NovelToon NovelToon
One Step Closer

One Step Closer

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Gangster
Popularitas:60.7k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Dia wanita,,,
namun,,,, selalu di anggap pria,,,,

"Dia pria,,,,
namun,,, mereka yang menyebutnya pria terkejut setelah mengetahui bahwa dia adalah wanita.

Berpenampilan layaknya pria, menyembunyikan rambut panjang di balik topi yang selalu dia kenakan, sekaligus menjadi pemilik dari beberapa cafe yang tersebar di beberapa kota.

Pandai beladiri, namun juga pandai mambuat hidangan Dessert yang akan membuat setiap lidah yang mencobanya tidak akan pernah mengatakan 'Tidak'.

Hanya sebatas itu saja yang orang-orang ketahui dari sosoknya. Dia yang terlihat memiliki kehidupan damai ternyata menyimpan rahasia besar dan selalu di tutup rapat dari seseorang yang sangat dia sayangi.

Memainkan senjata, menantang maut, membunuh, bukan hal yang mengejutkan baginya. Dia hanya memiliki satu kalimat yang selalu ia simpan dalam benaknya 'Membunuh atau Dibunuh'

Dan ketika orang yang dia sayangi tahu kebenarannya? Apa yang akan terjadi?



Ikuti kisahnya,,,,,!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. OSC 2

Tinggalkan jejak kalian dengan like,koment, saran dan kritik kalian untuk membantu menciptakan alur yang lebih baik.~~~

\- - - - - --- - - - 

\#\#\# *Belasan tahun lalu*...

"Apa hanya ini yang belum di antarkan?"

Pertanyaan itu terlontar dari wanita yang baru saja meletakkan kotak berisi puluhan kue dalam ukuran kecil dan telah di kemas cantik sebagai tanda siap untuk di antarkan ke tujuan.

Dibelakangnya, wanita yang sebaya dengannya melakukan hal yang sama, meletakkan dengan hati-hati kue yang telah di kemas dan telah di susun dalam kotak berbeda.

![](contribute/fiction/8725161/markdown/15706214/1718283625478.jpeg)

Dua wanita yang memiliki karakter dan tingkah laku yang jauh berbeda namun memiiki hubungan yang sangat dekat layaknya keluarga.

*Claira Anne Esmira*. Sosok wanita enerjik yang lebih menyukai berpenampilan layaknya pria. Bahkan hampir semua orang yang bertemu dengannya akan menganggap dirinya adalah seorang pria ketika Claira menyembunyikan rambut panjangnya.

Rambut panjang coklat gelap dan terlihat indah ketika rambut itu terurai, namun si pemilik rambut itu sendiri justru lebih sering mengikat rambutnya terutama ketika dirinya berada didapur untuk membuat kue-kue yang ia jual di cafe miliknya.

Wajahnya yang memiliki beberapa noda tepung dan cream saat ia keluar dari dapur cafe serta apron hitam yang setia menempel di tubuhnya tidak menutupi kecantikan yang dia miliki.

Sementara sahabatnya yang bernama Grace memiliki rambut hitam segelap malam dan berpenampilan lebih feminim.

"Iya, hanya ini. Kita hanya perlu menunggu Jay datang untuk mengantarkan ini ke universitas XX," jawab Grace.

"Itu terlalu lama, Jay memerlukan waktu setengah jam untuk kembali, itupun masih memerlukan waktu lagi untuk mengantarkan ini ke tujuan," sanggah Claira.

"Tapi, kita hanya bisa menunggu Jay datang karena Dean mengambil cuti hari ini. Ben juga tidak bisa karena dia ke sekolah hari ini," jawab Grace.

"Bukankah ada satu motor tidak di gunakan, Grace?" tanyanya.

"Memang benar, ada satu motor lagi, tapi kenapa?" tanya Grace bingung.

"Aku yang akan mengantarnya," ucap Claira.

"Jangan bercanda!" sambut Grace tidak setuju.

"Kamu baru saja selesai membuat ini semua," imbuhnya.

"Kamu juga lembur tadi malam untuk pesanan sore nanti. Kapan kamu memiliki waktu istirahat jika kamu juga yang mengantarkan ini? Kamu bahkan belum tidur sama sekali," Grace menambahkan dengan ekspresi cemas.

"Kita harus mempertahankan pelanggan kita, Grace," jawab Claira.

"Terutama universitas satu ini sudah menjalin kerja sama dengan kita cukup lama dan meminta kita untuk mengantarkan kue ini ke cafetaria yang ada disana,"

"Kita tidak mungkin mengecewakan mereka, bukan?"

