NovelToon NovelToon
CANDU CANDY

CANDU CANDY

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Anak Kembar / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Penyelamat
Popularitas:402.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

⚠Jangan tertipu dengan cover ku yang manis ini ya, he he he⚠

Sebuah kisah yang menceritakan tentang si kembar identik. Sang kakak (Candy) yang melakukan penyamaran identitas demi membalas orang-orang yang sudah membuat adiknya (Candu) koma.
Segala cara akan ia tempuh, demi memberi hukuman setimpal untuk para pelaku.
Dapatkah Candy membalas dendam Candu?
Penasaran? Yuk ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CC2

"Candu?" seorang pria berparas tampan mendekati Candy yang tengah duduk menikmati segelas wine di penerbangan Business class.

Candy menurunkan kacamata hitamnya, menatap pria yang menyapanya dengan ekspresi datar.

Temannya Candu ya? batin Candy.

"Wah ... Aku hampir tidak mengenalimu, style mu sangat berbeda hari ini, terlihat strong-- by the way, kamu sedang apa? Kenapa berada di penerbangan Aussie-Indo? Bukannya kuliah mu belum selesai? Apa kau mengajukan cuti lagi?" Serentetan pertanyaan diberikan oleh pria yang belum Candy ketahui namanya.

Candy hanya diam, tetap mempertahankan wajahnya yang datar.

"Hey, kenapa kamu diam saja? Kamu lupa padaku karena aku menjadi jauh lebih tampan? Ayolah, kita baru satu semester tidak bertemu, masa kamu melupakan aku begitu saja? Pria yang selalu mengejar cintamu sejak masa SMA ini bisa patah hati loh," cicit pria itu.

Lagi dan lagi, Candy hanya diam. Sedangkan Bisma menatap tajam dari sebrang. Pria itu melepaskan seat belt dan lekas berdiri.

"Duduklah di kursi mu, biarkan Nona ini istirahat. Bukankah sikapmu ini sangat mengganggu? Terlebih kita sedang berada di Business class," tegur Bisma yang berdiri tepat di belakang pria tersebut.

"Apakah kamu terganggu, Nona?" pria itu tersenyum, menunggu jawaban Candy.

"Lumayan," jawab Candy, sembari menaikkan kembali kacamatanya. Wajahnya tak berubah, datar.

Pria tampan itu tampak tersentak, jawaban nan singkat itu tidak seperti jawaban yang dia pikirkan. Yang ada dipikirannya, Candu akan menjawab ....

'Tentu saja tidak.' sembari memberi permen kesukaan nya, itulah Candu yang ia kenal selama ini. Candu yang selalu merasa tidak enakan bahkan hanya untuk sekedar menolak. Candu si gadis lemah yang selalu membuatnya berdebar, si gadis lemah yang merupakan cinta pertama nya.

Aneh! Apa aku ada berbuat salah padanya? batin pria itu sembari meminta maaf pada gadis yang di kira cinta pertama nya, kemudian berlalu.

"Apa kepalanya terbentur sesuatu?" gumam pria berparas tampan itu penuh heran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kursi samping kemudi, entah sudah berapa puluh kali Candy memeriksa ponselnya. Sejak malam ia meminta Reby untuk mengecek Candu, sejak itu pula kakak sepupunya tak bisa dihubungi. Gadis itu yakin ada sesuatu yang tak beres.

Setelah menempuh perjalanan panjang, Candy tiba di mansion megah milik kakeknya, bersama panglima perang yang selalu berada di sisi. Bisma selalu mengikuti kemanapun Candy pergi.

"N-nona Candy?" Alex, orang kepercayaan yang sudah mengabdi lebih dari tiga puluh tahun pada keluarga Candy, tercengang ketika melihat kepulangan sang Nona muda.

"Papa dan mama ada di rumah, Mr. Alex?" tanya Candy.

"Ada, Nona. Tapi ...." Alex menggantungkan ucapannya.

