Tangan kanan kelvin kemudian masuk ke dalam Dress ,dan mulai membelai lembut.
"Mhhh," Tubuh brianna menggeliat ke kanan kiri, tiap kali merasakan tekanan pada area sensitif nya .
"Heh, apa itu nikmat," Ledek kelvin sembari menghentikan permainan tangan nya, membuat Brianna benar benar malu sekaligus Geram .
"Fuck you bastard," Umpat nya .
Kelvin hanya tersenyum kemudian bangkit dan mencuci tangan nya di westafel.
Membuat Brianna benar benar tersiksa antara ingin dan malu .
Kelvin kemudian menghampiri brianna yang kacau di sofa.
"Kamu butuh aku Marya,"
"Cih jangan merasa bangga bung, aku bahkan bisa melakukan nya sendiri untuk ku,"
"Oh ya,"
"Ya,"
"Baiklah ...kalau begitu lakukan sendiri sisanya," Kelvin kemudian bangkit dan keluar dari hotel Brianna,
Brianna benar benar geram dan mengutuk nya dengan sumpah serapah. Kemudian ia bangkit mengunci pintu nya dan masuk ke kamar menuntaskan hasrat nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kantor
Keesokan hari nya brianna terbangun,ia mendapati kelvin yang memeluk nya dan lagi lagi tanpa celana.
Brianna mengacak rambut kelvin kasar.
"Bangun lah,”
"Mmmm...morning baby,” Kelvin justru menggeliat dan mengucapkan selamat pagi pada Brianna.
Brianna benar benar merasa gila,ia kemudian bangkit dan pergi untuk mandi .
Kemudian bersiap untuk pergi ke kantor, ada beberapa hal yang musti ia urus di sana.
Ia turun ke meja makan sedang kelvin masih tidur di atas.
"Ini non sarapan nya,”
"Iya mbak terima kasih, siapkan satu lagi ya mbak nanti anna bawa ke atas,”
"Oh baik non, itu pacar non anna,” tanya mbak tuti dengan senyum merekah.
"Hahaha mbak tuti kepo ya,” Goda brianna .
"Itu ganteng banget non,cocok ama non anna,”
"Hahaha mana ada mbak yang mau dengan anna,”
"Pasti banyak non, non anna kan cantik mbak aja pengen cantik kayak non anna,”
"Hahaha o iya mbak,nanti kalau ke supermarket tolong beli udang ya mbak, anna pengen udang crispy,”
"Baik non,nanti mbak tuti beli udang,”
Brianna pun menyelesaikan sarapan nya kemudian naik ke atas membawa makanan untuk kelvin.
"Vin..ini makanan buat lo, jangan merepotkan orang orang yang ada di rumah,selesai makan pergilah. Jangan bicara yang tidak tidak pada mereka.
Ucap Brianna kemudian pergi meninggal kan kelvin yang hanya membuka sedikit mata nya kemudian memilih untuk tidur kembali.
****
David mengantar brianna menuju kantor.
"Wangi banget bang mobil nya,”
Ucap brianna saat mereka sudah masuk ke dalam mobil.
"He,iya non kemarin habis di cuci,”
Balas David dengan tersenyum manis. Brianna lantas membuka laptop miliknya dan berfokus pada layar laptop.
**
Di tempat lain kelvin bangun dan bergegas mandi.
Kemudian menikmati sarapan yang sudah disediakan oleh Brianna, meski ia sendiri tidak pernah sarapan pagi kecuali dengan jus, selesai dengan sarapannya, Kelvin segera turun untuk kembali ke rumah .
Mbak tuti melihat nya turun dari lantai atas.
"Maaf tuan, apakah tuan akan pulang,”
"Iya ,nanti tolong sampaikan pada marya saya pulang.”
"Oh baik tuan,” Kelvin pun segera pergi .
Kelvin mengendarai mobil nya menuju ke kantor .
