Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
Karena sangat lelah paginya Anna bangun kesiangan , perutnya terasa sangat lapar karena malam harinya dia melewatkan makan malamnya karena tertidur dan sepertinya ia juga melewati waktu sarapannya .
Dilihatnya sekelilingnya , sampai saat ini pun dia tak percaya jika dia tinggal di kamar yang begitu besar dengan penataan yang apik . Warna putih gold yang mendominasi membuat ruangan itu terlihat elegan . Dan ranjang empuk dengan ukuran king size ini membuat dia bisa tidur senyenyak ini .
Setelah membersihkan diri Anna segera turun ke bawah untuk mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya . Dia merasakan tatapan para maid yang sedang menatapnya heran , dan Anna tak bisa menyalahkan karena kemarin hanya kepala pelayan yang mengetahui kedatangannya .
" Anda mencari sesuatu Nona !? "
Seorang maid yang masih seumuran dengannya terdengar menegurnya dengan sangat ramah .
" Ehhmm semalam.aku melewatkan makan malamku ... dan perutku sangat lapar . Apakah aku bisa meminta sesuatu untuk mengisi perutku "
" Tentu saja ! Mari ikut saya ke dapur , tadi pagi tuan Zahid menyuruh kami membuat banyak makanan lndonesia . Mungkin itu dimaksudkan untuk anda Nona . Apa anda benar dari lndonesia ?? "
" Iya benar . Bukannya Tuan Zahid tidak tinggal disini Mbak ?? ":
" Mbak !? Panggil nama saya saja , panggil saya Rose . Tuan Zahid dan Nona Violetta memang lebih memilih tinggal di apartemen . Hanya Tuan besar dan Tuan muda Abbio yang tinggal di sini "
Mereka akhirnya berjalan menuju ke arah dapur sambil berbincang .
" Hai Rose , sesuai namamu kau cantik sekali !! Kau bisa memanggilku Anna "
" Hai juga Nona Anna , anda bahkan seperti seorang bidadari "
Dua gadis itu selanjutnya tertawa bersama , mungkin karena umur yang tak beda jauh maka dia gadis itu cepat sekali akrab . Tapi langkah mereka terhenti ketika suara seseorang terdengar dari belakang mereka .
" Apa yang kalian lakukan di dapur menjelang siang seperti ini !!?? "
" Nyonya Dwayne !! "
Anna melihat Rose langsung berdiri dengan sikap hormat ketika melihat wanita kepala pelayan yang semalam bertemu dengannya .
" Maaf , saya hanya ingin mengambilkan nona Anna makanan . Dia tidak sempat makan pagi tadi "
Wanita itu kemudian memandang Anna dengan tatapan tajam . Pandangan yang Anna sendiri tidak bisa mengartikannya .
" Jika anda ingin mendapatkan makan pagi maka anda harus bangun pagi ! Anda adalah tamu jadi bersikaplah seperti layaknya seorang tamu . Dan bangun sesiang ini saya rasa bukan sikap yang baik seorang tamu "
" Maaf ... semalam saya terlalu lelah hingga sampai bangun kesiangan "
" ltu bukan alasan !! Baik berikan dia makanan yang dia inginkan . Tapi jika besok ingin sarapan maka berusahalah untuk bangun tepat waktu "
" Baik ... "
Setelah wanita parubaya itu pergi , Rose kembali menghampirinya dan membimbing Anna ke sebuah meja makan dengan ukuran lumayan panjang . Ada dua belas kursi yang berjejer memanjang dan saling berhadapan .
" Jangan di ambil hati soal kata kata Nyonya Dwayne , sudah tiga puluh tahun lebih dia mengurus keluarga ini . Tuan besar sangat mempercayainya untuk mengurus mansion ini sekaligus tiga putra dan putrinya . Apalagi sejak Nyonya besar meninggal , bisa dikatakan dia yang memegang kendali penuh dengan urusan di mansion ini "
Anna mengambil piring berisi makanan yang di sodorkan oleh Rose . Dan dengan segera ia memakannya karena perutnya sudah benar benar lapar .
" Pelan pelan Nona , tidak akan ada yang meminta makanan itu " kata Rose sambil tertawa .
Selesai makan Anna bangkit bermaksud untuk mencuci piringnya sendiri .
" Jangan Nona ! Biar saya yang membawa piringnya ... tuan Zahid sudah berpesan tadi pagi untuk melayani Anda . Dia akan marah jika melihat Nona mengerjakan semua sendiri !! "
" Tapi ini hanya sebuah piring ... "
" Tolong Nona jangan buat saya bermasalah nantinya "
" Ya sudah ... terima kasih sekali kau sudah mau menemani aku makan di sini . Apa aku boleh bertanya !? Apa kau tahu dimana dan bagaimana aku bisa datang ke universitas XXX !!? "
" Nona akan kuliah disana ? " tanya Rose sambil mencuci piring kotor milik Anna .
Anna hanya mengangguk dan tersenyum , rencananya hari ini dia akan ke kampus barunya untuk mengurus segala sesuatu agar dia bisa secepatnya menimba ilmu di sana .
" Aku yang akan mengantarmu .... "
Dan dua gadis itu langsung tertunduk ketika tahu dari mana asal suara bariton itu .
aku suka ceritanya .