NovelToon NovelToon
Bukan Salahku Turun Ranjang

Bukan Salahku Turun Ranjang

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:297.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Tri Haryani

Kaisar fikir setelah memiliki anak Jasmine akan berubah menjadi istri dan ibu yang baik, tapi ternyata dia salah.

Jasmine justru menjadikan Nala adiknya sebagai pengasuh anaknya serta mengurus semua keperluan Kaisar.

"Satu langkah lagi kamu keluar dari rumah, aku pastikan kita bercerai!" Kaisar.

Akankah keputusan Kaisar untuk bercerai dengan Jasmine adalah keputusan yang tepat dimana setelahnya dia menikahi Nala-adik Jasmine sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 2 Permintaan Kaisar

Tak ingin membuang waktu dengan terus membangunkan sang istri yang tak mau bangun, Kaisar memilih membawa Erlan keluar dari kamar dan membiarkan Jasmine tidur lagi.

Jasmine baru pulang dari luar kota setelah dua hari pergi melakukan pemotretan dibeberapa tempat. Sebelum pergi Kaisar sempat melarangnya namun Jasmine tetap saja pergi meninggalkan dirinya beserta anaknya dirumah.

Kaisar yang keluar dari kamar sembari menggendong Erlan bergegas menuju kamar Nala di mana sang adik iparnya sudah satu tahun ini tinggal di rumahnya untuk merawat Erlan.

“Nala,” panggil Kaisar bersamaan dengan dirinya mengetuk pintu kamar tersebut.

"Nala," panggilnya lagi.

Tak lama pintu kamar terbuka dan munculah sosok Nala yang baru saja terbangun dengan piama tidurnya.

Nala cukup terkejut melihat kakak iparnya menggendong Erlan yang sedang menangis.

“Erlan demam, Nala, kamu bisa bantu aku mengurusnya?”

“Tentu, Kak.”

Nala langsung mengambil Erlan dari gendongan Kaisar dan segera menenangkannya. Wajah Erlan terlihat sembab dia sudah menangis cukup lama, belum lagi tubuhnya yang demam membuat wajah anak itu terlihat memerah.

Meletakkan punggung tangan dikening Erlan, Nala bisa merasakan suhu panas di tubuh bayi laki-laki tersebut.

Menoleh pada kakak iparnya, Nala meminta pria itu mengambilkan kompres dan membuatkan susu untuk Erlan.

Kaisar bergegas pergi kedapur dan kembali membawa mangkuk berisi air hangat beserta handuk kecil didalamnya dan susu formula yang sudah diseduh didalam botol dot.

Nala dengan telaten mengompres kening Erlan, mencelupkan handuk kecil kemangkuk berisi air hangat, memeras handuk tersebut kemudian menempelkan dikening Erlan.

Menatap Erlan yang tengah terlelap di gendongan Nala, Kaisar menghembuskan nafas lega. Akhirnya Erlan yang sejak tadi menangis, kini sudah terlelap.

Menimang sebentar bayi itu Nala kemudian membaringkan Erlan di tempat tidurnya.

Kaisar kembali ke kamarnya setelah memberitahu Nala untuk kembali tidur. Menghampiri Jasmine yang sedang terlelap, dia duduk ditepi ranjang.

"Tidak kah sedikit saja kamu merasa kasihan pada Erlan, Jasmine?" tanya Kaisar membelai wajah Jasmine yang sedang terlelap.

Jasmine yang terusik dengan pergerakan tangan Kaisar perlahan membuka matanya dan mendengarkan apa yang pria itu katakan.

"Erlan anak kandung kamu, Jasmine, tapi dia justru seperti anak Nala. Kamu tidak pernah merawatnya bahkan menggendongnya saja kamu jarang sekali melakukannya. Aku tidak pernah memaksa kamu berhenti berkarir tapi kali ini aku minta kamu berhentilah berkarir. Aku ingin kamu merawat Erlan dengan baik sebagaimana seorang ibu merawat anaknya dengan baik."

Jasmine mendudukkan tubuhnya kemudian menatap sang suami dihadapannya. Dia tentu saja tidak terima Kaisar meminta dirinya berhenti berkarir.

