NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGAJAK JALAN-JALAN

Bu Anita memang tak menyangka kalau Sam bisa melewati ini semua dengan tegar, melihat keseriusan Sam terhadap Asri, Bu Anita berpikir bahwa memang mungkin Sam adalah jodoh Asri.

Karena sudah melamar Asri, Sam tak ingin ada yang di sembunyikan apapun itu, jadi Sam mengatakan pada Bu Anita, bahwa dirinya akan menghadiri persidangan melawan Herman.

"Kamu berurusan apa lagi dengan Herman?"

Tanya Bu Anita merasa khawatir akan Herman menjadi ancaman bagi hubungan Asri dan Sam.

"Aku menuntut Herman Tante, Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, karena dulu mencoba memisahkan Aku dengan Asri, juga mengambil hak orang"

"Jadi kapan persidangan itu?"

"Besok Tante, Aku mohon doanya, supaya semuanya lancar, dan Aku bisa segera menikahi Asri"

Bu Anita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan agar semuanya berjalan lancar, Setelah obrolan selesai, Sam meminta izin pada Bu Anita, mengajak Asri pergi jalan-jalan.

"Mamah izinkan Kalian saat ini, tapi ingat jangan membuat Asri capek, Asri punya anemia Sam, dan juga lemah kandungan"

Sam merasa kaget mendengar bahwa kandungan Asri lemah.

"Baik Tante Aku akan menjaga Asri dengan segenap hati Aku"

Mendengar kata-kata itu membuat Asri semakin mencintai lelaki yang ada di hadapannya itu, Asri tersenyum hangat pada Sam, begitu juga Sam membalas senyuman itu dengan hangat.

Bu Anita ikut bahagia dan tersenyum melihat aura kebahagiaan Putrinya.

Tini akhirnya sudah boleh pulang oleh dokter, Bu Heni mengemas pakaian Tini, dan kemudian mengajak Tini untuk pulang.

"Ayo sayang sudah beres nih"

Tini seperti lemas tak bergairah, Ia pun berjalan dengan pelan bersama Bu Heni.

Bu Heni sekarang tak tahu harus melakukan apa, saat ini suaminya memang bebas bersyarat tapi besok akan menghadapi persidangan, akan kah suaminya bisa bebas, atau malah menjadi tahanan negara.

Bu Heni pun mengabari suaminya bahwa dirinya saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke Jakarta.

"Hati-hati ya Mah, maafkan papah tidak bisa menjemput"

"Gak apa-apa Pah, Pah besok jam berapa sidangnya?"

"Sekitar jam 1 setelah Dzuhur"

"Lalu papah sudah menyiapkan apa untuk pembelaan Papah nanti"

"Tidak ada bukti Mah, yang memberatkan Papah, cctv itu sudah di rusak oleh orang suruhan Papah kemarin, jadi Papah mungkin akan bebas"

Bu Heni hanya diam, merasa cemas akan kah yang dikatakan oleh suaminya itu benar, bahwa besok suaminya tidak akan di tetapkan sebagai tersangka.

Sam kini membawa Asri ke hotel Lembang, tempat di mana, Mereka pertama kali saling menyatakan cinta.

"Sam.. Kita mau apa ke hotel?"

Asri sudah berpikiran yang tidak-tidak, akan kah Sam akan mengajaknya berhubungan intim lagi.

"Kamu kenapa.. Kok seperti takut melihat Aku"

Asri memandangi kekasihnya itu dengan wajah cemas.

"Hey.. Aku gak mau ngapa-ngapain Kamu kok, jangan mesum pikirannya"

Asri pun tersenyum lalu mengatakan,

"Apaan sih, kan Aku tanya kita mau apa ke hotel"

Lalu Sam menunjukkan sebuah danau yang dulu pernah di datangi, untuk menyatakan cintanya pada Asri.

