NovelToon NovelToon
Become The Billionaire'S Wife

Become The Billionaire'S Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.6M
Nilai: 5
Nama Author: Sujie

Namanya Elisa, dia terlahir sebagai putri kedua dari keluarga Hanggara, namun hal itu tak membuat nasibnya bagus seperti kakaknya.

Dia bahkan dikenal sebagai perempuan arogan dan sangat jahat di kalangannya, berbeda dengan kakaknya yang sangat lembut dan pandai menjaga sikap.

Marvin Wiratmadja, adalah putra dari Morgan Wiratmadja. Terlahir dengan kehidupan super mewah membuatnya tumbuh menjadi orang yang sedikit arogan dan tak mudah di dekati meski oleh lawan jenisnya.

Namun siapa sangka, ketertarikannya justru tertuju pada seorang gadis yang dikenal berhati busuk dan semena-mena bernama Elisa Hanggara.

Bagaimana takdir akan mempertemukan mereka?

Baca episodenya hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obat perangsang

Sementara Elisa, ia meninggalkan keramaian itu dan pergi ke sudut bangunan. Ia duduk dengan anggun dan angkuh di depan bar yang ada di dalam restoran itu.

"Berikan aku minuman!" perintah Elisa pada seorang bartender di depannya.

Gadis itu memainkan tangannya dan mengetuk - ngetuk meja bar yang terlapisi marmer.

"Silahkan Nona," kata bartender seraya menyerahkan segelas minuman yang baru saja diraciknya.

"Terimakasih, aku titip sebentar," kata Elisa kemudian berdiri dan membenarkan gaun panjangnya.

"Baik Nona," jawab lelaki yang bekerja di bagian bar itu. Ia mengangguk dengan sopan. Ia sungguh terpukau oleh kecantikan Elisa, ditambah dengan gaun yang dikenakan gadis itu membuat penampilannya semakin sempurna.

Elisa berjalan anggun ke arah kamar mandi, pikirannya masih kacau setelah kejadian tadi.

Entah dosa apa yang telah dilakukannya dimasa lalu, sehingga ia harus menanggung semuanya dimasa sekarang.

Gadis itu masuk ke dalam toilet wanita. Ia membasuh wajahnya dan memandang cermin.

Tangannya sedikit mengepal menahan sebuah tekanan di dalam dadanya, lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan.

Setelah beberapa saat ia pun kembali ke tempat duduknya tadi. Tidak ada siapapun yang bisa ia ajak mengobrol malam ini. Padahal tamu yang diundang malam hari ini sangat banyak.

Elisa mengambil gelas minumannya dan meminumnya dengan rakus seperti sedang sangat kehausan.

Ia merasa muak berada disini berlama - lama, ingin pergi, tapi acara bahkan belum dimulai.

Sementara di sebuah sudut yang lain, seorang lelaki berpenampilan sangat rapi dengan rambut yang yang disisir ke atas sedang memperhatikan dirinya sejak ia masuk ke dalam bangunan ini.

Lelaki itu nampak berbisik pada seseorang yang berdiri disampingnya, mungkin orang itu adalah tangan kanannya.

Tak lama orang itupun manggut - manggut, menandakan bahwa ia mengerti atas apa yang dikatakan oleh tuannya.

Kembali ke sisi Elisa, gadis itu nampak memegangi kepalanya.

"Anda baik - baik saja, Nona?" tanya bartender tadi.

"...." Elisa tak mengatakan apapun, tapi ia mengisyaratkan jika dirinya baik - baik saja. Ya, meskipun kebenarannya berkata lain.

Elisa merasa sangat mual dan pusing. Ia pun akhirnya berusaha berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Namun baru saja ia akan masuk ke kamar mandi, seseorang menariknya dan bersamaan dengan itu Elisa jatuh tak sadarkan diri.

Lelaki itu mengangkat dan membawa tubuh Elisa keluar dari sana melalui pintu belakang.

Sementara Boby, lelaki yang tadi bermaksud kurang ajar pada gadis itu kini sedang memarahi seorang bartender yang tadi melayani Elisa.

"Sekarang dimana wanita itu?" tanyanya.

"Saya tidak tahu, Tuan. Tadi dia masih disini saat aku melayani tamuku yang lainnya," bela bartender itu.

"Aku sudah memberimu uang tapi nyatanya kau sama sekali tidak berguna!" bentaknya dengan geram.

