Terjebak dalam pilihan, hal itu yang dirasakan Raisa saat berusaha menyelesaikan masalah keuangan di keluarganya.
Keputusannya untuk mengikuti saran mucikari, malah mempertemukan Raisa dengan sang hot duda, Diego.
Akankah Raisa berhasil mendapatkan keuntungan dan melepaskan dirinya dari pesona hot duda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rya Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa Menerima
Raisa bergegas menuju ke rumah sakit di saat dokter mengabarkan jika kondisi Nenek Sania semakin memburuk. Ia merasa sangat terpukul, hatinya begitu hancur karena melihat neneknya benar-benar dalam keadaan koma di dalam ruang ICU dan harus segera dioperasi.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang ya Tuhan. Aku tidak tahu harus melakukan apa saat ini, apa aku harus menerima pekerjaan kotor dari Mami Sheila? Tapi itu tidak mungkin, bagaimana jika Nenek tahu apa yang aku lakukan, pasti Nenek akan merasa sangat kecewa," gumam Raisa yang merasa sangat bingung serta berada di posisi yang serba salah. Ia sudah menolak mati-matian tawaran Sheila yang memintanya untuk melayani tamu. Meskipun Sheila mengatakan tamu-tamu yang akan layani bukanlah orang sembarangan melainkan tamu-tamu penting, sama sekali tidak ada bedanya, tetap saja ia akan menjual dirinya.
*****
Di sebuah bangunan mewah berlantai 3 yang begitu luas dan megah bak istana, tepatnya di kediaman keluarga Abimana, terlihat seorang ibu yang di saat itu sedang memarahi anaknya. Bukan anak kecil, tapi pria dewasa yang merupakan anak kedua di keluarga Abimana.
Sandiego Abimana, pria tampan dan mapan berusia 35 tahun sangat betah dengan hidupnya yang menduda, meskipun sudah 5 tahun lamanya ia telah ditinggal oleh sang istri yang lebih memilih untuk mengejar karirnya sebagai model di luar negeri. Di rumah yang megah itu ia hanya tinggal bersama anak laki-lakinya yang saat ini berusia 5 tahun, ibunya dan juga Baby Sister yang menjaga anaknya, serta para Asisten Rumah Tangga. Sedangkan ayahnya telah meninggal dunia 3 tahun yang lalu, sehingga perusahaan besar Abimana Group yang sudah terkenal dengan kekayaan mereka sampai tujuh turunan pun tidak akan habis, dipimpin oleh Diego sendiri hingga sampai saat ini sudah berkembang pesat.
"Ma, sudahlah Ma. Kenapa sih Mama selalu saja membahas soal pernikahan? Sudah aku katakan aku tidak terpikir sama sekali untuk menikah, aku tidak mau jika nantinya aku akan ditinggal lagi oleh istriku Ma. Apalagi aku tahu wanita-wanita saat ini hanya mengincar hartaku saja," bantah Diego yang sudah sangat bosan mendengar ocehannya ibunya itu yang memintanya untuk segera mencari pasangan.
"Diego kau sadar tidak, Mama ini sudah semakin tua. Mama tidak mungkin bisa untuk menemani anakmu terus-menerus. Apa kau sama sekali tidak memikirkan kebahagiaan Denis, apa kau akan membiarkan Denis bersama dengan perawatnya terus menerus? Menurut Mama akan lebih aman jika Denis memiliki ibu sambung. Lagipula Denis juga belum pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, sejak bayi saja dia sudah ditinggal oleh ibunya yang tidak bertanggung jawab itu," ucap Siska yang merupakan ibu Diego.
Siska masih ingat betul bagaimana kejadian di saat Amira mantan istri Diego, setelah sebulan melahirkan Denis meminta bercerai dengan Diego dengan alasan ada penawaran karir di luar negeri dan syaratnya ia tidak boleh membawa keluarganya. Sehingga sangat membekas di hati Diego sampai saat ini yang takut untuk membina keluarga baru.
"Aku sangat, sangat dan sangat memikirkan kebahagiaan Denis Ma, tapi aku sama sekali belum memikirkan hal itu. Lagipula aku rasa saat ini Denis sudah cukup bahagia, jadi tolong ya Ma jangan paksa aku lagi untuk mencari pasangan. Nanti jika sudah saatnya aku pasti akan mengatakan kepada Mama, sekarang aku mau pergi," ucap Diego berpamitan kepada sang ibu.
"Kau mau kemana? Ini sudah malam Diego," tanya Siska.
"Menenangkan pikiran Ma," jawab Diego lalu pergi meninggalkan rumah. Sedangkan Siska hanya geleng-geleng kepala saja melihat kelakuan anaknya itu, meskipun ia sudah tergolong berumur tetapi sifatnya masih saja seperti anak kecil yang suka ngambek jika sehabis diberi nasehat oleh ibunya.
*****
Karena tak punya pilihan lain, sementara dokter mengatakan paling lama 2 hari lagi Nenek Sania harus segera dioperasi, hingga Raisa pun memutuskan untuk menghubungi Mami Sheila yang memang sudah memberikan kartu nama kepadanya. Sheila sudah meminta Raisa untuk menghubunginya jika ia berubah pikiran. Setelah menghubunginya, malam ini pun Raisa terpaksa menemui Sheila di sebuah klub malam sesuai dengan perintahnya, tempat dimana Sheila berada.