"Jika ragu, tidak perlu bicara. Biar aku sendiri yang mencari tau apa yang sudah terjadi di mansion megah ini." Sinis Candy sembari berlalu masuk, dengan Bisma yang mengekor di belakangnya.

Calix dan Berryl nyaris membeku saat melihat Candy mendadak muncul dari ruang tamu. Pulang tanpa kabar, tentu saja membuat mereka selaku kedua orang tua kaget bercampur senang, juga sekaligus tegang.

Calix dan Berryl menghamburkan pelukan, memeluk putri mereka dengan segala kerinduan yang membuncah. Begitupun Candy, tapi, gadis itu buru-buru melepaskan pelukan.

"Di mana Candu?" Candy mengedarkan tajam pandangannya.

"C-candu ...." Berryl tiba-tiba terbata, air matanya berlinang.

Perasaan Candy tak enak, apalagi menatap kedua bola mata indah milik sang mama yang sudah sembab, dan sudah jelas itu pasti karena Candu.

"DI MANA CANDU?!" Candy bertanya dengan suara lantang.

"Kak, Candu, Kak. Mama harus bagaimana?" Berryl semakin tersedu, suaranya kian serak.

Candy menatap tajam sang papa, Calix menarik lembut tangan putrinya, membawa Candy duduk terlebih dahulu. Calix mengusap lembut pundak sang anak, tangannya bergetar. Pria paruh baya yang masih terlihat tampan di usianya itu, mulai bercerita sambil sesekali meraup kasar wajahnya.

Bagai tersambar petir, itulah yang Candy rasakan saat papanya menjelaskan bahwa adiknya kini dalam kondisi koma. Gadis itu menangis dan mengamuk sejadi-jadinya, langkahnya tergesa-gesa menuju kamar sang adik.

Candu, sebenarnya kehidupan seperti apa yang kau jalani tanpa aku di sisimu? Batin Candy sembari melangkah dengan berurai air mata.

Kamar yang sunyi tanpa pemilik nya, diobrak-abrik oleh sang kakak. Mencari apapun yang bisa dijadikan petunjuk. Bisma pun turut membantu Candy, memeriksa satu persatu laci per laci yang ada di kamar Candu.

"Candy," panggil Bisma.

Gadis itu lekas menoleh dan mendekati Bisma yang memegang sebuah buku bewarna pink, warna kesukaan sang adik. Dengan kasar Candy menyambar, dibacanya setiap lembar dengan air mata yang berlinang. Candu, adiknya tersayang, sungguh begitu malang.

Candu, tubuhmu pernah kedinginan karena di guyur berkotak-kotak susu basi. Kulitmu pernah melepuh karena di sundut panasnya api rokok. Punggungmu nyaris remuk karena bertubi-tubi dilempari bola kasti. Dan kini, mahkotamu terkoyak karena di perkosa lelaki biadab? batin Candy pilu.

Gadis itu mematung, kakinya lemas, tubuhnya merosot pada dinginnya lantai. Ada yang tersayat di dalam dada, rasanya bercampur aduk. Perih, sedih, sakit, marah dan kecewa. Semua bercampur menjadi satu.

Candy menangis sejadi-jadinya, tangannya meremas setiap lembaran kertas yang ia baca. Matanya di penuhi benci dan juga dendam.

Sembari terisak gadis pemilik mata indah itu berteriak. "Aku akan menghancurkan kalian semua ...!"

Kedua orang tua nya yang sejak tadi mematung di ambang pintu, kini ikut masuk. Mengambil buku harian yang ada dalam genggaman tangan sang putri, membacanya perlahan-lahan. Tubuh Calix dan Berryl berguncang, hancur, saat mengetahui fakta yang terjadi pada putri mereka tercinta.

"Putri kita, Lix. Putri kita ... Bagaimana ini bisa terjadi pada anak sebaik itu? Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Berryl terisak, jantungnya hampir meledak, sesak.

Calix mendekap sang istri, berusaha menenangkan belahan jiwanya. Meskipun, ia sendiri butuh ditenangkan.

