Tuan Putri dari kediaman Raja Qin yang ditinggalkan "Qin Shu-er" mendapat tekanan dari Ibu tirinya Selir Qin saat ini dan dipaksa pergi dari Kediaman Utama ke pegunungan Yang untuk menerima hukuman atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Dalam keadaan kritis tanpa mendapatkan pengobatan ia dan pelayan nya menempuh perjalanan mematikan dan hampir kehilangan nyawanya. Hingga keduanya bertemu 3 dermawan misterius.
Disisi Lain Ibukota Kekaisaran Zhao terjadi kegemparan setelah mendapat kabar duka bahwa Jendral Besar Xu telah mati dimedan perang dan membawa kemenangan. Sang Kaisar terguncang akan kabar tersebut, sahabat satu-satunya kini telah meninggalkan nya. Sementara Kediaman Jendral Xu di Kota Zhengzhou masih tak percaya akan kabar tersebut. Satu-satunya keturunan Sah Jendral Xu "Xu Zhou" menentang sebelum raga sang ayah sampai ke Tanah Air ia tak akan pernah mengakui kabar tersebut. Namun hingga musim berganti jasad sang Ayah tak kunjung kembali, membuat Xu Zhou curiga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirya Tillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Bertopeng Biru
Masih dimalam yang sama, Xiao Shu-er membawa seorang pria berjubah hitam lalu membaringkan nya diatas tempat tidurnya sendiri. Nampaknya dia adalah Tuan yang hilang yang dicari-cari oleh bawahan nya.
"Bagaimana bisa seorang manusia seberat dan sedingin ini? " gerutunya setelah membaringkan pria itu.
Xiao Shu-er melihat wajah pria itu yang tertutup oleh topeng biru dan merasa heran. " Apa dia punya luka diwajahnya hingga dia memakai topeng? Atau jangan-jangan dia sama dengan ku yang ingin menyembunyikan indentitas?"
Xiao Shu-er memperhatikan dari ujung kepala hingga kaki pria yang sedang tak sadarkan diri itu. Ia memeriksa dengan mata Dewa ajaran Guru Zhen dan menemukan " Selain luka tusuk di bagian bawah jantung nya ternyata orang ini juga mengidap penyakit Qi dingin yang mematikan. Malam ini adalah malam bulan purnama, dimana energi Ying semakin meningkat, untuk tubuh yang sudah kelebihan energi Ying seperti orang ini hal itu tentu berbahaya."
Xiao Shu-er terdiam sejenak ia berpikir untuk mengobati pria itu atau tidak. Xiao Shu-er menggeram kesal akan dirinya yang sudah dicuci otak oleh salah satu Gurunya yaitu Guru Zhen.
#Tak peduli bagaimana keadaannya dan siapapun orangnya, seorang Tabib memiliki kewajiban untuk mengobati orang yang terluka. Ingatlah hal ini baik-baik muridku. Itu adalah tanggung jawab kita sebagai seorang Tabib#
Itulah kata-kata yang selalu dicamkan oleh Guru Zhen terhadap dirinya. "Kau beruntung Pria Bertopeng Biru, aku memiliki elemen dasar Api dimana energi Yang paling murni mengalir ditubuhku. Jika aku tidak membawamu malam ini mungkin kau sudah mati didalam hutan itu"
Xiao Shu-er menatap topeng pria itu yang jelas mengganggu nya meminum obat jadi Shu-er pun memutuskan untuk melepaskannya.
Xiao Shu-er terkejut pria tersebut tiba-tiba membuka matanya dan menatapnya dengan tajam. Sigap ia pun melesat mundur untuk menjaga jarak dan mengantisipasi serangan tak terduga.
"Siapa kau? Dan apa yang ingin kau lakukan?" tanyanya dengan suara rendah yang belum pernah didengar Xiao Shu-er sebelumnya
'Kakakku juga seorang pria tapi suaranya tidak sedalam dan semerdu pria ini' pikirnya terkesima.
"JAWAB!! ❄️❄️" gertak pria itu kuat namun hal itu tak dapat membuat Xiao Shu-er gentar bahkan takut.
