NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.


Apakah rencana mereka berhasil?
Dapatkah dengan cara itu trauma yang dalam diri Viela bisa teratasi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kukuh

"Aku tak peduli omongan orang lain, aku tetap pada pendirianku. Entah bagaimana masa lalu mu, kamu yang saat ini adalah yang hatiku cintai. Tolong jangan menolakku lagi,Dek!" Reno masih kukuh dengan ucapannya.

"Tapi, bang. Aku masih tak bisa menerimamu begitu saja. Jujur saja belum siap aku memulai hubungan baru. Maaf." Tolak Vie.

Pikir Vie dengan menjelaskan masa lalunya, Reno akan menjauhinya saat itu juga.

" Kasih aku satu kali kesempatan saja,Vi. Mereka yang menyakitimu di masa lalu, kenapa mesti aku yang ikut menanggung ulah mereka? Kasih satu kali aja samaku,Vi. Izinkan aku membantumu menyembuhkan trauma-mu. Please!" Reno memohon.

Meski tak layak rasanya Vie mendapat permohonan Reno. Sedangkan di luar sana masih banyak juga wanita yang lebih pantas untuk Reno temui.

"aku ngak punya perasaan samamu."

"Tak apa. Mungkin sekarang kamu belum punya perasaan untukku. Atau sampai kapan pun aku takkan memaksamu untuk membalas perasaanku. Tapi pacaran-lah denganku. Dengan begitu aku tetap bisa menjagamu!"

Vie tak habis pikir dengan Reno yang di hadapannya kini. Tak ada yang bisa Vie banggakan dari dirinya. Dia hanya seorang wanita yang banyak kekurangan dan dipenuhi oleh masalah.

"Apa Abang kurang beban hidup? Sampai-sampai Abang memohon padaku seperti ini? Hidupku banyak masalah,loh bang! Pikir matang dululah sebelum Abang memutuskan!"

"Ngak,Vi! Apapun itu aku ngak melihatmu sebagai masalah. Apa salah Vie, untuk kita bahagia?"

Kening Vie berkerut mendengar kata dari kalimat terakhir yang diucapkan oleh Reno.

'Bahagia'.

Sudah cukup lama Vie tak mendengar kata 'bahagia'. Entah bagaimana rasanya 'bahagia' ,Vie juga sudah tak tahu.

Bernafas dan bertahan hidup saja sudah menjadi hal yang selalu dibanggakan dalam dirinya. Jika diingat kembali,sudah berkali-kali niat untuk bunuh diri muncul dalam benaknya.

"Tapi aku tak bisa percaya ucapan siapa-siapa lagi, termasuk -" Vie mengisyaratkan dengan ekor matanya menunjuk Reno.

"Tidak apa. Serius! Asalkan kamu terima aku menjadi pacarmu,itu sudah lebih dari cukup! Tolong,jangan lagi menolakku. Sudah berapa puluh kali kamu menolakku. Tapi kalau hatiku takkan bisa menyerah,Vie. Yah?" Bujuk Reno.

Benar memang,bukan sekali ini saja Vie menolak ajakan Reno untuk menjadi pacarnya. Tapi dengan keadaan Vie yang menyimpan rahasia dan trauma selama satu tahun di kediaman keluarga Reno, tetap saja menolak singkat perasaan itu.

Bagi Vie, masalahnya adalah miliknya sendiri. Trauma juga miliknya sendiri. Jadi dalam dirinya ia tak berniat memulai hubungan lagi selama trauma yang ada dalam diri belum disembuhkannya. Tak mau Vie membuat pria yang datang,malah harus ikut merapikan keping-kepingan hati yang sudah hancur. Tak juga ada niatnya, untuk membuat setiap pria yang menyapa sebagai pelampiasan dendamnya. Tidak. Vie tak berniat sejahat itu. Vie sendiri mengenal betul apa itu rasa sakit, karena itu ia hanya akan berbagi perasaan yang baik saja. Tidak kalau rasa sakit.

"Kumohon,Vie. Sekali ini saja. Kalau kedepannya kamu merasa tidak nyaman dalam hubungan kita. Aku akan menerima keputusanmu,apapun itu."

"hmm, baiklah, aku terima!" Vie menerima perasaan Reno.

"Tapi boleh aku membuat dua aturan di hubungan ini?"

"Tentu! Aturan apa itu?" Netra Reno berbinar kini.

"Yang pertama, Kejujuran. Aku tak suka di bohongi. Apapun alasannya tolong jangan berbohong dalam hubungan ini,yah?"

"Iyah, Tidak adak akan. Lalu, yang kedua?"

"Yang kedua,umumnya dalam sebuah hubungan pasti akan ada saja muncul masalah nantinya. Namun,jika terjadi masalah, mari kita selesaikan berdua saja. Kita berdua yang membangun hubungan ini, tentunya kita berdua jugalah yang menyelesaikan masalah yang menyapa. Jadi apapun keadaannya,jangan pernah memasukkan orang lain untuk menyelesaikan masalah kita. Bisa bang?"

"Iyah,aku terima aturan itu dan akan kuingat selalu."

