NovelToon NovelToon
MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:168.4k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di paksa Pendekatan

Mobil Alka memasuki halaman salah satu kampus terkenal di kota ini. Wajah tampan itu terlihat sedikit kesal namun ia harus datang ke sini untuk membujuk bocil gila yang menolak menikah dengan pria seperti Alka.

Bolehkan Alka sedikit sombong? Memangnya gadis mana yang pernah menolak dia? Gadis dari level sosialita tertinggi seperti artis, model, anak bangsawan, anak pejabat, semuanya pernah dekat dengan Alka. Kok anak sopir menolak sih?

Alka turun dari Mercedes-Benz. Kacamata hitam ada di atas hidung mancungnya. Ia mengenakan celana kain hitam dan kemeja biru yang digulung sampai di lengannya. Alka baru saja selesai rapat dan harus datang ke tempat ini untuk mengajak kerja sama gadis yang sama sekali tak disukainya.

Tak lama kemudian, Alka melihat Giska yang menuruni tangga. Namun gadis itu tak sendiri. Ia bersama seorang cowok. Keduanya saling bergandengan tangan.

Berarti benar yang dia katakan kemarin. Dia punya cowok. Ganteng juga cowoknya. Kelihatannya mereka pasangan yang cocok. Sama-sama bocil. Kata Alka dalam hati.

"Honey, aku mau latihan basket dulu ya? Kamu masih ada kuliah?" tanya Deo, pacar Giska.

"Nggak. Aku mau langsung pulang saja. Ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan ayah. Kebetulan hari ini ayah sedang off."

Deo mengangguk. "Jadi kamu pulang naik bis?"

"Iya. Nggak masalah. Sudah biasa juga."

Deo tersenyum. Ia mengecup punggung tangan Giska sebelum akhirnya pergi dengan beberapa temannya yang sudah menunggu.

Giska menatap punggung pacarnya yang menghilang di balik gedung olahraga yang ada di kampus mereka ini.

Sudah 8 bulan Giska dan Deo pacaran. Awalnya Giska menolak Deo karena cowoknya itu termasuk salah satu anak orang berada. Ayah Deo adalah kepala dinas di salah satu instansi pemerintah dan ibunya adalah salah satu dosen ternama di universitas ini.

Sejak pertama Giska masuk kuliah, Deo sudah mengejarnya. Setahun lebih sampai akhirnya Giska menerima cinta kakak tingkatnya itu.

Giska terkejut saat melihat Alka yang sedang berdiri di dekat mobilnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Giska sambil kepalanya celingukan ke kanan dan ke kiri.

"Menjemput calon istriku." jawab Alka sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Calon istri? Enak saja. Sana pergi!" Giska melangkah menjauh namun Alka dengan cepat menarik tangannya, membuka pintu mobilnya dan segera mendorong gadis itu untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Kamu mau apa?" teriak Giska panik karena ia tak bisa membuka pintu mobil.

Alka yang kini duduk dibalik kemudi menatap gadis itu. "Kita harus bicara, Giska."

"Apalagi yang harus dibicarakan? Aku tak mau menikah denganmu."

Alka menjalankan mobilnya meninggalkan kampus.

"Turunkan aku saja."

"Aku nggak mau. Kita bicara dulu." Alka bersikeras.

Giska yang kesal karena tak bisa membuka pintu mobil akhirnya memilih diam. Ia memeluk dadanya sendiri, berusaha menahan emosi dan bersikap tenang.

Mobil yang dikendarai Alka memasuki halaman parkir sebuah cafe. Ia menghentikan mobilnya dan segera turun. Ia kemudian membukakan pintu bagi Giska. "Ayo turun!"

Giska turun dengan wajah cemberut. Pelayan cafe langsung menyambut mereka dan mengantarkan Alka dan Giska ke meja mereka. Meja yang berada di sudut ruangan dan nampak agak terpisah dengan meja lainnya.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Alka.

"Aku nggak mau apa-apa. Sudah makan tadi bersama pacarku." jawab Giska ketus.

Alka berusaha sabar. Ia menatap pelayan itu. "Pesan 2 jus jeruk dan kue coklat."

Pelayan itu langsung pergi.

"Aku kan bilang nggak mau makan apa-apa." kata Giska ketus.

"Nggak masalah. Kalau kamu nggak mau memakannya bisa kita beri ke pelayanannya."

"Katakan saja apa maumu!" ujar Gelya tak sabaran.

"Ayo kita menikah!"

"Aku nggak mau. Aku kan sudah b guruilang kalau aku sudah punya pacar. Lagi pula, yang seharusnya menolak itu adalah kamu. Abaikan saja saham 10 persen itu."

"Aku nggak mau! Kamu pikir saham 10 persen itu nilainya berapa? Aku sudah mengabdikan hidupku di perusahaan papaku semenjak aku masih berusia 20 tahun. Sambil kuliah aku bekerja. Aku tak mau semuanya diserahkan kepada kedua kakakku dan suami-suami Meraka yang hanya tahu korupsi."

