NovelToon NovelToon
Cintaku, Mentok Di Perjaka Tua

Cintaku, Mentok Di Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Rinjani Nestia Dwilaga atau yang kerap disapa Jani karena kecerobohan dan keisengannya terjebak di satu kamar dengan seorang pria.
Charles Smith Willian yang diberi obat tidur oleh seseorang dibuat terkejut karena saat bangun ia berada satu ranjang dengan seorang gadis.
Ditangkap basah oleh kakak gadis itu dan disuruh menikah.
"Kalian harus menikah!!"
"Kami tidak melakukan apa-apa." Ucap keduanya.
Merasa terjabak dengan pernikahan ini mereka berdua membuat perjanjian. Setelah setahun pernikahan mereka akan bercerai.
" Jangan saling mencampuri urusan masing-masing!" ucap keduanya kompak
Akankan mereka benar akan bercerai?
Atau akankah timbul benih cinta pada keduanya.
Tolong baca setiap bab dan jangan lupa tinggalkan jejak, jangan tabung bab ya. Terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cintaku-Perjaka Tua 02

" Kalian harus menikah!!!"

Satu kalimat yang terdiri dari tiga kata itu sukses membuat Jani terkejut dan membelalakkan matanya.

"Ayolah kak. Yang benar saja. Ini tidak seperti yang kakak lihat."

"Benar, ini sepertinya salah paham. Saya juga tidak mengenal bocah ini dan hei bocah mengapa kamu bisa di kamar ini bersamaku. Seingat ku aku datang ke kamar ini karena mau menemui orang."

"Hei om-om enak saja kau memanggil bocah umurku sudah 22 tahun aku ini seorang wanita. Kau tau kan apa itu WA-NI-TA."

" Maaf saya juga bukan om-om, nama saya Charles Smith William dan umur saya baru 33 tahun."

"Astaga 33 tahun kau ini memang pantas disebut om-om..."

Radi yang melihat perdebatan dua orang itu sungguh pusing. Ia memijit kening pelan.

"Sudah, aku nggak mau tahu. Kau Jani kau harus menikah dengan pria itu dan kau Tuan Charles aku harap kau paham dengan yang aku maksud. Aku tidak ingin tiba-tiba adikku ini nanti hamil diluar nikah."

"Ya Allaah kak, aku beneran nggak ngapa-ngapain. Aku cuma tidur doang." Jani masih berusaha mencari pembelaan.

"Nggak ngapa-ngapain. How know? Kalian tidur seranjang berpelukan dan tanpa baju apakah itu bisa dikatakan hanya tidur saja? Aku tidak mau tahu aku harap kalian segera menikah. Aku ingin keluarga Tuan Charles segera ke rumah kami untuk melamar Jani. Oh iya perkenalkan nama saya Radian Nareen Dwilaga."

Radi langsung menarik tangan Jani dan keluar dari kamar itu sedangkan Charles dia masih terbengong dengan apa yang terjadi baru saja.

"Sial... Siapa sebenarnya yang memberiku obat tidur. Brengsek. Dwilaga... Dwilaga.. Aku pernah denger nama itu.. Wait... Astaga... Dwilaga .. Ya tidak salah. Dwilaga adalah nama pemilik yayasan perguruan tinggi Universitas Nusantara. Ya Allaah Gusti nu Agung, kenapa aku harus terlibat dengan keluarga itu."

Charles memukul mukul kepalanya. Ia sangat frustasi.

Oh iya .. Juna, Juna kan salah satu pemegang saham di yayasan itu. Siapa tau dia mengerti tentang keluarga Dwilaga.

Charles mengambil ponselnya dan menekan nomor Juna sahabatnya.

"Halo Jun... Aku mau nanya sesuatu."

"Kampreet, emang nggak bisa besok aja gitu. Ganggu banget malam malam gini. Kagak tau apa lagi kelonan ma bini."

"Astaga mulutmu itu Jun Jun. Aku mau nanya tentang keluarga Dwilaga pemilik Universitas Nusantara."

