NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Genie

Kontrak Cinta Genie

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pangestika

Genie Beauty adalah seorang gadis muda dari keluarga kaya yang hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan dan kenyamanan. Namun, dunianya runtuh ketika ayahnya tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Kehidupan Genie berubah drastis ketika dia mengetahui bahwa ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian, Genie menyadari bahwa dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, terutama karena dia selalu dimanjakan dan tidak pernah menghadapi kesulitan finansial.

Di tengah kesedihan dan kebingungan, Genie tidak sengaja bertemu dengan Petra Pratama, CEO terkaya di kotanya, di sebuah kafe terkenal. Saat menerima berita duka tentang kematian ayahnya, Genie secara tidak sengaja bertabrakan dengan Petra. Melihat ekspresi sedih dan bingung di wajah Genie, Petra merasa iba dan menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang. Pertemuan tak sengaja ini menjadi awal dari hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pangestika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Duka dan Kejutan

### Bab 2: Duka dan Kejutan

Pagi itu terasa seperti pagi-pagi lainnya dalam hidup Genie Beauty. Matahari bersinar terang, dan langit biru cerah tanpa awan. Genie bangun di kamar megahnya yang penuh dengan kemewahan. Setelah sarapan bersama keluarganya dan berbincang singkat dengan ayahnya, Alexander Beauty, di ruang kerjanya, Genie memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya di kafe terkenal di pusat kota.

Kafe itu adalah tempat favorit mereka. Terletak di sudut jalan yang ramai, kafe tersebut selalu penuh dengan orang-orang yang datang untuk menikmati kopi terbaik di kota dan suasana yang nyaman. Genie tiba lebih dulu dan memilih meja di sudut, dekat jendela besar yang memungkinkan dia melihat kesibukan kota dari dalam.

“Genie! Kami di sini!” seru Lisa, salah satu teman dekatnya, saat memasuki kafe bersama dengan dua teman lainnya, Maria dan Sophie. Mereka duduk di seberang Genie dengan senyum lebar.

“Hey, akhirnya kalian sampai juga!” balas Genie dengan senyum hangat. Mereka memesan minuman dan mulai berbincang tentang berbagai hal, dari mode terbaru hingga rencana liburan.

Namun, kebahagiaan pagi itu segera berubah ketika ponsel Genie bergetar. Sebuah panggilan masuk dari nomor ibunya. Genie mengangkat telepon dengan tenang, tidak menyangka bahwa kabar buruk akan segera menghantamnya.

“Halo, Mom?” sapanya.

“Genie… Ayahmu…” suara ibunya terdengar patah-patah dan penuh dengan isak tangis. “Ayahmu meninggal… Serangan jantung… Kami di rumah sakit sekarang…”

Dunia Genie seketika hancur. Perasaannya campur aduk antara tidak percaya dan panik. “Apa? Tidak, itu tidak mungkin…” katanya dengan suara bergetar. Dia bangkit dari kursinya dengan cepat, hampir menjatuhkan minumannya.

“Genie, ada apa?” tanya Maria dengan wajah khawatir.

“Ayahku… Ayahku meninggal…” jawab Genie singkat sebelum berlari keluar kafe. Teman-temannya yang terkejut segera mengikuti, mencoba menenangkannya.

Genie merasa seolah-olah dunia di sekitarnya berhenti. Setiap langkah terasa berat, dan kepalanya berputar-putar dengan berbagai pikiran. Saat tiba di rumah sakit, dia melihat ibunya, Elena, duduk di kursi ruang tunggu dengan mata merah dan wajah penuh kesedihan.

“Mom…” Genie memeluk ibunya erat, mencoba menemukan kekuatan di dalam pelukan tersebut.

“Ayahmu… Dia tiba-tiba terkena serangan jantung. Dokter sudah berusaha, tapi mereka tidak bisa menyelamatkannya,” kata Elena dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Air mata mengalir deras di pipi Genie. Dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa ayahnya, sosok yang selalu kuat dan menjadi panutan dalam hidupnya. Semua kemewahan dan kenyamanan yang dia miliki terasa hampa tanpa kehadiran ayahnya.

Hari-hari setelah kematian Alexander Beauty dipenuhi dengan kesedihan dan kekacauan. Genie merasa seolah-olah dia terjebak dalam mimpi buruk yang tidak pernah berakhir. Rumah yang biasanya ramai dan penuh tawa kini sunyi dan penuh dengan duka. Setiap sudut rumah mengingatkannya pada ayahnya, dari ruang kerja tempat mereka sering berbincang hingga ruang makan tempat mereka berkumpul setiap pagi.

Genie merasa bingung dan tertekan. Dia tahu bahwa dia harus kuat demi ibunya dan keluarga, tetapi kesedihan yang dia rasakan terlalu dalam. Teman-temannya mencoba menghiburnya, tapi tidak ada yang bisa benar-benar mengurangi rasa sakit yang dia rasakan.

