NovelToon NovelToon
Jarum Penunggu

Jarum Penunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Muliati Sherina

Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cincin yang hilang

Hari itu hari Jumat sore, hujan turun dengan derasnya ditemani langit bergemuruh, kilat menyambar pekakkan telinga, dirumah sederhana yang pekarangannya dipenuhi aneka bunga, seorang wanita paruh baya terlihat kuatir menunggu kepulangan suaminya.

tak hentinya wanita itu duduk dan bangkit berulang kali, dengan raut wajahnya yang tegang, kaki terus bergerak bolak balik, untuk melihat jalan dari balik jendela, berharap siluet suami tertangkap mata

"Al, bapak kamu belum pulang sudah sore begini, cuaca diluar sangat buruk, ibu kuatir Al, katanya kepada Alia putri semata wayangnya, dengan hati yang masih dipenuhi kekhawatiran.

"Bu, ini masih sore, bapak insyaAllah gak akan apa-apa Bu, mungkin dia berteduh dulu, kita doakan saja, ucap Alia seorang gadis cantik berambut panjang yang masih belia ikut duduk disamping ibunya walau hatinya juga diliputi kecemasan yang sama.

beberapa menit kemudian hujan pun mulai reda, aroma tanah yang basah tercium, memberi sedikit kedamaian dalam penantian yang kini terasa begitu lama, mawar merah pun tersenyum dalam kelopaknya yang basah, kini hanya ada semilir angin yang menambah dingin cuaca sore, dan terdengar pintu diketuk dengan keras.

"mba... mba saida, Alia... buka pintunya, keluar kalian, harapan Bu Saidah akan suaminya sirna ketika didengar suara itu, seorang wanita.

dengan hati yang masih risau dia terkejut mendengar seruan itu tergopoh-gopoh berlari menuju pintu.

"dek sari ada apa?.

perempuan yang mengetuk pintu itu langsung masuk ketika pintu terbuka.

"mbak saida mana Alia, mana anakmu itu mbak, dia telah mencuri mbak, "Alia...alia teriaknya sambil celingukan mencari sebuah sosok.

mendengar suara keras memanggilnya sianak berlari menemui sosok itu.

"sari ada apa sebenarnya apa yang Alia curi?, ucap sang ibu ingin tahu.

perempuan adik ipar Bu saida itu memandangi keponakan dihadapannya.

"dimana cincin Naina Al, dimana balikin al, teriaknya.

"cincin apa Tante, saya tidak tahu, apa maksudnya Bu, Alia gak ngerti, ucapnya menatap sang ibu.

"cincin apa dek, tolong jelaskan.

Alia dan Rania dirumah kemarin, mereka bermain bersama Naina adiknya, baru kuperhatikan cincin Naina raib, kata Rania Alia kemarin yang menggendongnya dan dia bertanya tanya soal cincin itu, matanya terus saja memandangi cincin itu.

"tapi tidak ada bukti juga kan kalau alia yang ambil, dek anakku itu tidak akan melakukan hal seperti itu, kami memang miskin, tapi pantang bagi kami memakan sesuatu dari hasil yang haram, ucap Bu saida lantang.

"iya Tante, demi Tuhan, disuruh sumpah pocong pun saya mau, timpal Alia.

"iya kan dek, bisa saja cincin itu terjatuh atau kamu lupa naruhnya.

"ala... mba, mana ada maling mau ngaku.

Tiba tiba dari luar muncul seorang lelaki paruh baya, tubuh dan pakaiannya basah kuyub walaupun kerut kerut diwajahnya mulai nampak namun badannya masih terlihat kuat, mungkin karena pekerjaannya di sawah sebagai petani membuat badannya kuat dan kekar, dialah pak madi siempunya rumah.

"ada apa...ada apa ini dek, Bu, alia, ribut ribut terdengar sampai di luar.

"bang... anakmu mencuri cincin Naina bang, ucap Bu sari tanpa rasa takut.

"apa...pak madi terperangah mendengar ucapan adiknya namun tampak tak percaya, dia pun coba menenangkan diri.

"Alia..., bentaknya.

"pak Alia tidak mencuri, cincin itu hilang, dan Alia yang dituduh mencurinya, demi Tuhan potong tangan Alia kalau Alia yang melakukannya, lagian gak ada buktinya, ujarnya dengan suara gemetar dan ketakutan.

"bukti... bukti apa lagi, siapa lagi kalau bukan kamu, ucap Bu sari lantang.

"baik... baik sekarang kita geledah kamarnya, ucap pak madi penuh amarah.

"baik bang, tapi saya yakin benda itu sudah disembunyikan.

mereka bergegas menuju kamar sang gadis mencoba mencari, didalam lemari di balik bantal, kasur, diantara lipatan baju, dibawah ranjang, mereka kasak kusuk mencarinya, tapi hasilnya nihil.

