Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Hendra pergi berjalan kaki karena motornya masih beada diparkiran didepan penginapan, setelah mengambil motornya langsung Hendra pergi untuk pulang kerumahnya.
Seperginya Hendra dari tepat rumah kontrakan Wiwin, kini Wiwin hidup sendiri berbekal beras telur dan mei instan dan beberapa macam kue ringan itu cukup untuk makan satu bulan buat Wiwin.
Dan Hendra tidak pernah datang lagi kerumah kontrakan Wiwin, kini Wiwin pun sedang mencari sebuah pekerjaan, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Terdengar dari luar rumah ada dua orang lelaki yang datang kerumahnya Wiwin.
" Permisi ?!" Sebuah suara seorang lelaki terdengar dari luar.
" Ya sebentar siapa !!" Tanya Wiwin.
Setelah itu Wiwin keluar menghampiri kedua lelaki itu.
" Mencari siapa ya ?" Tanya Wiwin.
" Ini Wiwin ya ?!" Tanya lelaki itu.
"" Iya aku Wiwin !!" Jawab Wiwin.
" Ini saya disuruh untuk menyampaikan sebuah kabar kamu sudah diterima kerja ?!" Kata lelaki itu.
" Kenalkan nama saya Husen ... ?!. " Kata lelaki itu lantas yang satunya lagi menyebutkan namanya juga. " Nama saya Jojo ?!"
Setelah itu Wiwin diberi tau bahwa malam nanti Wiwin sudah bisa bekerja sebagai pengantar minuman disebuah klab malam.
" Iya baik nanti malam saya datang ?!" Kata Wiwin.
Dari semenjak malam itu Wiwin bekerja diklab malam sebagai pengantar pesanan para tamu di klab malam itu tersebut, dengan berpakaian rok mini bercelanakan pendek berwarna hitam dan baju kemeja.
Nampak Wiwin itu cantik menarik namun usianya yang sudah menginjak duapuluh delapan tahun itu yang menampakan wajah kedewasaannya.
Wiwin kebetulan malam itu mengantarkan sebungkus roko dan empat botol minuman, kesebuah meja yang disana ada satu laki laki dan dua perempuan nampaknya lelaki itu telah menyewa dua perempuan sekaligus untuk menemaninya, Wiwin lantas menaruh pesanan itu dimeja.
Setelah itu Wiwin kembali untuk mengambil dan mengantarkan lagi beberapa pesanan itu.
Nampak diklab malam itu ada seorang lelaki yang sedang mabuk, lelaki itu hampir terjatuh didekat Wiwin sehinga Wiwin membantunya untuk mencarikan tempat untuk duduk buat lelaki itu.
Setelah Wiwin mengantarkan lelaki itu mencarikan tempat duduk lalu Wiwin bermaksud untuk pergi, namun tangan lelaki itu menarik Wiwin hinga Wiwin terjatuh dipangkuannya, Wiwin bermaksud untuk melepaskan cengkraman tangan lelaki itu, tapi ada mami klab malam itu memberi tanda supaya Wiwin mau menemani lelaki itu untuk duduk disana.
Mau tidak mau Wiwin harus bersedia untuk menemani lelaki itu yang kini terkulai lemas, sambil tangannya masih memegang tangan Wiwin.
Kini waktu sudah menunjukan jam dua malam, Wiwin belum pulang Wiwin masih duduk menemani lelaki itu, ketia waktu sudah menunjukan jam empat pagi baru lelaki itu membukakan matanya.
" Terimakasih sudah mau menemani saya, yang seharusnya kamu sudah pulang kan dari jam dua tadi ?" Tanya lelaki itu.
Wiwin hanya mengangukan kepalanya lalu lelaki itu memberikan sejumlah uang yang cukup lumayan besar.
" Nih uang buat kamu ambil saja untuk memenuhi kebutuhan kamu ?!" Kata lelaki itu.
" Terimakasih !!" Ucap Wiwin yang langsung menerima uang itu lantas Wiwin berpamitan untuk pulang.
Wiwin mengganti pakaiannya setelah itu Wiwin pulang.
Sesampainya dirumah Wiwin langsung tidur karena matanya sudah terasa ngantuk berat, setelah hampir jam empat sore baru Wiwin terbangun dari tidurnya.
Setelah bangun tidur Wiwin langsung kekamar mandi untuk cuci muka dan mencuci tangannya setelah itu Wiwin pergi kedapur untuk memasak makanan karena perutnya yang sudah terasa lapar.
