NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Romansa
Popularitas:748.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hesti Noviani

Astrid Githa Ardana Siswa kelas 3 SMA terpaksa harus menikah muda dengan cucu dari sahabat kakeknya. Sebelumnya, Astrid memang tak mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya itu.
Perjanjian yang telah lama di rencanakan harus segera di percepat, ketika sahabat kakeknya di agnosa memiliki penyakit parah dan umurnya kemungkinan tidak akan lama lagi.
Astrid pun terpaksa harus menerima perjodohan tersebut. Astrid memang sempat menolak, karena pria yang akan menikah dengannya ialah guru baru di sekolahnya yang bernama Janus Geo sayuda.
Janus merupakan guru yang tegas dan galak, oleh sebab itu Astrid sangat tidak menyukainya. Walaupun Janus galak, akan tetapi banyak murid perempuan yang tergila-gila padanya, karena rupanya yang tampan. Janus juga di kenal sangat pintar karena di usianya yang ke 20 tahun ia sudah lulus sarjana pendidikan matematika. Setelah kelulusnya ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai guru di SMA.

IG~~ @hesti_novia10

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Noviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Bertemu Kembali

Astrid harus menunggu Angkot kembali ketika Angkot yang akan di tumpanginya sudah terisi penuh. Semakin sial jika Astrid bakal terkena hukuman, apabila ia benar-benar telat masuk sekolah. Astrid semakin gelisah ketika tak ada satu pun angkot yang lewat.

"Bagaimana nih, kenapa tidak ada satu pun angkot yang datang," gumam Astrid yang merasa gelisah dengan mata yang terus menatap jalanan.

Namun tak lama Astrid menunggu, seketika angkot pun akhirnya datang. Astrid lalu melambaikan tangannya untuk menghentikan angkot tersebut. Setelah angkot berhenti, dengan terburu-buru Astrid memasuki angkot tersebut. Ketika Astrid menaiki Angkot, Astrid terus menatap ke arah jalan raya, ia berharap bahwa angkot tersebut akan cepat sampai ke sekolahnya. Namun supir angkot yang lelet mengendarai mobilnya, membuat astrid sangat geram. Kegelisahan Astrid semakin membludak ketika ia melihat waktu di jam tanganya sudah menunjukan pukul 07.35.

"Haduh belnya pasti sudah bunyi... pak cepetan jalanin angkotnya dong, saya sudah telat masuk sekolah nih," gumam Astrid lalu menyuruh supir tersebut mempercepat lajuannya.

"Neng kalau mau cepat kenapa ga naik taxi aja, kalau saya cepat-cepat bakal banyak penumpang yang kelewat," lontar supir angkot tersebut.

Astrid lalu terdiam tak berkata, ia hanya merasa gelisah dan merasa khawatir dengan nasibnya ketika ia sampai di sekolah nanti. Astrid pun kini teringat kembali dengan si pengendara mobil sport yang membuatnya semakin telat pergi ke sekolah. Astrid bukan teringat akan ketampanannya, melainkan ia hanya teringat dengan rasa kesalnya terhadap si pengendara mobil sport yang bernama Janus.

"Janus sialan... Janus sialan," gumam yang terus berulang dalam benak Astrid dengan raut wajah yang seakan tampak marah.

Sosok Janus terus terlintas dalam pikiran Astrid saat ini. Rasanya Astrid ingin memukul, menendang, atau pun menjabak sosok tersebut. Namun kekesalannya tak bisa ia lontarkan, karena saat ini yang perlu di khawatirkan Astrid adalah nasibnya ketika ia sampai di sekolah. Murid yang telat dengan pakaian kotor dan lesu, apa jadinya jika ia bertemu dengan dengan teman-temanya di sekolah. Mungkin hanya cibiran dan tawa dari murid-murid lain jika berpapasan dengan Astrid.

Tak berselang lama, Angkot telah sampai di sekolah, Astrid pun lalu segera membayar ongkos dan turun dari angkot tersebut. Semakin sial Astrid ketika tak jauh ia turun dari angkot, tampak guru piket sedang berdiri di depan gerbang sekolah seperti menunggu murid-murid yang telat.

"Sial, beneran telat nih," gumam Astrid gelisah.

Karena tak ingin di hukum, Astrid pun lalu pergi mengendap-ngedap ke arah belakang sekolah. Astrid memiliki niat untuk memanjat tembok di belakang sekolah.

"Ok, aku harus bisa naik ke tembok lalu diam-diam masuk ke kelas," gumam Astrid menatap tembok tinggi di depannya.

Sedikit demi sedikit Astrid mamanjat tembok tersebut. Lalu tak berselang lama dengan usaha kerasnya itu, Astrid telah sampai di puncak tembok. Sebelum Astrid turun dari puncak tembok, Astrid beristirahat sejenak untuk mengatur nafasnya.

Namun ketika Astrid akan hendak turun dari tembok tersebut. Seorang pria yang membuatnya kesal tadi lewat di bawah tembok tersebut. Astrid cukup terkejut bahwa ia akan kembali bertemu dengan si pria yang membuatnya sial itu.

"Hah Janus sialan," gumam Astrid dengan nada yang cukup keras sembari menatap pria tersebut.

Seketika pria yang bernama Janus tersebut mengangkat kepalanya ke atas lalu menatap Astrid yang sedang terduduk di tepi tembok.

"Hah, iya bener dia pria yang membuatku sial hari ini," ucap Astrid yang juga menatap Janus dari atas tembok.

Lalu tiba-tiba saja keseimbangan Astrid goyah, dan seketika Astrid terjatuh menimpa tubuh Janus yang sedang berada di bawah itu.

"Bruk...

