Safeea dan ibunya sudah lama hidup di desa. Setelah kematian ibunya, Safeea terpaksa merantau ke kota demi mencari kehidupan yang layak dan bekerja sebagai pelayan di hotel berbintang lima.
Ketika Safeea tengah menjalani pekerjaannya, ia dibawa masuk ke dalam kamar oleh William yang mabuk setelah diberi obat perangsang oleh rekan rekannya.
Karena malam itu, Safeea harus menanggung akibatnya ketika ia mengetahui dirinya hamil anak laki laki itu.
Dan ketika William mengetahui kebenaran itu, tanpa ragu ia menyatakan akan bertanggung jawab atas kehamilan Safeea.
Namun benarkah semua bisa diperbaiki hanya dengan "bertanggung jawab"?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prolog
"Tolong lepasin saya tuan, saya mohon." pinta Safeea yang saat ini tengah berada di dalam kamar suite room, hotel tempatnya bekerja bersama seorang pria asing yang tiba tiba menarik tangannya dan membawanya dengan paksa saat Safeea bekerja.
"Mereka... Mereka sudah mencampur sesuatu ke dalam minuman ku. Aku tidak menemukan siapapun yang bisa menolong keadaanku selain kau, nona. Tolong bantu aku untuk satu malam ini saja, aku janji... Aku akan membayar mu berapapun yang kamu mau." ucap William yang terlihat tersiksa dan tidak tahan setelah diberi obat perangsang oleh teman temannya.
"Saya tidak mau pak, tolong biarkan saya pergi." tolak Safeea dengan ketakutan dan setengah berontak di pelukan william.
William memejamkan matanya sejenak, ia tahu jika meminta dengan cara biasa, gadis itu akan tetap menolaknya. Dan di situasi saat ini, William tidak punya waktu untuk mencari seseorang agar bisa menolongnya dari keadaannya saat ini. Maka ia pun segera menggendong tubuh Safeea dengan cepat dan membawanya ke kasur.
Safeea yang tidak mau dirinya dinodai oleh pria yang tidak dikenal, berusaha untuk kabur dari William, namun laki laki itu sudah terlebih dahulu menindih tubuhnya dengan tubuhnya yang besar dan berat, dan membuat Safeea tidak bisa kabur kemanapun.
Dengan menggunakan sisa tenaganya, Safeea berusaha menjauhkan William dari atas tubuhnya, namun laki laki itu malah memerangkap tangan Safeea di kedua sisi tubuhnya dan mencium leher Safeea dengan rakus hingga membuat Safeea berteriak ketakutan.
"Tidaaaaaak!!!"
Tanpa mempedulikan teriakan dan tangisan Safeea, William terus menciumi leher dan bibir Safeea secara bergantian dan membuat bibir serta leher itu memerah akibat ciuman William yang sudah diluar kendalinya.
"Tidak-tidak, aku mohon tolong jangan lakukan ini padaku tuan.... Aku mohon tolong jangan lakukan." Tangis Safeea yang semakin menjadi ketika ia merasakan bibir William yang saat ini tengah berusaha untuk membuka semua kancing baju seragam yang dikenakan oleh Safeea.
Namun usaha yang dilakukan oleh Safeea lagi lagi gagal ketika ia melihat semua kancing seragamnya terlepas dan membuat pria asing itu dapat dengan jelas melihat atasan bikini warna hitam yang kontras dengan warna kulit Safeea yang kuning Langsat.
"Saya mohon belas kasih anda tuan, tolong jangan perlakukan saya dengan seperti ini. Saya mohon..." tangis Safeea dengan penuh ketakutan.
Sebenarnya William tidak mau melakukan hal tidak bermoral ini kepada Safeea, namun efek obat perangsang itu terlalu kuat dan tidak memungkinkan bagi William untuk dapat menahannya.
"Maafkan aku, tapi aku harus melakukannya." ucap William dengan menyesal.
Dengan gerakan cepat, William segera memegangi kedua tangan Safeea dengan satu tangannya, menariknya ke atas kepala gadis itu, sementara satu tangan William yang lain, ia gunakan untuk melepaskan sisa pakaian yang dikenakan oleh Safeea maupun pakaian yang dikenakan oleh William sendiri.
Setelah berhasil membuat mereka berdua sama sama polos, William langsung mengarahkan kepemilikannya untuk masuk ke dalam mahkota kehormatan milik Safeea. Safeea menjerit kesakitan saat tubuh bagian bawahnya dimasukin oleh kepemilikan William, karena terlalu sakit, Safeea tanpa sadar sampai menggigit bahu William dengan kuat.
"Argh sakit tuan, saya mohon tolong hentikan, sakit...." teriak Safeea dengan penuh kesakitan.
Saat memasuki Safeea , barulah William menyadari kalau gadis yang ia tiduri dan ia renggut kesuciannya sekarang masih suci.
....udah pasti kamu bakal hidup sangat berkecukupan.