Setelah selesai makan Wiwin terlihat sedang mencuci baju dan mengosok baju untuk dipakai nanti untuk pergi ketempat pekerjaan.
Malam itu Wiwin berangkat kerja jam delapan malam, sesampai ditempat kerja Wiwin sudah ditungu oleh seorang tamu, yang ternyata tamu itu adalah seorang lelaki yang tadi malam, lantas Wiwin diperintah oleh mamih klab malam itu untuk menemani lelaki itu lagi, Wiwin tidak bisa menolak yang langsung Wiwin pun duduk disebuah sopa untuk menemani lelaki itu.
" Mau minum apa ?" Tanya lelaki itu.
" Saya mau minum es Jus saja !" Jawab Wiwin.
Lantas lelaki itu memangil seorang pelayan yang langsung memesan minuman dan roko juga kacang kacangan.
Tidak lama pelayan itupun datang untuk mengantarkan makanan.
Malam itu diiringi oleh sebuah musik disko, Wiwin menemani lelaki itu, yang lantas tangan Wiwin dipegang lelaki itu.
" Kamu sudah pernah menikah ?" Tanya lelaki itu.
" Saya belum menikah !" Jawab Wiwin.
" Jadi kamu masih perawan dong ?" Tanya lelaki itu.
Wiwin mengangukan kepalanya.
" Mau tidak kalau kamu jadi pacar saya ?" Tanya lelaki itu.
Wiwin bingung untuk menjawabnya, harus menjawab apa.
" Kamu tidak menjawab pertanyaan saya berarti kamu mau menerima saya kan ?" Kata lelaki itu.
Wiwin cuma tersenyum setelah itu kini lelaki itu duduknya merapat ketubuh Wiwin.
Lama kelamaan Wiwin terbiasa juga dengan pekerjaannya itu, sehinga kini sudah tidak merasa canggung lagi kini Wiwin menjadi lincah untuk menghadapi para tamu tamunya.
Seperti pada suatu malam ada seorang tamu, yang memangil Wiwin, untuk menemaninya lelaki itu nampaknya sedang mempunyai masalah sehinga dia datang ketempat itu, untuk menghilangkan kekecewaannya, lantas Wiwin mendampingi lelaki itu dengan memasang wajah manis, dengan tingkahnya agak sedikit bermanja manja membuat orang itu terhibur juga oleh Wiwin, mereka pada malam itu telah turun untuk berjoget dengan gerakannya yang terlihat sangat lihai dan lincah.
lelaki itu bernama Iwan terlihat sangat tampan dan masih kelihatan muda, wiwin baru kali ini tertarik oleh seorang lelaki, sampai dari perkenalan hinga berujung pacaran, kini Wiwi sekarang memiliki kekasih dan Iwan sering datang kerumah kontrakannya Wiwin, sampai Iwan terkadang suka tidur dirumahnya Wiwin.
Namun tidur mereka terpisah karena merasa mereka belum muhrim, namun pada suatu malam Iwan menghampiri kedalam kamarnya
Wiwin dan Wiwin kini dipaksa oleh Iwan untuk melayaninya hubungan suami istri, Wiwin meronta untuk melepaskan pelukan Iwan yang tau tau sudah berada diatas Wiwin, dan karena tangan Iwan yang begitu kuat untuk menekan Wiwin akhirnya Wiwin hilang keperawanannya.
Wiwin menangis sejadi jadinya karena kesucian yang dia pertahankan selama ini kini sudah terenggut dengan begitu saja.
Iwan merasa kaget karena ada bercak darah diatas seprai Wiwin yang ternyata Wiwin itu masih perawan setelah itu Iwan tanpak ada merasa bersalah langsung Iwan pergi meningalkan Wiwin dan tidak pernah datang lagi.
Setelah kejadian kehilangan keperawanannya kini Wiwin menjadi prustasi, dan Wiwin kini menjadu wanita pangilan.
Pada suatu hari Wiwin sedang berjalan menuju kesebuah hotel ternama yang ada dikota itu, karena ada seorang pelangannya yang telah meneleponnya yang sedang menginap dihotel itu, Wiwin nampak memakai celana jin dan berjaket jin juga sedang menuju sebuah kamar hotel, kebetulan Hendra sedang bersama teman temannya sedang nongkrong didepan jalan hotel.
B e r s a m b u n g