NovelToon NovelToon
Ijabah Cinta

Ijabah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reza Ramadhan

[ OST. NADZIRA SAFA - ARAH BERSAMAMU ]

Kejadian menyedihkan di alami seorang Adiyaksa yang harus kehilangan istrinya, meninggalkan sebuah kesedihan mendalam.

Hari - hari yang kelam membuat Adiyaksa terjerumus dalam kesedihan & Keputusasaan

Dengan bantuan orang tua sekaligus mertua dari Adiyaksa, Adiyaksa pun dibawa ke pondok pesantren untuk mengobati luka batinnya.

Dan di sana dia bertemu dengan Safa, anak pemilik pondok pesantren. Rasa kagum dan bahagia pun turut menyertai hati Adiyaksa.

Bagaimanakah lika - liku perjalanan hidup Adiyaksa hingga menemukan cinta sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reza Ramadhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02

"Sebelum kita membicarakan tentang pernikahan putra dan putri kita. Silahkan untuk mencicipi hidangan yang sudah ada di meja makan." Pak Cokroaminoto membuka pembicaraan.

Tak lama kemudian, terlihat hening yang terjadi di ruang makan dan hanya ada suara sendok yang beradu dengan garpu.

Masing - masing sibuk dengan makan malam mereka, tak ada kata - kata yang terucap karena hal itu memang sudah tradisi keluarga Cokroaminoto.

Adiyaksa membantu Damar melepas kulit udang dan menyendokkan udang tersebut ke dalam mulut Damar dan hal itu menjadi perhatian dari Yulianti.

Sejenak, Yulianti begitu terpana ketika melihat interaksi antara anak dan juga ayah itu dan hal itu juga membuat Ibu Dewi yang duduk di samping Yulianti memegang punggung tangan putrinya itu.

Yulianti segera tersadar dan menoleh menatap ibunya yang kini tersenyum padanya. "Apakah kau masih ragu untuk menikah dengan lelaki itu?"

Senyum tipis kini tersungging di bibir Yulianti. "Entahlah, Bu. Aku belum bisa memutuskan karena dari yang ku lihat interaksi antara lelaki itu dan juga anaknya sangat baik namun hatiku masih ragu."

Ibu Dewi yang paham akan pikiran dari anaknya itu segera berkata dengan lugas.

"Segera putuskan pendapatmu tentang perjodohan ini karena hari ini adalah keputusan yang kau ambil dan apabila hari ini kau menerima lelaki itu menjadi suami kamu maka besok atau lusa kita akan segera menyelenggarakan akad nikah antara dirimu dan juga lelaki itu."

"Baik, Ibu."

...🕌🕌🕌...

Setelah acara makan malam selesai, mereka yang berada di ruang makan pun segera memulai topik yang akan di bicarakan hari itu juga, mengenai pernikahan putra putri mereka.

Terlihat Ibu Laras memanggil membisikkan pada Adiyaksa yang menyuruh lelaki itu untuk memindahkan anaknya ke kamar karena pembicaraan akan segera di mulai.

"Ajaklah anakmu ke kamarnya karena sebentar lagi pembicaraan mengenai pernikahanmu segera di mulai."

"Baik, Ibu."

Adiyaksa lantas bergegas mengajak putranya untuk ke kamar dengan menggandeng bocah kecil itu. Setelah tiba di kamar, Damar segera bertanya pada ayahnya tentang ayahnya yang mengajaknya ke kamar.

"Ayah, kenapa ayah mengajak aku ke sini? Tanya Damar dengan polosnya.

Senyum tersungging di bibir Adiyaksa sembari duduk menunduk, menjajarkan tubuhnya dengan tubuh anaknya tersebut.

"Dengar sayang, dibawah ada obrolan orang dewasa jadi, Damar ayah antar ke kamar dan itu tidak boleh dan tidak baik untuk anak kecil seperti dirimu."

Damar memasang wajah cemberut namun di sisi lain bocah kecil itu paham jika obrolan dewasa tidak boleh di dengarkan. "Tapi, ayah. Nanti kalau sudah selesai dengan obrolan orang dewasa, ayah kesini, kan?"

"Iya, ayah janji, kalau obrolan ayah sama orang - orang di bawah selesai, ayah akan kemari lagi menemani kamu."

"Janji, ya. Ayah." Damar menunjukkan jari kelingkingnya yang segera di tautkan dengan jari kelingking Adiyaksa.

"Ayah janji." Kata Adiyaksa pelan "Kalau begitu, sekarang Damar tidur, ya. Hari sudah larut malam."

Damar menangguk dan segera berbaring di ranjang sedangkan Adiyaksa segera menyelimutinya. Dengan telaten, Adiyaksa meninabobokan anaknya itu hingga bocah kecil itu terlelap.

Lelaki itu segera keluar dari kamar dan berkumpul kembali dengan orang - orang yang masih berada di meja makan.

"Bagaimana? Apakah Damar sudah tidur?" Tanya Ibu Laras setelah Adiyaksa duduk kembali di samping perempuan tersebut.

"Sudah Bu."

Pak Cokroaminoto selaku pemilik rumah pun segera memulai perbincangan. "Saya selaku orang tua orang tua dari Adiyaksa dan orang tua dari Yulianti telah sepakat ingin menjodohkan Adiyaksa dengan nak Yulianti."