Boby sudah mengincar Elisa sejak tadi tapi kini gadis itu lolos dan menghilang begitu saja. Padahal ia telah memasukkan obat perangsang pada minuman Elisa saat gadis itu pergi ke kamar mandi, tadi.

Ia membayangkan tubuh indah milik Elisa bisa ia nikmati malam ini, tapi rencananya benar-benar gagal total gara-gara bartender yang tidak bisa ia andalkan itu.

Boby menjatuhkan tubuhnya di kursi putar yang ada di dekatnya. Ia pun memesan minuman untuk meredakan gejolak di dalam dirinya.

"Boby? Bagaimana?" tanya seorang wanita anggun berambut gelombang yang tadi datang kemari bersama Elisa.

"Dia pergi," jawab Boby dengan kesal.

"Apa?" tanya Stevi terkejut.

"Dia menghilang, adikmu itu menghilang entah kemana,"

"Bagaimana bisa?" bisik Stevi dengan tenang. Ia memang benar-benar menjaga sikapnya. Meski hatinya sedang gelisah pun ia bisa bersikap dengan sangat tenang.

"Semua ini gara-gara bartender sialan itu!" jawab Boby seraya menunjuk kesal dengan ekor matanya ke arah lelaki yang sedang meramu minuman untuk tamu yang lain.

Stevi nampak gelisah, tapi ia tetap berusaha mengendalikan dirinya.

Setidaknya, meski tidak ditangan Boby, adiknya akan hancur juga malam ini. Jelas-jelas ia melihat sendiri jika Boby telah memasukkan sesuatu kedalam minuman adiknya.

"Tenanglah Boby, aku akan atur waktunya lagi lain kali," ujarnya santai.

"Terserah kau saja,"

"Jangan batalkan kerjasama dengan perusahaan Papaku," pintanya seraya tersenyum.

"Tapi jika kau tidak bisa membuat adikmu jatuh ke dalam pelukanku, aku tidak segan-segan melampiaskannya padamu!" ancam Boby.

"Apa yang kau bicarakan?"

"Hahaha ... apa aku membuatmu takut?"

"Tentu saja,"

"Tapi tenanglah, aku hanya penasaran dengan adikmu. Tapi jika aku tidak bisa tidur dengannya, aku akan berpaling padamu."

"Jangan bercanda!" ancam Stevi.

Lihatlah, meski sedang mengancam, tapi wajahnya masih sangat anggun. Benar-benar sangat pandai mengendalikan diri.

1
Sweet Girl
Sakit jiwa nie Stevi
Sweet Girl
Ruba bener
Sweet Girl
Obat pelangsang
Sweet Girl
Yo mosok koe Ra ro akibat dr obat Pin... Khan lama Urip Nang Londoh...
Sweet Girl
Obatin wes Vin... kasihan si Elisa....
Sweet Girl
Si Ruba
Sweet Girl
Belum tau kejadian sebenarnya sudah komentar, Buk ibuk....
Zery Nurvitha
lah...loe bapak ...kasih lah anak loe mobil....bapak goblok....wwkwkwkwk....
ahyuun.e
Curiga klo stevi dan orang tuanya cuma orang asing yg ngaku" ortunya elisa krn elisa pewaris yg sesungguhnya
Wangintowe Tundugi
jgn2 bukan anak kandung ya
Tri Rahayuningsih
Stevi yg dirumah Hanggara Stevi palsu oplas mungkin
Tri Rahayuningsih
semoga marvin TDK tergoda dan tidak goyah dg tipu muslihat stevi
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗒𝗀 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺. 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗀𝗎𝗆𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝗎𝗌𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺 𝗅𝗂𝗌𝖺, 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗋𝗀𝗈𝗄𝗂 𝗌𝗍𝖾𝗏𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗇𝗍𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺?
Memyr 67
itu tablet untuk depresi ya? stevi kan gila?
Memyr 67
jelas hanggara tidak mengerti jalan pikiran elisa, hanggara kan tidak sadar, kalau dia orangtua yg goblog
Memyr 67
stevi stevi, dikira lisa tidak akan mengacaukan pertemuannya dengan tuan muda wiraatmaja? lisa sudah mengacaukan dari sebelum dia bertemu tuan muda wiraatmaja.
Memyr 67
hanggara dan maria menyesal? tapi tidak menyadari, kalau mereka orangtua yg goblog?
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗎𝗄𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗂𝗌𝖺 "𝖽𝗂𝗍𝗂𝗉𝗎" 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖾𝗐𝖺𝗌𝖺, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗅𝖺𝗀𝗂?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!