Pikiran Xiao Shu-er buyar, ia pun menjawab pertanyaan pria tersebut sambil menatap wajah tampan itu "Aku adalah penyelamatmu, tadi aku berniat memberi mu obat tapi kau tiba-tiba bangun dan menatapku dengan tajam"
'Wajah pria ini mengalahkan ketampanan Qin Lang, padahal Qin Lang terkenal paling tampan di Ibukota Kekaisaran.' pikirnya berbeda dengan apa yang dikatakannya.
"Penyelamat? Obat?" tanya pria itu yang kemudian mendudukkan tubuhnya dan melihat sekitar.
Jujur Xiao Shu-er cukup terkejut bagaimana bisa pria itu bertahan dengan penyakit yang ada di tubuhnya? Apa ia tak bisa merasakan sakit?
"Dimana ini?" tanya pria itu
"Tempat tinggal ku! Gunung Fu."
"Jadi kau adalah pemilik Formasi Gunung Fu?" tanyanya lagi seraya menatap topeng yang dikenakan Xiao Shu-er.
"Itu benar."
"Aku tidak menyangka pemilik Formasi Ilusi sebesar Gunung Fu adalah seorang gadis.." ucap pria itu membuat Xiao Shu-er sedikit tersinggung
"Kau juga tidak akan menyangka jika aku bisa membunuhmu tanpa menggerakkan jariku." ucap Xiao Shu-er kesal
"Apa maksudm_ AKH!! " ucap pria itu terpotong setelah rasa sakit yang teramat menerjang sekujur tubuhnya.
"Sudah ku bilang kau akan mati" ucap Xiao Shu-er dengan santainya
"Penyakit ku kambuh lagi? Apa malam ini bulan purnama? AKKKHHRR!!! "teriakan pria itu semakin kuat yang menandakan penyakitnya semakin tidak terkontrol.
Dengan cepat Xiao Shu-er melesat mendorong tubuh pria itu berbaring dan mengikatnya menelentang.
"Apa yang kau_ AKKKHHRR!!!"
Pria itu terus memberontak namun Xiao Shu-er dengan cepat duduk diatas tubuhnya, menggores telapak tangan nya lalu memaksa pria itu meminum darah yang keluar dari tangannya. "Kau harus menelan darahku agar rasa sakitnya mereda. Darahku memiliki energi Yang yang dapat menekan Energi Qi dingin mu."
Awalnya enggan namun pria itu tak punya pilihan lain, ia pun menuruti perkataan Xiao Shu-er dan kemudian menelan darahnya.
Perlahan rasa sakit yang deritanya mulai hilang dan pria tersebut mulai tenang. Saat itu ia pun menyadari posisi mereka yang terlalu intim, membuat tubuhnya membeku.
"Itu... Apa kau bisa menyingkir dari tubuhku?"
tanyanya tak berani menatap mata Xiao Shu-er.
Xiao Shu-er melihat wajah tampan pria itu memerah ia pun dengan jahil menggoda nya. "Kenapa? Apa kau tidak pernah diduduki oleh seorang wanita?"
"Kau!!! Apa kau tidak punya malu? Pria dan wanita harus menjaga batasan "jelas pria itu yang awalnya kesal, seketika menciut saat menatap mata dibalik topeng yang dikenakan Xiao Shu-er.
Sementara Xiao Shu-er terkekeh mendengar perkataan pria tersebut "Aku tidak pernah menganggap mu sebagai seorang pria, bagi ku kau hanyalah seorang pasien."
Pria tersebut sedikit kesal mendengar perkataan Xiao Shu-er namun ia tak ingin mencari masalah. Melihat gelagat pria itu Xiao Shu-er memutuskan untuk berhenti menggoda nya dan turun dari tubuhnya.
"Dari sini kita tau bahwa penyakitmu bisa di tekan dengan energi Yang yang mengalir didarahku. Namun itu hanya sementara." jelas Xiao Shu-er lalu kembali mengaktifkan mata Tabib Dewa untuk memeriksa kondisi pria tersebut.
