Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada seseorang, melainkan tentang adanya perasaan yang diawali dari kebencian, lebih tepatnya adalah balas dendam.
Semuanya dimulai dari Devano Alian Laxbara, seorang pemimpin geng motor besar sekaligus pengendali teknologi. Dia memiliki sikap dingin, tegas, dan wajah yang nyaris sempurna. Siapa sangka, seorang Vano yang tak ingin terjerumus ke dalam percintaan kini seketika berubah saat bertemu Azzura Hasnal Alexander, gadis yang dikenal ramah dan ceria, namun ternyata menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Ia sengaja mendekati Vano dengan alasan balas dendam melalui pembunuh bayaran. Seiring berjalannya waktu, ia malah terlanjur jatuh cinta berkali-kali sehingga ia lupa dengan rencana balas dendamnya, yang pada akhirnya ia masuk ke dalam perangkapnya sendiri.
Vano yang curiga akhirnya mengetahui bahwa Zura, yang selama ini ia prioritaskan, ternyata ingin menghancurkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidaAlhasyim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SECUIL RASA CEMBURU
Setibanya di rumah, Vano langsung menemukan wajah bundanya dalam keadaan
khawatir
"Kamu gak kenapa- napa kan, Bunda baru aja nanyain kamu ke Akmal."
"Vano baik- baik aja, Bun."
Vano pun berjalan beriringan dengan wanita itu menuju meja makan, yang mana Arlino sudah lebih dulu menyuapi nasi dengan santai, sepertinya, adiknya itu tidak mengetahui hal yang terjadi di sekolah tadi.
"Gimana sekolah lo?" tanya Vano basa- basi, tapi sedikit penasaran, karena ia dan Arlino berbeda sekolah.
"Baik- baik aja sih, tapi sering jadi langganan BK," pengakuan Arlino dengan hati- hati, karena takut Vano akan memarahinya.
"Nakal boleh, bego jangan! Ranking berapa semester kemarin?"
"Dua!"
"Pokoknya kalian berdua harus banggain bunda" ucap Bunda setelah mendengar ucapan ke dua putranya barusan. Mereka pun kembaki melanjutkan makan.
◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦
"Hibur gue dong Bar, bosen banget nih!"
Rangga sejak tadi duduk dengan lesu seperti tak punya semangat hidup, padahal markas saat ini sangat ramai, dan ricuh sekali.
"Lo kira gue, Ani-ani!" tegah Bara, setelag mendengar ucapan Rangga barusan.
"Astagfirullah, gue cuma minta lo ngehibur doang, bukan jual diri Bar!"
Bara sontak mengangkat sebelah alisnya dan terseyum miring.
"Makannya, cari cewek Ga, kaya gue!"
"Gue cuma kasihan, masa hati cewek di mainin, gue pengennya serius, tapi gak dulu deh!" Rangga berbicara dengan dengan posisi menenggelamkan kepalanya ke dalam dua lipatan tangannya. Cowok itu sedikit mengantuk dan lelah, karena membantu ayahnya untuk menyelesaikan berkas.
"Hay guyss!" suara cempreng milik gadis yang sudah tak asing lagi, ia baru saja sampai.
"Sya, tumben lo ke lantai atas? " tanya Rangga ,ia sempat kaget dan terbangun dari tidurnya yang sangat singkat.
"Masa iya, gue di bawah trus, lagi pula sekarang bukan jadwal Albatross Girs latihan, pasti mereka lagi shoping, atau lagi kencan sama doinya," ucap Sasya, sama seperti Rangga barusan, ia juga sangat bosan.
Sasya sempat mengajak Zura untuk bermain, tapi gadis itu sedang ada urusan.
Menceritakan tentang Sasya, dia adalah inti ke 7 Albatross yang satu- satunya sahabat perempuan mereka. Sasya hanya di tugaskan untuk melatih anggota wanita, dan sebagai intel Alvatros.
Tanpa Sasya sadari, Bara sedari tadi memperhatikannya. 𝘾𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠! .
"Ngomong- ngomong soal tawuran di sekolah, mereka itu siapa sih?" Sasya bertanya, karena saat kejadian saat itu, gadis itu hanya bisa melihat dari kejauhan , ia tidak bisa ikut, karena Vano melarangnya.
"Kayanya bukan murid sekolah di kota kita deh," ucap Rangga, sambil mengingat kejadian itu.
"Vano, Akmal sama Ariyan mana?"
"KAYANYA ADA YANG KANGEN SAMA KITA NIH VAN!"
Tak lama setelah Sasya bertanya, tiga makhluk itu pun datang.
"Tumben lo Bar, gak sama corot- corot lo itu?"
