NovelToon NovelToon
Pesona Sang Majikan

Pesona Sang Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Fanie Liem

Gadis belia yang cantik rupawan bernama Azzara Amelia Kertapati gagal menikah sehingga ia mengalami trauma besar terhadap semua pria yang memanfaatkan dirinya yang terlahir sebagai pewaris tunggal Kertapati.

Meski 2 tahun sudah berlalu, masa lalu yang menghancurkan harga dirinya masih membayangi sosok Azzara Amelia Kertapati.

Memori itu mengajarkan Azzara yang polos bahwa manusia adalah makhluk sosial yang munafik dan mulut pria adalah yang paling manis merupakan sampah. Hanya dirinya sendirilah yang bisa dipercaya.

Oleh karena itu, ia tidak mau terjebak lagi dalam kebohongan dan memutuskan untuk menyamarkan identitasnya.

Namun, apa yang harus Azzara lakukan ketika pesona sang majikan kembali menjajah kehidupannya? Haruskah ia percaya dengan janji manis sang Xavier meski hatinya lah taruhannya? Lalu, bagaimana reaksi Xavier ketika mengetahui identitas Azzara sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Universitas Pattimura

Seorang gadis belia setiap hari selalu saja membawa barang dagangan yang berisi makanan siap saji untuk di jual kepada teman kampusnya.

Universitas Pattimura

"Hei, Zara aku beli nasi daging gulung dua ya buat makan siang hari ini," seru pria tampan yang selalu mendekati Zara

"Oke siap, Kak Leon." Ucap Zara

Leon tersenyum lebar menerima makanan siap saji tersebut dengan memberikan satu lembar uang merah kepada Zara

"Kak Leon, aku belum ada kembaliannya karena kamu orang pertama yang membeli dagangan ku." Ucap Zara

"Tidak perlu kembalian, semua untukmu saja. Aku pergi dulu." Pamit Leon

"Tapi, Kak Leon-, ucap Zara terhenti melihat sosok Leon yang sudah menghilang dari pandangan matanya

Sesaat Zara menggelengkan kepalanya dengan tindakan Leon yang sangat baik padahal sebagian temannya menghina Zara karena berjualan di arena kampus.

"Hai pedagang olahan! masih saja berjualan di arena kampus!" Ucap gadis cantik bernama Lingga

"Gua heran kenapa yah universitas terkenal seperti ini yang sangat terkenal bisa mau nerima mahasiswi se-miskin lu di sini? Kenapa pihak kampus tidak keberatan dengan lu masih berjualan seperti ini padahal kami semua sangat terganggu dengan semua barang dagangan murahan sepeti ini," ucap Vella dengan menendang barang dagangan Zara dengan kasar serta di ikuti oleh Lingga yang juga turut serta menendang dengan kaki mereka.

Bugh!

Brak!!

Semua barang dagangan Zara terlempar keluar dari kotak besar yang ia bawa, ini sempat menjadi pusat perhatian mahasiswa dan mahasiswi lainnya, mereka tahu betul Vella dan Lingga melakukan semua ini karena mereka tak suka dengan Leon yang selalu membeli dagangannya

Leonardo Prima Wijaya, pria tampan yang sangat dingin namun mempesona sejuta umat itu adalah incaran para gadis satu kampus karena parasnya melebihi pria lain

Kedua bola matanya berwarna biru, rahang yang keras, tubuh kotak-kotak sixpack yang mencuri perhatian kaum hawa membuat Leon semakin mempesona. Tapi beda dengan Zara yang merasa biasa saja saat di dekati oleh Leon.

"Ini akibat lu juga tidak menjauhi Leonardo dengan alasan jualan sialan ini," umpat Lingga menendang barang dagangan Zara secara kasar.

