NovelToon NovelToon
Anak Kembar CEO Amnesia

Anak Kembar CEO Amnesia

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / CEO Amnesia
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Clara mengetahui dirinya mengandung setelah bercerai dengan suaminya Bara yang menikah dengannya di saat pria itu mengalami amnesia.Clara akhirnya melahirkan dua anak laki-laki kembar.
Di saat sedang membawa kedua bayinya jalan-jalan di taman, Clara kehilangan salah satu bayinya yang ternyata ditemukan oleh Bara, sang mantan suami. Bara yang biasanya tidak terlalu menyukai anak kecil, entah kenapa dia menyukai bayi yang ditemukannya dan memutuskan untuk mengangkatnya sebagai anak. Setelah besar, anak-anak yang dilahirkan Clara ternyata memiliki IQ tinggi.Tanpa sengaja anak-anak kembar itu bertemu di suatu tempat, karena suatu hal akhirnya mereka berdua bertukar posisi.Yang bersama Clara,tinggal dengan Bara dan begitu juga sebaliknya. Di saat sedang bertukar posisi,mereka mengetahui sebuah rahasia.
Rahasia apakah itu? apakah anak kembar itu akan berhasil mengungkapkan rahasia itu dan menyatukan kembali Clara dan Bara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke rumah sebenarnya

Kehadiran Bara di kediaman keluarga besarnya disambut gembira oleh seluruh penghuni rumah.

"Welcome back ke rumah kamu yang sebenarnya, Nak! lihatlah inilah duniamu sebenarnya. Itu photo kamu, mama dan almarhum papamu. Dan itu photo pernikahanmu!" Elva menunjuk ke arah dinding yang penuh dengan photo-photo.

Pria yang sebenarnya masih kesal pada Clara, seketika teralihkan dengan photo pernikahannya. Alis pria itu tampak bertaut, dan mata memicing karena melihat ada sesuatu yang aneh dengan photo itu. Bagaimana tidak, di setiap photo pernikahannya, tidak tampak wajah bahagia di wajahnya. Yang ada wajah yang seperti tertekan.

"Kata Mama aku sangat mencintai istriku ini, tapi kenapa wajahku di photo itu, menunjukkan kalau tidak ada kebahagiaan sama sekali ya?" bisik Bara pada hatinya sendiri.

"Mas Bara akhirnya kamu pulang?" pekik seorang wanita yang turun dari atas sembari membawa seorang bayi di dalam gendongannya. Ya wanita itu adalah wanita yang ada di photo itu, dan bayi yang di gendongannya, berarti adalah anaknya.

"Mas, apa kamu tidak mau memelukku? apa kamu juga tidak mau menggendong anak kita ini?" wanita itu kini sudah berdiri tepat di samping Bara.

Bara tidak menjawab sama sekali. Pria itu hanya melirik sekilas ke arah bayi yang ada di gendongan wanita yang merupakan istrinya itu. Entah kenapa, hatinya benar-benar tidak tergerak untuk menggendong bayi itu.

"Ma, di mana kamarku? aku benar-benar lelah dan butuh istirahat," bukannya menyapa Istrinya,Bara malah mengalihkan tatapannya ke arah Elva sang mama.

"Bara,kenapa kamu tidak menyapa istri dan anakmu lebih dulu? kasihan Tania. Lagian harusnya kamu bertanya pada Tania bukan pada mama. Tania kan istrimu, jadi kamar Tania adalah kamarmu," tegur Elva yang merasa kasihan melihat raut wajah sedih menantunya.

Bara menghela napasnya, sekali hentakan dan cukup berat. "Kalau mama tidak mau memberitahukannya, aku akan cari sendiri. Untuk masalah yang mama ucapkan tadi, aku masih perlu waktu, karena hal ini benar-benar sangat tiba-tiba untukku. Lagian sepertinya yang mama katakan kalau aku sangat mencintai istriku, tidaklah benar. Aku bisa melihatnya dari ekspresiku di setiap photo itu," pungkas Bara sembari berlalu pergi. Pria itu benar-benar tidak menyapa Tania istrinya dan bahkan tidak menyentuh sama sekali anak yang ada di gendongan wanita itu.

Tania menatap sendu ke arah suami yang berjalan memunggunginya, sampai pria itu benar-benar tidak terlihat lagi.

"Yang sabar ya, Tania! mungkin ini karena faktor dia yang masih belum mengingat masa lalunya. Kamu berdoa saja, mudah-mudahan dia bisa ingat secepatnya," Elva mencoba menghibur Tania.

"Tapi,yang dikatakan mas Bara benar kan Ma. Dia tidak pernah mencintaiku,dan pernikahan kami hanya perjodohan yang sama sekali tidak dia inginkan. Dia ingat masa lalupun sama saja kan?" nada suara Tania terdengar sendu.

"Justru di saat kondisinya seperti ini lah kesempatan buatmu. Kamu harus berpura-pura seakan-akan kalian dulu benar-benar saling mencintai. Buat dia merasa bersalah karena sudah membiarkanmu mengandung dan melahirkan tanpa dia. Seiring berjalannya waktu,Mama yakin kalau dia akan bisa mencintaimu, dan di saat ingatannya pulih nanti, dia sudah dalam keadaan mencintaimu. Tidak masalah, Tania kalau kamu berjuang mendapatkan hatinya dengan memanfaatkan keadaannya sekarang. Itu sama sekali tidak dosa," Elva berusaha memberikan semangat

"Mama benar," Tania terlihat mulai kembali bersemangat. "Kalau begitu, aku ke atas dulu ya,Ma. Aku mau menemui Mas Bara dan menanyakan apakah dia butuh sesuatu,"

Elva menganggukkan kepalanya sembari menyelipkan senyuman di bibirnya, bahagia melihat wajah Tania yang kembali berbinar.

