NovelToon NovelToon
Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duniahiburan
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

drama murid magang

Dengan cepat elisa memasuki pintu utama toko sugi, namun kakinya langsung membeku ketika dia baru memasuki ruang utama tepat di mana semua boneka dan dagangan tidak laku sugi berada.

Tangan elisa bergetar, keringat dingin mulai keluar dari pori pori tubuhnya. Elisa menatap ke arah tembok samping kanannya.

Elisa melihat sebuah tombak tembaga, dengan ujung lancip dan di bawah ujungnya ada kepala naga yang membuka lebat mulutnya kemudian mencuatlah ujung tombak itu dari mulit kepala naga itu.

Tombak itu adalah tombak pataka sang hyang dwija naga nareswara, salah satu pusaka pataka majapahit.

Kemudian elisa juga melihat ada jejeran boneka yang seolah pada saat ini sedang mengamati dirinya dengan seksama.

Hiasan dinding, awetan hewan, tongkat sakti, dan berbagai macam senjata tajam yang mengiris jiwa.

Semua benda yang ada di toko ini bukanlah benda biasa, melainkan adalah sebuah pusaka dan artefak tingkat tinggi.

Bahkan elisa mendapati pemandangan yang sangat absurd, di mana berbagai macam batu mustika warna warni mejikuhibiniu, hanya di jadikan sebagai batu aquarium!

"Se--sejak kapan cangkul adalah pusaka keramat?!" Tanya elisa dalam hatinya ketika melihat sebuah cangkul yang berada di pojok ruang utama.

Seketika itu juga elisa merasakan penyesalan yang teramat dalam ketika sebelum ini dia berucap, "tempat tidak jelas!"

Tidak lama kemudian sugi tiba, "ada apa? kenapa diam saja?" Tanya sugi pada elisa.

Seketika itu juga semua hal mistis yang di alami elisa menghilang ketika sugi datang. Semua hal yang ada di depannya kini menjadi normal lagi, bahkan batu batu mustika yang berada di aquarium juga tidak memancarkan aura apapun, seolah itu adalah batu aquarium biasa.

Dengan jantung yang berdegup kecang elisa berucap, "ti-- tidak ada apa-apa mahaguru..." ucap elisa.

Sugi kemudian menuju ke sudut ruangan, menaruh kubus batu kristal hitam itu di sebuah rak.

"Juanto, tunjukan kamar yang bisa di gunakan oleh elisa!" Setelah menaruh batu kubus itu sugi menyuruh juanto untuk mengantar elisa ke salah satu kamar.

"Baik pak!" Ucap juanto.

Dengan cepat semuanya kembali beristirahat.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat, siapa sangka pada saat ini waktu menunjukan waktu pagi hari.

Di pagi hari yang cerah ini, terlihat semua orang berkumpul di ruang tamu. Elisa terlihat duduk di salah satu sofa sambil menundukan kepalanya.

Setelah menyeruput kopi paginya sugi bertanya, "jadi kamu ingin belajar apa dariku? Kebetulan sekali aku cukup ahli dalam bermain musik!" Ucap sugi memasang wajah bangga.

Elisa menatap ke arah sugi dan menganggukan kepalanya dengan sangat cepat, "saya ingin belajar musik, mahaguru!" Jawab elisa dengan wajah yang sangat bersemangat.

"Alat musik apa?" Tanya sugi.

"Terserah mahaguru.." jawab elisa, sebab elisa yakin apapun yang di ajarkan oleh sang mahaguru pasti semuanya sangat berharga.

Sugi menggaruk kepalanya dengan ekspresi bingung. Bagaimana mungkin ada orang yang mau belajar alat musik, namun tidak tahu harus mulai dari alat musik mana.

Sugi kembali mengambil seruling emasnya dan meletakannya di atas meja.

Kali ini seruling itu tidak mengeluarkan aura menindas seperti di rumah makan tadi malam, namun tetap saja elisa menelan ludahnya sambil memasang wajah ngeri ketika melihat seruling emas itu.

"Sekarang ambil seruling ini, hari ini kita akan belajar seruling...." ucap sugi yang menyuruh elisa mengambil seruling emas di atas meja.

Elisa mengambil seruling emas itu, namun mata elisa tampak bergetar.

"Nada DO di hasilkan dengan menutup seluruh lubang, coba kamu praktekan!" Ucap sugi.

Namun alih alih menjalani perintah sugi, elisa malah terlihat melamun ketakutan, sebab ia masuk ke dalam dunia mental seruling ini. Elisa melayang layang di depan seekor ular naga emas raksasa, yang tidak lain adalah naga taksaka naga legendaris wujud asli dari pusaka seruling emas itu.

"Elisa?" Tanya sugi dengan heran, mengapa elisa malah melamun di saat sesi belajar seperti ini.

"Ah ya!" Elisa tampak tersentak kaget, dia dengan cepat kembali ke dunia nyata. Buru buru dia langsung menutup semua lubang di seruling yang ada di tangannya, namun sayang sekali elisa sangat sulit untuk menutup lubang lubang seruling emas itu, sebab tanganya bergetar.

