NovelToon NovelToon
Panggilan Takdir Sang Kultivator Semesta

Panggilan Takdir Sang Kultivator Semesta

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Qian Shan

Jiang Ruo, anak dari seorang jendral besar di Kekaisaran Jiang,harus menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Jiang kun.
karna konspirasi Kekaisaran yang mengharuskan ia berpisah untuk waktu yang lama.
belum lagi,ia harus berjuang dalam dunia kultivator yang kejam.
dimana segala sesuatu di ukur dri kekuatan.
bagaimana perjuangan seorang Jiang Ruo hingga ia sampai pada panggilan takdirnya sebagai kultivator semesta.....???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Dan Nasehat

Siang itu_!di atas bukit yang menghadap langsung ke arah desa bambu hitam.dua orang berbeda umur tengah berdiri memandang indahnya keasrian desa yang di kelilingi bukit dan aliran sungai yang membatasi hutan.

"Ruo'er_?bagi sebagian orang di Kekaisaran Jiang,mungkin ayahmu di anggap pemberontak bahkan lebih buruk,ia di cap sbgai penghianat.tapi bagi sebagian yang lain_! sosok ayahmu adalah pahlawan.sebelumnya paman kira akan bertemu dengan ayahmu di sini,namun lebih dari itu_?nyatanya aku bertemu dengan pewaris sang Jendral no satu sekaligus pahlawan Kekaisaran Jiang_!aku menceritakan ini,bukan tanpa maksud. sekarang umurmu sudah cukup pantas untuk mengetahui segala sesuatu, dan paman harap_!sosok Saudara Kun dengan jiwa besarnya itu menurun padamu dengan tekad dan kesetiaan yang sama_!"Sosok itu adalah jendral wei,yang sengaja mencari keberadaan jendral kun,ayah dari Jiang Ruo.sementara mendengarkan semua cerita jendral wei ttg ayahnya,tangan Ruo mengepal keras.ia merasakan kecamuk emosi,usia mendengarkan cerita ayahnya yang ternyata seorang jendral besar.

Ada kebanggaan yang diri sebagai putra dri Jendral yang di juluki dengan kehebatan dan kesetiaan no satu di Kekaisaran Jiang.namun ketika memikirkan hal yang membuat ayahnya terpaksa meninggalkan tanah kelahiran dan harus berpisah denganya_?ada perasaan marah namun tak bisa di gambarkan.manik matanya kelam dan sangat tajam menatap ke arah dana,dengan mata yang mulai berkac kaca.

"Paman wei_?terimakasih_!terimakasih telah berbaik hati berkunjung dan mau menceritakan sebagian ttg identitas ayahku yang selama ini Ruo'er hanya tau kalo ayahku hanya seorang jendral biasa dari paman Guo Ming.jika suatu saat aku bertemu dengan ayah,aku pasti akan memberi tau ayah ttg kunjungan paman wei saat ini_!"ujar bocah 12 tahun dengan tegas.dalam hati bocah itu tersirat niat yg tak di katakan dan ada tekad yang tak bisa di ungkapkan,hal itulah yg sedang berkecamuk dalam hati Ruo saat ini.

"Paman melihat tekad yang sama pada dirimu nak_!dan paman akan menunggu sampai tekad itu terwujud.tetaplah berlatih dan jangan pernah merasa bahwa dirimu memiliki batasan.karna jika kamu berfikir demikian, maka akan sia sia semua yang sudah kamu latih selama ini,terutama_?!jadilah seseorang yang selalu layak dan jadilah kuat"tutur jendral wei berpesan dan menasehati Ruo seakan akan ia tengah menasehati keponakanya sendiri.

"Terimakasih paman,Ruo'er akan mengingat semua nasehat paman_!"pungkas Ruo berucap tulus pada jendral wei,hingga tak terasa hari sudah menjelang sore yang mengharuskan Jendral Wei menyudahi kunjungannya.

" Sepertinya waktu berkunjung ku sudah selesai_!meski paman masih ingin berbincang dengan mu_!Haiihh_baiklah.kalau begitu paman pamit sekarang dan jika nanti nak Ruo bertemu dengan saudara Jiang Kun,sampaikan salam ku padanya_!"

"Eum_!tentu_tentu akan Ruo'er sampaikan paman." Ruo mengangguk tegas mengiyakan permintaan jendral wei.yang tak lama kemudian,pertemuan itupun selesai ketika jendral wei melesat dari tempat nya dengan Ruo semula,menyisakan putra dari Jendral Kun itu sendiri yang masih berdiri menatap lurus pada desa bambu hitam.

"Ayah_?Ruo'er tak tau harus memulai dari mana_?tapi Ruo'er yakin,dengan menjadi kuat, Ruo'er bisa membersihkan nama ayah" gumam Ruo penuh tekad dan sejurus kemudian ia pun meninggalkan tempat itu kembali pulang ke kediamannya.

Sesampainya Ruo di rumah_"Kau Darimana saja Ruo'er_?tidak biasanya kamu tak pulang untuk makan siang_?"tanya paman Guo menyambut kepulangan Ruo di rumah

"E__itu paman_?Ruo'er ketiduran di lapangan bukit atas sana" kilah Ruo memberi alasan.karena ia tak ingin mengatakan tentang pertemuannya dengan jendral Wei,setidaknya untuk sementara waktu.

"owhh_ya sudah_!mari kita makan,tentu kamu sudah lapar bukan_?" ucap pamn Guo,yang sebenarnya ia menyadari kalau Ruo sedang menutupi sesuatu namun ia memilih tak mau ikut campur.

