelahirannya.
7 tahun kemudian ia kembali ke negara kelahirannya bersama dua malaikatnya.
Namun takdir juga kembali mempertemukan dia dengan pria asing yang menanam bibit di rahimnya 7 tahun yang lalu.
TANDAI TYPONYA YAH GUSYYY,AND JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, SUBSCRIBE 👉👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
setelah membuat sarapan untuk keluarganya Ginna pergi ke dapur untuk sarapan bersama bi Imah, karena ibunya tidak mengizinkan Ginna untuk bergabung sarapan bersama mereka.
"non, makan yang banyak yah supaya cepat besar"ucap bi Imah sambil mengambilkan lauk untuk Ginna.
"haha bibi bisa aja, kurang besar apa Ginna ni bi"ucap Ginna terkekeh.
"gk,kamu masih bocil non"ucap bi Imah.
"ihhh bibi ahh"ucap Ginna cemberut.
"haha ya sudah ayo dimakan"ucap bi Imah terkekeh melihat Ginna yang cemberut.
"bi, Ginna hari ini mau cari pekerjaan"ucap Ginna yang sukses membuat bi Imah menghentikan gerakannya saat ingin menyendok kan makanan ke dalam mulutnya.
"non nggak kuliah???"ucap bi Imah.
"entahlah bi, jangka pendaftaran kan 2 bulan lagi jadi sambil Ginna menimbang-nimbang keputusan Ginna mau cari pekerjaan untuk mengisi waktu luang Ginna"ucap Ginna.
"kenapa non harus bekerja??"ucap bi Imah.
"Ginna mau cari pengalaman dulu bi"ucap Ginna.
"emang kamu mau kerja jadi apa non??"ucap bi Imah.
"bibi nggak usah khawatir,tadi malam Ginna dapat tawaran dari beberapa orang untuk jadi guru les.jadi bibi gk usah khawatir.aman kok bi,Ginna gk jadi pemulung kok"ucap Ginna.
"huff baiklah"ucap bi Imah.
-
-
-
sudah satu minggu Ginna menekuni pekerjaannya sebagai guru les.
Hari ini Ginna pulang ke rumah dan mampir ke mall untuk membeli sesuatu.
"daun ini sangat cocok untuk Elora,pilih ini aja deh semoga kak Elora suka dengan kado ku"ucap Ginna sambil membawa gaun berwarna biru malam yang indah itu.
"580 ribu kak, bayar cash atau debit??"ucap kasir.
"bayar cash aja kak"ucap Ginna sambil menyodorkan 6 lembar uang berwarna merah.
Uang itu adalah hasil jerih payah nya menjadi guru les dan juga berkerja selingan di sebuah butik.
Ginna men-stop kan taksi dan pergi dari sana menuju mansion keluarga Galanter.
Ginna keluar dari taksi, sesaat Ginna termenung menatap mansion yang selama ini ia tinggal.
sebutir air mata menetes dari mata Ginna.
"aku merasa bodoh melakukan segala hal hanya untuk membahagiakan mereka, tapi perjuanganku itu tidak dianggap sama sekali"cicit Ginna.
"Ginna kamu harus semangat,jangan menyerah. kamu harus buat keluargamu bangga"ucap Ginna.
Ginna menghembuskan napasnya lalu masuk ke dalam mansion.
"aku pulang"ucap Ginna tersenyum membuka pintu
"Ginna kamu sudah pulang??"ucap Elora mendekati Ginna.
"ehhh??i-iya"ucap Ginna yang bingung dengan reaksi yang diberikan oleh Elora yang beda dari hari-hari biasa.
"gini loh gin,kakak mau ngajakin kamu buat ngerayain ulang tahun kakak,jadi cepat gin kamu siap-siap itu mama dan papa udah nungguin"ucap Elora.
"baik kak,aku sangat senang sekali"ucap Ginna lalu berlari ke kamarnya.
namun beberapa saat kemudian ia kembali berlari mendekati Elora sambil memberikan sebuah kotak kado yang di hiasi pita.
"ini hadiah dari Ginna kak,semoga kakak senang dengan hadiah Ginna kali ini"ucap Ginna.
Cup
"dan selamat ulang tahun kakak ku"ucap Ginna mencium pipi Elora,yang membuat Elora berdiri kaku.
tanpa menunggu lama lagi Ginna berlari ke kamarnya untuk Menganti bajunya.
"sial beraninya dia mencium ku"ucap Elora sambil menghapus pipinya dengan tisu di bantu oleh Yola.
sedangkan Rafan hanya diam tidak perduli.
Ginna turun dari kamarnya dengan menggunakan gaun yang berwarna peach.