"Kita tahu bahwa istri dari Adiyaksa telah lama meninggal dunia dan meninggalkan Adiyaksa beserta anak semata wayang mereka yang masih kecil dan kami selaku orang tua dari Adiyaksa ingin sekali mencarikan jodoh untuk Adiyaksa dan kebetulan sekali, nak Yulianti belum ada jodohnya."

"Dan untuk saat ini, keputusan ada di tangan Adiyaksa dan juga Yulianti. " Seluruh mata kini memandang Adiyaksa dan juga Yulianti.

Baik Yulianti dan juga Adiyaksa sama - sama saling melihat. Terlihat ada keraguan di antara mereka berdua dan Adiyaksa lah yang akhirnya berbicara. "Kalau begitu, apa bisa kita berdua saling bicara dulu, kita ingin saling mengenal satu sama lain."

Semua orang yang berada di ruang makan pun setuju dengan usulan tersebut dan menyuruh mereka berdua saling berbicara empat mata.

Baik Adiyaksa dan juga Yulianti segera berdiri dan berjalan ke sebuah taman di belakang. Samar - samar, terdengar Ibu Dewi berbicara dengan Ibu Laras. "Semoga perjodohan ini di berikan kelancaran."

"Amin."

...🕌🕌🕌...

Angin sepoi - sepoi kini berhembus ke segala arah tengah menyaksikan dua orang muda dan mudi yang kini duduk di sebuah kursi taman.

Terlihat kegugupan melanda mereka berdua, tak ada satupun yang memulai untuk berbicara, mereka hanya saling memandangi bintang - bintang yang berkilauan di langit malam.

Adiyaksa melirik sedikit Yulianti yang masih menatap langit malam. Tampak kekaguman kini terlihat di wajah lelaki itu hingga sebersit senyuman hadir di bibirnya.

Adiyaksa kembali menatap langit malam kembali sembari berkata "Sebetulnya, aku begitu kaget ketika ayah mau menikahkan aku dengan seseorang karena aku tak begitu yakin akan pernikahan selanjutnya."

"Sejak istriku itu meninggal hingga sekarang, aku berprinsip bahwa aku hanya memikirkan pekerjaan aku dan juga anakku yang semakin hari semakin dewasa."

"Mungkin karena orang tuaku kasihan padaku yang setiap hari sibuk dengan pekerjaan dan juga sebagai orang tua tunggal, maka orang tuaku memberi usulan jika aku mempunyai pendamping."

"Aku ingin sekali menolak namun orang tuaku terus memaksaku ingin sekali melihat diriku yang ingin mempunyai pasangan."

Yulianti yang mendengarkan curhatan Adiyaksa kini menoleh. "Sejujurnya aku juga sama denganmu. Aku sebenarnya ingin menolak perjodohan ini karena aku ingin sekali seperti teman - teman aku yang lain, mendapatkan pekerjaan dan menyenangi apa yang menjadi kesukaan bisa tersalurkan."

"Lalu, kapan kau ingin menikah?"

Pertanyaan itu membuat Yulianti membeku namun ia mengedikkan kedua bahunya. "Aku tidak tahu, tapi yang jelas, hal itu bukan sekarang untuk aku lakukan? Dan sebenarnya aku masih memilih lelaki yang cocok untuk diriku dan menjadi imam bagiku."

"Kalau aku ingin menjadi imam kamu, apakah kau bersedia untuk menikah denganku? Aku tahu membuat keputusan yang benar - benar pasti itu sangat sulit di lakukan, tapi kata hati seseorang siapa yang tahu."

Tubuh Yulianti terlihat masih membeku saat mendengar jawaban dari seorang Adiyaksa. Entah kenapa mendengar suara dari Adiyaksa membuat tubuh Yulianti gemetar.

Melihat tak ada reaksi apapun dari Yulianti membuat Adiyaksa mengibaskan tangan di depan wajah Yulianti dan membuat Yulianti tersadar.

"Hei, aku bertanya padamu? Apakah kau mau aku yang menjadi imam bagimu?"

Yulianti menatap Adiyaksa lama sembari dirinya berpikir "Apakah ini saatnya untuk dirinya melabuhkan hati untuk seseorang? Dan kalau benar begitu, apakah yang ada di hadapannya sekarang adalah lelaki yang di turunkan Tuhan untuk dirinya."

Yulianti mengangguk mantap dan sebersit senyuman kini di perlihatkan oleh perempuan itu. "Aku bersedia untuk kau menjadi imam bagiku."

"Alhamdulilah."

...Bersambung....

1
Andi Budiman
pembuka yang menarik
Sinchan1103: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
LISA
Sedih bgt..baru nikah istrinya udh dipanggil Tuhan
LISA
Aq mampir Kak
Sinchan1103: terima kasih... 🙏🙏🙏
total 1 replies
Rowan
Pokoknya ini cerita wajib banget dibaca sama semua orang!❤️
Matilda
Jangan bikin penggemarmu menderita terus thor 😭
Kiritsugu Emiya
Pokoknya karya ini singkatnya kereeeeen banget! Makasih author sudah membuat karya yang luar biasa😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!