NovelToon NovelToon
Noda Di Seragam SMA

Noda Di Seragam SMA

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ayuza

Ranum Nayra harus hidup menderita dengan sang ibu serta adiknya yang masih balita, setelah ayahnya memilih menikah lagi dengan wanita kaya raya yang baru dikenalnya.
Apakah Ranum akan tabah menerima setiap takdir yang sudah tertulis untuknya?
atau malah sebaliknya menyerah di tengah jalan?

Cus, di baca bastie supaya nggak penasaran😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepanikan Ranum

"Aku rela melakukan apa saja tante, asal tante memberikan aku pinjaman." Ranum masih saja mengiba meski ia sudah diusir beberapa kali oleh Angel.

Tanpa diduga Angel malah menjambak rambut Ranum. "Kenapa tidak kamu jual saja tubuhmu yang tidak berharga ini? Dengan begitu kamu akan mendapat uang tanpa harus datang meminta belas kasihan dariku!" ketus Angel yang semakin keras menjambak rambut Ranum. "Kamu jangan pernah berharap!" sambungnya lagi membentak Ranum.

Sedangkan Ranum yang di jambak tidak melawan, ia hanya diam saja meski jambakan Angel terasa sangat sakit di kepalanya. "Tante, tolong aku … ." Air mata Ranum sudah dari tadi menetes membasahi pipinya.

Angel yang terlanjur marah menampar pipi Ranum, dan dengan gerakan cepat menyeret tubuh kurus Ranum ke halaman tidak sampai di si situ ia lalu mengambil air memakai ember dan tanpa aba-aba menyiram tubuh Ranum. Hingga suara tangis Ranum terdengar sangat pilu alam semesta pun menjadi saksi bisu bagaimana ibu tirinya begitu kejam terhadap dirinya.

Setelah menyiram Ranum, Angel mengancam Inem. "Jangan sampai mas Rudy tahu, kalau bibi sampai buka mulut, segera angkat kaki dari rumah ini!" ucap Angel mengancam Inem membuat nyali Inem menciut seketika. "Cepat bibi masuk dan biarkan saja anak j*l*ng ini disini!" serunya menyuruh Inem masuk ke dalam rumah.

Inem yang tidak ada pilihan lain menuruti perintah Angel meski ia kasihan kepada Ranum.

Tidak lama setelah Inem pergi, Ranum berdiri dengan pakaiannya yang sudah basah kuyup. Ia juga melihat Angel pergi dari sana meninggalkanya sendiri ia juga mendengar suara Angel yang menutup pintu utama dengan sangat kasar.

"Ya Allah, rasanya aku tidak sanggup lagi berenang dalam kejamnya arus dunia ini," gumamnya lirih.

Gerimis pun mulai membasahi bumi seakan ikut bersedih, alam semestapun ikut menggambarkan kesedihan Ranum, ia kemudian dengan langkah gontai keluar dari halaman rumah yang begitu luas.

"Kakiku sepertinya tak mampu lagi berjalan di terjalnya lika-liku kehidupan ini Ya Allh." Ranum membatin sambil terus berjalan.

***

Semua mata tertuju pada Ranum yang mungkin terlihat seperti orang gila bajunya yang compang-camping dan juga basah kuyup. Namun, itu semua tidak ia hiraukan dan ia tetap saja berjalan melawan dinginya malam. Gerimis yang tadi tiba-tiba saja berubah menjadi hujan yang deras ditambah kilatan petir meyambar, membuat siapa saja pasti takut berjalan dibawah guyuran hujan seperti saat ini namun tidak dengan Ranum yang seolah tidak memperdulikan itu semua.

"Harus kemana lagi aku mencari uang? Buat membawa Ibu berobat ke rumah sakit," ucap Ranum lirih, ia ternyata memang benar-benar sangat membutuhkan uang.

*

Beberapa jam berlalu akhirnya Ranum sampai di gubuk reotnya, ia melihat sang ibu masih tertidur lepap namun ada yang aneh Ranum melihat wajah ibunya semakin memucat.

Ranum yang merasa ada yang tidak beres, mencoba menggoyang-goyangkan tangan Rita sambil memanggil sang ibu dengan suara bergetar. "Ibu, Ibu … Bu," panggilnya lirih. Akan tetapi Rita sama sekali tidak meresponnya sehingga membuatnya panik.

Tanpa pikir panjang dengan gerakan cepat ia keluar berlari ingin meminta bantuan kepada tetangganya yang selama ini selalu membantunya, bajunya yang saat ini basah tidak dihiraukan lagi yang terpenting baginya adalah bagaimana cara membawa ibunya ke rumah sakit meskipun dia tidak memiliki uang sepeserpun.

Kebetulan rumahnya sangat dekat sekali dengan tetangganya oleh sebab itu, Ranum tidak memerlukan waktu yang lama untuk bisa cepat sampai di rumah tetangganya itu. Ia langsung merasa sedikit lega saat melihat lampu tetangganya masih menyala, itu menandakan sang pemilik rumah belum tidur dengan badan yang menggigil ia mengetuk pintu.

"Bi Ijah, apa bibi belum tidur?" tanya Ranum sambil terus saja mengetuk pintu. "Bibi, ini Ranum," ucapnya dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.

