NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan CEO

Wanita Simpanan CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Diam-Diam Cinta
Popularitas:402.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Demi pengobatan sang ibu, Bella rela menjadi simpanan Steven, CEO PT. Graha Sanatama. Namun, jodoh dan maut di tangan Tuhan. Sang ibu tetap tak dapat diselamatkan.

Setelah ibunya meninggal, Bella melepaskan diri dari Steven. Namun, takdir kembali mempertemukan mereka ketika Bella diperkenalkan kepada keluarga Axel, kekasih barunya. Tanpa di sangka ternyata pria itu adalah adiknya Steven.

Steven cemburu melihat kemesraan Axel dan Bella. Dia nekat merebut kembali Bella dari adiknya itu.

Apakah takdir tetap mempersatukan Bella dan Steven, sedangkan ada hati lain di antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua

Bella berjalan dengan sedikit aneh dan sesekali meringis. Tadi malam dia kembali harus melayani pria itu walau rasa perih karena percintaan pertama kali masih dia rasakan.

Sampai di depan ruang ICU tempat sang ibunda di rawat, Bella langsung masuk. Dia melihat ibunya masih belum sadar. Walau dokter mengatakan jika masa kritisnya telah terlewati.

Bella duduk di bangku samping ranjang ibunya. Dia meraih tangan kurus wanita yang telah melahirkan dirinya itu.

"Bu, ini Bella. Aku harap ibu segera sadar. Aku telah melakukan segala cara agar ibu bisa dioperasi. Aku minta maaf karena harus melakukan ini. Tapi semua aku lakukan demi ibu. Maafkan aku yang tak bisa menjaga kesucian ini hanya untuk sang suami," ujar Bella.

Setengah jam dia di dalam ruang ICU. Mengobrol dengan ibunya. Walau tak membuka mata, Bella berharap ibunya mendengar semua yang dia katakan.

"Bu, aku menunggu di luar. Aku tak bisa menemani ibu di dalam sini. Aku harap Ibu segera sadar dan kita bisa pulang ke rumah. Aku ingin ibu mencoba masakanku lagi. Aku akan masak makanan yang ibu suka," ucap Bella dengan penuh pengharapan.

Air mata yang dari tadi dia tahan akhirnya tumpah juga. Dia tak memiliki siapa-siapa lagi, hanya ibunya. Bella sangat takut kehilangannya.

Bella mengecup tangan wanita itu. Sudah tiga bulan ibunya mengeluh sakit. Namun, uangnya hanya cukup membawa ke puskesmas atau klinik terdekat. Hingga akhirnya sang ibunda pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Barulah dia tahu jika ibunya telah mengalami komplikasi.

"Bu, aku pamit. Tapi Ibu jangan takut. Aku akan terus menjagamu. Semangat Lah, Bu. Aku selalu menunggu saat Ibu membuka mata," ujar Bella lagi.

Kembali air mata tumpah membasahi pipinya. Dia lalu mengusapnya dengan tangan.

"Tuhan tolong berikan Ibuku kesehatan agar aku bisa terus membuatnya bahagia. Lekas sembuh, Ibu. Ibuku tercinta, jangan biarkan tubuhmu ini terus merasakan sakit. Ayo yakinkan diri ibu kalau ibu pasti bisa sembuh. Aku akan mendoakan mu, Ibu, agar semua ini bisa segera dilalui."

Setelah waktu besuk habis, Bella keluar dari kamar ICU itu. Dia pergi ke administrasi untuk memastikan jika Steven telah membayar biaya operasi ibunya.

Sampai di kasir, Bella lalu menanyakan tentang pembayaran ibunya. Petugas mengatakan jika pembayaran hingga hari ini telah di bayar lunas.

Bella lalu bertanya mengenai total pembayaran. Mendengar jumlah yang dikatakan petugas itu, dia merasa sangat terkejut.

Hingga hari ini, pembayaran telah mencapai dua ratus juta ribu. Rasanya dia tak percaya dengan semua itu.

Bella kembali ke ruang tunggu bagi pasien yang berada di ICU. Dia lalu membuka ponselnya. Ada pesan masuk dari Steven yang memintanya segera kembali ke apartemennya setelah menjenguk sang ibunda.

Bella lalu mencoba menghubungi nomor itu, tapi sudah tak aktif. Dia menarik napas dalam. Ingin mengabaikan pesan itu. Dia kembali terdiam sambil memikirkan nasib sang ibunda.

Beberapa saat kemudian, Bella dikejutkan dengan kedatangan asisten Steven. Dia mengatakan ingin menjemput wanita itu.

"Aku ingin menunggu ibuku malam ini," jawab Bella pada sang asisten.

"Itu tak mungkin, Mbak. Karena aku di minta menjemput kamu. Itu perintah Tuan Steven," balas asisten itu.

"Bagaimana dengan ibuku jika dokter membutuhkan sesuatu," ucap Bella masih mencoba bertahan.