Sesampai nya di kantor ia disambut oleh Ronald yang sudah lelah sedari tadi menunggu kedatangan nya.
Sebagai pewaris perusahaan kelvin punya banyak tugas untuk mendatangi rapat namun ia selalu terlambat hadir hanya karna kesiangan dan itu membuat ronald musti rela di maki maki oleh klien.
"Bisakah sekali saja kamu membuat pagiku lebih indah tanpa rasa kesal harus menunggu,” Keluh nya pada kelvin yang melewati nya dan masuk ke dalam ruang kerja milik nya.
"Jika sudah tidak tahan kamu bisa ajukan surat pengunduran dirimu sekarang juga.” Balas kelvin santai.
"Oke, berhubung masih butuh maka kucabut ucapanku,” ucap Ronald kesal kemudian pergi meninggal kan kelvin.
Kelvin duduk di kursi kebesaran milik nya itu.
Ia kemudian mulai mengecek beberapa berkas yang sudah tersedia di depan nya untuk ia tanda tangani. Namun lagi lagi pikiran nya di kacau kan dengan bayangan brianna. Ia pun kemudian memanggil asisten nya untuk membawakan kopi.
Tak lama kemudian asisten yang tak lain adalah sahabatnya itu masuk membawa dua cangkir kopi ke hadapan nya.
"cari tau tentang kemana marya akan pergi hari ini,” Ucap nya kemudian pada Ronald yang tengah asik menyeruput kopi.
"Aku rasa kali ini anda bener bener jatuh cinta bung,”.
"Aku memintamu mencari tau tentang tujuan dia pergi ,bukan meramal isi hati,” Ketus kelvin pada ronald. Ronald lantas bergegas pergi keluar meninggalkan kelvin yang seperti nya sedang sensi sedari tadi.
Ia kemudian mengambil ipad nya dan mulai mencari tau kemana saja pujaan hati sahabat nya itu hari ini.
Di tempat lain,brianna sibuk berbincang bersama kedua klien Daddy nya,membahas kelanjutan proyek mereka.
Dan setelah itu seperti biasa brianna menemui kedua sahabat nya, mereka berbincang tentang keinginan masing masing setelah lulus,dan sepertinya mereka akan berfokus pada bisnis perusahaan masing masing.
Brianna sendiri belum tau apa nanti nya ia akan menekuni bisnis kedua orang tua nya dan mengambil alih kepemimpinan perusahaan atau memilih untuk mengejar mimpi nya mengambil studi di bidang modeling .
Tapi yang pasti ia begitu ingin bisa berkumpul bersama kedua orang tua nya,bukan menyibukan diri seperti mereka.
Di hati nya ada harapan yang begitu tinggi dapat berkumpul layak sebagaimana sebuah keluarga.
Tak dipungkiri ia terkadang begitu kasihan pada dirinya sendiri yang terlahir seperti sebatang kara .
****
Selesai urusan kantor, Brianna kemudian meminta David untuk mengantar nya pulang .
kemudian brianna mengajak David untuk pergi ke mall ia juga mengajak pak sapri dan mbak tuti,ia ingin memanjakan orang orang yang selalu ada untuk nya itu .
Mood nya sudah berantakan karena teringat tentang bagaimana kedua orang tua nya yang sibuk tanpa pernah berpikir tentang dirinya.
"Pak sapri,bang David,ama mbak tuti,sana pilih apa saja yang kalian butuhkan nanti anna yang bayar, anna tunggu di tempat makan ya,” Ucap nya pada ke tiga orang yang sejauh ini menemani nya di rumah .
"Non,makasih banyak non tapi kami bisa beli sendiri non.”
Ucap mbak tuti yang tak tega pada nyonya muda nya .
"Iya benar non,” Ucap David dan pak sapri kompak
"Udah sana belanja, sebelum anna berubah pikiran.” Mereka pun kemudian mengangguk dan pergi untuk mulai berbelanja kebutuhan mereka.