"Oh iya Aku ingat"

Kini bayangan itu kembali lagi ke masa lalu, Asri mengingat lagi ketika Sam mencium bibirnya untuk pertama kalinya.

"Kita ke sana yuk.. ?"

Ajak Sam kepada Asri sambil berbisik di telinganya, tanpa menjawab, Asri langsung berjalan menuju danau tersebut.

Asri tertawa tersenyum kemudian berkata,

"Aku rindu tempat ini, terakhir Aku kesini bertemu Kamu tapi, Kamu pergi meninggalkan Aku"

Asri kini mulai berkata manja pada Sam, melihat kelucuannya, Sam ikut tertawa kecil kemudian menjawab,

"Aku minta maaf sebanyak-banyaknya Aku minta maaf atas apa yang sudah ku lakukan waktu itu, Aku memang jahat meninggalkan Kamu, maafkan Aku ya sayang"

Asri langsung menggenggam tangan Sam, lalu mengatakan,

"Aku maafkan semua kesalahanku Kamu, tapi setelah ini jangan pernah tinggalkan Aku lagi ya"

Sam tersenyum lalu Ia mengecup kening Asri dengan lembut, lalu mereka berpandangan dengan penuh cinta, Sam pun mendekati wajah Asri sangat dekat, lalu mengatakan sesuatu.

"Aku rindu sama Kamu, bolehkah Aku mencium Kamu"

Sam berbicara sangat dekat dengan wajah Asri membuat jantung Asri berdegup kencang, tanpa membalas ucapan Sam Asri lebih dulu mencium bibir Sam, lalu Sam membalas ciuman itu dengan lembut, saling menggenggam tangan, mereka pun berciuman dengan penuh cinta.

"Aku sangat mencintaimu"

"Aku juga"

Lalu setelah itu, mereka menaiki perahu yang memang di sediakan oleh hotel, Asri tersenyum senang menikmati pemandangan indah danau di belakang hotel Lembang.

Sambil duduk di perahu Sam memeluk Asri dari belakang, dan berkata,

"Ibu pasti tersenyum melihat Kita"

Asri menjadi Terenyuh mendengar Sam mengatakan soal ibunya.

"Sebelum menikah Aku ingin mengunjungi makam Ibu Kamu Sayang"

"Iya nanti Aku akan ajak Kamu"

Lalu Asri meminta permintaan satu lagi kepada Sam.

"Permintaan apa Sayang?"

"Aku mau menikah di Rumah Kamu, dan tinggal Di rumah Kamu"

Sam sangat bahagia mendengar permintaan Asri.

"Kalau itu mau kamu, nanti Kita bicarakan dengan Mamah kamu ya"

Dan Mereka pun menikmati kebersamaan hingga sore hari.

Berhubung hari ini hari libur, Bu Alya mendatangi rumah Putranya.

"Assalamualaikum"

Ucap salam Bu Alya, namun tak ada yang menjawab, pintu terbuka sedikit, Bu Alya pun masuk tanpa permisi, ketika masuk Bu Alya melihat rumah yang cukup berantakan, lalu melihat Makmun yang sedang makan sendirian.

"Makmun.. Kamu makan sendirian?"

Makmun kaget dengan kehadiran ibunya yang tiba-tiba.

"Mamah.. dari tadi disini?"

"Gak.. Mamah baru sampai, mamah sudah ucap salam, tapi gak ada yang jawab, Lia mana? Kok rumah berantakan Mun?"

Lalu Bu Alya mendekati sang Anak dan betapa terkejutnya ketika Makmun sedang makan, makanan yang di beli melalui online.

"Istri kamu ga masak hari ini?"

Makmun jadi tak selera makan, mendengar ibunya banyak bertanya.

"Mah sudah lah Aku sedang makan, Lia masih tidur dia di kamar"

"Apa.. masih tidur, jam segini belum bangun?"

Lalu Lia tiba-tiba datang dan langsung menjawab ucapan ibu mertuanya.