"Anda jangan takut, Mbak. Akan ada seseorang yang menjaga di sini. Lagi pula Tuan Steven telah meminta kepala rumah sakit untuk mengabari apa pun mengenai perkembangan kesehatan ibunya, Mbak. Jadi percayakan saja semua pada Tuan Steven," jawab Asisten itu.

"Tapi ...."

"Ingat, Mbak. Ibu Anda masih banyak membutuhkan uang untuk kesembuhannya. Lagi pula hari ini saja Anda sudah berhutang seratus juta dengan Tuan Steven. Pembayaran untuk Ibu Anda telah mencapai dua ratus juta!"

Dengan terpaksa Bella berdiri. Dia menyempatkan diri mengintip keadaan ibunya. Masih tetap sama, tak sadarkan diri.

Bella berjalan mengikuti asisten Steven. Mereka langsung menuju ke apartemen dari rumah sakit. Setelah mengantar Bella hingga ke pintu, pria itu segera pergi.

Pintu apartemen terbuka. Menampakan Steven yang bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek. Bella masuk dengan perasaan campur aduk. Merasa dirinya menjadi wanita panggilan.

Steven langsung masuk kamar dan diikuti Bella. Pria itu duduk di tepi ranjang menanti dirinya masuk.

"Maaf, Pak. Aku mau mandi dulu," ucap Bella.

"Sepuluh menit. Aku tunggu!" ucap Steven dengan penuh penekanan.

"Baik, Pak!" seru Bella.

Bella lalu masuk ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya. Setelah itu dia keluar hanya dengan menggunakan piyama handuk. Steven telah menunggu di ranjang dengan tubuh yang polos.

Bella menarik napas. Dia lalu membuka piyamanya. Sehingga saat ini dia juga dalam keadaan polos. Wanita itu langsung naik ke ranjang. Steven menunjuk tubuhnya meminta Bella menaikinya.

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu. Kini dua tubuh itu telah menyatu dalam kehangatan. Berbagi apa yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri.

Mengalir Lah banyak rasa kala tatap mereka ditengah pergulatan mereka. Setelah beberapa saat, Steven akhirnya menumpahkan sesuatu dzat murni ke dalam rahim wanita itu sebagai pelepasan. Menuju puncak paling nikmat yang setiap pria rasakan saat pelepasan.

Setelah beberapa saat, Steven berdiri. Dia tanpa canggung melakukan itu walau tubuhnya polos. Pria itu mengambil sesuatu dan melempar ke tubuh Bella.

"Baca surat perjanjian itu!" perintah Steven. Setelah itu dia masuk ke kamar mandi.

Bella membaca setiap kata demi kata dengan pelan, takut ada yang terlewatkan. Tertulis dengan jelas jika dia harus bersedia melayani Steven kapan saja sebagai pengganti uang yang digunakan untuk membayar biaya pengobatan ibunya. Jika dia menolak berarti harus melunaskan semuanya secara langsung detik itu juga. Wanita itu menarik napas dalam setelah membaca keseluruhan isinya.

Dengan kata lain, dia adalah wanita simpanan atau wanita penghibur untuk pria itu. Steven keluar kamar mandi. Dia minta Bella segera menandatangani surat itu. Tak ada pilihan lain, wanita itu akhirnya menandatangani.

Setelah menyerahkan surat itu kembali ke tangan Steven, dia masuk ke kamar mandi. Tangis Bella pecah di dalam kamar itu.

"Ibu, maafkan anakmu. Aku terpaksa melakukan semua ini. Apa pun akan aku lakukan demi kesembuhan kamu, Bu. Aku harap kamu mengerti dengan keputusan aku ini," ucap Bella dalam hatinya.

Cukup lama Bella berada di kamar mandi. Dia membersihkan tubuhnya dengan teliti. Merasa dirinya sangat kotor.

Setelah memakai baju yang Steven berikan, dia keluar dari kamar mandi. Pria itu tampak menunggunya.

"Kau harus segera ke rumah sakit. Han telah menunggu di luar. Ibumu sangat kritis!" ucap Steven.

1
Verawati Khaira
Luar biasa
Sarita
🤣🤣🤣🤣 ternyata pecinta lobang ee
bunda DF 💞
good /Ok/
Farika Willesden
keren bgus ceritanya
Titik Esmarwati
lanjut thor
Arie
Luar biasa
Titik Esmarwati
bagus bgt ceritanya thor
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Dwi Vella
Luar biasa
Agnesya
Wahh wajah axel hrsnya jd steven lbh keliatan cool 😍😍
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Hera
salam hangat tuh steven sama bella 😄
Juniartii Marpaung
kasihan axel ya.....
Meimei Memei
Luar biasa
Isna mansur
keren ..keren...seru ceritanya...
sherly
smoga Axel bisa untuk menjadi pria normal ..
sherly
Luar biasa
sherly
hahahha sok tau, owalah stev emang nih mesumnya ngk ada obat
sherly
kasar amat Bu, trauma sih boleh Ama pelakor tp kan ngk gitu juga konsepnya...
sherly
baru kali ini suami tak nanya tentang hub suami istri pas hamil .. keren banget stev
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!