"Karena dari itu juga Cafe ini bisa seperti sekarang," Claira menambahkan.

"Aku tahu, tapi\_,,,"

"Tolong ambilkan topi dan jaketku, Grace. Atau kita akan kehabisan waktu," potong Claira dengan intonasi tidak bisa dibantah.

Grace menatap Claira yang tengah membersihkan noda tepung di wajahnya, lalu melepas apron dari tubuhnya. Ia hanya bisa mendesah panjang, memilih untuk menuruti Claira mengambilkan jaket serta topi yang biasa sahabatnya kenakan ketika melakukan pengantaran ataupun pergi membeli barang yang disimpan di loker.

Claira segera memakai topi dengan memasukan rambut panjangnya kedalam topi serta memakai jaketnya.

Mereka berdua melangkah keluar cafe menuju sisi samping cafe dimana sebuah sepeda motor terparkir disana dengan sebuah box besar dijok belakang.

Claira segera memposisikan sepeda motor itu untuk mempermudah menaikan semua kotak kue yang akan ia bawa. Memasukan kotak kue dengan perlahan kedalam box dan memastikan posisinya tidak akan merusak apa yang ia bawa selama perjalanan.

"Kenapa tidak pakai mobil saja? Bukankah kamu memiliki lisensi untuk mobil juga?" tanya Grace.

"Aku malas, lagi pula ini masih bisa dibawa menggunakan sepeda motor," jawab Claira sembari memakai helm tanpa melepas topinya.

"Baiklah, apakah sudah masuk semua?" tanya Claira memastikan.

"Sudah," jawab Grace.

"Ah,, aku hampir lupa, minta Jay untuk mengurus sampah dibelakang saat dia kembali nanti, dan Ivy untuk membuat salai baru, aku sudah memesan buahnya dan akan datang sebentar lagi," pesan Claira.

"Lalu untukmu, aku sudah siapkan uang untuk pembayaran bahan minggu ini, pemilik toko bahan memberi kabar akan datang, jadi berikan saja jika nanti dia datang sebelum aku kembali, beri dia satu *Panna cotta* sebagai ucapan terima kasih dari kita," tambahnya.

"Aku mengerti, berhati-hatilah selama perjalanan," jawab Grace.

Claira hanya mengangguk sambil tersenyum lebar, dan segera melajukan sepeda motornya.

"Dasar,,, dia masih saja penuh semangat dan menghemat semua pengeluaran untuk dirinya sendiri. Tapi jika mengenai gaji dan bonus, dia tak pernah berpikir dua kali untuk memberikan lebih. Pantas saja Jay, Ivy dan Dean sangat menyukai berkerja dengannya termasuk orangnya," gumam Grace diakhiri tawa pelan.

Grace kembali kedalam cafe, bersiap untuk membuka Cafe dibantu beberapa orang yang berkerja disana.

Sementara Claira melaju pelan dengan sepeda motornya. Menempuh perjalanan selama dua puluh menit dan mulai memperlambat laju sepeda motornya ketika memasuki kawasan universitas yang tampak ramai oleh beberapa mahasiswa yang mengisi waktu luang mereka.

Membaca dibawah pohon, duduk mengobrol dan becanda ria bersama teman, fokus mengetik sesuatu di laptop mereka, bahkan beberapa tengah menikmati makanan ringan.

Claira tiba satu jam sebelum masuk jam makan siang, sengaja datang lebih cepat dengan alasan tidak ingin kue yang ia antarkan terlambat dan mengakibatkan para mahasiswa yang berada disana tidak bisa menikmati kue buatannya.

"Fiuh,,, aku masih memiliki sisa waktu," Claira mendesah lega.

Ia melepas helm tanpa melepaskan topinya, lalu menarik resleting jaket sampai mencapai leher dan mengangkat semua kotak kue sekaligus ke cafetaria yang ada di universitas tersebut, melangkah dengan langkah ringan melewati beberapa pelajar yang berada dalam jangkauan langkahnya.

"Hei, lihat,,bukankah dia tampan? apakah dia juga mahasiswa disini?"

Kedatangannya ke universitas itu segera menarik perhatian, terutama dari beberapa gadis yang melihat kedatangannya. Suara bisik-bisik dari mereka bahkan terdengar saat Claira melewati mereka dengan kedua tangan membawa beberapa kotak kue sekaligus.

"Woww,,, tampan,"

"Apakah dia kurir?"