"Aku juga menyayangi Erlan, Mas, makanya itu aku meminta Nala untuk merawatnya. Aku tidak bisa berhenti berkarir seperti yang kamu minta karena aku mencintai karirku. Tidak mudah bagiku berada dititik ini dan aku tidak akan melepaskannya."

Rasa sesak menyeruak masuk kedalam hati Kaisar mendengar perkataan Jasmine seolah dirinya dan Erlan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan karir wanita itu, namun dia tidak bisa memaksa sang istri untuk menuruti permintaannya.

Satu hal yang Kaisar sadari dia tidak sanggup bila hal seperti ini terus berlarut-larut. Dia butuh sosok istri dan ibu yang baik untuk Erlan.

Dan, semua itu ada pada diri Nala, adik iparnya sendiri.

...***...

Kaisar membuka pintu kamar Nala dengan pelan dimana tadi dia meninggalkan Erlan tidur disana. Dia hendak berangkat bekerja namun sebelumnya Kaisar ingin berpamitan pada sang putra seperti biasanya.

Melangkah masuk kedalam kamar itu, Kaisar melihat kamar nampak kosong tidak ada Nala maupun Erlan disana.

“Nala, Erlan, kalian dimana?”

Kaisar mencari keduanya kedalam walk in closet namun tidak ada. Mengetuk pintu kamar mandi juga tidak ada yang menyahut dan saat membuka kamar mandi tersebut ternyata kosong.

Bergegas Kaisar menuju balkon mencari tahu kemana perginya Nala dan Erlan. Ternyata wanita itu membawa Erlan bermain ditaman samping rumah menikmati mentari pagi yang begitu terasa hangat ditubuhnya.

Nala sedang memegangi kedua tangan Erlan, melatih bayi laki-laki itu untuk berjalan. Langkah demi langkah bisa Erlan lakukan dengan Nala yang menuntunnya. Nala melepaskan tangannya dari Erlan kemudian menyambut bayi laki-laki itu dari depan dengan kedua tangan dia buka.

Perlahan bayi laki-laki itu melangkah sendiri kearah Nala dan begitu tiba dihadapan wanita itu bergegas Nala memeluk sang keponakan dan menciuminya membuat tawa keduanya pecah.

Kaisar tersenyum dengan mata yang memanas terharu melihat ketulusan Nala yang merawat Erlan dengan baik. Bayi laki-laki yang semalam sakit kini sudah ceria kembali bahkan terlihat bahagia bermain bersama Nala.

Mendongakkan wajahnya keatas Kaisar menahan air mata agar tidak jatuh. Seandainya Jasmine seperti itu pada Erlan mungkin mereka menjadi keluarga paling bahagia, tapi nyatanya Jasmine seorang istri dan ibu yang egois.

Jasmine selalu mengutamakan karir dibandingkan keluarganya.

Kembali pandangan Kaisar menatap Nala bersama Erlan ditaman. Dia melihat Nala dan sang putra duduk dikursi dengan Nala memegang mangkuk berisi MP Asi untuk Erlan dan menyuapi bayi laki-laki itu.

Menghembuskan nafas yang begitu sesak didalam dada, Kaisar melangkahkan kakinya keluar dari kamar Nala, menuruni tangga kemudian melangkah ketaman samping rumah dimana ada Nala dan Erlan disana.

“Ehem.”

Suara deheman terdengar membuat Nala menoleh pada Kaisar dan tersenyum.

“Kak Kai sudah mau berangkat?” tanya Nala yang melihat Kaisar sudah rapih dengan stelan kantornya.

“Iya, Nala, aku sudah mau berangkat tapi sebelumnya mau pamit dulu sama Erlan. Bagaimana keadaan Erlan, apa demamnya sudah turun?”

“Sudah turun, Kak, Erlan juga sudah ceria lagi. Dia makan dengan lahap.” Nala tersenyum saat mengatakannya.

Kaisar menatap Erlan yang sedang mengunyah makanan dengan gusi yang belum dipenuhi gigi. Bayi laki-laki itu tampak ceria tak seperti semalam yang rewel membuat pria itu tersenyum melihatnya.

Kaisar membawa Erlan kedalam gendongannya kemudian menciumi pipi gembul sang putra membuat bayi laki-laki itu terkiki geli dengan tangan terus mendorong wajah sang papa.