Tidak berselang lama Ijah membuka pintu setelah tahu siapa yang datang ke rumahnya sudah jam dua dini hari. "Ranum, kenapa pakaian kamu basah kuyup begini, Nak?" tanya Ijah. Yang melihat Ranum menggigil.

"Bi tolong bantu a-aku, Ibu, I-ibu … ." Lirihnya tidak mampu melanjutkan kalimatnya.

"Bu Rita kenapa Ranum, ngomong yang jelas?" Ijah juga langsung terlihat panik saat melihat Ranum meneteskan air mata. Detik itu juga ia mengambil payung lalu bergegas menuju ke rumah Rita namun sebelum itu ia sempat memberikan Ranum handuk.

Ijah adalah perawan tua yang tidak pernah menikah, selama ini hanya ia lah seorang yang peduli dengan keluarga Ranum karena ia merasa sangat kasihan melihat Rita yang sakit-sakitan dan harus menjadi tulang punggung untuk kedua putrinya, karena ayah Ranum lebih memilih meninggalkan keluarganya demi wanita yang memiliki segalanya.

*

*

Pukul 22:41 Ramun terus saja mondar mandir di depan kamar rawat inap sang ibu sambil menggengdong adiknya yang sedang rewel.

Sementara di dalam Ratih sedang berjuang antara mati dan hidup. "Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" Pikiran Ranum saat ini sudah tidak karuan. Ia kemudian duduk termenung tidak menghiraukan adiknya yang terus saja menangis di dalam gendongannya. Saat mengingat ucapan temannya yang bernama Vira waktu di sekolah beberapa hari yang lalu.

🍃….

Ranum yang sedang duduk sendiri di dalam kelas tiba-tiba dihampiri oleh temannya yang bernama Vira.

"Lu ngelamun saja, Num," kata Vira menyapa Ranum sambil duduk di sebelahnya.

"Eh Vira, kamu nggak pergi ke kantin?" tanya Ranum dengan sopan saat melihat Vira juga ikut duduk.

"Tadi sudah, ini baru balik lagi ke kelas dan ini buat lu." Vira memberikan Ranum dua bungkus roti, ia ternyata memang sengaja membeli roti itu untuk Ranum.

Ranum yang sebenarnya lapar tapi malu untuk mengambil roti itu malah menggeleng. "Tidak usah Vir, kamu saja yang makan kebetulan aku sudah kenyang." Ia menolak dengan suara lembut karena ia takut Vira akan tersingung saat ia tidak mau menagmbil roti itu.

"Nih ambil, gue kenal siapa lu, Num jadi jangan menolak apapun yanh gue berikan termasuk roti yang cuma dua bungkus ini," ucap Vira yang semakin menyodorkan dua roti itu.

Saat Raum terus saja menolak tiba-tiba saja perutnya berbunyi membuat Vira langsung tersenyum.

"Tuh kan, perut lu kagak bisa bohong," seloroh Vira sehingga membuat Ranum tidak bisa mengelak lagi.

Sebenarnya hal seperti ini sudah terbiasa Ranum alami dimana ia sering sekali duduk sendiri di dalam kelas waktu jam istirahat tiba, ia juga sering kali menahan rasa perih di perutnya saat rasa lapar mulai menyerang.

"Makan gih, jangan di pandang terus kasihan cacing-cacing di dalam perut lu minta di isi." Lagi-lagi Vira menyuruh Ranum untuk memakan roti itu.

Ranum dengan malu-malu mengambil roti itu sambil berkata, "Apa kamu bisa membantuku, Vir?"

1
Idha W
mulai bosan AQ bacax, pemeran makin bertambah, yang AQ nantikan kapan ranum balas dendam ke ibu tiri n Kaka tirix itu.
Idha W
trus kapan kbusukan ibutiri kebongkar
Idha W
aisss kurang seruh, belum ayahx ranum melihat menantux sudah meninggak
Idha W
kurang dewasa wajahnya
Idha W
Luar biasa
Idha W
nauzubillah
Idha W
jdi bingung witma ini siapa
Ayuza Y.A🌹: Maaf kak typo di namanya🙏🙏
total 1 replies
Anita noer
knp ga home schooling aja
Anita noer
Luar biasa
Cristabel Ier
Ranum eng-ong banget sich
🙄🙄
Armah Maulana
Sonia mulutx ceplas ceplos
Jumiah
lanjut
Wy Ky
ok
Nani Nuraeni
udh lupa akurnya thor kelamaan
Ayuza Y.A🌹: Authornya nggak lupa alur, maaf ya kak karena sudah menunggu lama🙏🙏
total 1 replies
Tarmi Widodo
aq suka cerita Soni dan Bagas seru
Tarmi Widodo
kocak abis kau Sonia, good job
Eko Nur Yanto
Ranum itu bego apa goblok ya ,jelas2 di ancam kayak gitu ngak minta perlindunga sama Suaminya malah,cuma Cerita sama Sonia
Armah Maulana: begox kebangetan si ranum
total 1 replies
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Eko Nur Yanto
Lumayan
Siti Car qori
seru ceritanya tapi banyak karena nya jadi kagok bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!