Suatu hari, saat Genie sedang duduk di taman belakang, dia merenung tentang hidupnya yang kini berubah drastis. Dia sadar bahwa dia tidak bisa terus-menerus terpuruk dalam kesedihan. Ayahnya pasti ingin dia terus maju dan menjadi kuat. Namun, kenyataan pahit lain segera menghantamnya.

Beberapa hari setelah pemakaman ayahnya, Genie dan ibunya dipanggil oleh pengacara keluarga. Mereka diberitahu tentang situasi keuangan keluarga yang sebenarnya. Ternyata, ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Keluarga mereka berada di ambang kebangkrutan.

“Kami tidak menyangka ini, Nyonya Beauty, tetapi bisnis mengalami kerugian besar selama beberapa tahun terakhir, dan hutang-hutang tersebut tidak bisa dihindari,” kata pengacara itu dengan serius.

Genie merasa kepalanya berputar. Hutang? Kebangkrutan? Bagaimana mungkin? Ayahnya selalu tampak kuat dan mampu mengatasi segalanya. Dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kesulitan.

“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Elena dengan suara gemetar.

“Kita harus segera mencari cara untuk melunasi hutang-hutang ini, atau kita akan kehilangan segalanya,” jawab pengacara tersebut.

Genie merasa bingung dan tertekan. Selama ini, dia hidup dalam kemewahan tanpa pernah harus memikirkan keuangan. Sekarang, dia dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa semua itu mungkin akan hilang. Dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, dan dia merasa sangat tidak berdaya.

Teman-teman Genie tetap setia di sisinya, mencoba memberikan dukungan sebaik mungkin. Suatu sore, mereka kembali berkumpul di kafe yang sama. Meskipun suasana hati Genie sedang buruk, dia tahu bahwa dia perlu keluar dan mencoba menenangkan pikirannya.

“Genie, kita di sini untukmu. Apa pun yang kamu butuhkan, katakan saja,” ujar Lisa sambil menggenggam tangan Genie.

“Terima kasih, Lisa. Aku hanya… Aku merasa sangat bingung. Ayahku selalu mengurus segalanya, dan sekarang aku merasa tidak tahu apa yang harus kulakukan,” balas Genie dengan suara lemah.

“Kita akan mencari jalan keluarnya bersama. Kamu tidak sendirian,” tambah Sophie dengan penuh semangat.

Saat mereka berbincang, tiba-tiba seorang pria tinggi dengan penampilan rapi memasuki kafe. Dia adalah Petra Pratama, CEO terkaya di kota itu, yang juga kebetulan berada di kafe untuk bertemu dengan beberapa rekan bisnisnya. Petra dikenal sebagai pria yang tegas dan ambisius, tetapi juga penuh perhatian dan ramah.

Pandangan mata Petra tertuju pada Genie, yang terlihat sangat sedih dan putus asa. Dia merasa iba melihat gadis muda itu dalam keadaan seperti ini. Petra menghampiri Genie dan teman-temannya, mencoba untuk menawarkan bantuan.

“Maaf, saya tidak bermaksud mengganggu, tetapi saya melihat Anda tampak sangat sedih. Apakah ada yang bisa saya bantu?” tanya Petra dengan nada lembut.

Genie terkejut melihat Petra, pria yang selama ini hanya dia dengar namanya sebagai salah satu pengusaha paling sukses di kota. Dia ragu sejenak, namun akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran bantuannya.

“Ayah saya baru saja meninggal, dan kami menghadapi banyak masalah keuangan sekarang. Saya tidak tahu harus bagaimana,” jawab Genie dengan suara lirih.

Petra merasa simpati dengan situasi yang dialami Genie. “Saya sangat menyesal mendengarnya. Jika Anda membutuhkan bantuan atau nasihat, saya akan dengan senang hati membantu,” kata Petra dengan tulus.

Genie merasa sedikit lega mendengar kata-kata Petra. Meskipun masih diliputi kesedihan dan kebingungan, dia mulai merasa ada harapan. Dengan dukungan dari teman-temannya dan tawaran bantuan dari Petra, Genie merasa mungkin dia bisa mengatasi masalah ini. Dia tahu bahwa perjalanan ke depan akan sulit, tetapi dia bertekad untuk menemukan kekuatan dalam dirinya dan menghadapi semua tantangan dengan berani.

1
S. M yanie
bagus kak, mampir juga di karyaku ya kak... untuk saling mendukung...
Widya Pangestika: siapp 💕
total 1 replies
S. M yanie
semangat kak...
Mamimi Samejima
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Widya Pangestika: terimakasih kak ❤️
total 1 replies
Sarah
Kocak banget, ngakak ga ketulungan
Widya Pangestika: emang lucu t kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!