Kaisar berhenti menciumi Erlan, kemudian menatap Nala dihadapannya dan tersenyum pada wanita itu.

“Terima kasih, Nala, kamu sudah merawat Erlan dengan baik.”

“Sama-sama, Kak, sudah tugas aku sebagai Tante sekaligus pengasuh Erlan.”

Meski demikian Kaisar bisa merasakan ketulusan Nala merawat dan menyayangi Erlan. Kaisar tersenyum pada Nala kemudian menyerahkan sang putra pada wanita itu

Nala mengulurkan tangan Erlan pada Kaisar mengajari sang keponakan untuk mencium tangan.

“Duh, pinternya anak Papa. Baik-baik dirumah ya sama Tante Nala.” Kaisar mengusap puncak kepala Erlan kemudian mencium pipi gembulnya membuat Nala sedikit menjauhkan wajah sebab wajah Kaisar terlalu dekat dengan wajahnya.

Kaisar terkekeh.

“Aku mencium Erlan, Nala, bukan mencium kamu.”

“Ah iya, Kak, aku takut saja Kakak salah sasaran,” ucap Nala dengan semburat merah dikedua pipinya.

“Oh ya? Apa kamu menginginkan aku salah sasaran?”

“Tidak!”

Kaisar terkekeh lagi kemudian mengusap puncak kepala Nala. “Titip Erlan ya, Nala, aku berangkat bekerja.”

“Iya, Kak, hati-hati.”

Kaisar mengangguk kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah untuk segera berangkat ke kantor.

Langkah kaki Kaisar semakin cepat saat tiba di dalam rumah dia melihat Jasmine menuruni tangga dengan menggeret kopernya. Jasmine melangkah tergesa sebab dia harus segera tiba ditempat agency dan akan pergi ke luar kota bersama para model lainnya.

Bergegas Kaisar menahan tangan Jasmine yang hendak pergi.

“Mau kemana kamu, Jasmine?”

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
🇹ⱤłɆᵈᵉʷᶦ 🌀🖌
happy ending cerita nya🥰🥰🥰
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴬᴿᴷᴬ 𝗗𝗘𝗪𝗜🌀🖌
yang bacanya tegang, ternyata mimpi 🤦‍♀️
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴬᴿᴷᴬ 𝗗𝗘𝗪𝗜🌀🖌
wajah dan penampilan bukan jaminan dia seorang velakor
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
Alhamdulillah akhirnya menyadari juga
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
ibu macam apa kamu ini jasmine 🤦‍♀️
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
emang enak momong anak, kalau buat nya enak, tapi kalau ngurus nya apa lagi kalau lagi sakit, selamat berjuang jasmine
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
dasar wanita ular tak tau malu
💠🇩𝗘𝗪𝗜ˢᵃʳᵃˢʷᵃᵗᶦ🌀🖌:
coba dari dulu kamu seperti itu, ngajak kencan, makan bersama. setelah lepas baru terasa kan sebuah kehilangan
Warlan Warman
cukup menyenakan ceritanya
Fajar Ayu Kurniawati
.
Nur Keyla
Luar biasa
Diah Anggraini
bagus ceritanya
Diah Anggraini
jasmine otak nya ke geser kali ya.. disaat jadi istri kaisar bukan nya nurut jadi malah egois..
giliran udah pisah nyari nyari perhatian kaisar..
Sri Siyamsih
ya ampuun oma kok mau aj d suruh sm jasmein, hrsnya oma nasehatin jasmien, gimana sih
Sri Siyamsih
hrsnya d sini kamu sdr jamien knp smp Kai menceraikanmu. skg kamu tau kl ngurus anak itu nggk mudah, tp sebaliknya kl seorang ibu yg bnr justru akan menikmatinya
Sri Siyamsih
heg kamu pikir urus ansk itu enak, rasain
Sri Siyamsih
omanya jg oon y nggk bisa menilai mn baik n buruknya
Sri Siyamsih
hayoo kai jd laki yg tegas dong jgn terllu lembek
Sri Siyamsih
kl khayla bantu jasmien ingat khay psn suamimu jgn smp jd bumerang utk rtmu sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!