"Kenapa kau pergi, Al? Bagaimana nasib anak kita yang sebentar lagi akan lahir? Kenapa semesta sangat tega! Kenapa kau meninggalkan kami, Alan!" Angelina Blaire menangis histeris sembari memeluk kemeja yang biasa dipakai oleh suaminya.
Angelina yang terpukul mengalami gangguan mental di penghujung kehamilannya. Ia selalu menganggap bahwa Alan masih hidup. Bahkan, salah mengira jika Adam adalah suaminya.
Hal itu membuat Damian Jackson, menganjurkan agar putra pertamanya itu menikahi istri dari mendiang putra keduanya.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka selanjutnya, setelah Angelina menyadari bahwa selama ini suaminya bukanlah Alan, melainkan Adam?
Sekuel dari novel Salah Kamar ( Adik iparku, Istri ku )
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 2. Aku Adam, bukan Alan.
"An. Ku mohon jangan seperti ini. Ingat perutmu," tahan Adam agar wanita ini tidak memeluknya terlalu erat. Ajaib. Kali ini untuk pertama kali, Angelina mendengar ucapannya. Karena, sudah beberapa hari ini wanita hamil itu tidak pernah merespon omongan orang lain. Ia seakan asik dengan dunianya sendiri yang di penuhi kesedihan.
"Alan, kenapa tak bilang kalau mau kembali? Aku tau, kau pasti akan pulang." Angelina berkata lembut dengan senyum yang tercipta di wajah yang pucat itu. Lalu, ia menunduk dan menarik ujung dress yang ia kenakan. "Ah, aku bahkan belum mandi. Maafkan aku ...," lirih Angelina penuh sesal. Nampak matanya sudah di genangi air mata yang sebentar lagi mungkin akan tumpah, karena ia kini mendongak untuk menatap, Adam. Pria yang merupakan kakak iparnya, namun ia kira sebagai suaminya.
Adam tak bisa menjawab. Karena, sejak tadi wanita di hadapannya ini terus memanggil namanya dengan sebutan Alan.
'Hei! Jadi, sejak tadi dia mengira bahwa aku adalah Alan? Bagaimana bisa? Aku dan adikku itu berbeda rupa dan postur tubuh. Bagaimana, Angelina bisa mengira orang lain sebagai suaminya?'
Adam sungguh tak habis pikir. Kecuali Jika dia dan Alan adalah saudara kembar. Kemungkinan mirip itu pasti lebih besar. Akan tetapi, dia dan Alan sangat jauh berbeda. Bahkan mereka terpaut usia lima tahun. Bagaimana mungkin, Angelina bisa mengira bahwa dia adalah suaminya.
"An, aku ini ... Adam. Bukan Alan!" tegas Adam seraya menatap kedua mata Angelina.
"Kau ini, jangan meledekku begitu. Aku tidak pernah menyukai abangmu. Sejak dulu sekolah, aku hanya mencintaimu seorang Alan. Tolong jangan cemburu lagi," ucap Angelina seraya merajuk. Tak lama kemudian ia kembali memasang senyumnya. Bahkan di tengah air matanya yang sedang berderai membasahi pipinya itu.
Adam tak mampu berkata-kata lagi. Ia paham jika saat ini, Angelina berada di alam bawah sadarnya. Tapi ...
'Astaga! Kenapa dia menciumku! Oh ... Alan maafkan aku. Angelina yang melakukannya.'
Adam panik, namun hanya bisa berteriak dalam hati saja. Karena, bibirnya terbungkam oleh ciuman dari Angelina. Bibir yang kenyal itu sedikit terasa asin. Karena, telah bercampur dengan air mata. Ya, mau tak mau Adam ikut menelan air mata Angelina yang sedikit pahit seperti kisah hidup wanita itu.
Bukan gak ingin menjaga kesucian dari adik iparnya ini. Akan tetapi, Adam tak bisa melepas rangkulan dan ciuman Angelina yang begitu erat. Selain ia menikmati juga, sesapan demi sesapan dari wanita hamil yang sangat agresif ini.
Memang, terkadang hormon di trisemester terakhir akan membuat beberapa wanita hamil menjadi lebih agresif dan mudah terbakar karena rangsangan. Jadi, apa yang Angelina lakukan adalah hal wajar. Apalagi, ia mengira jika pria berada di hadapan saat ini adalah suaminya.
Adam pada akhirnya berhasil mendorong wajah Angelina. Alan tetapi, dengan cepat wanita itu kembali mencium Adam dengan ganas. Bahkan, ia sampai menarik kerah kemeja Adam, hingga kancingnya lepas dan berjatuhan.
Dari ujung tangga di ruang sebelah, Damian baru saja turun hendak menuju ruang kerjanya. Namun, mendengar ada suara decapan, maka pria paruh baya itu memutuskan untuk berbelok dan ...
"ADAM!!" suara baritonnya pun menggelegar.
Mau tak mau Adam dengan sekuat tenaga, mencoba melepaskan tautannya dengan Angelina. Meskipun, ia harus mendorong wanita itu lebih bertenaga.
