NovelToon NovelToon
Hadiah Lebaran Dari Kampung Suami

Hadiah Lebaran Dari Kampung Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Leni Anita

Aku yang membiayai acara mudik suami ku, karena aku mendapat kan cuti lebaran pada H-1. Sehingga aku tidak bisa ikut suami ku mudik pada lebaran kali ini, tapi hadiah yang dia berikan pada ku setelah kembali dari mudik nya sangat mengejutkan, yaitu seorang madu. Dengan tega nya suami ku membawa istri muda nya tinggal di rumah warisan dari orang tua mu, aku tidak bisa menerima nya.

Aku menghentikan biaya bulanan sekaligus biaya pengobatan untuk mertua ku yang sedang sakit di kampung karena ternyata pernikahan kedua suami ku di dukung penuh oleh keluarga nya. Begitu pun dengan biaya kuliah adik ipar ku, tidak akan ku biar kan orang- orang yang sudah menghianati ku menikmati harta ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leni Anita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Malam ini aku memutuskan memesan makanan dari luar, aku malas jika harus berada di satu meja dengan kedua manusia tidak tahu diri itu. Aku biar kan mereka makan malam dengan menu makanan yang lengkap malam ini, karena untuk malam - malam selanjutnya belum tentu mereka akan bisa menikmati makan malam yang enak seperti malam ini.

"Kamu makan yang banyak ya sayang, biar kita lebih semangat malam ini!" Mia berkata sambil memasuk kan berbagai macam lauk ke dalam piring Mas Randi.

Seperti nya dia sengaja ingin memanasi aku, karena saat ini aku sedang berada tidak jauh dari meja makan untuk mengambil air minum.

"Iya sayang, semoga kita bisa memberi kan orang tua ku cucu secepat nya!" Mas Randi menjawab ucapan Mia sambil tersenyum.

'Kita lihat saja, apakah malam - malam selanjutnya kalian masih bisa menikmati makan malam romantis kalian!' Batin ku di dalam hati sambil tersenyum kecut.

Bel berbunyi sehingga aku bergegas ke depan, aku membuka pintu dan mengambil makanan yang sudah aku pesan tadi. Aku segera membawa makanan ku ke atas, aku makan di kamar ku.

Tok, tok, tok.

Pintu kamar ku di ketuk setelah aku selesai makan, aku tahu pasti mas Randi yang mengetuk pintu nya.

"Ada apa mas?" Tanya ku dengan wajah datar saat aku mendapati wajah nya mas Randi ketika membuka pintu.

"Dek, kita bisa bicara sebentar!" Mas Randi menatap ku.

"Bicara saja mas!" Aku berkata tapi aku sengaja tidak membuka pintu kamar ku dengan lebar.

Aku berdiri di pintu yang sengaja aku buka sedikit, aku tidak mau mas Randi masuk ke dalam kamar ini. Membayangkan desahan mas Randi dan Mia tadi sore masih membuat ku sakit.

"Kita masuk dulu dek, gak enak bicara sambil berdiri begini!" Mas Randi bergerak maju untuk masuk ke dalam kamar ku.

"Bicara di sini saja mas!" Aku menahan Randi agar tidak masuk ke dalam kamar ku.

"Dek, kamu dan Mia tukeran kamar aja ya. Mia mau tidur di kamar ini!" Mas Randi mengatakan tujuan nya menemui ku.

"Maaf mas, ini adalah kamar ku jauh sebelum kita menikah dulu. Jadi aku tidak akan membiarkan siapa pun yang mengambil milik ku!" Aku begitu geram dengan mas Randi, dengan begitu mudah nya dia meminta ku untuk memberikan milik ku pada gundik nya.

"Tapi dek, kamu sudah lama menempati kamar ini. Biar kan sekarang Mia juga yang menempati kamar ini! Kamu bisa tidur di kamar lain, di rumah ini ada banyak kamar!" Mas Randi tetap memaksa aku untuk memberikan kamar ku pada gundik nya.