"E__Paman_?ada suatu hal yang hendak Ruo sampaikan pada paman"ucap Ruo memulai perbincangan di sela waktu makan.

"Hal apa itu nak_? "mata paman Guo sedikit menelisik ke arah Ruo

" itu__anu paman_?Ruo berniat melatih kultivasi Ruo di hutan sebelah barat desa kita_!"ujarnya mulai menjelaskan maksudnya yang di dengarkan oleh pamanya itu.

"Haizzz__sepertinya hari ini ada sesuatu yang terjadi dan sengaja kau tak mau ceritakan pada paman_?tapi baiklah,tunggu sebentar dan tetaplah di kursimu_!"seru paman Guo seraya bangkit dari kursi meninggalkan Ruo memasuki kamarnya dan tak butuh waktu lama,paman Guo kembali dengan membawa sebuah kotak kayu panjang agak besar bersamanya.

"Sepertinya skrg adalah saat bagimu memiliki sesuatu yang memang sudah menjadi hak mu Ruo'er_!"Tanpa sungkan,paman Guo kemudian meletakkan kotak panjang di atas meja dan membukany perlahan.

Whoossh

Sebilah pedang tampak terlihat jelas di hadapan Jiang Ruo saat ini.Bocah 12 tahun itu di buat sangat takjub dengan pedang kusam yang di perlihatkan oleh Guo Ming.

"Ruo'er_?mulailah dengan meneteskan darahmu pada ujung gagang pedang ini" pinta paman Guo sebelum ia mengatakan hal lainya ttg pedang itu.

cressshhhh

tessstt

Tanpa ragu,Ruo menggigit ujung jari nya hingga mengeluarkan darah dan meneteskanya pada ujung gagang pedang tersebut.

whuzzzzzzzzztttttt

Pedang yang semula kusam,menjadi berkilau, sesaat setelah Ruo meneteskan darah nya.pedang Hitam kemerahan dengan aura gelap berderak membalut seluruh bagian bilahnya itu kemudian mengambang dan mengarahkan dirinya lurus pada Ruo.

Ruo yg melihat hal itu terkaget dan hanya tertegun diam mematung karena hal itu adalah hal menakjubkan yang pertama kali ia saksikan.

"Sekarang_peganglah pedang itu nak_!"Seru paman Guo.

Ruo tak menunggu.perlahan ia meraih gagang pedang hitam kemerahan itu dengan tangan kanannya,meski mimik wajah masih nampak takjub.

"Paman_?i__ini_?? "

"Iya Ruo'er.itu adalah pedang milikmu_!lebih tepatnya pedang ayahmu yang ia titipkan pada paman untukmu hingga menunggu waktu seperti hari ini.pedang itu dinamakan pedang pembelah langit,sebilah pedang yang sudah menemani ayahmu dan ia memutuskan agar kamu memilikinya"ujar paman Guo menceritakan ttg pedang.

"Paman_? jika Ruo boleh tau,sebenarnya dimana keberadaan ayah ku_?"selorohnya yang membuat suasana hening seketika.

" Ruo'er_?!pastinya paman sendiri tidak mengetahui keberadaan ayahmu,Jiang Kun. Paman hanya mengira,bahwa ayahmu berada suatu tempat bersama ibumu."

"apa paman_?ibuku_?ibuku masih hidup_? Benarkab_?" Sergah Ruo tak bisa menyembunyikan keterkejutanya,mendengar pamanya mengatakan bahwa ibunya masih hidup,karna yang ia tahu adalah bahwa ibunya sudah tiada.

"Haizzz_!jadilah kuat Ruo'er_!setiap kehidupan memang memiliki misterinya sendiri dan setiap kejadian memiliki tujuan dan tersirat maksudnya sendiri" ucap paman Guo,yang kemudian meminta Ruo untuk menyimpan kembali pedang Pembelah langitnya.

"Ruo'er_? jika tekad mu sudah bulat untuk memulai perjalanan mu sebagai kultivator, paman hanya berpesan bahwa kekuatan tak melulu ada karna keberuntungan,tapi rajinlah malam ini pelatihan_!dan satu lagi_!carilah inti api.agar jalan kultivasimu sedikit lebih mudah,karna dengan kamu memiliki inti api, kamu bisa menjadi tiga ahli sekaligus,yaitu penempa, /alkemis dan kultivator itu sendiri yang juga akan mendukung sebagai kekuatan jika kamu berminat pada ahli formasi"ujar paman Guo berpesan dengan mengingatkan pentingnya inti api bagi seorang kultivator dan juga, ia menceritakan ttg berbagai elemen yang bisa di manfaatkan oleh seorang kultivator.

Mendengar semua hal itu,Ruo seperti tak ingin melewatkan apa yang di sampaikan paman Guo.ia begitu antusias dan semangat yang bearapi api.

"Terimakasih paman_!Ruo'er akan mengingat semua pesan paman.sekarang Ruo'er pamit untuk menyiapkan perbekalan" tandasnya yang tak lama kemudian,Ruo pun meninggalkan paman Guo sendiri yang masih larut dalam renungannya.

______________________

1
Sofyan Muchtar
mantap musnahkan pasukan musuh
shadow life
ya udah
shadow life
ya
shadow life
tip
shadow life
top
shadow life
yes
shadow life
too
shadow life
top
shadow life
jenuh dgn kepalsuan
shadow life
tip
shadow life
top
shadow life
ya
shadow life
yes
shadow life
top
shadow life
tip
shadow life
top
shadow life
oke
shadow life
top
shadow life
singgah
shadow life
top
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!