"Udah,itu aja dari aku saat ini. Tapi minta maaf aku, karena untuk saat ini aku belum punya perasaan untukmu, tak bisa juga ku pastikan kapan bisa membalas perasaanmu ini."

"Tak apa. Kita jalani perlahan. Kita juga berhak nantinya untuk bahagia."

"Tapi, untuk sementara tak usah dulu mengumbar hubungan ini,yah?" pinta Vie.

"Iyah, mana menurutmu membuatmu nyaman,katakan saja. Agar aku bisa memahami-mu ,yah?" Reno mengelus lembut rambut Vie.

Vie yang tak nyaman, langsung mengambil jarak.

"Maaf!" sesal Reno.

***

Sebenarnya Reno belum berniat untuk segera kembali.

Namun,karena Vie terus mendesak dan mengatakan itu demi kebaikan bersama, dengan berat hati Reno kembali pulang ke rumahnya.

Tujuh jam perjalanan dengan naik bus, akhirnya Reno pun sampai dengan selamat di tempat tujuan.

Room chat

Aku sudah sampai dirumah yah,Dek.

^^^Iyah, yaudah beberes-lah dulu gih^^^

Okey,Dek<3

Hubungan Vie dan Reno pun terjalin dengan hubungan jarak jauh. Hanya melalui jaringan di udara-lah mereka berkicau menyampaikan keadaan yang mereka jalani.

Kehadiran Reno yang datang menyusul Vie beberapa hari yang lalu, disambut baik oleh keluarga Vie.

Belum mereka pacaran saja, keluarga Vie sudah lebih dulu menganggap mereka berhubungan dekat selama dia tinggal di sana,kampung halaman Reno.

Entah apa yang mereka dengar sampai beranggapan sejauh itu.

Ting!

Ponsel Vie berbunyi. Satu pesan suara masuk.

Pengirimnya adalah Gundo.

Vie membuka pesan suara, "Hebat kau yah! Ku ucapkan selamat lah dengan kekasih tercintamu itu!"

Ting!

"Bisa-bisanya dia pulang tanpa pamit samaku! Hebat kali kau,yah! Juara satu lah kau, karena sudah berhasil menjebakku!"

Ting!

"kau kira aku bodoh? Tahu nya aku dengan niat jahat-mu ini! Selamat lah sekali lagi ku ucapkan! Berhasil kau menjebakku setalah kebaikanku selama ini, kau balas dengan air tuba!"

Vie yang tidak ingin berurusan dengan Gundo lagi, memilih memblokir semua nomor dan akun yang bersangkutan dengan Gundo.

Padahal sudah jelas-jelas Gundo-lah yang menyebarkan tentang keburukan yang bahkan tak Vie lakukan. Fitnah bahkan sudah menyebar begitu cepatnya karena ulah Gundo. Namun,masih saja Gundo yang merasa paling tersakiti di dunia oleh perilaku Vie.

Dengan waktu singkat, Vie membagikan pesan suara dari Gundo ke nomor Reno.

Reno yang mendengar pesan itu-pun ikut emosi. Menyuruh Vie untuk jangan berhubungan lagi dengan si Gundo. Tak hanya Vie,Reno pun memblokir semua kontak yang berhubungan dengan Gundo.

Setahun lebih Vie memang tinggal di kampung halaman Reno, menumpang tentunya.

Namun, selama di sana, Vie dibatasi berkomunikasi dengan siapapun. Vie hanya boleh berbicara dan mengobrol dengan Gundo saja. Karena aturan itu,Vie tak tahu banyak tentang keadaan rumah yang ditumpanginya sendiri.

Memang tak jarang Reno juga berusaha berkomunikasi dengan Vie. Namun,karena arahan Gundo, Vie telah membangun tembok tinggi pada Reno dan keluarganya yang lain.

Di waktu pagi dan sore,Vie mengurus ternak-ternak. memandikan dan memberi makan ternak, tentunya bukan jumlah sedikit. Butuh dua jam untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Disiang hari, masih lagi turun ke sawah,entah menanam padi atau mencabut gulma.

Bahkan,di hari Minggu pun masih bekerja mengambil kangkung lalapan ternak di sungai keruh dan sangat jorok. Tinggi sungai kadang sampai melewati dada,kadang juga sampai pinggang. Tergantung curah hujan yang turun. Berapa kali Vie mencoba menolak untuk masuk kedalam sungai, takut-takut ia akan berpengaruh fatal nantinya pada kesehatan fisiknya jika sering masuk ketempat jorok itu.

coklat pekat,arus yang deras, sampah-sampah yang juga ikut dialirkan, kadang bangkai dengan banyaknya ulat juga ada disana. Belum lagi ular dan biawak yang yang muncul tiba-tiba. Tapi lagi-lagi ucapan Gundo yang mengintimidasi,membuat Vie tak bisa melawan.

Tapi semua penderitaan itu sudah selesai. Vie sudah berhasil keluar dari sana.

Hubungannya dengan Reno, berhasil menyingkap jati diri Gundo,aslinya.

Dan disana,Reno sudah memberitahukan pada semua keluarganya,siapa sosok Gundo yang sebenarnya.

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Astin
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!