NovelToon NovelToon
Wasiat Cinta (Turun Ranjang)

Wasiat Cinta (Turun Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:682.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Fajar Riyanti

Pertemuannya kembali dengan keluarga kandungnya membawa kehidupan baru bagi Luna. Dia harus menikah dengan kakak iparnya sendiri sesuai wasiat terakhir sang kakak sebelum meninggal.

"Lu-Luna... Belajarlah untuk mencintai kak Andra. Menikahlah dengannya, kakak mohon....."_ Aleena

"Tidak kak, aku tidak mau. Mana mungkin aku menikahi kakak iparku sendiri."_ Luna.

Pernikahan yang terjadi tanpa cinta itu apakah akan berlangsung lama, atau hanya akan bertahan seumur jagung saja?

"Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Aleena dihati aku, sekalipun kamu adalah adik kandungnya."_ Raffandra.

Yang penasaran dengan ceritanya langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.

Dan jangan lupa masukkan sebagai favorit, beri like, vote, hadiah dan bintang 5 nya. Terimakasih 🙏🥰



💖💖💖💖💖

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 : WCTR

"Jangan pernah menghubungi Luna lagi. Karena dia adalah istriku!!"

Tut... Tut... Tut...

Sambungan telefon terputus, Marvel segera menjauhkan benda pipih itu dari telinganya.

"Jadi benar Luna sudah bersuami? Tapi kok suara suaminya Luna seperti familiar banget ya?" gumam Marvel sambil menatap keheranan pada layar ponselnya.

Kemudian Marvel kembali berkata-kata. "Suaminya Luna galak sekali. Kasihan Luna, dia pasti tersiksa hidup dengan pria seperti itu. Sebaiknya aku nyanyikan lagu saja untuk Luna dari sini. Untuk menghibur Luna ku sayang."

Marvel menaruh ponselnya diatas meja, kemudian dia mulai memainkan gitar yang sejak tadi dia pangku. Karena saat ini Marvel memang sedang duduk santai di sofa ruangan apartemennya.

🎵Kehadiranmu buatku merasa lengkap.

Dan hidup lebih berarti, oh kekasih...

Engkau yang selalu membuat, hatiku merasa sejuk.

Dan merasa bahagia, oh kekasih...

Marvel bernyanyi sambil membayangkan wajah Luna. Berharap gadis pujaan hatinya itu bisa mendengar lagu yang sedang dia nyanyikan. Karena ini merupakan ungkapan isi hati Marvel untuk Luna.

"Marvel!!"

Sebuah suara mampu menghentikan nyanyian Marvel. Pria itu menatap malas pada wanita yang sekarang sedang berdiri di depan sana. Wanita yang pernah menjadi kekasihnya dulu.

"Ngapain sih, Ra. Pagi-pagi berisik banget." ucap Marvel sambil menurunkan kedua kakinya dari atas meja.

Laura tidak menjawab, dia menghampiri Marvel dan duduk di sofa sebelah Marvel. Laura dan Marvel memang masih berteman dengan akrab walaupun mereka sudah putus sejak lama. Bahkan Laura mengetahui password apartemen Marvel karena diantara mereka seperti tidak ada rahasia.

"Marvel kamu tau gak kalau Andra udah nikah lagi?" tanya Laura.

"Jangan ngarang kamu, Ra. Beberapa kali aku ketemu sama Andra tapi dia gak cerita apa-apa tuh." Marvel menjawab santai sambil mengelus-elus gitarnya yang masih dia pangku.

Kemudian Marvel teringat sesuatu, dia segera menghentikan mengelus-elus gitarnya.

"Tapi waktu Andra nganterin obat kemari, dia bilang tidak bisa lama-lama karena sedang ada yang menunggu dia. Apa mungkin itu adalah istri barunya?" Marvel mulai menduga-duga.

Marvel kembali berkata-kata. "Tapi keren juga si Andra. Baru ditinggal empat bulan sama Aleena udah nikah lagi aja. Udah kebelet kali dia."

Laura mengambil bantal kecil diatas sofa dan melemparkannya ke wajah Marvel.