"Aku tidak peduli dia kurir atau apa, tapi dia tampan sekali,"

Claira tersenyum tipis sembari mengelengkan kepalanya saat mendengar komentar mereka, merasa hal itu sudah terlalu sering ia dengar. Ia tetap melangkah tanpa menghiraukan semua komentar bahkan panggilan dari beberapa gadis yang ia lewati dalam perjalanan menuju cafetaria.

"Wahh,,, hari ini lebih cepat dari biasanya," sambut wanita paruh baya penjaga cafetaria saat Claira datang.

"Semua yang ada disini sangat menyukai kue dari cafe kalian," sambungnya.

"Senang mendengarnya jika mereka menyukainya," sambut Claira, tersenyum ramah.

"Apakah kamu pertama kali mengantarkan ini? Aku ingat biasanya bukan kamu yang mengantarkan kue-kue ini," tanyanya.

"Tidak, tapi memang benar biasanya bukan saya yang mengantarkannya," jawab Claria ramah.

"Begitu rupanya," sambutnya.

"Atasan kalian tentu orang baik hingga memiliki karyawan yang ramah seperti kalian," puji wanita itu dengan tulus.

"Dia tentu akan senang mendengar anda berkata demikian," sambut Claira tersenyum hangat.

"Ini dia kotak kosongnya," ucapnya sembari mengembalikan kotak kosong kepada Claira.

"Semoga saja cafetaria universitas ini bisa terus menjalin hubungan baik dengan cafe kalian," harapnya.

"Saya juga mengharapkan hal yang sama," sambut Claira tersenyum.

"Mari," pamitnya sebelum beranjak meninggalkan cafetaria.

Claira melangkah pelan saat keluar dari cafetaria, mengagumi bangunan universitas yang sempat menjadi mimpinya untuk melanjutkan pendidikannya, namun dengan cepat ia segera menepisnya.

Pendidikan yang tidak bisa ia selesaikan karena beberapa alasan hingga membuatnya bekerja keras untuk menyambung hidupnya bersama seseorang yang sangat penting baginya.

Usianya saat ini bahkan belum memasuki dua puluh, namun ia tidak menyesali apapun. Bahkan kini ia memiliki sebuah Cafe dan tiga cabang tempat lain serta memiliki pelanggan tetap.

'*BRUUKK*,,,,!!!'

"Akh,,," pekik Claira.

Claira jatuh terduduk ketika seseorang menabraknya. Sama seperti dirinya, orang itu juga jatuh terduduk dan terkubur buku-buku yang dia bawa.

"Maaf, maaf, maaf, aku tidak sengaja," ucapnya panik segera bangkit dan mengulurkan tangannya pada Claira.

Claira mendongak dan mendapati pemuda bertopi dengan jaket yang menempel ditubuhnya membungkuk mengulurkan tangan pada Claira.

"Aku terburu-buru untuk mengejar jadwal kelas," ucapnya lagi dengan nada penyesalan.

Claira menyambut uluran tangannya dan segera meraih kotak kue yang terjatuh tanpa mengatakan apapun.

'*Aish,,, pecah,,,' rutuk Claira dalam hati*.

'*Jika sudah begini, terpaksa beli lagi kan? Pengeluaran bulan ini bahkan sudah melebihi batas,' imbuhnya*.

Claira menoleh cepat kearah pemuda yang menabraknya dan tegah mengumpulkan buku-bukunya.

'*Kumaafkan karena kau membantuku berdiri lebih dulu sebelum mengumpulkan buku-buku itu,' batin Claira*.

Pemuda itu kembali berbalik dan menatap Claira. Tersenyum meminta maaf.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf, aku tidak sengaja menabrakmu," sesalnya.

"Jelas saja," sambut Claira.

"Pandanganmu terhalang tumpukan buku yang lebih tinggi dari kepalamu," imbuhnya menyindir.

Pemuda itu tersenyum canggung, lalu segera pergi dengan terburu-buru setelah meminta maaf sekali lagi.

Claira menaikan bahunya dan bersiap pergi ketika sesuatu di tanah kembali menghentikannya. Ia membungkuk dan memungutnya, hingga sebuah kartu identitas mahasiswa milik pemuda yang baru saja menabraknya kini berada ditangannya.

"*Jefferi Karl Lysander*,"

"*Laws*,"

'*Jadi, orang tadi jurusan hukum, mengesankan,' batin* *Claira*.

Claira membaca sekilas kartu identitas itu lalu mencari sosok pemiliknya yang menghilang entah kemana.

"Jika aku menunggu, aku bisa kehabisan waktu. Tapi, kartu ini tentu sangat penting baginya," gumam Claira pelan.