"Kenapa Mah memangnya, ini rumah Aku terserah Aku mau bangun jam berapa pun"

Bu Alya sangat syok mendengar jawaban dari Lia, begitu pun dengan Makmun, Ia merasa istrinya tidak sopan dalam berbicara.

"Lia... Jangan seperti itu dong, mamah mau berkunjung ke rumah Kita, Kamu harusnya buatkan makanan atau minuman untuk Mamah"

Lia hanya terdiam memandang Mertuanya juga Makmun, rasa kesalnya masih ada dalam hatinya, rasa tak terimanya kehilangan anak masih belum Ia terima, apalagi ketika ingatannya pulih rasa-rasanya Lia ingin memaki ibu Mertuanya itu.

"Aku sedang tidak masak, Aku pesankan online saja"

Bu Alya sedikit curiga jika menantunya ini sedang bertengger dengan Anaknya.

"Lia gak usah, Mamah datang kesini hanya ingin main, bertemu Kalian, sekalian Mamah mau kasih jamu ini untuk Kamu"

Lia semakin kesal mendengar mertuanya memberikan jamu subur untuk rahimnya, sudah tak tertahankan rasa amarahnya akhirnya Lia berkata,

"Mah.. Jangan berlaga sok menjadi mertua yang baik, Aku sudah ingat semua Mah, Aku ingat bagaimana Aku kecelakaan hingga Aku koma waktu itu"

Bu Alya terkejut mendengar bahwa Lia telah mengingat semuanya.

"Apa, jadi ingatan Kamu sudah pulih"

"Iya.. Aku ingat betul mamah menyuruh ku menaiki kursi yang sudah rapuh, dan mamah sengaja meninggalkan Aku membenahi gorden sendiri, supaya Aku jatuh dan Aku celaka iya kan Mah"

Lia berbicara dengan nada cukup meninggi, Bu Alya sungguh sudah menyesali perbuatannya, tapi Ia tak ada berniat sengaja untuk mencelakai menantunya.

"Kamu jangan salah paham Lia, mamah memang menyuruh Kamu membenahi gorden, tapi mamah ga berniat mencelakakan Kamu"

Bu Alya berbicara dengan sedikit rasa ingin menangis, lalu Bu Alya meminta maaf atas semua kejadian waktu itu.

"Mamah minta maaf Lia, Mamah tidak pernah sengaja mencelakai Kamu"

Lia pun melemah Ia merasa tak terima dirinya di bohongi selama ini, lalu Makmun berusaha memberi arahan bagi keduanya.

"Sayang Lia, Aku mohon ikhlas Sayang, ikhlaskan anak Kita di alam sana, Aku mohon sudah cukup Kamu marah dengan Aku dan Mamah, tolong Lia"

Makmun memohon sambil menggenggam tangan Lia, yang tengah duduk di lantai, Bu Alya pun mendekati Lia, lalu Ia meminta maaf lagi untuk kesekian kalinya.

"Maafkan Mamah Lia, tolong maafkan Mamah, sekarang apapun yang akan Kamu lakukan, mamah tidak akan marah, Kamu tidak beres-beres rumah tidak cuci piring bahkan tidak masak pun, Mamah gak akan ikut campur"

Lia menangis kecil, lalu Ia memeluk suaminya dengan hangat, dan kemudian berkata,

"Baik, Aku akan melupakan semua ini"

Makmun pun tersenyum dan Ia terus memeluk sang istri hingga rasa hatinya mulai tenang, barulah Ia lepaskan pelukan itu, begitu juga Bu Alya, Dia semakin kasihan pada Lia jika Makmun harus berpoligami.

1
Alang Sari
konflik di dalam cerita cukup rumit namun salut bagi penulis bisa menjabarkan dengan detail, dan tersusun rapih
Alang Sari
ceritanya menarik, semakin penasaran
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!