"Marvel!! Kamu kan tau aku suka sama Andra." ucap Laura dengan nada kesal.

"Terus aku harus gimana, Laura? Kalau Andra gak suka sama kamu ya udah terima aja nasib kamu." jawab Marvel enteng.

"Pokoknya aku mau kamu bujuk Andra untuk datang ke pestaku. Kalau wanita itu benar-benar istri Andra, dia pasti akan mengajaknya ikut." Laura hanya ingin memastikan jika wanita yang diperkenalkan Andra tempo hari memang benar-benar adalah istrinya. Karena kabar pernikahan kedua Andra memang tidak pernah terdengar.

"Oke-oke. Tapi kalau nanti kamu patah hati sama Andra. Jangan minta balikan sama aku lagi ya? Soalnya aku sudah memiliki wanita idaman yang mengisi ruang hatiku ini." ucap Marvel dengan begitu percaya diri.

Laura mendengus kesal mendengar ucapan mantan kekasihnya yang sangat terlalu percaya diri itu.

"Gak bakal!" Laura segera bangun dan pergi meninggalkan ruangan apartemen itu.

Setelah Laura pergi, Marvel memilih untuk melanjutkan menyanyinya kembali sebelum dia bersiap untuk pergi ke kantor.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Luna berusaha menahan tawanya saat mendengar apa yang Andra katakan pada Marvel tadi ditelefon.

"Apa yang kamu tertawakan?" tanya Andra sambil menyerahkan ponsel Luna kembali pada pemiliknya.

"Tidak ada. Aku tidak sedang tertawa. Hanya saja kamu tadi menyebutku sebagai istri kamu pada kak Marvel. Apa itu artinya....."

Andra segera memotong ucapan Luna. "Jangan berfikir yang macam-macam. Sekarang kamu memang adalah istriku, jadi jangan berfikir untuk dekat dengan pria lain."

Andra memang masih merasa gengsi untuk mengakui jika sebenarnya dia merasa cemburu melihat kedekatan Luna dengan Marvel. Apalagi Marvel kemarin bercerita jika dia sudah benar-benar jatuh cinta pada Luna tanpa peduli jika Luna sudah menikah.

Luna hanya manggut-manggut, kemudian dia pergi menuju meja makan dan menaruh rantang susun ditangannya keatas meja.

"Tunggulah disini, aku akan pergi mandi dan bersiap dulu." ucap Andra yang sedari tadi memang mengikuti dibelakang Luna.

Luna segera membalikkan badannya. "Kalau begitu aku akan membantu menyiapkan pakaian untuk kamu."

"Tidak! Biar aku siapkan sendiri saja." Andra tidak ingin Luna tau jika semalam dia baru saja minum. Dia tidak ingin Luna melihat beberapa botol wine masih tergeletak di atas lantai kamar apartemen itu.

"Kenapa? Apa kamu takut aku melihat benda it..." Luna tidak melanjutkan kata-katanya, dia menggigit bibir bawahnya saat mengingat benda berbentuk segitiga yang selalu menjadi masalah untuknya.

Wajah Andra sedikit bersemu, dia merasa malu. Andra tau benda apa yang akan disebutkan oleh Luna tadi.

"Sebaiknya kamu siapkan makanan saja. Aku akan segera kembali."

Andra segera pergi dan masuk ke dalam kamar. Sementara Luna mulai menyiarkan makanan yang dia bawa tadi, memindahkannya ke piring dan menatanya diatas meja makan.

Andra tidak langsung masuk ke dalam kamar mandi, dia menyenderkan tubuhnya ke pintu dan mengembuskan nafas kasar. Hidup bersama Luna benar-benar membuatnya jantungan.

Tanpa sadar sebuah senyuman terukir di wajah tampannya, mengingat bagaimana tingkah Luna yang kadang membuatnya kesal, kadang juga membuatnya senyum-senyum sendiri.

"Luna, tidak perlu waktu satu bulan. Karena sekarang perasaan itu memang sudah mulai ada untuk kamu." kata hati Andra.

Sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Andra menyimpan beberapa botol wine ke dalam lemari lebih dulu. Kemudian dia mengirimkan pesan pada seseorang.

[ Setelah aku dan istriku keluar dari apartemen. Pastikan ruangan apartemen ini bersih kembali. Dan buang botol-botol wine yang aku simpan di dalam lemari. Aku tidak ingin melihatnya lagi saat aku kembali kemari!" ]

Sebuah perintah terkirim untuk asisten Hansen yang saat ini baru saja tiba di perusahaan Rainbow Group.

[ Siap, Tuan. ]

...❣️❣️❣️❣️❣️...

Disebuah salah satu rumah sakit terbesar di kota Jakarta. Nampak seorang pria dengan menggunakan jas putih seorang dokter sedang berdiri termenung diatas rooftop.

Nama pria itu adalah Adrian Maulana. Dia merupakan salah satu dokter dirumah sakit itu.

"Aleena, seandainya malam itu aku tidak memintamu untuk datang menemuiku mungkin sekarang kamu masih hidup, sayang. Maafkan aku..." Adrian tidak bisa melanjutkan kata-katanya, dia menangis tergugu begitu mengingat wanita yang sangat dia cintai sudah tidak ada lagi didunia ini.

Hari itu di pemakaman Aleena, sebenarnya Adrian juga ada disana. Dia hanya bisa melihat proses pemakaman itu dari jauh. Memandangi sang kekasih hati yang sudah terbujur kain putih digotong masuk ke dalam liang lahat.

Drdrdttt...

Drdrdttt...

Ponsel Adrian bergetar, dia segera merogohnya dari saku jas yang dia pakai. Ada sebuah panggilan masuk dari 'My Wife'

"Mas, kamu pulang jam berapa? Kamu sudah janji lho mau ajak Caca main" suara sang istri terdengar di telinga Adrian kala dia menempelkan ponselnya ditelinganya.

"Iya, sayang. Sebentar lagi mas pulang kok. Ini mas mau siap-siap dulu, ya." jawab Adrian.

"Ya udah, mas. Kamu hati-hati dijalan ya. Love you"

Adrian tidak menjawab lagi sampai akhirnya sambungan telefon itu berakhir. Dia menyimpan kembali ponselnya disaku jasnya dan kembali termenung. Pikirannya melayang jauh, mengingat masa lalunya bersama wanita yang menjadi cinta pertamanya, Aleena Anindita.

...💗💗💗💗💗...

🌷Jangan lupa sawerannya berupa gift & vote karena Marvel udah nyanyi 🤭

1
Rona Risa
oke cla mimpi aja terus gak bakal jadi nyata juga
Rona Risa
marvel... kamu belajar dari drakor ya 🤭
Rona Risa
bisa gitu ya ndra 🤣🤣🤣 kamu jadi seabsurd luna sekarang 🤣🤣🤣
Rona Risa
antara diuji atau kamu lagi kena batunya 🤧
Rona Risa
jangan gitu dong fel 🥺🥺🥺
Rona Risa
aaaaa akhirnya 😍😍😍😍
Rona Risa
heh inget binimu lagi hamil 😂
Rona Risa
lunaa kamu tuh tv one emang... emang beda 🤣👍
Rona Risa
lah? luna? mau bertingkah ajaib apa lagi kali ini? 😅
Rona Risa
marvel ini emang kalau gak bikin huru hara gak damai hidupnya 😅
Rona Risa
hmm sungguhan tulus gak nih?
Rona Risa
oh ya ampun... kasihan levi 🥲
Rona Risa
begitulah laki, lun... jangan berharap lebih, otaknya beda sama cewek 😅
Rona Risa
laki-laki selalu salah dan kalah ya ndra 🤣
Rona Risa
ngamuk kan 😅
Rona Risa
lho lho lho ada apa ini?
Rona Risa
bahasanya andra tolong diperjelas, biar luna gak salah paham
Rona Risa
seperti biasa tingkah ajaibmu suka bener lun 😂
Rona Risa
gak keriting apa jarimu lun? 🤣
Rona Risa
yang ada kamu disambit panci nanti sama luna 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!