Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Amira Saraswati
Perkenalkan nama Amira Saraswati usia 21 tahun.
Amira tinggal sendirian sejak nenek dan kakeknya meninggal 5 tahun lalu terkena wabah Corona.
Rumah yang mereka tinggali sekarang ditempati oleh Paman dan bibiknya.
Paman Rahmad sangat menyayangi keponakannya namun berbeda dengan bibik Nuri yang sangat membenci Amira.
Paman dan bibiknya sudah lama menikah namun belum kunjung diberi momongan.
Setiap hari bibiknya menyuruh Amira membereskan pekerjaan rumah sekaligus memasak untuk mereka sekeluarga.
Sebelum berangkat sekolah Amira harus memasak dan menyetrika baju.
Pulang sekolah Amira disuruh cuci baju semua penghuni rumah.
Setiap Amira menolak perintah bibiknya, bibik nya tidak segan segan memukul Amira.
Begitulah keseharian Amira sejak nenek dan kakeknya meninggal dan sejak keluarga pamannya tinggal dirumah neneknya.
Amira terkadang hanya diberi makan sekali sehari kadang 2 kali sehari.
Terkadang malam malam pamannya diam diam membelikan Amira makanan saat pulang kerja tanpa sepengetahuan istrinya.
Saat Amira lulus sekolah SMA dengan nilai terbaik Amira ingin melanjutkan kuliahnya namun bibiknya melarang Amira sekolah sampai kuliah padahal pamannya sudah berniat ingin melanjutkan pendidikan keponakannya sampai kuliah namun bibik Nuri marah besar dan mengancam akan mengusir pamannya dari rumah tersebut karena sertifikat rumah sudah dipegang oleh bik Nuri.
Apalagi bik Nuri memiliki usaha toko baju lumayan besar dan memiliki beberapa karyawan.
Paman bekerja serabutan terkadang ikut membantu istrinya jualan ditoko.
Malam itu saat bik Nuri ada keperluan diluar rumah dan suaminya tidak diajak karena masih bekerja belum pulang.
Saat Amira sedang menyetrika baju diruang tengah tiba-tiba pamannya memanggil Amira.
" Amira paman minta maaf paman tidak bermaksud mengusir kamu dari sini tapi paman lakukan demi kebaikan kamu dan masa depan mu yang masih panjang.
Tadi malam paman tidak sengaja mendengar bibik mu sedang ngobrol ditelfon dengan seseorang paman tidak tau dia siapa tapi yang paman dengar bibik mu berniat menjodohkan kamu dengan seorang duda beranak 2 dia seorang pengusaha sukses dikota dan dalam waktu dekat mereka akan kesini untuk melihat kamu sekalian melamar kamu apabila cocok.
Jujur paman enggak rela kamu menikah muda paman ingin kamu mengejar cita citamu nak.
Ini ada uang tabungan paman mungkin enggak seberapa tapi pergunakan uang ini sebaik mungkin untuk kehidupan kamu diluaran sana.
Pergilah yang jauh nak kejar cita citamu, mungkin paman tidak bisa mendampingi kamu di sisimu tapi paman selalu berdoa yang terbaik untukmu.
Segeralah berberes bajumu dan barang barang penting mu dan paman akan mengantarkan kamu ke stasiun.
cepatlah berberes sebelum ibukmu datang " suara tegas paman membuat Amira bersemangat untuk segera berkemas.
Amira memasukkan beberapa baju kedalam kopernya dengan berlinang air mata.
Dia berjanji pada dirinya bahwa dia akan menjadi wanita mandiri dan kuliah dengan baik.
Setelah berkemas Amira segera ganti baju dan tidak lupa membawa tas kecil berisi barang pentingnya.
setelah selesai pamannya mengantarkan Amira ke stasiun kereta.
25 menit kemudian Amira dan pamannya sampai disebuah stasiun kereta.
Setelah membeli tiket Amira berpamitan kepada pamannya.
" paman terimakasih atas kebaikan paman selama ini, Amira janji Amira akan jadi orang sukses dimasa depan.
Dan paman lah yang akan datang ke wisuda Amira saat Amira lulus kuliah nanti " ucap Amira dengan mata berkaca-kaca menahan air matanya.
" Amin...doa paman selalu menyertai kamu nak, jaga diri baik-baik ya semoga kamu jadi orang sukses.
jangan lupa kasih kabar paman ya nak, oya nanti kalau telfon jika bukan suara paman kamu jangan bersuara duluan ya takutnya bibi kamu mencari keberadaan kamu.
ingat pesan paman jaga dirimu baik-baik jangan tinggalkan sholat mu nak " ujar paman Amira mengusap lembut kepala Amira .
"Amira pamit paman , assalamualaikum..." ucap Amira berpamitan setelah mencium punggung tangan pamannya.
" iya nak , wa'alaikum salam hati hati nak jaga barang barangmu dengan baik.
Jika mengantuk jangan biarkan tasmu terlihat orang lain.
Sembunyikan dengan baik karena kita enggak tau niat seseorang.
Semoga kamu dapat tempat tinggal yang nyaman " rentetan pesan dari pamannya sebelum Amira masuk kedalam kereta.
Amira memutuskan pergi luar kota tepatnya kota Jakarta.
Setelah 7 jam perjalanan akhirnya Amira sampai di kota Jakarta .