Sugi yang melihat hal ini langsung menggaruk kepalanya dengan bingung, "sepertinya kamu tidak bakat dalam alat musik seruling! Coba kamu ambil rebab yang ada di sana kita belajar alat musik tradisional!" Ucap sugi.

Elisa menaruh kembali seruling emas itu di atas meja, dia kemudian menuju ke arah yang di tunjuk oleh mahaguru sugi, untuk mengambil alat musik rebab.

Namun sama seperti sebelumnya, ketika berada di depan rebab, elisa terlihat termenung ketakutan. Rebab itu memiliki kekuatan yang tidak kalah dari seruling tadi.

Melihat elisa yang tampak cemas di depan rebab, sugi langsung bisa menyimpulkan bahwa elisa sebenarnya tidak suka rebab. Sugi menghargai elisa dengan cepat sugi berucap, "ambil kalimba yang ada di rak itu!" Ucap sugi yang langsung menyuruh elisa mengambil kalimba.

Dengan cepat elisa datang sambil membawakan kalimba. Tentu ia datang sambil kedua telapak tangannya gemetar membawa kalimba itu.

"Alat musik kalimba sangat sederhana, kamu tinggal memainkannya saja dengan jempolmu!" Ucap sugi.

Kalimba adalah alat musik paling paling paling sederhana. Hanya perlu dua jempol untuk memainkan kalimba. Kalau seumpama elisa tidak bisa juga memainkan kalimba maka sugi sangat yakin, elisa ini sama sekali tidak berbakat dalam hal alat musik.

"Ayo petik!" Ucap sugi yang menyuruh elisa untuk memetik salah satu tuts logam kalimba.

Elisa menelan ludahnya dengan ekspresi gugup. Ia berusaha untuk menekan jempolnya guna memetik tuts logam yang ada di kalimba itu. Namun masalahnya, seberapa kuat dia mencoba untuk memetik tuts logam itu, ia tetap tidak bisa!

Tuts ini benar benar tidak mau bergerak.

"Cukup!" Ucap sugi yang langsung menghentikan apa yang sedang di lakukan oleh elisa, "sepertinya kamu tidak berbakat sama sekali dalam hal alat musik!" Ucap sugi dengan ekspresi sedikit pusing.

Elisa meletakan kembali kalimba itu di atas meja sambil menundukan kepalanya dengan sedih.

Sementara sugi memijat pelipisnya, kini ia kebingungan, apa yang harus ia ajarkan kepada elisa ini.

Tiba-tiba sugi memiliki ide lain, dia segera menoleh ke arah trio kuli yang sedang membersihkan rak rak dengan kemonceng, "siapkan kanvas dan seluruh peralatan melukisku! Taruh di halaman belakang!"

Dengan cepat trio kuli mengambil peralatan melukis dan di taruh di halaman belakang.

Meskipun sugi sendiri masih belajar dalam hal melukis, namun kali ini ia ingin mengajari elisa dalam hal melukis. Sugi terpaksa melakukan hal ini karena elisa benar benar tidak berbakat dalam hal alat musik.

"Ambil kuasmu elisa!" Ucap sugi, kemudian mencontohi mengambil kuas dan memegang kuas dengan cara yang benar.

Elisa menelan ludahnya dengan gugup, kemuidan ia mengambil kuas yang berada di meja kecil yang telah di siapkan.

"Ughhh..." terlihat elisa sedikit ngeden ketika mengambil kuas, yang entah mengapa terasa sangat berat, "ku-- kuas apa ini, mengapa kuas sederhana memiliki energi spiritual yang sangat mengerikan!" Bahkan pada saat ini keringat dingin mulai kembali mengalir lagi di dahi elisa.

Sugi memandang elisa dengan tatapan curiga, "jangan-jangan tidak berbakat lagi????" Ucap sugi dalam hati sambil memasang wajah frustasi.

1
Rere Emon
upnya d tunggu thor
Omuik
/Tongue/
Aqlul /aqlan
josss lanjut
..
🗿👍👍
Pencuri Hati
karya bagus...
Aqlul /aqlan
dari murid jadi bini nich...lanjut booss
Nggenk Topan
up jgn dikit" pelit amat thor 😂
..
🗿👍👍👍
Thr!b!
Wah untung Sugi menginap
Thr!b!
Wah mau bagi hadiah pasti si Sugi
Thr!b!
Slamet.. Slamet...
Thr!b!
Tuan tua sampai pusing dimintai tolong
Surya Dinata
tiap jari cuma sebaris aja. bisa setaun nih baru tamat.
Thr!b!
Seru..seru.. Hajar Gi
Thr!b!
Yah memang, tuan Sugi ini apa adanya.. dan ada apanya
Thr!b!
Sugi, sepertinya memang sudah nasibmu, bertemu dengan banyak "orang gila"./Facepalm/
Thr!b!
Hayoo loh Sugi, kmu masuk kemana
Thr!b!
Wow Sugi terpesona ma fasilitas tempat orang khaya
Pencuri Hati
bagus
Pencuri Hati
up lagi Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!