Ariyan menyindir Bara yang kini tiba-tiba sibuk memainkan ponselnya.
"Aelah, corot apaan yang lo maksud?" Bara mengerutkan keningnya, karena merasa bingung.
"Itu loh, jejeran pacar- pacar lo itu?"
"Udah gue putusin semua?"
"HAH!! ".
Bara berucap dengan santai, tapi mereka yang mendengarnya syok seketika.
"Gue gak yakin," ucap Vano sembari menatap Bara ragu-ragu.
"Lo gak percaya, liat nih!"
---------------------------------------------------------------------
15 jam yang lalu. --------------------------------------------------------------------- " BUAT YANG NGERASA CEWEK GUE, MULAI DETIK INI GUE BARA MUZKA RAJA TANPA MEMINTA PERSETUJUAN DARI SIAPAPUN, INGIN MENYATAKAN " PUTUS! " KARENA GUE GAK PERNAH PERCAYA APA ITU CINTA❤ ". --------------------------------------------------------------------- 10.17,2rb dilihat. ♡7. 11,2rb. 1.rb komentar --------------------------------------------------------------------- Bara menunjukkan postingannya yang ia posting 15 jam yang lalu. "Komennya apa aja? " tanya Ariyan, dan langsung di tunjukkan oleh Bara. "Liat nih! " --------------------------------------------------------------------- AYANG 4 --------------------------------------------------------------------- AYANG 4 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙖𝙨 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙣𝙙𝙖..... <𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙟𝙖𝙝𝙖𝙩, 𝙮𝙖𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙪𝙩𝙪𝙨! 💔😭 𝘼𝙠𝙪 𝙣𝙮𝙚𝙨𝙚𝙡 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙋𝙖𝙘𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙢𝙪 😭😭 --------------------------------------------------------------------- <𝘼𝙔𝘼𝙉𝙂 25 --------------------------------------------------------------------- AYANG 25 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙖𝙨 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙣𝙙𝙖... < gak nyangka, kalo mau putus💔😭 yaudah lah!. Ku kira aku satu-satunya Ternyata salah satunya 😭😭😭 ---------------------------------------------------------------------- "Gue gak nunjukin semua, soalnya isinya itu sama aja," perjelas Bara santai, tanpa menyadari ekspresi Sasya yang kesal. Sasya bangun dari tempat duduknya, membuat yang lainya kaget. "Lo itu bener- bener jahat ya, Bar!" ucap Sasya marah, wajar ia begitu,karena ia juga seorang perempuan. "Sya!" Gadis itu pun pergi meninggalkan mereka, tanpa memperdulikan Bara yang beberapa kali memanggilnya. Mereka yang menyaksikan hal itu hanya diam di tempat dengan pikiran masing- masing. Asal lo tau Sya... ini semua demi lo!. Vano pun akhirnya memutuskan untuk turun ke lantai bawah, karena ingin memastikan bahwa Sasya baik- baik saja, cowok itu tahu bahwa Sasya dan Bara saling menyukai satu sama lain, tapi mereka selalu di sekat oleh ke egoisan masing-masing. "Sya, lo gak papa kan?" Sasya menoleh dan menggelengkan kepala nya. "Gue cuma kesel sama Bara!" "Tapi lo suka kan?" Vano mengucapkan kata-kata yang berhasil membuat gadis itu gugup. "Apaan sih, van, ga--- gak mungkin lah!" ucap Sasya terbata-bata. "Lo juga sama, nyebelin!" lanjutnya, dan hendak melangkah menuju keluar markas. "Gue anterin?" "Gue bisa naik taksi." "Pilih mana? gue atau Bara yang nganterin!" Dengan merasa kesal, gadis itu pun mengiyakan ajakan Bano secara paksa. "yaudah deh, gue bareng lo aja!" "Gue semakin yakin, kalo lo emang suka sama Bara Sya!" ucap Vano sembari memberikan helm kepada Sasya. Sasya tak berniat membalas ucapan Vano, entah mengapa dirinya kini tiba-tiba bungkam seketika. Saat sudah di perjalanan, tanpa keduanya sadari, seorang gadis dengan masker dan kaca mata hitam yang menutupi wajahnya, kini mengepal kan keduanya tangannya penuh emosi, bukan karena menahan rasa dendam terhadap Vano, tapi karena menahan rasa cemburu melihat kebersamaan Vano dan Sasya yang baru saja melewatinya. 𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙞𝙣𝙞 𝙜𝙪𝙚 𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙗𝙤𝙝𝙤𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣 𝙜𝙪𝙚 𝙨𝙚ndiri! ◦•●◉✿ 𝑣𝑎𝑛𝑜𝑟𝑎 ✿◉●•◦