menjadi janda di usia yang tak lagi muda memang bukan pilihan yang bijak menurut orang lain.
tapi bagi Wulansari itu pilihan yang terbaik, bagaimana tidak, pernikahan yang begitu dia jaga di rusak oleh suaminya sendiri.
pria itu menghianati dirinya, dengan berselingkuh dengan seorang wanita yang memang lebih muda tapi sayangnya tak lebih cantik darinya.
apa status itu menganggunya?
apa dia akan bisa bertahan hidup dengan status yang sering di pandang sebelah mata itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai hidup baru
Wulan sudah keluar dari rumah bersama putranya, bahkan tadi dalam menghadapi mantan suaminya.
Dia menitipkan putranya pada ibu yang memang sangat mencintai wanita itu.
"Itu bunda pulang," kata Bu Pawoh.
"Halo Ryan, lihat bunda bawa apa," kata Wulan datang membawa onde-onde kesukaan putranya itu.
"onde-onde ya bunda, terus besok kita ke Bonbin belum beli jajan bunda," protes bocah itu.
"yakin mau beli di rumah,besok nanti di sana Ryan minta jajan lagi," kata Wulan pada putranya itu.
bocah itu pun diam, "iya ya bunda, ya sudah deh mas bawa camilan yang kemarin saja, Mbah nanti tidur bareng Ryan ya, karena mana pasti sibuk mau kirim makanan ya," kata bocah itu.
"iya deh, kamu memang paling perhatian sekali sama bunda, Bu titip Ryan ya, maaf aku harus mengirimkan camilan Frozen ya,"
"iya nduk, oh ya tolong pastikan pada juragan Baron untuk memastikan kapan bisa panen karena besok kita liburan," kata Bu pawoh.
"iya Bu, tenang saja kata juragan Baron panennya lusa kok, dan cepat salam dari juragan Baron juga tuh," kata Wulan tersenyum.
"kamu itu mungkin yang di maksud,dasar kamu ini," kesal Bu pawoh yang gemas pada putrinya itu
"ya ibu, aku berangkat dulu, bye-bye Ryan!!" kata Wulan sudah lari keluar rumah dan dia lupa bawa dagangannya.
"ini dagangan mu nduk,"
"ya maaf lupa Bu," kata wanita itu kembali kedalam rumah dan kemudian pergi keluar rumah.
di sebuah desa, seorang pria berbadan tinggi besar dengan tubuh tegap berkulit sedikit gelap.
ini sudah sepuluh tahun dari dia semenjak menjadi duda, entahlah kenapa pria itu begitu betah menyendiri.
"juragan Baron, sudah resmi juragan!!" teriak seorang pria.
"apanya?" tanya pria itu dengan dingin.
"mbak Wulan sudah jadi janda!" jawab pria itu yang membuat semua orang terkejut.
"kamu gila,kenapa bilang hal seperti itu padaku, tidak ada urusan dengan ku," kata juragan Baron yang berjalan pergi
tapi di dalam hatinya dia sangat senang, bagaimana tidak, wanita seseksi itu akhirnya resmi menyandang status yang sama dengannya.
dan sekarang dia harus segera mengejar wanita itu, tapi yang utama itu adalah putranya.
karena suami wanita itu terlalu bodoh hingga bisa membuang istri sebaik itu demi wanita yang bahkan tak sebanding dengan Wulan.
"loh juragan mau kemana? ini prontok jagungnya belum selesai kok di tinggal sih?" teriak Pardi terheran-heran.
"urus sendiri, aku mau pulang!" jawab pria itu yang kebingungan sendiri.
sedang berbanding terbalik, Wulan malah tampak begitu bahagia, dia menitipkan semua hasil Frozen food buatannya di beberapa toko yang ada di kota.
ya bisa di bilang toko-toko itu memang mendukung UMKM, dan tak hanya toko banyak orang yang membeli langsung di rumah juga.
"selamat sore, mau antar Frozen food," salam Wulan dengan sopan membawa satu kresek besar jenis Frozen food.
"akhirnya datang juga, ya tuhan mbak kamu membuat ku panik, kamu tau aku bingung di serbu ibu-ibu karena nugget ayam dan somay buatan mu habis, mbak lain kali jangan sampai telat ya, aduh bisa ajojing ini ibu-ibu," kata pemilik toko yang memang terkenal ramah.
"iya Bu, maaf ya... habis tak ada yang ngantar karena tadi saya ada urusan penting, tapi ini saya beri masing-masing lima balbesar ya," kata Wulan.
"baiklah, ini jatah dua hari ini,oh ya saya dengar besok si ganteng mau ke Bonbin ya, titip ini untuknya ya, dia kan suka sekali coklat, habis gak pernah di ajak lagi kesini," kata ibu pemilik toko.
"saya kasihan Bu, terima kasih ya ante atas coklatnya," kata Wulan menirukan putranya.
"aduh kok persis sama si ganteng, dasar kamu ini, terima kasih ya," kata ibu itu lagi.
akhirnya Wulan pamit pergi karena masih banyak barang yang harus di antar, dan dia tak menyangka banyak orang yang sayang dan menyukai putranya.
dia masih harus kirim dua tempat lagi, dan saat hari makin sore, dia melewati sebuah desa.
di pinggiran desa itu ada sebuah mobil hitam yang sedang berhenti dan kap depan mobil itu di buka.
"sepertinya mobil itu mogok, biar aku lihat dulu," gumamnya yang memberhentikan motornya.
"permisi ada masalah apa?" tanya Wulan yang terkejut melihat pria yang keluar dari samping mobil.
"juragan Baron, kenapa mobilnya, dan kenapa juragan ada disana?" tanya Wulan.
"hai, biasa si Mbah rewel lagi, entahlah sekarang apa yang membuatnya ngadat, padahal desa juga sebentar lagi sampai," kesal pria itu.
"boleh aku melihatnya,"
"silahkan jika kamu bisa," kata juragan Baron yang tak melepaskan pandangannya dari wanita itu yang tampak begitu cekatan melihat mesin mobil.
apa mereka selingkuh atau othor yang salah tulis?