"Yang semangat ya, Sayang!" ucap Elva lagi memberikan semangat. Kemudian wanita paruh baya itu berlalu dari tempat itu

Tania dengan semangat menaiki tangga, tapi sebelum mencapai ke anak tangga paling akhir, mata wanita itu tanpa sengaja melihat ke arah seorang pria yang merupakan supir pribadi keluarga itu. Mata pria itu, seakan-akan sedang memberikan peringatan pada Tania agar berhati-hati.

Tania sontak mengedarkan pandangannya ke segala penjuru seperti ingin melihat situasi. Tania kemudian tiba-tiba tersenyum manis ke arah pria itu dan mulutnya seperti mengucapkan kata maaf.

Kemudian Tania kembali melangkah dan kali ini terlihat lebih perlahan dan hati-hati, karena sedang diawasi oleh supir pribadi itu.

Tania kini sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Sebelum masuk ke dalam, wanita itu menarik napas dalam-dalam lebih dulu dan mengembuskan napasnya, untuk membuang ketegangan yang dia rasakan kini.

Setelah dirasa sudah cukup tenang, wanita itu dengan perlahan membuka pintunya menggunakan satu tangan dan melangkah masuk dengan sangat hati-hati.

"Mas Bara,apa kamu sudah tidur?" sapa Tania dengan suara yang sangat lembut.

Bara sama sekali tidak menjawab. Pria itu seakan tidak menganggap kalau Tania ada di ruangan itu.

"Mas, kenapa kamu diam saja? apa kamu benar-benar sudah tidur?" lagi-lagi Tania mencoba mengajak bicara Bara.

Lagi-lagi Bara tidak menyahut. Sumpah demi apapun perasaan pria itu benar-benar sangat kalut sekarang. Dia benar-benar masih tidak menyangka, kalau Clara wanita yang sangat dia cintai bisa berubah gila harta seperti itu.

"Mas, apa kamu sama sekali tidak mau melihatku lagi? apa perasaan kamu benar-benar sudah hilang padaku? apa wanita itu benar-benar berhasil merebut hatimu dariku. Kasihan sekali hidupku, Mas. Aku dengan sabar menunggumu selama setahun ini, karena aku percaya kalau kamu masih hidup. Tapi, apa yang aku dapat setelah kamu kembali? kamu benar-benar sudah melupakan cinta kita," Tania mulai terisak-isak. Wanita itu benar-benar mengikuti saran Elva ibu mertuanya untuk memanfaatkan kondisi Bara untuk membuat pria itu mencintainya. Mengingat dulu, sangat sulit baginya untuk mendekati pria dingin itu.

Mendengar suara Isak tangis, membuat Bara seketika merasa tidak enak hati.

"Apa yang sudah aku perbuat? bagaimana mungkin aku bisa mengacuhkan wanita yang sudah memberikan aku anak ini. Tapi, apa benar aku dulu mencintai wanita ini? tapi kenapa aku benar-benar ragu ya?" batin Bara, merasa dilema.

Kemudian, karena isak tangis Tania semakin keras, membuat Bara akhirnya duduk dan menatap ke arah Tania.

"Maafkan aku! tapi, tolong beri aku kesempatan untuk bisa menyesuaikan diri lebih dulu. Tolong jangan ganggu aku untuk sementara waktu, sampai aku bisa menerima situasi yang benar-benar asing bagiku," kali ini suara Bara terdengar lembut.

"Baiklah, Mas. Aku tidak akan mengganggumu untuk sementara waktu. Tapi aku mohon, segeralah kembali menjadi Bara yang dulu! sekarang kamu tidur saja lagi, aku mau meletakkan anak kita ke dalam boxnya," ucap Tania sembari berlalu pergi menuju box bayi laki-lakinya itu.

Setelah Tania meletakkan bayinya ke dalam boxnya, Tania kembali menatap ke arah Bara yang terbaring. Tatapan wanita itu terlihat misterius seperti ada yang sedang dipikirkannya. Bukan hanya tatapan wanita itu yang misterius, begitu juga bibirnya yang terlihat menyeringai sinis.

Tbc

1
nnk pw
Bimo, ga harus sampe gitu. pasti penghasilan kamu dh lebih dr gaji pegawai bumn. udah cukup kok. tinggal kepastiannya aja
Teresia Yestiu
Luar biasa
Atun Ismiyatun
bukan gelang kak tpi kalung..klu gelang ada pd sikembar bim bim
Rodiah Rodiah
😭😭😭
Datu Zahra
Apa sih "anak laknat" terus "keponakan laknat". Bjsa kan "dasar keponakan nakal" kayanya lebih bagus.

umpatan laknat itu kasar banget
Datu Zahra
paling benci kalau udah cewek ngomong "kamu tidak berhak melarangku" padahal udah jelas² masih cinta dan udah tau masalah yang terjadi apa. muter² aja
Datu Zahra
Clara adiknya Theo yang dijodohkan sm Bara, Tania anak pembantu
Datu Zahra
bimo donk pasti
Datu Zahra
good job boy
babygirl♡
wkwkwk
babygirl♡
keren kk
Prety Zhinta Pratama
ok
Prety Zhinta Pratama
siip
Nanik Rusmini
rasain Lo tanya...darah lebih kental dari air
Dian
Luar biasa
Debby Liem
waw seru banget cerita ny thot
na.prj_
.
na.prj_
...
Lenny Tumbol
Luar biasa
na.prj_
keren..../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!