"Eh kenapa gitu tiba tiba tanya tentang keluarga Dwilaga."

"Ehmmm adalah besok aku kasih tau."

"Ya udah kalau gitu infonya juga pending besok. Daah mau kelonan lagi ma bini."

"Brengsek si Juna, dia matiin telponnya sepihak. Huhh mentang mentang punya istri begitu tuh. Lupa ama temen."

Charles bersungut sungut. Banyak hal yang harus ia pikirkan. Pertama mengapa dia bisa ada di kamar itu dengan kondisi tertidur. Kedua kemana perginya pakaiannya, yang tiba-tiba tidka lagi menempel di badannya padahal dia tidak merasa membukanya.

🍀🍀🍀

Jani ditarik oleh Radi dan dimasukkan ke dalam mobil.

Brak...

Radi membanting pintu mobil dengan kencang tanda ia benar benar marah dengan adik bungsunya itu. Radi membawa Jani ke apartemen miliknya. Ia mengirim pesan ke grup keluarga yang hanya berisi dia dan adik adiknya.

" Dika, Andra ke apartemen kakak sekarang . Nggak pake lama."

"Ok..."

"Siap..."

Jani yang merasa hidupnya terancam hanya bisa membisu tidak berani mengeluarkan kata barang sepatah pun.

"Mampus... Tamatlah sudah riwayatku. Jika mereka bertiga berkumpul yakinlah hidupku pasti tidak akan lama lagi." Jani menggerutu dalam hati.

Ciiiit....

Mobil Radi sudah masuk ke parkiran apartemen dan ternyata di sana sudah ada mobil Dika dan Andra menandakan kedua adik nya sudah sampai.

" Kak ada apa malam malam begini memanggil kami ke sini?" Tanya Andra kebingungan.

Radi masih diam, dan menunggu Jani keluar dari mobil. Jani pun keluar dari mobil dengan takut takut.

"Bau alkohol. Kamu minum-minum dek?" Tanya Dika.

Jani mendengus, punya kakak dokter bukan perkara yang mudah. Dia pun hanya mengangguk.

Tuk... Kepala Jani digetok oleh Andra.

"Abang sakit."

"Biarin sapa suruh bandel." Andra bersungut.

"Sudah ayo ke apartemen kakak. Kita ngobrol di sana."

Radi menggiring tiga adiknya itu masuk ke dalam apartemen miliknya.

Dika yang sudah tidak sabar ingin mengguyur adik perempuannya karena bau alkohol itu langsung menarik tangan Jani.

" Cepet. Jalan lelet banget."

"Mas, pelan apa tanganku sakit." Keluh Jani.

"Rasain, sapa suruh minum minuman laknat itu. Badanmu pengen ku rendem pake air sabun."

Radi dan Andra yang melihat keduanya hanya bisa diam. Dika memang tidak akan mentolerir sedikitpun tentang alkohol. Sebagai seorang dokter Dika memang posesif terhadap kesehatan keluarganya.

Brak... Dika membuka pintu apartemen kakaknya dengan keras. Ia langsung menarik Jani ke toilet lalu mengguyur Jani dengan air dingin.

"Brrrrr maaas didingiiin," ucap Jani yang memang merasa kedinginan akibat ulah Dika.

"Rasain," sahut Dika tanpa ampun. Dika pun terus mengguyur sang adik tersebut.

Byur byur byur

" Ka, stop. Jani sudah kedinginan." Radi mengulurkan handuk pada Jani dan memberinya baju ganti.

Setelah selesai acara guyur mengguyur tengah malam itu semuanya pun duduk di sofa. Jani sudah seperti tersangka yang siap diadili.

"Kak, ada apa menyuruh kita ke sini?" Tanya Andre membuka pembicaraan.

"Pasti karena si kucrit, ya kan kak." Timbal Dika.

"Haah.... Iya. Kita akan menikahkan kucrit."