"Sementara sudah cukup, semua akan baik-baik saja jika aku menahannya seperti biasanya." ujar pria itu telah terbiasa dengan perkataan seperti. Menurutnya tidak ada yang mampu menyembuhkan penyakitnya kecuali Sang Tabib Abadi.
"Apa maksud mu berkata seperti itu? Apa kau tidak ingin menyembuhkan penyakitmu itu?" tanya Xiao Shu-er keheranan melihat tekad hidup pria itu mendekati minus.
"Tidak ada gunanya aku ingin atau tidak. Tak ada yang dapat menyembuhkan penyakitku ini" . 'kecuali Tabib Abadi '.
"Apa maksudmu? Jelas-jelas aku sudah menemukan solusi meredakannya" ucap Xiao Shu-er ketus karena merasa diremehkan.
"Hanya sementara bukan?" tanya pria itu masih belum menyadari
"Darahku memang hanya bisa menekan penyakitmu untuk sementara tapi obat yang akan ku buat dapat meredakannya sedikit demi sedikit"
Pria itu menoleh menatap Topeng Xiao Shu-er dalam diam. Ia masih belum yakin.
"Jika kau terus menerus meminumnya sesuai dengan resep yang ku buat dalam waktu 3 bulan kau akan sembuh sepenuhnya" ucap Xiao Shu-er dengan percaya diri.
//Deg!!!
"Kau tidak sedang membohongiku bukan? Penyakit ku merupakan menyakit langkah yang sangat sulit untuk diobati hanya Tabib Abadi saja yang mungkin bisa menyembuhkan nya." ucap pria itu sedikit terkejut namun masih belum dapat mempercayai perkataan Xiao Shu-er.
"Kau meremehkan kemampuan pengobatanku?! Bahkan Guruku pun merasa rendah diri terhadap kemampuanku! Beraninya pria lemah seperti mu!! Kalau tidak ingin sembuh ya sudah!!" gertak nya tersulut emosi. Xiao Shu-er pun berbalik berniat meninggalkan pria tersebut namun terhenti saat pria itu angkat suara.
"Apa aku sungguh bisa sembuh?" tanya pria tersebut dengan nada pelan.
Xiao Shu-er yang merasa pria tersebut meremehkan kemampuannya berbalik marah tapi melihat tatapan sendu dimata pria itu ia pun menelan Omelan nya.
"Aku sungguh bisa sembuh?" tanyanya lagi dengan mata berubah harap.
"Tentu saja." jawabnya dengan percaya diri. "Kau boleh tidak mempercayai ku tapi jangan pernah meragukan kemampuan pengobatanku. Bahkan jika kepalamu lepas dari tubuhmu pun aku bisa memasangnya kembali dan membuatmu melanjutkan hidup." ucap berlagak namun apa yang dikatakannya bukanlah omong kosong. Jika Xiao Shu-er sudah mengatakan bisa maka tentu itu bisa.
"Nona....!! Ming-er yang imut kembali..." soraknya riang tiba-tiba masuk
Matanya melotot melihat seorang pria berbaring di kasur sang Nona, sementara Nonanya berdiri menghadap pria tersebut. Seketika pikiran liar melintas membuat pipinya memerah karena malu.
"Nona... Maaf jika Ming-er mengganggu kesenangan Nona, tapi Nona harus menikah dulu baru bisa merasakan surga..." celetuknya malu-malu seraya menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"SU. MING ER KELUAR!!!" titah nya mengerakkan tangan mendorong tubuh Ming-er keluar dan menutup pintu dengan kuat.
Su Ming-er yang dilempar keluar hanya bisa pasrah sementara Pria itu cukup syok dan menganggap perlakuan itu sedikit kasar. Namun ia tak mengungkapkan nya hanya bis menelannya dalam hati.
...----------------...
🫰🏻 BERSAMBUNG..🫰🏻
kangen sama cs buatan author apalagi cs x twin...pengen liat ke bar baran x kay sama bucinx kay ke cio 🥺🥺🥺
please author update yh cs yng twin itu😿😿😭😭😭