naya menbeci atasan nya yang bernama raka tapi berujung jadi jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsifa nur zahra u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4 * hari libur , ko masih ketemu dia ?*
Sabtu pagi , hari yang di tunggu - tunggu karyawan seperti ku . Hari dimana aku bisa berleha leha bangun siang , nonton drama , dan berpura - pura gak punya beban hidup .
Hari ini aku janji bertemu alya di kape baru dekat taman kota . Katanya sih tempatnya aesthetic banget , cocok buat healing sambi gosipin mantan .
Aku datang lebih awal karna alia kejebak macet , aku lalu duduk di pojok , pesen kopi lalu ku buka leptop niat hati mau ngedit konten pribadi , tapi malah buka file kerjaan , lagi - lagi presentasi kemarin .
Entah kenapa aku bika slide ke 7 lagi , slide yang dapat pujian dari raka .
Aku menghela napas " kenapa sih harus dia yang selalu muncul terus di kepala "
Dan anehnya seolah semesta dengar , pintu kafe kebuka . Aku mendongak dan tentu saja tuhan lagi pengen becanda .
Ternyata yang datang adalah raka .
Dia masuk dengan hodie hitan dan celana jeans dan astaga tanpa aura dingin kantor , wajahnya lebih tampan dengan rambut yang sedikit berantakan tapi tetap menyebalkan . Dalam versi lebih casual dan sialnya menarik .
Dan mata kami bertemu , dia juga jelas lihat aku .
Dan dengan entengnya dia berjalan kearah mejaku .
" naya " katanya
Aku memaksa senyum " eh pak raka ! Lagi mau liburan juga ?"
Duh apasih pertanyaan gue , ya jelas libur ini kan hari sabtu .
" hmm iya , biasa cari kopi sebelum kembali kerja " katanya , lalu mrlirik leptopku " kerja di hari libur ?"
" bukan , cuman ... kebuka aja " jawabku
Dia mengangguk , lalu celingukan ke meja lain " saya duduk di sini ya ? Tempat nya penuh !"
Tanpa nunggu jawabanku dia duduk , dan aku terjebak dalam percakapan tak terduga dengan orang yang seminggu lalu pengen aku racunin .
" kamu suka nulis ?" tanyanya , ngelirik ke folder - folder leptop ku .
Aku mengangguk pelan " dikit - dikit , buat iseng "
" keliatan dari gaya presentasi mu , rapi dan naratif ."
Aku membeku , dia mengamati ?
" biasanya orang yang detail kayak kamu , kepalanya berisik ." lanjutnya
aku menoleh " ko berisik , pak ?"
" banyak suara , banyak mikir , banyak yang pengen di bilangin tapi ditahan ." jawabnya
untuk pertama kalinya , aku ngerasa didenger dan di perhatiin bukan sebagai bawahan tapi sebagai seseorang .
Aku tertawa kecil , canggung . " wah , bisa baca pikiran juga ternyata ."
dia tersenyum . Bukan senyum licik bukan senyum formal , tapi senyum yang hangat .
Akhirnya sudah sekian lama menunggu alia datang , dan raka pamit . Tapi sebelum pergi dia bilang :
" jangan kerja terus , nikmati hari sabtu mu kamu butuh itu ."
Aku mengangguk sambil tersenyum canggung , karna masih bingung tiba - tiba dia jadi hangat .
Dan saat dia bener - bener pergi , alia duduk sambil menatapku curiga .
" tadi itu raka ?"
Aku mengangguk pelan .
" Dan lo nggak nimpukin dia pake sendok kan ? Lo jatuh nay ?"
Aku diam memandang sisa kopi di gelas .
Mungkin aku beneran jatuh , tapi bukan ke lubang atau jurang masalah . Mungkin aku jatuh ke sesuatu yang lebih berbahaya .
Jatuh ke orang yang awalnya kupikir cuman bikin setres .
Dan hari ini aku sadar , ternyata dia juga punya sisi yang bisa bikin nyaman .
Dan itu menakutkan
Karna semakin sering kita bertemu , semakin tipis antara benci dan cinta .
Dan aku tau , kalau aku nggak hati - hati , aku bisa jatuh terlalu dalam .
dan kali ini , gak akan ada presentasi yang bisa nyelametin .
g bertele-tele 👍👍👍👍👍
😘😘😘😘😘😘
gmn klo a ny jdi e😩😩😩😩