NovelToon NovelToon
Pendekar Yin - Yang

Pendekar Yin - Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / spiritual / xianxia / Mengubah Takdir / dan budidaya abadi / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:16.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Blizzardauthor

Pemuda yang kelahirannya mengguncang dunia bela diri. Dengan bakat menentang surga untuk berdiri dipuncak semesta. Ling Feng, pemuda yang berasal dari desa terpencil terpaksa mengarungi dunia kultivasi yang mana kuat berkuasa lemah akan menderita. Jalan penuh darah akan menuntun dirinya menuju puncak semesta. Mampukah dirinya untuk berdiri dipuncak ? ikuti kisah lanjut ceritanya.

"Aku Ling Feng akan menaklukkan dunia ini, bahkan semesta sekalipun akanku tundukkan dengan tanganku sendiri !"

( Update tidak menentu )
( assalamualaikum man teman ini novel pertama saya, karena ini novel pertama saya jadi mohon maaf apabila ada salah baik dari segi kata², tulisan, dan masih banyak lagi )

Jangan lupa like, koment, dan favoritnya 🙏🏼
Salam hangat

Jangan lupa mampir ke karya author yang lainnya:

-Sistem God of the Gods
-Reincarnated as an Extra

Blizzardauthor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelahiran Sang Penguasa ( Anak dalam Ramalan )

Benua Biru (Alam Fana)

Benua biru terbagi menjadi empat wilayah kekaisaran

- Kekaisaran Han ( Barat )

- Kekaisaran Wei ( Timur )

- Kekaisaran Shu ( Selatan )

- Kekaisaran Wu ( Utara )

Daerah Kekaisaran Han lebih tepatnya daerah terpencil Kekaisaran Han, ada sebuah desa yang dekat dengan perbatasan daerah terlarang. Desa xiang, desa ini hanya dihuni oleh manusia-manusia biasa yang tidak bisa belajar ilmu seni beladiri akan tetapi, warganya hidup dengan bahagia dalam menikmati hidup mereka walaupun tidak bisa dibilang berkecukupan.

Suatu hari ada seorang anak yang sebentar lagi menginjak dewasa pergi dengan ayahnya, mereka sedang menuju kehutan. Sepasang ayah dan anak ini ingin berburu hewan untuk dijadikan makan malam keluarga mereka nanti.

"Ling Feng bantu ayah memasang jebakan ini" Kata sang ayah yang bernama Ling Cao.

"Baik ayah" jawab Ling Feng singkat sembari menuju ke sang ayah membantunya memasang jebakan.

Ling Feng adalah pemuda yang berumur 13 tahun, perawakan pemuda yang hampir menginjak dewasa ini lumayan bagus untuk seukuran anak seusianya, dengan badan yang tidak terlalu besar dan kecil, Ling Feng tumbuh menjadi pemuda yang tampan dengan kulit yang bersih. Ling Feng mempunyai karakter dan sifat yang suka menolong dan lembut namun tegas terhadap situasi yang sedang dihadapi.

Terkadang sang orang tua kagum dengan ketegasan sang anak karena, sifat itu sudah terlihat pada dirinya yang padahal anak-anak seusianya masih belum menunjukan karakter masing-masing. Selain mempunyai karakter dan perawakan yang bagus, Ling Feng juga anak yang jenius dan mempunyai pemikiran yang cerdas sehingga dirinya bisa belajar dengan cepat.

"Jebakan telah dipasang, terimakasih nak telah membantu ayah memasang jebakan ini, sekarang kita tinggal menuntun hewan buruan kita untuk masuk jebakan yang telah kita siapkan" Ucap Ling Cao sembari tersenyum.

"Sama-sama ayah tetapi, Kenapa kita harus menuntun hewan buruan kita ayah ? bukankah lebih baik kita mencari ketempat lain, karena sudah pasti jebakan ini akan mengenai hewan buruan kita. dengan cara itu kita bisa mendapatkan hewan buruan yang lumayan banyak nantinya ayah tidak harus cape mengejar hewan yang sudah pasti akan masuk jebakan kita" Ucap Ling Feng memberi saran.

"Kau benar juga, baiklah kita akan berburu ditempat lain tidak jauh dari sini. kau jangan jauh-jauh dari ayah nantinya tetap didekat ayah supaya kau tidak masuk kedalam kawasan daerah terlarang" Ling Cao manggut-manggut dan mengiyakan saran anaknya sembari memperingatinya.

Kemudian pasangan ayah dan anak itupun kembali berburu masuk kedalam hutan tetapi, tidak terlalu jauh takut masuk kedalam daerah terlarang tersebut. Setelah seharian berburu merekapun mendapatkan hasil yang memuaskan karena saran Ling Feng memang benar, mereka membawa hewan buruan yang lumayan banyak untuk makan malam mereka dan akhirnya memutuskan kembali ke desa karena hari sudah mulai gelap karena, takut sesuatu hal yang buruk terjadi disebabkan mereka pulang terlambat.

Setelah sampai, apa yang tidak diharapkan terjadi akan tetapi, malah kejadian. Desa mereka, lebih tepatnya didepan rumah pasangan ayah dan anak tersebut, ada seorang perempuan cantik yang menunggu kepulangan pasangan ayah dan anak itu sembari memasang wajah yang tidak enak dipandang yang membuat bulu kuduk Ling Cao dan Ling Feng berdiri seketika karena, takut melihat wajah galak perempuan itu.