"Modus lu bagus juga ya dengan barangan dagangan lu ini, ingat gua ini senior lu di kampus! jangan harap lu bisa dapetin hati Leon, dia hanya milik gua." Tekan Vella

"Iya, Kak Vella tenang saja. Aku sama sekali tak tertarik dengan Kak Leon." Ucap Zara

"Baguslah, kamu tahu diri! Leon dan kamu itu bagai langit dan bumi." Ucap Vella

"Iya, kak. Aku tahu diri kok aku ini hanya mahasiswi miskin yang hanya dapat beasiswa saja dari kampus." Lirih Zara

"Nah itu lu sadar diri siapa lu sebenarnya, jadi jangan harap lu bisa dapat bintang kampus di sini, apa lagi Leon! dia itu hanya pantas bersanding dengan Vella yang juga bintang kampus ini" ujar Lingga dengan tatapan mata kebencian

Leon yang berbalik arah ingin melihat Zara sangat terkejut ada Vella dan Lingga yang berdiri dengan menertawakan barang dagangan Zara yang sudah berantakan, sementara Zara sedang memungut barang dagangan tersebut di bawah kaki mereka yang sedang menertawakannya.

Leon yang tergores hatinya melihat wanita yang di cintainya menderita pun pada akhirnya mencoba menyusul mereka dengan kepalan di kedua tangannya, matanya memerah berjalan cepat ke arah kedua wanita yang menurut Leon mereka sangat tak terpuji.

"Kalian kenapa sih membully Zara terus! dia salah apa sama kalian berdua?!" Seru Leon dengan nada tinggi

"Kami tidak membully, Leon! Dia saja yang menghalangi jalan kami untuk masuk ke dalam kelas, jadi seluruh dagangannya berantakan. Lagian kenapa sih kamu belain gadis miskin ini."Kilah Vella

"Kalian jangan bohong ya, gua nggak suka sama sikap kalian berdua yang selalu saja merendahkan orang lain." Ucap Leon

"Kami tidak merendahkan dia ini memang kenyataanya kalau gadis kampungan ini tak pantas berada di Universitas Pattimura sangat terkenal." Sela Lingga

"Betul, Leon sayang. Lingga benar kampus ini akan tercemar buruk jika ia terus saja berjualan di area kampus." Ucap Vella

"Kalian Jangan bela diri atau gua akan lapor kasus ini ke pihak kampus kalau ada senior yang terhormat menindas junior kampus." Ancam Leon

"Sudahlah, kita ke kelas saja. Di sini sudah tidak ada gunanya lagi untuk berdebat," ucap Lingga menarik lengan Vella

Tak ingin mengambil resiko, Lingga pun memaksa Vella untuk tidak melanjutkan perdebatannya dengan Leon karena Lingga tahu jika Leon sudah berani angkat bicara maka semua keinginannya tak bisa di tentang lagi.

Vella mendengus kesal melihat ulah sang sahabatnya, Lingga yang menarik paksa lengannya padahal ia tak ingin melihat Leon berduaan dengan Zara yang saat ini sedang berbicara dengan jarak yang sangat dekat membuat ubun-ubun di kepala Vella membesar menandakan kekesalannya pada mereka yang begitu akrab

"Sudahlah, Vella jangan di liatin terus nanti mata lu copot dari jendela," ucap lingga dengan terkekeh

"Lu ngapain sih narik paksa gua ke kelas. Gua masih ingin buat perhitungan sama gadis miskin itu." Ucap Vella

"Gua ngelakuin semua ini demi kebaikan kita, gua nggak mau di Drop out dari kampus ini karena papa Leon itu punya kuasa untuk melakukan semuanya." Ucap Lingga

"Tapi yayang Leon jadinya berduaan sama gadis miskin penjual olahan itu." Ucap Vella

"Gua mengerti perasaan lu ke Leon, tapi kita mengalah dulu saja untuk menang. Gua sangat yakin Leon akan menjadi milik lu." Ucap Lingga berusaha untuk menenangkan perasaan sahabatnya

"Caranya bagaimana supaya gua dapat hati Leon? dia sangat sulit sekali untuk gua taklukkan padahal banyak pria di kampus yang saat ini sedang mengejar cinta gua." Ucap Vella