"Apaa?!?!?" Teriak Dika dan Andra bersama.

"Kenapa bisa gitu? Jani hamil?" ucap Andra yang sukses membuat Dika bengong. Ia pun langsung mendekat duduk di samping adik perempuannya dan memeriksa nya.

Huft.... Dika bernafas lega.

Plak...

Dika langsung mengeplak kepala Andra.

"Mas.... Sakit...."

"Habisnya kalo ngomong nggak di olah dulu. Kebiasaan asal njeplak."

"Sudah diam dulu. Kalian berdua jangan ribut. Mungkin sekarang belum tapi kita tidak tahu nanti. Kalian tahu aku baru saja menemukan Jani tidur seranjang dengan seorang pria. Namanya Charles ya Charles Smith William."

"Apa... Kakak nggak salah sebut nama." Andra terkejut mendengar nama itu.

"Enggak memang kenapa."

"Kak. Kakak kudet atau gimana sih. Jika benar itu adalah orang yang sama. Charles Smith William itu adalah CEO sekaligus founder dari William Diamond. Perusahaan berlian bahkan tokonya sudah ada di 3 negara. Malaysia, Singapura dan Korea.

" Apa..." Kini giliran Radi yang terkejut. Sungguh ia tidak mengetahui hal tersebut sama sekali.

Melihat kebingungan di wajah para kakak lelakinya membuat Jani tersenyum, ia merasa pernikahan ini tidak akan terjadi.

"Kakak, mas, abang, aku benar-benar tidak melakukan itu. Aku berani bersumpah." Jani membela diri.

"Apa kau yakin. Kau kan sedang mabuk." Cibir Radi.

"Yakin kak. Beneran."

"Sini mas periksa." Dika hendak meraih tangan Jani.

"Ahhh... Mas Dika jangan aneh-aneh deh. Main priksa-priksa aja. Malu tau."

"Lah kenapa mesti malu. Haish mas mah udah katam lihat bagian bagian tubuh nggak cowo nggak cewek. Udah apal."

"Hish, nggak gitu juga kali. Ogah enak aja mas mau periksa."

Jani memundurkan tubuhnya dan menutupi area terlarang tubuhnya dengan bantal.

Andra dan Radi tergelak menyaksikan Dika dan Jani yang berdebat.

"Baiklah, kakak tidak peduli siapa dia. Yang jelas Jani harus segera menikah. Kakak bukannya kolot atau apa. Tapi kakak tidak mau tiba-tiba nanti Jani hamil tanpa ikatan pernikahan." Jelas Radi.

Dika dan Andra setuju namun Jani masih geleng geleng kepala.

"Nggak ... Aku nggak mau nikah. Aku masih mau maen... Huaaaaa."

Ketiga kakak laki lakinya hanya menutup telinga mereka saat Jani berakting menangis. Mereka paham betul kelakuan adik perempuan satu satunya itu.

TBC

1
salsa bilah
Luar biasa
Erna Masliana
bentar lagi
Erna Masliana
mulai dah ngidam 🤣🤣🤣
Erna Masliana
stress edan gelo..
Erna Masliana
ho'oh bener 🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
nah beneran bego.. ngaku kekasih ngaku temen.. rumahnya gak tau
Erna Masliana
emang bego keluarga halu .. hadeuh
Erna Masliana
anaknya Albern si pembuat onar yang tobat
Erna Masliana
mantap 👍
Erna Masliana
gak sopan.. suami di panggil Om
Erna Masliana
bejat kabeh...mana pede level langit .. udah tingkat stress
Erna Masliana
PDOD nih orang star syndrom
Erna Masliana
bagus.. keren lah Charlie
Erna Masliana
kepedean nih bocah
Erna Masliana
Luar biasa
Erna Masliana
pasti aslinya jelek makanya berabe kalo ketauan
Glenn
ffffff
Eka Pematasari
Luar biasa
Nayi Siti
Rinjani
Nayi Siti
lah yg punya kampus bpk y , siapa elu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!