Tubuh Astrid menimpa tubuh Janus dengan posisi tengkurap.

"Aa..aw pinggangku," rintihan Janus yang kesakitakan akibat timpaan dari tubuh Astrid.

"Hampir saja aku terluka, untung saja ada alas," ucap Astrid yang masih tengkurap di tubuh Janus.

"Hei, bisa ga kamu menyingkir dari tubuh saya," ucap Janus yang masih merasa kesakitan itu.

"Upss, iya maaf," ucap Astrid lalu terbangun dari tubuh Janus.

Setelah Astrid terbangun, janus segera berdiri sembari memegang pingganya yang merasa kesakitan.

"Tadi kamu sedang apa di atas tembok? kamu pasti murid telat dan masuk jalan pintas supaya tidak kena hukuman kan," ucap Janus bernada tegas.

"Yang harus nanya itu saya, kamu sedang apa disini? kamu bukan guru atau pun murid di sekolah ini kan," ucap Astrid menatap Janus dengan kesal.

"Ayok kamu ikut saya bertemu pak Jaya," ucap Janus menarik lengan Astrid untuk menemui Jaya seorang guru piket yang bertugas hari ini.

"Hei sialan ngapain narik aku," ucap Astrid berusaha melepaskan genggaman dari tangan Janus.

Tiba-tiba saja guru piket tersebut lewat lalu menghampiri Janus dan Astrid.

"Astrid tadi kamu bilang sialan sama pak Janus, dia itu guru, harusnya kamu sopan sama dia," ucap Jaya bernada tegas.

Astrid cukup terkejut setelah ia mendengar bahwa Janus adalah guru di sekolahnya. Karena wajah Janus nampak asing bagi Astrid, selama Astrid bersekolah tak pernah bertemu dengan Janus, ya kecuali hari ini.

"Hah cowok sialan... eh maksud saya, pria ini guru," ucap Astrid terkejut lalu menengok ke arah Janus.

"Iya dia guru baru di sekolah... kamu sudah telat tidak sopan sama guru, dan pakaian kamu kenapa kotor begini," ucap Jaya dengan tatapan yang tegas.

"Pak, saya telat dan baju saya kotor itu, gara-gara bapak guru ini," ucap Astrid menunjuk Janus.

"Sudah jangan banyak alasan, kamu ikut saya ke tengah lapangan," ucap Jaya menarik lengan Astrid menuju lapangan sekolah.

Astrid semakin kesal saja ketika niatnya untuk menghindari hukuman malah gagal gara-gara Janus. Namun dengan berat hati Astrid harus menerima hukuman yang di berikan oleh guru piket tersebut.

Sembari berlari mengelilingi lapangan, wajah Astrid tampak masam. Ketika para murid yang juga terkena hukuman, menatap Astrid dan menertawainya. Karena melihat seragam yang dikenaka Astrid sangat kotor. Lalu tiba-tiba saja salah satu murid dari kelas sebelah yang bernama Titan menyindir Astrid.

"Belum di cuci berapa hari bajunya...hehehe," sindir tintan menertawai Astrid sembari berlari.

"Tadi bajuku bersih, cuma gara-gara insiden jadi kotor," ucap Astrid bernada keras.

Tiba-tiba saja Janus datang menghampiri Astrid lalu memegang tangannya dan menghentikan langkahnya yang sedang berlari itu. Janus lalu memakaikan Astrid Jaket. Seketika Astrid pun menatap wajah tampan Janus dengan fokus tanpa berkedip.

"Sial tampan sekali... upss, pria pembawa sial tidak pantas membuatku terpesona," gumam Astrid dalam batinnya dengan mata yang masih menatap wajah Janus.

"Nah sekarang cepat kembali berlari," ucap Janus ketika sesudah memakaikan Astrid jaket.

Dengan wajah ketusnya itu, Astrid kembali berlari mengitari lapangan tersebut.

"Ternyata si pembawa sial perhatian juga," gumam Astrid dalam batinnya.

#Mari berkhayal bahwa foto di atas Janus dan Astrid wkwk😅😅😅😅

1
Aurora
mungkin bayu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsui
Aurora
lanjut
Aurora
Luar biasa
Aurora
pasti bintang
Aurora
guru ganteng
anti pebinor pelakor
janus tidak bisa melupakan luna idah dianggap salah besar, no Astrid perempuan murahan dan munafik dia selingkuh dan pacaran dengan lelaki lain lebih menjijikan,

dari karya dan novel kita bisa lihat munafik dan tidak bermoral nya wanita, (authornya dan reader nya wanita) mereka membenarkan perselingkuhan mereka tapi suami salah sikit dia sudah merasa paling tersakiti
me...
keren
Phiphiet Safitri
Luar biasa
RistaRia
duhh Thor tegang terus perasaan bacanya lama kelamaan bacanya bikin DT alias darting🤔🤔🤔🤭
RistaRia
hadeh sungguh suami istri yang sangat aneh🤦🤦
RistaRia
hadeh cukup menegang kan..hampir ajj ikutan emosi🤭😇
RistaRia
bikin gerah ajj sama si Astrid yang keras kepala ya 😠😠
RistaRia
ya ampun kalo emang udah sama2 suka kenapa di tahan si,,ungkapin ajj jangan gengsi gitu 😇😇🤭
RistaRia
ya ampun polos banget si, si Astrid 😂😂😂🤦
RistaRia
berdebat muluk hadeh😂😂😇
RistaRia
kalo gatel minta di garukin tu sama suaminya🤣🤣🤣
RistaRia
awal ceritanya menarik si.. gak tau deh seterusnya gmn..coba baca dulu LG ah thor
Hastia Tia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!