"Gua tahu cara yang jitu supaya lu bisa dapat Leon seutuhnya." Bisik Lingga

"Caranya bagaimana?" tanya Vella

"Lu kan dua hari lagi ulang tahun, bagaimana kalau lu mengadakan pesta topeng, di sana pasti Leon juga hadir dan rencana gua akan di mulai di pesta itu." Ucap Lingga

"Baiklah, masalah pesta topeng saat ulang tahunku itu semua bisa di atur asalkan Leon menjadi milikku " Ucap Vella

"Tentu saja, Leon akan menjadi milik kamu seutuhnya, jadi persiapkan saja dirimu dengan baik." Ucap Lingga

"Terima kasih, lu memang teman sejati gua." Ucap Vella

Lingga terkekeh dengan pernyataan sang sahabat sampai ia tak bisa menjawab, ia hanya dapat menganggukkan kepalanya dan berkata," Tentu dong gua senang kalau lu juga senang dan gua nggak akan biarin sahabat gua ini terluka hanya karena tidak bisa mendapatkan cinta Leon yang lu taksir sejak dari awal masuk kampus ini."

Vella merasa sangat beruntung sekali untuk mendapatkan sahabat seperti Lingga, ia merasa di sayangi seperti saudara kandung meskipun Lingga sendiri menyukai Leon. Namun ia bersedia mengalah demi bisa melihat Vella bahagia.

Selain itu juga Lingga sangat beruntung bersahabat dengan Vella yang super populer di kampusnya sehingga Lingga pun turut kebanjiran populer di kampusnya.

Mereka saling berpelukan dengan tersenyum bahwa rencana mereka yang telah di susun untuk mendapatkan apa yang di inginkan Vella akan segera terlaksana

Bersambung.......

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...

1
Lee
serem bu rek...
wkwkw
lucky Nine shop
pk ngelak segala
nand
Hilman main tarik-tarik aja-_

oh ya Kaka,aku Uda mampir nih btw semangat ☺️☺️
Lady_MerMaD
semangat ya.
PociPan: Thank you banget kak sudah mampir dan memberikan semangat

Semangat juga ya buat kaka
total 1 replies
PociPan
Tentu saja kak Zara akan sabar, Terima kasih
PociPan
Maaf kak mungkin Zara memang ingin mendapatkan yang terbaik
PociPan
Betul, author juga setuju
lucky Nine shop
Bagus kak covernya menarik sekalia si virza botak nya hahaa
lucky Nine shop
gak usah blg atu vier..... langsung we penjara we
Nie Drew
bongkar aja atu mom.....
knp aneh sekali harus d tutupi segala hanya karena trauma?
menurutku kenapa si zara masih trauma mulu
harta banyak, wajah cantik,
banyak kali yg mau
Nie Drew
sabar ya cantik zara! pangeran xavier tiba
puding telor
ngulang2 belia mulu mwehehehe
puding telor
dicoba dulu.
PociPan: Coba apa kak???
total 1 replies
PociPan
Ya kak hehe ..
Kam1la
cover nya ganti lagi...
Kam1la
aku sudah like Kak.... tetap semangat up !
Kam1la: butuh kesabaran tingkat tinggi, udah 3 tahun baru bisa aku.
PociPan: KK, makasih banget sudah selalu support ak. Ia ni kak lagi nggak semangat. Aku ingin jadi kayak Kaka JD author gold tp sampai skrg blm tercapai
total 2 replies
lucky Nine shop
se7
Ling-ling
vela takut ini ya
Ling-ling
kasian banget thor
Ling-ling
sepertinya apal itu uni...
tp di mana ya lkasinya thor
Ling-ling: ok kak
PociPan: Mohon maaf semua ini hanya fiktif belaka jadi jika ada kesamaan tempat dan lain-lain mohon pengertiannya. Terima kasih
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!