"Dad, tolong jangan salah paham. Ini, tidak seperti kelihatannya," jelas Adam kelabakan. Karena ia tak mau sampai Damian salah paham.
"Pelayan!" Damian berteriak kencang memanggil para pelayan. Hingga, dalam waktu singkat dua hingga tiga pelayan datang tergopoh-gopoh menghampiri ruang belakang.
"Tolong antar nona muda kalian kembali ke kamar. Dan, jika keluar kamar jangan di tinggal sendirian seperti ini. Mengerti!" titah Damian dengan suara tegasnya. Hingga, sebut membuat para pelayan mengganggu cepat.
Ketika, mereka hendak mendekati Angelina. Wanita itu justru bersembunyi di belakang tubuh Adam. Kemudian, Angelina pun menjerit dan menangis.
Di sela tangisnya ia berkata. "Aku tidak mau kembali ke kamar dengan mereka. Aku mau sama kamu Al. Kamu kan udah janji sama aku ...!"rintih Angelina menyayat hati.
Melihat itu, Adam langsung bingung. Pria itu tak tau harus menjawab apa. Ia pasrah, membiarkan Angelina kembali merangkul pinggangnya. Bahkan, Damian sendiri terlihat menghela napas berat.
Nampaknya, gangguan mental yang dialami oleh Angelina sudah semakin parah. Kini, dia bahkan menganggap jika Adam adalah suaminya. Padahal, Adam dan Alan adalah dua sosok yang berbeda. Mereka hanya memiliki tinggi yang sama. Bahkan kontur wajah serta postur tubuh sangat berbeda jauh.
Damian terlihat memijat pangkal hidungnya. Ia pun berlalu setelah mengatakan perintahnya, agar Adam segera menemuinya diruang kerja. Lalu, Adam segera mengusir para pelayan karena Angelina terus terisak.
Adam menarik lengan Angelina, dan ia berbalik agar dapat melihat kedua mata wanita itu. Lalu, Adam pun berkata, seraya mengusap air mata yang berderai di pipi tirus Angelina. Kesedihannya selama hampir dua pekan ini, sungguh memakan habis tubuhnya. "An, kembalilah ke kamar. Aku ... aku akan menyusulmu nanti," ucap Adam terbata, berusaha membujuk Angelina dengan janji yang ia tak tau bagaimana jadinya nanti. Karena tak mungkin ia masuk ke dalam kamar mendiang sang adik.
"Jangan ingkari janjimu lagi. Aku akan menunggumu di kamar," ucap Angelina, seraya melabuhkan ciumannya kembali ke bibir Adam. Tentu saja, hal itu membuat kedua mata Adam kembali membola.
Lagi! Oh, Alan. Ini sungguh berbahaya. Apa kau tau jika selama ini aku jatuh cinta pada istrimu. Kenapa dia terus menciumku. Aku ingin melupakan perasaan ini. Tapi kenapa kau malah pergi ...!
Adam dengan cepat memundurkan wajahnya. Memaksakan kedua sudah dari bibirnya melengkungkan senyum. Ia tak mau, Angelina menyadari penolakannya dan kembali mengguncang jiwa wanita itu. Entah kenapa, setelah mereka berciuman tadi, Angelina nampak kembali seperti sedia kala.
Angelina kembali ke kamar dan Adam berniat menemui, Damian di ruang kerja. Ternyata, susah ada Katie, wanita paruh baya cantik yang merupakan Mommy-nya.
"Ad, kemarilah, Nak," panggil Katie lembut. Wanita paruh baya ini tak hanya pernah mengeluarkan suara dengan nada kencang dan tinggi sekalipun ia marah.
Adam lantas segera menghampirinya. Duduk di depan mereka, kedua orangtuanya. Damian telah menatapnya begitu serius. Pertanda ada hal besar yang akan diucapkan oleh pria itu. Hingga, Adam merasa kesusahan saat menelan ludahnya. Jakunnya naik-turun pertanda tegang.
"Ad, Mommy tau jika selama ini, kamu menyimpan perasaan terhadap adik iparmu. Tapi, kami saat ini tidak sedang bermaksud untuk membahas itu. Kami berdua ... tau, bahwa kau itu paling mengerti bagaimana menempatkan diri. Maafkan kami, jika meminta pengorbanan darimu demi, Alan," tutur Katie ambigu, sehingga hal tersebut justru menciptakan buliran keringat sebesar jagung di pelipis, Adam.
"Ad ..." Adam lantas menoleh ke arah Damian ketika ia mendengar suara bernada tak seperti biasa keluar dari mulut pria yang sangat ia hormati itu. Terlepas, dari sikap tegas dan kerasnya.
"Nikahilah, Angelina!"
Duarr!
Adam seketika merasa tak lagi memijak pada bumi.
...Bersambung ...
akhir yg membahagiakan utk semuanya
terimakasih author
Author kreji up hari ini .
Mohon dukungannya ya, like, komen, gift dan juga votenya.
Beri rating bintang lima juga.
Terimakasih.
Nantikan sekuelnya yang akan menceritakan tentang Laura dan Asisten kaku Aziel.
Sayang kalian banyak-banyak.