"Kenapa Candu menyembunyikan hal ini dari kita, Lix? Kenapa?!" Berryl menepuk-nepuk dadanya yang kian sesak.

Candy menghembus kasar nafasnya. "Mama kira, semudah itu bagi Candu untuk bercerita? Kita semua tau, adikku itu seperti apa. Tidak mudah bagi seorang anak yang lahir dari keluarga terpandang nan berpengaruh untuk bercerita akan hal-hal seperti ini. Jika pun dia bercerita, Mama mau apa? Melaporkan pada pihak berwajib? Iya kan? Lalu, berita pun tersebar dimana-mana. Mama kira, mudah untuk membungkam para awak media? Itu yang Candu hindari, Ma. Kenapa? Selain malu, hal itu juga akan menjadi aib bagi keluarga besar kita. Saham kita akan terjun bebas. Jutaan jari orang-orang tak bermoral akan menunjuknya sebagai anak yang mencoreng nama keluarga. Mama berharap, anak yang penakut dan selalu merasa tidak enakkan itu mau untuk bercerita? Buang jauh-jauh pikiran itu, Ma. Aku tau adikku seperti apa. Adikku yang baik itu, tidak akan pernah mau merepotkan orang tuanya ... Dia akan lebih memilih memendam semuanya dari pada kalian harus menanggung malu dari pandangan orang-orang. Ma, Pa ... sudah sejak dulu Candu di bully, mentalnya entah sudah serusak apa. Pasti banyak aspek yang dia pikirkan, sehingga memutuskan untuk tidak speak up ... Bagi kita orang awam sih, mudah saja kan, tinggal speak up dan mencari jalan keluar. Tapi Candu? Orang seperti dia itu harus lebih diberi perhatian, bukan pembicaraan ya, melainkan pendekatan. Agar apa? Agar dia percaya dan mau bercerita."

Candy mengusap air mata yang membuat wajah surga dunia akhirat nya basah. Di kecup nya pipi sang mama, di kecupnya pipi sang papa.

"Pa, Ma ... tenanglah, aku akan membalas mereka semua. Papa dan Mama hanya perlu fokus menemani Candu. Jangan sampai saat dia terbangun, dia kembali menyakiti dirinya lagi. Kini, kesembuhan Candu menjadi tanggungjawab kalian sepenuhnya. Sementara itu, menghancurkan mereka, akan menjadi tanggungjawab ku-- dan ingat, tidak ada yang boleh ikut campur dengan apa yang akan ku perbuat," peringat Candy, sorot matanya sangatlah tajam.

Calix dan Berryl mengangguk paham, menurut tanpa protes, meskipun tau sang putri akan melakukan hal-hal yang diuar batas. Sebagai orang tua dari anak perempuan yang kehidupannya telah dihancurkan, apalagi yang kini bisa mereka harapkan? Selain kesembuhan sang anak dan kehancuran dari para manusia-manusia biadab?

"Jika kamu membutuhkan bantuan Mama, kamu langsung beritahu Mama ya, jangan sung-"

"Aku butuh kekuasaan, Ma. Aku butuh harta kalian yang berlimpah ruah. Kita lihat, apa yang bisa ku beli dan ku perbuat dengan uang!" sela Candy cepat.

"Kuras habis harta Mama, Ndy. Mama rela melakukan apapun demi kalian berdua, hancurkan mereka semua sampai tulang belulang nya remuk ...!" desis Berryl.

"Off course...!" Candy menyeringai.

Bisma menggenggam erat jemari Candy, berusaha menenangkan gadis yang tengah dikuasai amarah.

Candy memandang Bisma lekat. "Pulanglah ke tempat orang tua mu, Bisma. Mulai sekarang, permainan akan sangat berbahaya. Kau tidak perlu terlibat lagi dengan apa yang akan ku lakukan. Kau tidak perlu menemani ku lagi dalam berpetualang. Kau tidak perlu melindungi ksatria mu ini dari apapun dan tidak perlu menjadi garda terdepan di manapun lagi. Pergilah, lupakanlah janji kanak-kanak yang pernah aku buat. Mulai hari ini, aku akan bermain sendirian."