Setelah mendapatkan kos kosan Amira istirahat sebentar.
1 Minggu kemudian Amira sudah mulai masuk kuliah disebuah inventaris ternama di Jakarta.
Amira mendapatkan beasiswa full sampai ia lulus berkat kecerdasannya.
Amira sujud syukur atas kesempatan yang ia dapatkan karena tidak semua orang dapat kesempatan seperti dirinya.
Setiap hari Amira disibukkan dengan kegiatan kuliahnya.
Dia memiliki seorang teman bernama Kinan Atmaja putri tunggal seorang pengusaha sukses Batu Bara.
gadis cantik periang dan baik hati adalah putri dari Pramono Atmaja dan Marina Atmaja.
Sejak saat itu Amira dan Kinan menjadi sahabat baik.
Setelah beberapa bulan di Jakarta Amira mulai mencari pekerjaan sampingan.
berkat bantuan dari sahabatnya akhirnya Amira bisa bekerja disebuah toko buku.
Amira bekerja disebuah toko buku terbesar dikota Jakarta.
Bekerja sebagai penjaga kasir sekaligus menjaga toko.
" tok tok tok ..mir .. Amira buka pintunya sebentar..!!"
Teriak Kania teman baik Amira.
kretek.. pintu terbuka .
" ada apa Kania pagi pagi udah gedor gedor pintu kosanku ..?"
Tanya Amira heran.
" sorry mir, hari ini aku enggak ikut kamu ngajar soalnya ibu negara ( mama Kinan ) telfon 2 hari lagi kakak sepupuku mau nikah jadi aku disuruh pulang hari ini juga "
Ucap Kania merasa Enggak enak hati sama Amira karena dia sudah janji mau menemani Amira ngajar anak anak kurang mampu.
" yaudah enggak papa , kamu hati hati dijalan ya.
aku titip salam sama om dan Tante Rina , kapan kapan kalau ada waktu senggang aku main kerumahmu "
ucap Amira kepada Kania teman baiknya.
" yaudah aku pamit ya mir, assalamualaikum...kamu hati hati pas dijalan nanti "
pesan Kania sebelum melangkah pergi menuju pangkalan ojek yang akan mengantarkan ke terminal terdekat.
" iya wa'alaikum salam...kamu juga hati hati dijalan" sahut Amira namun sudah tidak terdengar oleh Kania.
Amira geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya sekaligus tetangga kosnya.
jam 8 pagi Amira mengendarai motor maticnya menuju tempat anak anak jalanan biasanya berkumpul.
Saat dijalan raya Amira tanpa sengaja melihat seorang nenek yang akan menyebrang jalan, namun banyaknya kendaraan yang lewat sang nenek tidak berani menyebrang.
Karena kasihan melihat nenek tersebut, Amira menepikan motornya dipinggir jalan.
Dan menyebrang mendekati nenek tersebut.
" Nek, nenek mau kemana saat Mira lihat sepertinya nenek kesusahan untuk menyebrang..?
Kalau berkenan Mira mau bantuin nenek menyebrang jalan "
Ucap Amira dengan lembut.
" Iya nak , saya mau nyebrang jalan tapi saya tidak berani menyebrang sendirian.
Saya mau membeli bunga anggrek ditoko bunga sebrang jalan sana "
Ucap nenek tersebut.
" Kalau begitu biar Amira bantuin nenek nyebrang jalan ya nek ?"
Tawar Amira.
" Apakah tidak apa apa nak kalau saya merepotkan kamu ?"
" Tidak sama sekali nek , ayok nek pegang lengan Amira " ajak Amira sambil menggandeng tangan nenek tersebut untuk menyebrang jalan.
Kebetulan saat ini lampu merah semua kendaraan berhenti.
Dan diantara puluhan kendaraan motor dan mobil ada salah satu mobil mewah warna hitam mengkilap didalamnya ada pria tampan berwajah tegas sedang melihat gerak geriknya mereka.
" Menarik" gumamnya pelan.
" Nek kita sudah sampai didepan toko bunga dan maaf Amira enggak bisa menemani nenek sampai kedalam toko , karena saya ada janji dengan anak didik saya.
sekali lagi Amira minta maaf ya nek, Amira pamit pergi assalamualaikum nek , nenek nanti pulangnya hati hati ya nek " pamit Amira setelah mencium tangan nenek tersebut.
" Wa'alaikum salam...
Iya nak terimakasih ya nak udah bantuin nenek menyebrang jalan, kamu hati hati dijalan "
ucap nenek tersebut sebelum masuk kedalam toko bunga.
Dan Amira segera tancap gas menuju tempat anak didiknya menunggu dirinya.
Setelah sampai ditempat tersebut, beberapa anak anak jajanan menyambut kedatangan Amira dengan suara riuh mereka.
" Assalamualaikum anak anak pintar...
maaf ya kak Amira datangnya sedikit terlambat " ucapnya sedikit enggak enak hati karena pasti mereka sudah menunggunya dari tadi.
" iya kak Amira enggak papa, yang penting kak Amira datang dengan keadaan selamat " ucap salah satu anak tersebut yang paling besar.
" yaudah ayo kita mulai belajarnya ya adik adik keburu siang nanti" ajak Amira kepada anak didiknya.
" iya kaaaakkkk..." jawab mereka serempak.