"Cukup mas, aku tidak akan pernah memberikan kamar ini pada gundik mu!" Aku langsung menutup pintu kamar ku dengan kasar, karena tidak ada gunanya berdebat dengan manusia seperti mas Randi.

"Dek, buka dek. buka!" Mas Randi terus menggedor pintu kamar ku.

"Berani nya kau mas meminta kamar ku untuk gundik mu!" Aku berguman dengan geram.

Dari pada aku memikirkan mas Randi lebih baik aku tidur saja, aku butuh banyak energi untuk membalas perbuatan orang- orang yang sudah berkhianat pada ku.

- - - - -

Suara adzan subuh terdengar sayup - sayup di telinga ku, aku pun segera bangun dan melakukan kewajiban ku pada Tuhan. Sekarang aku lebih santai, jika selama ini aku harus menyiapkan sarapan untuk mas Randi, tapi sekarang aku tidak perlu menyiapkan semua lagi. Aku biar kan itu menjadi urusan istri kedua nya.

Setelah berpakaian rapi aku segera turun ke bawah, sekarang aku lebih santai dari biasanya.

"Loh dek, sarapan nya mana?" Mas Randi yang sudah rapi dengan pakaian kebanggaan nya terkejut melihat tidak ada sarapan di meja pagi ini.

"Kamu lupa mas, bahwa kamu memiliki dua istri. Jadi minta istri kedua mu menyiapkan sarapan untuk mu, jangan cuma bisa nga****ng aja!" Aku berkata dengan sinis.

"Jangan bercanda dek, mas mau kerja dan harus sarapan dulu!" Mas Randi tampak kesal karena tidak ada sarapan pagi ini.

"Kunci mobil mana mas?" Aku menadah kan tangan ku meminta kunci mobil ku pada nya.

"Kunci mobil yang mana dek? Kan mas gak bawa mobil mu, mas bawa mobil mas sendiri!" Mas Randi berkata dengan rasa percaya diri yang tinggi.

Aku tertawa mendengar pembelaan mas Randi, mungkin dia sudah amnesia sehingga dia lupa bahwa diri nya belum pernah membeli mobil.

"Sejak kapan mobil yang di belikan oleh orang tua ku menjadi milik mu?, aku bahkan tidak pernah memberi kan mobil ini pada mu!" Aku mengambil kunci mobil yang berada di atas meja tepat di samping tas nya mas Randi.

"Dek, mas naik apa ke sekolah kalau mobil kamu ambil, lagian kan kamu ada mobil kantor ngapain ambil mobil mas!" Mas Randi tetap kekeh dengan mengatakan bahwa mobil ini milik nya.

"Mobil kantor sudah aku kembali kan, jadi aku mau pake mobil ku sendiri mulai hari ini dan seterus nya!" Aku berkata sambil tersenyum manis pada suami ku.

"Tidak bisa gitu dek, mas mau pake mobil itu, sini kembalikan kunci nya pada Mas!" Mas Randi ingin mengambil kembali kunci itu dari tangan ku.

"Maaf mas, ini mobil ku. Mulai hari ini aku tidak akan membiarkan Mas memakai nya kembali!" Aku berkata dengan tegas.

"Tapi dek, aku suami mu. Aku juga berhak atas mobil mu!" Mas Randi tetap ngeyel ingin membawa mobil ku.

Aku tidak menghirau kan ucapan mas Randi, mata ku fokus pada benda pipih yang berada di samping tas kerja nya Randi. Aku mengambil nya dan memperhatikan nya dengan seksama.

"Mas, kau bilang ponsel mu jatuh dan rusak kan, tapi ini ponsel mu dan masih masih baik - baik saja!" Aku berbicara sambil mengangkat ponsel itu.

"Itu,,,,itu dek,,,,!" Mas Randi tampak gugup.

Aku tahu ini adalah ponsel nya mas Randi, ponsel dengan lambang apel di gigit itu aku yang membeli nya dulu untuk mas Randi. Dia meminta uang sebesar 30 juta pada ku untuk membeli ponsel baru dengan alasan ponsel nya jatuh ke dalam air dan rusak. Tapi nyata nya ponsel nya baik - baik saja.

