NovelToon NovelToon
THE CITY

THE CITY

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Keluarga / Persahabatan / Angst
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: pecintamieinstant

Kekacauan dunia telah melanda beberapa ratus tahun yang lalu. 30 anak remaja dikumpulkan oleh pusat mereka dari lima kota yang sudah lama dibangun. Sesuatu harus segera dicari, untuk menemukan wilayah baru, nantinya bisa digunakan untuk generasi selanjutnya.

Bersama anak laki-laki muda bernama West Bromwich, dia melakukan misi tersebut. Bagaimana caranya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pecintamieinstant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1

Remasan tangan ulah ujung bajuku, mendadak dilepaskan—pintu box lift terbuka lebar. Setelah tubuh kami keluar, dua penjaga mengagetkan tanpa tanda. Berseragam lengkap dengan senapan yang disampingkan.

"Apa yang kalian lakukan disini?" petugas bertopi rapi, menutup jalan kecil. Menanyakan perihal kedatangan tadi.

Erton melirik padaku, dikembalikan aku menatap ke pandangan satu penjaga. "Sebentar." Ayunan tangan seketika membuka pesan dari hologram yang dinyalakan.

Petugas tak bernama, mengangguk paham. Ia memutuskan untuk memberikan setapak jalan kepada kami. Rasa tegang menepi sejenak.

Lorong pendek, sekiranya telah berdiri dua anak laki-laki dengan maksud suruhan kedatangan menuju pak walikota. Gugup, menyertai diriku yang menjalar sampai ke ujung rambut. Rasa tak mengenakkan selalu hadir begitu saja.

"Kalau tidak ada disana, pulang saja." Erton mengomentari keadaan disini. "Banyak pekerjaan dibawah yang menumpuk." Mulutnya terus mengunyah permen karet.

Satu pintu mendarat pada telapak tangan, secara keseluruhan-West memegang pegangan pintu bulat.

"Datang juga kalian." Sambutan tepuk tangan, melayangkan pada dua tangan secara bersamaan—pak Walikota melakukan itu.

Pak walikota berjalan melambat kepada kami yang sudah masuk. Tiga orang berusaha berbaur satu sama lain. Terkecuali Erton, menyilang tangan di depan dada.

Satu jabatan tangan, berhasil diraih kepada West saja. Lantas, menyuruh untuk duduk pada sofa dingin. Terasa lega, untuk beberapa menit.

Erton mengeluarkan sisa permen karetnya. Dia menyudahi sarapan .

"Jangan buang sembarangan." West menggeleng melihat tingkah sahabatnya.

"Terserah mau bilang apa." Erton menggeser tubuhnya ke samping, pada tong sampah dekat sofa kecil itu.

West mengawasi depan kembali. Punggung dibungkukkan.

"Jadi, akhirnya kalian berdua sudah datang. Awalnya tidak akan berhasil dengan pesan hologram, karena kalian anak-anak muda, sangat sibuk dengan pekerjaan pertanian setiap harinya, bukan?"

West sekali bertanya penuh penasaran. "Ada apa bapak memanggil kami melalui pesan hologram itu?"

Pak walikota mengeluarkan nada serak. Menutup mulut dengan sebagian kepalan tangan, bergegas memperbaiki suaranya lagi.

Sekali lagi, aku melirik pandangan, kepada Erton. Setelahnya menuju ke wajah pak walikota.

"Saya baru saja dapat pesan dari kota pusat, kota Valcon, mengenai kalian berdua dan yang lainnya, akan ditugaskan atau kata lainnya adalah dikirimkan kesana."

Aku meneguk air ludah. "Tapi mengapa harus kami, pak?"

"Pusat hanya memberikan dua jawaban. Yaitu kirimkan nama-nama anak muda terpilih, dan satunya adalah jangan sampai lupa." Pak walikota menjelaskan keadaan genting.

Erton menjadi berdiri, karena ucapan tadi. Dia belum bersedia mendengarkan penjelasan yang menunjuk kepada anak-anak seperti kami ini. Menjauh untuk menempelkan diri pada dinding ruangan jendela sepetak.

