oowekk..oowekk.. ooweekk..
suara bayi melengking terdengar dari ruang bersalin sebuah rumah sakit.
"Selamat Nona, bayi anda perempuan."Ucap sang dokter setelah selesai membersihkan bayi baru lahir dan segera menyerahkannya pada Asya.
Asya nampak termangu, ia sangat bahagia melihat bayi mungil yang ada dalam gendongannya, tapi bagaimana dengan suaminya Yang menuntut Asya agar melahirkan anak laki-laki ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan dibuat kesal dong
Bab 2
.
.
"Adik bayinya lucu ya Bik.."Sahwa menatapi bayi mungil yang masih memejamakn mata didalam keranjang bayi.
"iya non.. Cantik sekali.." puji bik surti.
Asya hanya mampu mengulas senyum saja. Sinta yang sejak tadi duduk disisi sang Mama hanya menatap lekat wajah Mamanya.
"Mama sudah sehat ??" akhirnya sinta bertanya.
"Sudah sayang. Tinggal menunggu dokter memberi ijin untuk pulang."balas Asya.
"Horee !! Adik bayi juga ikut pulang kan Ma ??" Sahwa yang girang.
"Tentu Nak.."Asya membalas dengan senyum lebarnya.
Sahwa gembira sekali dengan terus menatap serta sesekali mengajak adik bayinya bicara.
"Semoga Mas Alwi bisa menerima bayi kami ini.."batin Asya.
.
.
Sore hari, Atas ijin dokter Asya sudah diperbolehkan untuk pulang. Dengan dibantu Bik surti Asya mempersiapkan kepulangannya.
Melihat Asya menyusun pakaian sendiri, Bik surti langsung menolongnya. "Sini biar bibi saja Nyonya. Nyonya telfon tuan saja, minta jemput. Soalnya sopir lagi dipinjam nyonya besar."
"Ah.. Iya Bik. Terima kasih ya.. Maaf merepotkan."balas Asya dengan lemah lembut.
Bik surti mengangguk dengan mengulas senyum.pula.
Asya mengambil ponselnya dan segera menghubungi Alwi.
Lama sekali panggilan Asya tak diterima oleh Alwi hingga panggilan terakhir.
"Ada apa ??!!" Suara Alwi terdengar kesal.
"Mas. Aku sudah boleh pulang. Kau bisa menjemputku.??" pinta Asya.
"Manja sekali sih !! Ini kan bukan kelahiran anak pertama juga, bukannya sudah biasa !!! kan ada sopir, sama sopir saja !! Aku sedang sibuk."Balas Alwi dengan suara meninggi.
"Tapi Mas..-"
"Sudah !! Aku mau meeting dulu."Alwi segera mengakhiri panggilannya.
Asya harus.kembali menelan pil pahit atas perlakuan suaminya.
Sementara Alwi membanting ponselnya dimeja begitu saja. Bohong, Alwi tidak sedang meeting melainkan sedang berkumpul dengan teman-temannya.
"Kau ini jahat sekali sih Wi, istri baru lahiran kau sekasar itu bicaranya."Tegur Rendi teman Alwi.
"Iya. Jangan maunya cuma senangnya doang dong !!" Goda Dio
"Sembarangan kalian !! aku hanya tidak mau dia jadi manja !! Lagian aku masih kesal, bagaimana mungkin anakku yang ketiga ini perempuan lagi.. Keturunan keluargaku saja laki-laki semua, bagaimana bisa anakku satupun tidak ada yang laki-laki.."Terang Alwi penuh frustasi.
"jangan dibuat kesal dong, Apa susahnya nanti bikin lagi kan bisa.. Siapa tau Laki-laki."Saran Rendi
"Iya kalau laki-laki.. Kalau perempuan lagi ??! Bisa gila aku !!!"timpal Alwi dengan cepat.
"Kau memang sudah gila Alwi. Gila warisan." Dio langsung tertawa setelah berhasil mengejek Alwi.
" Aku hanya mau mengambil hakku sebagai anak pertama Dio. Pak tua itu memiliki syarat yang menyulitkanku, Aku harus memiliki keturuan laki-laki jika ingin mendapatkan Bagian lebih banyak."Balas Alwi.
"Kau ambil saja dipanti asuhan. gampang kan ??" Timpal Dio lagi.
"Tidak segampang itu. Kau fikir Asya mau ??!! Pasti dia akan mengadu dengan mamaku ?!" Gerutu Alwi.
"Selingkuh saja kalau begitu. Siapa tau kalau ganti istri kau bisa punya anak laki-laki."Rendi malah menyarankan sesat.
Alwi seketika menonyol kepala Rendi.
"Aww !! Kau kasar sekali sih !!!" protes Rendi.
"makanya kalau bicara jangan sembarangan. Kau mau aku dikeluarkan dari Keluargaku ??? Perselingkuhan sangat dibenci Mama dan Papaku, dapat warisan tidak jadi gembel iya.."cerocos Alwi.
Kedua teman Alwi akhirnya menyerah memberi saran. Karna Alwi memang bukan tipikal orang yang mudah menerima saran dari orang lain.
.
.
"Apa ?? Menantuku melahirkan ?? Lalu kenapa kau kemari ??" Mama Hesti terkejut sekali saat sopir menjelaskan dimana nyonya dan tuannya.
"Tuan yang menyuruh saya. Katanya Nyonya besar membutuhkan saya."balas sopir
"Itu kan jika menantu atau cucuku tidak sedang memakaimu.. Aduh.. Bagaimana ini.. Ya sudah, kita pulang saja. Aku harus beritau papa." ajak Mama Hesti.
"Baik nyonya.."sang sopie nampak patuh dan segera memutar arah laju mobil yang mereka naiki.
.
.
kenapa masih 1 thn
Selamat buat Asya smoga mendapat kebahagiaan di Chicago.dan berjodoh dg laki laki baik macam Mike.😘😘