"Uang itu untuk mahar mas Randi menikahi ku!" Tiba- tiba Mia keluar dari dalam kamar menjawab semua pertanyaan ku.

"Keterlaluan kau mas, kau membohongi ku demi menikahi nya. Kau benar- benar tidak tahu malu!" Aku semakin terluka saat mengetahui satu kenyataan mas Randi menikahi gundik nya dengan uang ku.

"Seorang lelaki memiliki istri lebih dari satu itu tidak dilarang dek, jadi terserah kalau aku menikah lagi!" Mas Randi sengaja mengalihkan topik pembicaraan agar aku tidak lagi membahas masalah uang itu lagi.

"Bi Sri!!!" Aku memanggil bi Sri yang baru saja tiba di rumah ku.

"Iya bu Arin!" Bi Sri berjalan mendekati ku.

"Mulai hari ini bibi tidak perlu lagi memasak untuk makan siang dan makan malam di rumah ini. Tugas Bi Sri hanyalah beres - beres, mencuci dan menyetrika saja. Bi Sri tidak perlu lagi memasak di rumah ini, kecuali untuk makan Bi Sri sendiri!" Aku memberi tahu bi Sri.

"Baik bu Arin!" Bi Sri tampak mengerti dengan perintah ku.

"Tidak bisa gitu lah dek, bi Sri kan di bayar untuk mengerjakan semua nya!" Mas Randi tidak terima dengan keputusan ku.

"Mas, aku lah yang membayar gaji bi Sri di rumah ini, bukan diri mu. Dan untuk bi Sri, bibi hanya patuh pada perintah ku saja, jangan dengar kan orang lain di rumah ini. Jika ada yang berani atau pun mengancam bi Sri, beri tahu aku!" Aku berkata dengan nada tegas.

"Iya bu Arin, bibi pamit ke belakang dulu!" Bi Sri berlalu dari hadapan kami.

"Apa maksud mu dengan melarang bi Sri memasak, dia adalah pembantu dan memasak itu adalah kewajiban nya!" Mia berkata pada ku dengan garang nya.

"Kita lanjut kan pembicaraan ini nanti, aku harus pergi sekarang!" Aku melihat jam di pergelangan tangan ku.

Aku bergegas pergi dari rumah, aku bisa terlambat jika aku harus berdebat dengan mereka lagi. Jika mereka masih ingin berdebat dengan ku, maka sore nanti akan akan ladeni mereka.

Aku tidak perduli bagai mana mas Randi mau pergi ke sekolah tempat dia mengajar, Bahkan hari ini sebelum pergi aku pun sudah mengunci pintu kamar ku terlebih dahulu.