-
-
-
Akhirnya mereka sampai di hotel bintang lima gimana cara ulang tahun Elora diselenggarakan.
Pesta berlangsung begitu meriah.
Laura dan sisi memeluk sahabatnya itu.
"selamat ulang tahun yah Ra"ucap mereka.
"iya makasih yah lau,si"ucap Elora.
"Ra kamu yakin mau melakukan rencana itu??"ucap Laura sambil menatap gelas yang berisi jus yang di pegang oleh sisi.
"iya,aku sudah mengharapkan kado terindah ini"ucap Elora.
"hufff baiklah,tapi aku tidak ikutan yah"ucap Laura.
Elora mengambil gelas yang ada di tangan sisi lalu berjalan mendekati Ginna yang sibuk bercengkrama dengan banyak orang.
Melihat itu makin membuat hati Elora terbakar amarah.
"adek tersayang ku"ucap Elora mendekati Ginna.
"kak Elora"ucap Ginna.
"wahhh nak Elora selamat ulang tahun yah,kamu terlihat cantik"ucap beberapa orang.
"ahh terimakasih,saya pinjam adek saya sebentar yah.silakan menikmati pestanya"ucap Elora lalu menarik Ginna menuju sudut ruangan.
"ada apa kak??"ucap Ginna heran dengan apa yang di lakukan oleh Elora.
"kamu haus kan,ini untuk mu"ucap Elora memberikan jus itu kepada Ginna.
Sedangkan Ginna terdiam menatap ke arah gelas jus itu dan Elora secara bergantian.
"ka-kak,apa kakak sakit??"ucap Ginna.
"CK apa kau tidak melihat aku sehat bugar begini??"ucap Elora kesal.
"ahh maaf kak,Ginna hanya heran kenapa kakak bertingkah beda dari biasanya"cicit Ginna.
"sudah lah terima saja niat baik ku,aku tidak ingin membuat masalah di hari ulang tahun ku"ucap Elora.
"baiklah kak,terimakasih kak"ucap Ginna tersenyum tulus.
Lalu Ginna meneguk jus itu sampai tandas pasalnya dia benar-benar kehausan sekali.
"bodoh sekali kamu Ginna,selamat datang di awal kehancuran mu" batin Elora.
Tak berapa lama tiba-tiba Ginna merasa tubuhnya panas.
"kak aku permisi dulu"ucap Ginna.
"mulai bereaksi yah" batin Elora bahagia.
"humm kamu bisa kembali ke kamar mu no 119"ucap Elora.
"baik kak"ucap Ginna
-
-
Ginna bejalan sempoyongan menuju ke kamarnya di pertengahan jalan Ginna berhenti saat melihat sisi sahabat kakaknya sedang berbicara dengan seorang pria bertubuh gempal di depan kamarnya.
"kamu hanya perlu menikmati tubuhnya,dikamar 119,dan ini uang perjanjian yang di janjikan elora.jadi jangan gagal dan jangan sampai orang tau bahwa Elora adalah dalangnya"ucap sisi.
"tenang akan pasti ku rahasiakan"ucap pria itu.
Dam
"kak Elora??kenapa kakak jahat sekali??" batin Ginna yang akhirnya mengerti apa yang terjadi dengan dirinya yang ternyata sudah di beri obat perangsang.
Lalu pria bertubuh gempal itu masuk ke dalam kamar yang di pesan khusus untuknya sedangkan sisi pergi dari sana memberi kabar pada Elora
"hiks panas,aku hiks harus pergi" batin Ginna sambil berusaha berbalik pergi dari hotel sana namun saat Ginna melewati kamar 104 sebuah tangan kekar menariknya masuk ke dalam kamar.
"si-siapa kamu??hiks lepaskan,panas"ucap Ginna yang masih berusaha mempertahankan kesadarannya.
Pria itu melempar Ginna ke atas kasur dan menindihnya.
"akhirnya kamu datang,cepat bebaskan aku dari penderitaan ini"ucap pria itu dengan suara serak.
lalu dengan gesit pria itu menyambar bibir ranum milik Ginna.
"emmmm ahh hentikan hiks aku bukan ja ahhh jalang"ucap Ginna.
Karena sentuhan-sentuhan yang di berikan oleh pria itu akhirnya akal sehat Ginna hilang dan ikut juga dalam permainan pria itu.
Keduanya kini sudah polos tanpa sehelai benang pun lalu,pria itu melumat bibir Ginna dan perlahan-lahan memasukkan benda pusaka nya ke dalam liang yang basah milik Ginna.
Kamar 104 akhirnya menjadi saksi bisu dimana Ginna harus kehilangan kesuciannya yang telah ia jaga selama ini.
TBC