"Sudah Mami katakan kau itu tidak punya pilihan lain Raisa. Mami sudah hafal betul dengan Anak-Anak Mami sebelumnya, awalnya mereka memang menolak tetapi pada pernyataannya mereka menerima tawaran Mami dan setelah itu mereka menjadi ketagihan karena sangat gampang untuk mendapatkan uang dengan pekerjaan yang Mami berikan. Kau tenang saja, kau akan mendapatkan keuntungan yang begitu besar. Mami yakin dengan kecantikanmu ini, kau akan mendapatkan uang itu segera asalkan kau bisa memuaskan pelangganmu," kata Sheila yang rasanya terdengar begitu ngeri di telinga Raisa. Akan tetapi ia mencoba menguatkan dirinya, terpaksa menerima pekerjaan tersebut dan siap menerima resiko apapun, karena ini hanyalah jalan satu-satunya yang ia bisa lakukan untuk menyelamatkan nyawa sang nenek yang sudah sangat berjasa di dalam hidupnya.
"Baik Mami, aku setuju. Tapi apa boleh aku meminta bayaran itu sebagai DP? Karena aku membutuhkannya, Dokter meminta untuk sebagai jaminan," pinta Raisa.
"Tentu saja boleh, asalkan kau menandatangani surat perjanjian. Mami tidak bisa dong mempercayaimu begitu saja. Bagaimana jika kau kabur, Mami tidak mau menanggung resikonya," kata Sheila berterus terang.
"Iya Mi, aku bersedia," jawab Raisa tanpa berpikir lagi.
Sheila yang sudah mempersiapkan semuanya itu pun langsung saja mengeluarkan selembar kertas lalu meminta Raisa untuk menandatanganinya.
_____
"Ha … ha … ha … lagipula kau juga sih, kenapa kau tidak mencari istri baru, padahal jelas-jelas Clarissa sudah meninggalkanmu selama 5 tahun. Aku jadi khawatir apa gagang sapumu itu sudah tidak berfungsi lagi karena sudah lama tidak disentuh oleh wanita," ledek Riky yang merupakan sahabat Diego. Ia adalah seorang pemain wanita yang selalu saja mencari mangsanya di klub-klub malam seperti saat ini atau melalui mucikari.
Di saat Diego tadi menghubunginya, Riky sengaja mengajak sahabatnya itu untuk mengunjungi klub malam, berharap Diego bisa mencari wanita lain dan melupakan masa lalunya yang kelam itu. Ia juga merasa kasihan setiap Diego bercerita tentang bagaimana ibunya yang selalu mengomel memintanya untuk mencari istri.
"Diam kau, jangan bicara sembarangan. Bagaimanapun juga milikku ini masih sangat perkasa, sudah pasti masih berfungsi dengan baik," kata Diego.
"Oh ya? Lalu selama ini kau melampiaskannya ke siapa Diego. Sudah 5 tahun lamanya, apa kau sama sekali tidak merindukan sentuhan wanita? Lebih baik kau ikuti saja apa kataku, di dalam klub malam ini begitu banyak wanita-wanita cantik, kau bisa menikmatinya dan kau juga bisa meminta mereka untuk memanjakanmu. Kau tinggal memberikan uang, lalu mereka akan melupakanmu begitu saja," ucap Riky yang mencoba mempengaruhi sahabatnya itu, meskipun di jalan yang salah tetapi tujuannya baik.
"Cih, apa kau sedang memintaku untuk mengikuti jejakmu itu? Apa kau sama sekali tidak takut jika nanti kau akan terkena penyakit dari mereka yang selalu bergonta-ganti pasangan?" Cibir Diego.
"Buktinya selama ini aku aman-aman saja. Lagipula kau tenang saja, aku juga mempunyai kenalan yang bisa memberikan kita wanita yang sudah teruji sebelumnya. Namanya Mami Sheila, bahkan dia selalu mempunyai barang baru yang sama sekali belum pernah disentuh sebelumnya, tetapi tentunya bayarannya pasti akan sangat mahal. Jika kau mau, aku akan mengenalkanmu dengan Mami Sheila. Ayolah Diego, siapa tahu nantinya kau bisa menjadikannya seorang istri dan mengikuti keinginan Tante Siska," pujuk Riky pantang menyerah.
"Apa kau sudah gila, kau menyuruhku mencari istri di tempat seperti ini? Tentu saja aku akan mencari istri yang baik-baik, bukan wanita penghibur," tukas Diego.
"Sudahlah Diego, lebih baik kau coba saja dulu apa kataku. Ingat gagang sapumu itu butuh dimanjakan oleh wanita, sekali-sekali bolehlah," goda Riky tersenyum meledek.
"Terserah kau saja," ucap Diego lalu beranjak dari tempat duduknya.
"Kau mau kemana?" Tanya Riky.
"Pulang," jawab Diego singkat dan segera berlalu.
"Diego, Diego, lihat saja sampai kapan kau akan bertahan. Baru saja membahas soal wanita kau sudah tidak kuat dan langsung pulang. Lihat saja, kau pasti akan menerima tawaranku," gumam Aldo mengulas senyum tipis.
_____
Setelah menandatangani surat perjanjian dan mendapatkan uang dari Sheila, Raisa pun langsung saja keluar dari klub dan sangat terburu-buru hendak langsung pergi menuju ke rumah sakit. Akan tetapi tiba-tiba saja …
Brak …
Tidak sengaja ia malah menabrak seseorang akibat dari terburu-buru.
"Maaf aku tidak sengaja," ucap Raisa yang masih tampak tertunduk.
"Syit! Apakah kau ini tidak punya mata, apa kau tidak bisa berjalan dengan baik sampai kau menabrakku seperti itu hah!" Bentak seorang pria sehingga membuat Raisa pun langsung saja mengangkat wajahnya, melihat ke arah pria yang di saat itu sedang menatapnya tajam, sehingga mereka berdua pun saling bertatapan.
Bersambung …
Sandiego Abimana.