West menjadi semakin cemas. Anak laki-laki seharusnya tidak boleh menjelaskan situasi gawat untuk sekarang.

"Kalian sudah terdaftar dalam list itu, mau tidak mau harus mengikuti arahan."

Erton berdiri penuh emosi. Komplain atas ucapan dari pak walikota. "Tidak bisa begini pak! Tidak adil! Kami masih anak-anak yang butuh bantuan di sini!"

"Diam lah."

West melihat Erton yang sudah tidak bisa menenangkan dirinya. Pada tengah-tengah keraguan, West menghentikan sebentar kelakuan Erton. "Kata bapak, yang lainnya? siapa?"

"Soal itu, pusat ingin mengambil enam anak dari masing-masing lima kota. Kalian anak berdua, jadi ada empat orang di kota ini yang akan bersama dengan kalian."

West mengusap dagu. Ia terpikir dengan empat anak lainnya. Bisa jadi pelan-pelan hologram, semuanya juga sebelumnya telah bertemu dengan pak walikota, sebelum kami tiba.

Pak walikota berdiri lagi. Dia menggerak kedua tangan kebelakang. Berjalan pelan santai, penuh penghayatan.

West juga mengikuti gerakan. "Kalau begitu, kami tidak bisa membantu. Kami memang sangat muda, namun kota masih banyak perlu bantuan anak muda seperti kami."

Pak walikota berbalik kepadanya. "Tidak. Kalian sudah terdaftar dalam list pusat. Kalaupun kalian melarikan diri, tetap tertangkap."

"Sial. Benar-benar harus begini?!" Erton mengerut kening.

Pak walikota mengangguk.

Erton mengamuk karena suara tadi. Berusaha mencekik leher pak walikota. West menahan sekuat tenaga. "Diamlah kau ini. Tenang dulu."

Tangan West menghempaskan tubuh Erton, sampai agak menjauh kebelakang.

"Lihat kekuatan besar mu itu, West. Tubuh kecil namun gaya melepas temanmu, sangat mengesankan. Bapak yakin, kalau nanti ada pertarungan, kamu bisa mengalahkan siapapun."

"Pe-pertarungan?" West mencoba memahami lagi.

Pak walikota mendadak serak lagi. "Pusat sudah mengirimkan bus untuk kalian, besok pagi. Kemasi barang kalian untuk malam ini."

Petugas berbaju hitam memasuki ruangan. Menangkap tubuh kami serta menyeret keluar.

"Apa?! Mendadak sekali, pak! kami tetap tidak akan pernah ikut! sekali pun!" Erton berteriak selama tubuhnya dibawa keluar.

Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selama tubuh kami diseret. Pak walikota terlihat sangat cemas mengingat pesan dari pusat.

Pintu ruangan ditutup dan kami berdua telah berdiri di lorong kecil bersama dua penjaga tadi.

"Kau jangan bicara apapun lagi." Erton meninggalkan West, sendirian.

Aku berguming sendiri. Rasa menyerah akan ada pada tubuhku selagi dia berusaha untuk mengatakan ke diri sendiri.

Jendela ukuran sedang, menarik perhatian bagi West. Anak laki-laki, saat ini merenung sambil melihat pemandangan kota seluruhnya.

"Apa aku bisa?" tanya West kepada dirinya sendiri.

Langit oranye berubah cepat. West mendatangi tempat bekerjanya. Di depan, tentu berdiri Pak Aaron. Salah satu pemilik dan pengelola hewan-hewan disini.

"Bagaimana? sudah bertemu dengan pak walikota?" pak Aaron bertanya, sambil membawa gunting pemangkas rumput.

Aku memalingkan wajah. Erton melihat kepadaku sambil sibuk memberi pakan hewan ternak.

Aku mengambil napas dalam. Tangan bergemetar selalu datang kepadanya. Kepala yang sempat turun kebawah, diakhiri naik lagi.

"Kami akan meninggalkan kota. Besok pagi."