1
Ma Em
Adukan saja pada mertuamu Mia karena Arin tdk akan takut , malah nanti kamu Randi yg akan diusir sama Arin , tapi aku salut pada bibi Sri berani banget dia pada Mia bahkan bi Sri seperti majikannya 🤣🤣🤣
Ma Em
Adukan saja kelakuan Arin pada Bu Siti mertua benalu biar dia dan keluarganya makin sengsara , Arin ga bakalan takut mertuanya marah karena Arin tdk di kasih nafkah sama anaknya malah Randi dan keluarganya yg jadi benalu .
Ma Em
Randi laki tdk berguna sdh numpang hidup sama Arin msh mau nikah lagi dgn Mia , sekarang rasakan sama kamu Randi se bucin bucin nya Arin tapi dia tdk bodoh jdi jgn kepedean Randi cuma jadi benalu saja belagu .
Ma Em
Bagus Arin jgn biarkan si Randi dan keluarganya menikmati uang hasil jerih payah mu kalau Randi mau uang ya hrs cari usaha sampingan agar bisa memenuhi kebutuhan istri mudanya dan keluarganya .
Sri Yanti
lanjut thor, penasaran kalo blm lihat kehancuran randi dan keluarganya jg buat mia biar tau kalo randi tuh cuma mokondo doang 🤣
Sasikarin Sasikarin
lanjuuuuuuut..
Endang Supriati
bukan cuma dipecat si rendi dipenjara mereka berdua,nikah tanpa izin dr istri pertama diam2 kuhp 279 ayat 1 pidana 5 thn penjara mereka.
Endang Supriati
naik pesawat skrg bagasi cuma 10 kg klu lion. 6 kg di cabin.jd bawa parcel segala berapa kilo.
Ma Em
dasar gundik tdk tau diri mau menguasai uang Randi sendiri padahal dia hanya benalu dirumah Arin , lbh baik usir saja Randi sama Mia biarkan dia tinggal dikontrakan .
Ma Em
Dasar mertua tdk punya malu muka tembok mau minta uang sama menantu malah ngomel dan menghinanya mana mau Arin kasih uang sama orang yg tdk tau malu , biarkan saja Arin kamu jgn mau membantu Randi ataupun keluarganya seperak pun biarkan Randi dan keluarganya hdp nya susah .
Ma Em
Si Randi msh tdk sadar juga dan bukannya pergi saja bawa gundiknya lbh baik tinggal saja dikontrakan atau apalah , siapa yg akan tahan tinggal serumah dgn madunya , untung Arin msh membiarkan Randi dan Mia tinggal dirumahnya dasar laki mokondo , terima kasih Thor sdh ditambah jadi dua bab semoga author selalu sehat dan panjang umur 🤲🙏😘😍
Ma Em
Maaf Thor ditambah babnya agak dua bab sekali up 🙏🙏 , seru mau tau si Randi terusir dari rumah Arin bersama selingkuhannya dan juga keluarganya Randi setelah tdk ada bantuan dari Arin bagaimana kondisinya .
Leni Anita: Insya Allah nanti saya up dua bab ya,
terima kasih
total 1 replies
Ma Em
Arin jangan lama2 main mainnya secepatnya usir si Randi dan gundiknya , buat Randi dan keluarganya hidupnya menderita . jangan kalah Arin kamu hrs semangat buang secepatnya orang2 yg tdk berguna 💪💪💪
Ma Em
Bagus Arin jgn dituruti terus kemauan adik dan orang tua Randi kan sekarang ngelunjak , orang tdk tau diri dan tdk tau terima kasih sdh dikasih sdh ditampung dan diberi makan malah mengkhianatinya dasar keluarga benalu .
Ma Em
Bagus Arin kamu emang pintar dan tegas dgn pendirianmu jgn biarkan suami benalu dan gundiknya memakai barang2 milikmu .
Ma Em
Arin segera bereskan Randi dan jalangnya dan juga keluarganya , aku sdh tdk sabar Thor mau tau seperti apa kehidupan Randi dan keluarganya setelah tdk dibantu lagi sama Arin , si Randi dan keluarganya cuma hdp jadi benalu saja belagu .
Ma Em
Aron lbh baik cepat usir Randi suami mokondo itu jgn biarkan si Randi dan jalang nya lbh lama lagi tinggal di rumahmu usir saja .
Ma Em
Aku benci banget sama Randi yg manggil Arin dek dek terus , bagus Arin jgn sampai kamu bisa dikibulin lagi sama Randi dan bantu keluarganya biarkan Randi merasakan setelah Arin lepas tangan tdk mau bantu lagi si Randi dan keluarganya yg benalu merasakan hdp nya susah dan menderita .
Ma Em
Bagus Arin kamu hrs berani dan cepat bertindak jgn biarkan Randi dan si pelakor menguasai semua yg kamu punya , Mia kira dia nikah dgn Randi Mia akan terjamin hidupnya tdk tahunya Randi dan keluarganya cuma benalu yg nempel sama Arin .
Ma Em
Semangat Arin kamu jgn kalah sama pelakor buat Randi dan keluarganya yg benalu menyesal karena sdh menyakitimu , jgn mau lagi dimanfaatkan sama Randi dan keluarganya lbh baik usir si Randi dan Mia jgn biarkan tinggal dirumah mu Arin .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!