"Hal merepotkan yang tidak diharapkan terjadi malah terjadi" ucap dalam hati Ling Cao dan Ling Feng sembari melihat wajah perempuan tersebut yang tidak lain istri Ling Cao atau ibu Ling Feng.

"Kenapa kalian baru pulang jam segini hahhh, kalian tidak sayang nyawakah jam segini baru pulang" tanya Ling Yan sembari menatap marah terhadap pasangan ayah dan anak tersebut.

"A-Anu Sayanggg jangan marah-marah dulu ya, ini enggak seperti yang dipikirkan. benarkan nak" jawab Ling Cao berkeringat dingin melihat tatapan mata sang istri yang begitu ganas.

"I-Iya Bu, Ling Feng dan ayah sudah mau pulang tepat waktu kok cuman kebetulan jebakan yang dipasang ayah susah dilepaskan jadinya telat sedikit deh Bu, jangan marah-marah ya Bu nanti ibu cepet tua lohh" jawab sang anak Ling Feng yang langsung ditatap tajam oleh sang ayah karena, yang memasang jebakan adalah dirinya sendiri bukan Ling Cao.

"I-Iya betul sayang kata Ling Feng soalnya kalo memakai jebakan yang biasa, takutnya akan lepas lagi nanti hewan buruannya, Jadi sudah ya jangan marah lagi nanti cantiknya ilang kalo sering marah-marah" ucap Ling Cao yang langsung kembali diberi tatapan tajam, yang jika diibaratkan dengan tatapan saja bisa membunuh seketika.

"Kalian berdua tidak berbohong kan? kalian tidak masuk ke daerah terlarang itukan?" tanya selidik Ling Yan melihat suami dan anaknya.

"Kami tidak berani yang mulia" kata mereka berdua sembari gemetaran.

"Awas saja kalian jika berani masuk ke daerah tersebut dan kau Gege, jangan menunjukan sifat buruk mu dihadapan anakku. Nanti yang ada dia malah menurutimu melakukan hal-hal yang bodoh" Ling Yan mengatakan dengan suara yang sangat, sangat lembut namun sangat menyakitkan ketika didengar.

"Siap yang Mulia" jawab mereka serentak menghela nafas lega karena, tidak jadi tidur diluar karena pulang telat

Ling Cao yang mendengar jawaban sang istri cuman bisa terdiam kaku merenung sembari mengatakan didalam hatinya.

"Untung sayang"

"Yasudah masuk kedalam ayo kita makan malam" tambah Ling Yan mengijinkan ayah dan anak tersebut masuk kedalam rumah untuk makan malam.

Mereka sekeluarga makan malam dengan perasaan yang bahagia. Ling Yan yang notebatenya seperti itu karena, dirinya sayang. Takut orang yang ia sayang menimpa hal yang buruk nantinya. Ling Cao dan Ling Feng yang mengetahui hal tersebutpun biasa-biasa saja malah mereka senang. Oleh karena itu, mereka tidak menggerutu jika sedang dimarahi oleh Ling Yan seperti tadi. Walaupun hidup dengan ekonomi yang kurang, keluarga kecil ini masih bisa menikmati hidup yang bahagia walaupun dengan keadaan ekonomi yang tidak bisa dibilang baik.

Setelah makan malam Ling Feng ijin untuk masuk ke kamarnya dan beristirahat akan tetapi dirinya tiba-tiba merenung tentang kehidupan yang dialaminya.

"Kehidupan yang sangat damai Aku sangat menyukainya, akan tetapi apakah tidak apa-apa jika begini selamanya ? kenapa firasat ku mengatakan akan ada badai besar yang akan melanda nanti ? Akhhhhh itu mah urusan nanti sekarang jalani saja dulu esok hari yang akan datang" ucap renungan hati Ling Feng sembari berusaha menutup matanya untuk beristirahat dan tidak memikirkan kegelisahannya kembali.

Firasatnya tidak salah tidak lama lagi dunia akan jatuh kedalam keadaan yang bisa dibilang tidak baik-baik saja dan akibatnya akan berdampak ke desanya dan keluarga kecilnya mampukah Ling Feng menghadapi badai itu nanti ? apa yang akan terjadi kedepannya ?

>>>> Bersambung

1
David Karel Walukow
Luar biasa
Wak Jon
☆☆☆☆☆☆☆☆
Wak Jon
🍺🍺🍺🍺🍺🍺🍺🍺🍺
Wak Jon
🆗️🆗️🆗️🆗️🆗️🆗️🆗️🆗️🆗️🆗️
Rostian Charismanto
Buruk
Rostian Charismanto
anjing diulang terus...
SFHHHTVBJNBG
baru tau kalo HARIMAU bisa BERTELUR
KOCAK lu thor.../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Wak Jon
🔙🔙🔙🔙🔙🔙🔙🔙🔙🔙🔙
Wak Jon
🫶🫶🫶🫶🫶🫶🫶🫶🫶
Ni Luh Ayu Suratini
Luar biasa
Norius Pande
singkirkan saja wanita cengeng itu
Hui Ci
terlalu bertele2
Hendri Yansah
Kecewa
Hendri Yansah
Biasa
Muhammad Rahmani
Next
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
top
Robby Kurniawan
terlalu banyak humor...jadi blepotan...
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!