Gunting rumput akhirnya bergerak jatuh, sampai mengenai rumput pendek. Ia sadari. Menekuk lutut untuk mengambil lagi alatnya.

"Sampai kapan kalian akan kembali?"

"Kami tidak yakin. Walikota tidak memberikan apapun lagi kepada kami."

Pak Aaron berdiri, "kalau begitu ini akan menjadi pekerjaan terakhir kalian. Bereskan semuanya dan temui lagi nanti di depan teras. Bapak harus membereskan pekerjaan hari ini."

Pak Aaron tidak bersuara lagi. Kepalanya sedikit diturunkan, pertanda bahwa dia mungkin akan menyesali sesuatu.

West tidak banyak berbicara lagi. Dia telah usai untuk memberi semua informasi kepada pak Aaron.

Sampai langit oranye mendadak tenggelam, West dan Erton duduk pada kursi reyot berotan. Kualitas kayu rotan, sangat awet dipakai.

Kegelapan malam dihiasi dengan lampu petromak yang digantungkan di masing-masing pion rumah kayu. Ditemani kumpulan laron-laron yang berusaha mendekati kearah cahaya api.

Pak Aaron membuka topi pertanian. Melepaskan sepatu boot pada tempatnya. Membuka pintu.

"Minum apa? bapak ambilkan." Tawar pak Aaron untuk pertama kalinya.

Aku menoleh cepat, "kami teh saja, pak."

Tanpa berbasa-basi, pak Aaron mengambilkan air teh kepada kami. Menuang dan meletakkan diatas meja bulat pada tengah-tengah kursi rotan.

Pak Aaron menyenderkan punggung di permukaan pion rumah. "Jadi, kalian akan meninggalkan kota?"

"Benar, pak." West mewakili menjawab pertanyaan, dibandingkan Erton melihat hal lain sembari menyeruput segelas teh.

"Apa yang akan kalian lakukan diluar sana? Sangat berbahaya, bahkan kalian berdua tidak tau apa-apa. Para penggigit daging akan selalu berburu di kegelapan malam."

"Kami mendapat perintah dari pusat—kami tidak tau apa tujuan itu. Pak walikota memberikan informasi mendadak."

West segera menyalakan pesan hologram yang dikirim kemarin malam.

Pak Aaron nampak menaruh kecurigaan selama menonton pesan video darinya. Dielus dagu tumpul, mengerti seluruh isi pesan.

"Benar. Sudah kuduga akan seperti ini." Kesal kepada pak Aaron, ketika berbicara sendiri sambil meninju pion rumah.

"Ada apa, pak?" West menjadi lebih penasaran dengan sikap pak Aaron.

"Dengarkan ini." Pak Aaron lantas menekan pinggir kursi rotan, sontak membuat West berpangku kaku, "Pusat akan selalu mengirimkan anak-anak muda seperti kalian. Kalian memiliki keahlian survive, bukan? gunakan itu dengan baik."

"Survive? maksud bapak?"

"Apa yang selama ini bapak ajarkan kepada kalian tentang pekerjaan harian, kalian akan selalu gunakan keahlian itu untuk membantu diri kalian sendiri."

West membuka sedikit mulutnya, seakan tertahan sebelum berbicara.

"Ini akan menjadi malam terakhir kalian untuk berada disini. Bapak harap, kalian pulang dengan selamat."

Pak Aaron mengambil perkakas besar. Alat-alat canggih, yang belum pernah kulihat sebelumnya. Pertama kali ditunjukkan pada West dan Erton.

Beberapa bola bulat kecil berwarna abu-abu, gelang kotak seperti pelacak, dan semacam tabung kosong putih dengan tombol-tombol yang tidak kupahami.

"Ambil saja. Itu yang akan membantu kalian."

Semua peralatan telah dijelaskan pada malam itu juga. Sementara di rumah bersama Erton, pada kamar sepi, West telah menyiapkan semua perbekalan dalam satu tas hitam.

Tengah malam membuat bola matanya tetap berjaga. Dia melentangkan seluruh tubuhnya, dengan mengamati plafon bagian atas.

"Apa yang sudah pak Aaron tau?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!