"Pulang?" Bisma tersenyum miring. "Aku adalah pedang mu, sampai kapanpun aku akan menjadi pedang yang tidak akan pernah patah. Aku tidak akan pulang, aku akan menemanimu bermain sampai titik darah penghabisan!" Tolak Bisma kala Candy memintanya pergi dan melupakan janji kanak-kanak yang pernah dibuat gadis itu.

Candy memutar malas kedua bola matanya. "Sudah berani membantah perintah ku ya, Anak Kecil?" Candy menepuk kasar bokong Bisma, hingga pria itu tersentak.

Begitupun dengan Berryl dan Calix yang beradu pandang. Bumi bagai berguncang saat melihat liarnya putri mereka kini.

Bisma mengusap-usap bokongnya yang terasa panas. Pria itu menyipitkan kedua matanya. "Terus, pembalasan apa yang ingin kamu lakukan sekarang?"

Candy menatap Bisma, kemudian menatap kedua orang tuanya. Sudut bibirnya terangkat satu. "Mulai sekarang, aku akan menjadi Candu."

*

*

*

1
Bonny Liberty
kan situ miskin makanya diskripikan kalau kaya mah bisa DI DISKRIPSIKAN 🤣🤣🤣🤣
Bonny Liberty
hai bapak sialan ...jangan lupa anak sialan itu yang buat anda 😡
Dae_Hwa💎: 😆😆😆😆😆
total 1 replies
Bonny Liberty
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih penilaian nya kakak 🥰
total 1 replies
ᵉˡ ​᭄𝓔𝓵𝓵𝓮 ••❥••
maling teriak maling mereka itu 🙄
sok lugu padahal suhu nya
𝔖𝔥𝔞𝔠𝔦🍀⃟🐍
bagus banget
Dae_Hwa💎: Terimakasih 🥰🥰🥰
total 1 replies
ncapkin
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih 🥰
total 1 replies
Ira arif
kirain keluarga harmonis, ternyataa...
Dae_Hwa💎: Ternyata~~~
total 1 replies
iren thezer
suka alurnya
Dae_Hwa💎: Terimakasih 🥰
total 1 replies
Alis Yudha
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih 🥰
total 1 replies
Andaru Obix Farfum
reby kan adek sepupu kan ko di bab atas kakak sepupu ya
Dae_Hwa💎: Reby lahir lebih dulu. Kalau di adat istiadat tempat author, meskipun ia anak dari adik sang ibu/bapak, jika dia lahir lebih dulu, di anggap kakak.
Maybe, adat istiadat di tempat orang beda² 🙂
total 1 replies
S_A_Z
Alurnya bagus
Typo sangat minim
Feel nya dapat
Dae_Hwa💎: Terimakasih penilaian nya kak 😇
total 1 replies
Emy Chumii
Luar biasa
Emy Chumii: kembali kasih Thor 🙏😊
Dae_Hwa💎: Terimakasih 🥰
total 2 replies
Bzaa
aku sudah ke lapak sebelah, mampir kemari sembari nungguin yg update🤣.
kopi sudah otewe ya tor 😘
Dae_Hwa💎: Kak, 🥰
Terimakasih 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Bzaa
Luar biasa kerennnnn 👍😍😘
Dae_Hwa💎: Terimakasih kakak 🥰
total 1 replies
Viviyanti Yanti
bagus Thor crta y tapi terlalu pendek tetap mantap Thor /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Dae_Hwa💎: Terimakasih sudah berkenan mampir 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
tessa arum
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih 🥰
total 1 replies
aca
ngapain bales dendam buat adek laknat
aca
kapok kau candu emank jahat sih kapok di perkosa
retiijmg retiijmg
kshan candy. smoga selamat
retiijmg retiijmg
ngeri sm candy.. pasti hbs itunya thomas..
Dae_Hwa💎: Ga ada sisa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!