*Dart,,, Dart,,, Dart*,,,

Getaran ponsel di saku celana menyadarkan Claira, membuat ia dengan cepat menarik ponsel dari saku celananya dan menerima panggilan dari seseorang.

*📞📞📞📞*

"*Ya, Grace?" sambutnya*.

"*Apakah kamu masih lama?" tanya Grace*.

"*Sepertinya begitu, ada apa?" tanya Claira*.

"*Ada dua tamu yang ingin membooking cafe untuk pesta, dan mereka juga menginginkan menu spesial kita, hanya saja jadwal yang mereka minta bertabrakan. Bagaimana baiknya?" tanya Grace*.

"*Apakah mereka masih disana?" tanya Claira*.

"*Tidak, tapi mereka berkata akan datang lagi setelah urusan mereka selesai," jelas Grace*.

"*Baiklah, aku yang akan mengurusnya nanti," jawab Claira*.

"*Baiklah*," *sambut Grace*.

"*Omong-omong, apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Bukankah seharusnya kamu dalam perjalanan kembali?" tanya Grace*.

"*Aku perlu membeli kotak baru, yang ada di tanganku sekarang pecah," ungkap Claira*.

"*Bagaimana bisa?" tanya Grace heran*.

"*Aku ceroboh dan menjatuhkannya," kilah Claira tertawa pelan*.

"*Baiklah, kabari aku kalau ada yang kamu butuhkan," harap Grace*.

"*Tentu," jawab Claira*.

*📞📞📞📞*

Panggilan mereka berakhir tanpa menyadari apa yang baru saja Claira ucapkan terdengar di telinga pemuda yang telah menabrak dirinya

"Permisi," sapanya.

Claira berbalik dan tersenyum lega. Sebelum pemuda itu sempat mengatakan sesuatu, Claira membuka suara lebih cepat..

"Ah,, ini milikmu," ujar Claira sembari menyodorkan kartu identitas.

"Aku menemukannya ditempat kamu terjatuh," ucap Claira.

"Terima kasi\_,,,Hei,,,,"

Pemuda itu memanggil Claira yang pergi begitu saja setelah menyerahkan kartu identitas miliknya yang terjatuh bahkan sebelum dirinya memiliki kesempatan untuk mengucapkan terima kasih.

"Pria aneh," gumamnya pelan.

"Tapi, aku tadi tidak salah mendengar bukan? Apakah kotak yang dia bawa rusak karena terjatuh tadi?"

Pemuda itu bergumam pelan, mencatat dalam benaknya untuk mengucapkan terima kasih sekaligus meminta maaf ketika mereka kembali bertemu.

...@@@@@@@...

. . . .

. . . .

*To be continued*...

1
👑Queen of tears👑
wow fantasi 😍😍
semangat outhor 🤗💚
👑Queen of tears👑
☕ untuk akhir kisah indah ini🥰
👑Queen of tears👑
ehhh udah kelar aja 🧐🧐
blm lahir calon adik iparku/Slight/
👑Queen of tears👑
aku gak liat/Casual/
👑Queen of tears👑
calon adik ipar ku brrti/Awkward//Awkward//Joyful/
👑Queen of tears👑
zigot yang berbahaya ini🤣🤣
👑Queen of tears👑
kan sesuai tebakan ku,,latih tanding itu ngidem😭😭😭🤣🤣
👑Queen of tears👑
apa apa apa /Doubt//Doubt//Doubt/
ada zigot berenang cepat terdeteksi 🧐🤣🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
carlo lah sosoknya yang konon dicinta'i itu🧐
🏃🏃🏃
👑Queen of tears👑
eeeyaaaa/Awkward//Awkward/🥰
👑Queen of tears👑
hmm wanita emang seperti ini /Grimace/
👑Queen of tears👑
kejaaarrrr,,mode ngambek /Hey//Hey/
klw ngambeknya jumpa hari berikutnya,, alamat puasa luu carlo 🤣🤣🤭
👑Queen of tears👑
jangan yang,,,lebih baik jangan,, dri pd ncezz nnti🤤🤤🤣🤣🤣🤣🤣
👑Queen of tears👑
modusss/Smug/
👑Queen of tears👑
tumbang ke2nya/Facepalm/
Zhu Yun💫
🌹🌹 dulu buat 3C 🥰
Zhu Yun💫
Jangan bilang Charles mau minta nikah 🤭
Zhu Yun💫
udah bagi aja jadi 2 biar adil 😆😆😆😆
Zhu Yun💫
Karena paman tua sangat spesial 🤭
Zhu Yun💫
Suami idaman banget ini sih si Carlo 😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!