" Saya yakin benda itu telah disembunyikan atau malah dijual untuk menghilangkan jejak, bang anakmu itu pencuri bang, pencuri, ajari anakmu baik baik,

Akhirnya Bu sari pun pergi, tapi keluar dari rumah wanita itu berteriak teriak mengatai anak pak madi seorang pencuri hingga mengundang keinginan Tahuan para tetangga, hingga banyak tetangga yang berkumpul sekedar ingin tahu, ada yang hanya memandang saja, ada yang berbisik bisik, ada juga yang mengikuti Bu sari dan bertanya tanya tentang apa yang terjadi

entah apa yang akan dilakukan oleh Bu sari, dia tidak langsung pulang kerumahnya tapi dengan tergesa-gesa dan penuh amarah menuju rumah pak RT.

pak madi terduduk di kursi kayu ruang tengah, dia masih memindai apa yang baru saja terjadi, tak dihiraukannya pakaiannya yang masih basah, bagaimana mungkin adik kandungnya sendiri menuduh anaknya mencuri tanpa bukti, hatinya sakit bagai teriris sembilu,

anak satu satunya yang dari kecil diajarinya dengan agama dan sopan santun, dia tak percaya anaknya akan melakukan itu.

Alia dan Bu Saida ikut duduk di samping pak madi, Alia nampak sedih setetes embun menetes di pipinya.

"jangan menangis nak jika engkau tidak salah, waktulah nanti yang akan membuktikan sebuah kebenaran, jangan mendendam pada tantemu, ucap pak madi walau sebenarnya hatinya juga terluka.

"luka dan sakit hati akan datang dan pergi seperti matahari muncul dan tenggelam, namun dendam, seperti api dalam sekam, tidak terlihat namun mampu membuat sekam menjadi abu, ucap pak madi lalu beranjak untuk membersihkan dirinya.

1
Bunda Ochie
wah naga2 nya ada yg mulai jatuh cinta nih😍
Muliati Sherina
karya ini bagus, karena aku yang nulis
Wanita Aries
Wahh makin nempel nih pak wisnu sama alia.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Nani Kurniasih
hampir 80% cewek lupa lepas helm 😄 gpp lah biar ada alasan ketemu ya khan
Muliati Sherina: kok tau
total 1 replies
Wanita Aries
Suka thor karyamu.. semangat trus
Muliati Sherina: terimakasih mbak aries yang cantik.
total 1 replies
Wanita Aries
Si alia kocak jg cocok ma wisnu
Wanita Aries
Karyamu bagus thor semangat trus
Wanita Aries
Gpp alia mmng lbih baik merantau
Wanita Aries
Cerita yg bagus thor
Suka bacanya
Muliati Sherina: terimakasih mbak aries, jadi makin semangat nulisnya
total 1 replies
Nani Kurniasih
udah ada getaran nih pak wisnu masih 2 magnetudo sih.. hehehe
Muliati Sherina: ya, begitulah cinta bisa pergi dan datang kapan saja tanpa diduga, katanya orang baik akan ketemu sama orang baik juga.
total 1 replies
Edelit Muda
tolong lanjutin dong
Muliati Sherina: entar kak tunggu kontrak nya dulu, takutnya cape cape nulis nggak dikontrak, pokoknya tunggu beberapa hari, nanti di gas kan
total 1 replies
Jati Putro
Susi pasti biang kerok pengadu ,
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
Muliati Sherina: Susi itu hanya menjaga sahabatnya, kalau Arga mah bukan tipe Susi, bagi Susi, Arga gak pantas Ama Alia, dia mau Alia mendapatkan yang lebih dari arya
total 1 replies
Jati Putro
penjahat kelamin hrs di beri hukuman lah,
masa di lepas bgtu saja
Muliati Sherina: belum sampai melakukan kejahatan itu kok, tapi namanya manusia bolehlah di beri kesempatan kedua
total 1 replies
Jati Putro
sebuah sosok Arya ?
knp bukan se ekor aja
wkwkwk

umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
Muliati Sherina: itu candaan si Arga, karena dikatain bapak sama alia, maunya dipanggil kakak bukan bapak.
Muliati Sherina: maklum mas, baru belajar
total 2 replies
Nani Kurniasih
sumurnya gak ada yg make kah? kok blm ada tanda tanda ya
Nani Kurniasih: eh dibales author 😍 lanjut yuk ceritanya
tiap buka NT pasti cek udah up blm 😄
Muliati Sherina: karena cincin yang hilang sebenarnya belum ditemukan, nanti ditemukan kok di bab selanjutnya
total 2 replies
Bunda Ochie
ceritanya menarik..disampaikan dengan gaya bahasa yang baik..👍😍
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
Muliati Sherina: makasih banyak bunda ochie, support dari bunda membuat saya tambah semangat dan komentarnya sangat berarti bagi author pemula seperti saya, oh iya saya juga ibu dari tiga anak.
total 1 replies
Sri Wahyuni
lanjut
Muliati Sherina: ayo kaka, lanjut bacanya di jamin bakalan bikin mewek
total 1 replies
Jati Putro
barak bukannya yg buat prajurit atau tentara bgtu ya ,
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al
Muliati Sherina: kalau mess buat bujangan, kalau barak buat yang sudah berkeluarga.
total 1 replies
Jati Putro
Bi sari jahat Krn matre
Jati Putro: semangat kak
✊✊
Muliati Sherina: makasih banyak udah baca, komen dan likenya sangat berarti buat kami para pemula.
total 2 replies
Jati Putro
Mbah Sarwo salah nybut nama di atas mantra tadi ,yg ilang cincin anaknya sari bukan Lia
Muliati Sherina: iya maaf, suka lupa soalnya awalnya mau kasih nama Bu Lia tapi ganti Bu sari, setelah suit yang menang Bu sari, he he
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!