Giska menatap Alka dengan dahi berkerut. "Mengapa sih kamu mau mengorbankan kebahagiaan mu hanya karena harta? Uang itu gampang dicari. Kita tak bisa menikah karena tak saling mengenal dan tak saling mencintai."

"Kamu hanya perlu menikah denganku, memberikan aku seorang anak laki-laki dan setelah itu kita bisa berpisah. Kamu AKAN mendapatkan banyak uang saat kita berpisah nanti."

"Kamu berpikir semuanya bisa dibeli dengan uang? Bukankah....." Kalimat Giska terhenti karena pelayan membawakan pesanan mereka.

"Terima kasih!" ujar Gelya. Ia menatap Alka. "Alka, tolak keinginan papamu. Aku juga akan bicara dengan ayahku sore ini. Kita jangan menikah. Kamu hanya akan membuat hidupku dalam neraka."

Alka menggeleng. "Kalau papaku sudah memberi perintah maka tak ada yang bisa membatalkannya."

"Kamu bodoh!" Giska menghentakkan kakinya. Ia kemudian meminum jus jeruk yang ada di depannya tanpa sadar. Ia juga memakan kue yang ada di hadapannya.

"Wah, kuenya sangat enak." gadis itu bergumam saat menyadari betapa lezatnya kue itu.

Alka menggelengkan kepalanya. Dasar bocil! ucapnya dalam hati.

"Nih, makan saja punyaku." Alka mendorong piring kecil yang berisi kue bagiannya. Giska yang sebenarnya memang belum makan siang, tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia pun memakan kue bagian Alka sampai habis.

"Terima kasih untuk kuenya. Sekarang aku mau pergi!"

"Eh.....!" Alka menahan tangan Giska. "Jangan dulu pergi. Kita buat kesepakatan dulu."

Giska menepiskan tangan Alka. "Nggak mau!" lalu gadis itu berlari sangat cepat meninggalkan Alka. Lelaki itu jadi gemes sendiri. Niatnya untuk meyakinkan Giska agar menikah dengannya harus gagal. Giska sungguh keras kepala namun Alka tak mau menyerah.

*************

Giska membereskan kamar ayahnya. Walaupun hari ini sang ayah mengatakan tak masuk kerja namun saat Giska pulang, ayahnya tak ada.

Gadis itu pun mengganti seprei di kamar ayahnya. Namun saat ia mengangkat kasur busa, ia terkejut melihat ada sebuah map dan amplop berwarna kuning. Giska membaca map itu yang ternyata tertulis nama ayahnya. Ia segera mengambil ponselnya dan memfoto hasil CT-Scan itu kemudian memfoto juga hasil pemeriksaan darah laku mengirimkannya pada Deo sang kekasih yang adalah pacar Giska.

Tak lama kemudian, Deo menghubungi Giska.

"Hallo sayang, ini hasil pemeriksaan ayahmu ya?" tanya Deo dari seberang.

"Iya. Artinya apa?"

"Sayang, ayahmu terkena kanker paru-paru stadium akhir."

"Apa?" Hp yang dipegang Giska langsung jatuh.

"Giska.....! Giska.....!" terdengar suara Deo yang memanggilnya. Giska memungut kembali ponselnya. "Kamu nggak salah melihatnya kan?'

"Nggak. Foto itu dan hasil pemeriksaan darahnya menunjukan kalau ayahmu mengidap penyakit yang serius."

"Terima kasih, Deo." Giska terduduk di atas lantai. Ia tak melihat ada tanda-tanda ayahnya yang sakit selama ini. Apakah ayahnya menyimpan semuanya dengan sendiri?

Walaupun hatinya berat. Giska meneruskan untuk membereskan kamar ayahnya. Ia menyimpan kembali bukti pemeriksaan itu di tempat semula. Kemudian Giska keluar dari kamar ayahnya. Ia menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Namun hati dan perasaannya tak tenang.

Makanan yang dibuatnya hampir siap saat ia mendengar bunyi suara mobil yang memasuki halaman rumahnya. Ia terkejut saat mengintip dari balik jendela itu adalah mobil Alka. Alka turun dan membukakan pintu bagi ayahnya.

"Giska......!" panggil Delon saat membuka pintu.

Giska pura-pura muncul dari dapur. "Eh, ayah....!" Giska mencium tangan ayahnya dan melirik ke arah Alka dengan mata melotot.

"Ayah tadi ke rumah teman ayah. Saat sedang menunggu bis, nak Alka kebetulan lewat. Makanya diantar ke sini. Kamu sedang apa?"

"Menyiapkan makan malam. Sebentar lagi selesai. Apakah ayah sudah lapar?" tanya Giska.

"Ayah sudah lapar." jawab Delon.

"Aku juga sudah lapar. Soalnya tadi ada orang yang memakan kue milikku." ujar Alka membuat Giska ingin rasanya menjitak kepala lelaki itu.

"Makan saja di sini. Itu sih kalau tuan Alka tak keberatan." kata Delon merendah.

"Nggak masalah. Sebentar lagi kan kita akan menjadi keluarga. Memang sudah seharusnya kita lebih dekat lagi." kata Alka membuat Giska ingin menendang lelaki itu keluar dari rumahnya.

Akhirnya mereka bertiga makan malam. Makanan rumahan yang sederhana namun dalam hati Alka mengakui kalau masakan si bocil ternyata enak.

Selesai makan, Alka masih duduk sebentar untuk menikmati kopi tanpa gula. Lalu kemudian dia akhirnya pamit.

"Alka, tunggu!" Giska mengejarnya sebelum cowok itu masuk ke dalam mobilnya.

"Ada apa?"

Giska berusaha menahan tangisnya. "Please, jangan buat ayahku berharap kalau kita akan menikah. Aku mohon kepadamu, hentikan semua ini. Aku belum mau menikah. Usiaku baru 19 tahun."

"Nanti aku minta ke pihak pengadilan untuk membuat dispensasi agar kita bisa menikah walaupun usiamu belum 21 tahun." jawab Alka dengan entengnya.

"Alka, aku mencintai Deo. Aku nggak mau berpisah dengannya."

"Kamu dapat kembali padanya saat kita sudah berpisah."

"Kamu brengsek! Bodoh!" Giska tanpa sadar meninju bahu lelaki itu.

Alka menepuk lembut pipi Giska. "Selamat malam calon istriku!" lalu ia segera membuka pintu mobilnya dan segera meninggalkan halaman rumah itu.

Hati Giska bertambah kacau. Ia kemudian kembali masuk ke dalam rumahnya. Di lihatnya sang ayah yang sedang duduk di ruang tamu sambil menonton berita malam.

"Apakah tuan Alka sudah pulang?"

"Iya, ayah."

"Belajarlah untuk sopan padanya, nak. Karena dia sudah mau menikah denganmu. Ayah melihat bagaimana tadi kamu bersikap kurang sopan padanya. Ayah akan tenang jika kamu sudah menikah."

"Ayah, tidak dapatkah kita menunda pernikahan ini?" Giska duduk di samping ayahnya.

Delon membelai lembut kepala putrinya. "Jangan menunda sesuatu yang baik. Karena jika almarhumah ibumu masih hidup maka dia yang meminta kamu untuk menikah. Karena sesungguhnya sejak kamu masih di dalam kandungan ibumu, tuan Geo dan istrinya sudah meminta mu untuk dinikahkan dengan tuan Alka."

"Apa?"

"Kisahnya panjang, nak. Akan ayah ceritakan besok atau lusa. Sekarang ayah lelah. Ayah mau tidur dulu. Bolehkan?"

Giska mengangguk. Baru kali ini ia melihat wajah tua ayahnya nampak sangat lelah dan menahan sakit. Gadis itu bingung. Apa yang harus dilakukannya ?

************

Hai....semoga suka dengan kisah ini ya?

1
Jana
April kyknya suka sm Deo
Jana
katanya bukan typemu Al.. tp nyosor aj 🤪
اختی وحی
lama² males baca, mbulet ceritanya muter² gk kelar
Bahari Sandra Puspita
Karya yg bagus mak, selalu setia menanti tiap karyamu..

walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..

tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..

anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
daging ayam kak hen...
Eka ELissa
ahir nya yg awalnya pnuh drama kini brahir bhgia....mksih Mak udh bikin crita yg bgus berasa ikutan msuk dlm crita sat baca ../Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Eka ELissa
GK papa neng...dri pada mirip tetangga kn lbih baik mirip BP nya lah ...
Fitria Syafei
sukses ya Emak cantik 👌 terimakasih 🥰🥰
gia nasgia
Terimakasih kak Hen untuk kebahagiaan Algis 😍😍siap kepoin karya baru Kak 😘✌👍💪
Diana Oktavia
wahhh giska alka udah punya 4 anak.. makasihh makk ceritanya baguss bgt🥰 sehat selalu mak
Bunda Bagus
sm gue jg deg² an .....
gia nasgia
pantas Papa Geo pergi karena apa yg selama ini di harapkan sdh terwujud , ihhh candu nya papa Alka 😂🤣
Novi
trimakasih y Mak, ceritanya luar biasa bangettt dahhh.... sehat² selalu y Mak 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
waah endhing nya bagus bgt,,semangat trus Thor 🙏💪😘
Veronica Tri Susanti
Mksih thor.. /Pray/
altanum
akhirnya benar2 tamat dengan hepi ending...
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️
Kinara Widya
Ahir yg bahagia...terima kasih kak..🥰🥰🥰🥰
Angga Gati
bagus ceritanya..
nonik
trimakasih jga mami sdah menghibur kita semua..dn trimakasih jga akhirnya giska dn alka diselesaikn meski byak drama kesibukn jga dri dunia nyata mami🙏🙏🙏
Selvy Nuraini
wiiihhhh 4 anak.bahagia selalu yaaa alka & Giska 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!